Disusun oleh
Kelompok 1:
Dosen Pengampu :
N.s Yola Yolanda, M.Kep
PRODI S1 KEPERAWATAN
2022
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karena atas limpahan berkah dan hidayahnyasehingga
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
telah membimbing kami dan kepada teman-teman semua yang memberikan dukungannya kepada
kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal
pembuatan,penyusunanataupun materi yang disajikan belum lengkap.untuk itu kami harapkan kritik
dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan makalah selanjutnya Sekian dan
terima kasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 5
C. Manfaat …………………………………………………………………… 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan adalah perubahan yang teratur,sistematis, dan terorganisir yang
mempunyai tujuan tertentu. Perkembangan psikososial berarti perkembangan sosial
seorang individu ditinjau dari sudut pandang psikologi. Manusia sendiri merupakan
makhluk sosial, dimana Allah menciptakan manusia agar melakukan interaksi
sosial.Dalam,berinteraksi dengan lingkungan sosialnya,dianjurkan kepada kita untuk
menampilkan perilaku sosial yang baik. Dalam sebuah teori dari dua orang toko yaitu
Erikson dan Piaget menyebutkan bahwa manusia melewati delapan tahapan
psikososial.Pada tiap tahap, seseorang dihadapkan pada tantangan atau konflik emosional
dan sosialyang berbeda.
Perkembangan psikososial telah dimulai sejak bayi, dimana masa bayi adalah
masakeemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis
karenapada masa bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan
karenamasa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali (Depkes,
2009).Jumlah bayi di Indonesia sendiri sebanyak 4.372.600 jiwa dari 21.805.008 balita
atau20,05% (kementrian kesehatan RI, 2011). Berdasarkan rentang usia penduduk
Indonesiapaling banyak pada usia 0-4 tahun dan 10-14 tahun masing-masing sebesar 22,6
juta jiwa(9,54%)(BadanPusatStatistik,2012).
Anak adalah pribadi menakjubkan yang ingin mencapai banyak hal
sekaligus.Perkembangan psikologi, sosial dan kognitif anak berinteraksi serta bergantung
pada kemampuannya untuk menguasai keterampilan motorik dan bahasanya dan juga
perkembangan sosial seorang anak meningkat ditandai dengan adanya perubahan
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang kebutuhan dan peraturan-peraturan yang
berlaku.Anak yang mencapai tugas perkembangan akan membawa keuntungan
psikososial yang jelas dan membuat dia tumbuh dan berkembang lebih jauh lagi. Dalam
perkembangan anak,emosi memiliki peranan peranan tertentu,seperti,media untuk
penyesuaian diri dan mempertahankan kelangsungan hidup (adaptation&survival).
4
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi psikososial pada bayi
2. Untuk mengetahui perkembangan psikosial emosi pada bayi
3. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Temperamen pada bayi
4. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Attachment pada bayi
5. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Rasa percaya pada bayi
6. Untuk mengetahui perkembangan psikosial Otonomi pada bayi
C. Manfaat
Dapat memahami dan menambah pengetahuan mengenai perkembangan psikososial
pada infant (bayi).
5
BAB II
A. PENGKAJIAN
Perkembangan Psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan
yang ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain dan diawali dengan
kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan
psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Jika rasa percaya
tidak terpenuhi, akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya setelah dewasa
akan menjadi orang yang mudah curiga dan tidak dapat menjalin hubungan baru.
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Potensial (normal) : Berkembang rasa percaya.
Risiko (penyimpangan) : Rasa berkembang tidak percaya.
6
C. TINDAKAN KKEPERAWATAN
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial bayi bertujuan :
1. Bayi merasa aman dan nyaman.
2. Bayi dapat mengembangkan rasa percaya.
7
4. Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan anaknya.
8
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1-KELUARGA: MENJELASKAN PERILAKU
BAYI YANG NORMAL DAN MENYIMPANG SERTA CARA
MENSTIMULASINYA.
ORIENTASI
KERJA
"Apakah menurut Bapak/Ibu merawat bayl itu penting? Mengapa? Betul sekali. Selain itu,
dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan merasa aman dan nyaman sehingga
memupuk rasa percaya terhadap lingkungan, karena jika tidak, bayi akan mengalami rasa
tidak percaya dan akan menghambat perkembangan seterusnya.
"Saya punya beberapa leaflet tentang tumbuh kembang bayi. Bapak/Ibu pegang satu dan
saya pegang satu. Kita bahas sama-sama ya.
"Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya bayi harus dapat
memercayal orang di sekitarnya, khususnya ibu karena pada usia ini bayi sangat bergantung
pada orang lain. Beberapa perilaku yang menandakan bayi mempunyai rasa percaya adalah
bayi bereaksi senang ketika ibunya datang, memperhatikan/memandang orang yang
mengajak bicara dan mencari suara orang yang memanggil namanya, bayi tidak langsung
menangis saat bertemu orang asing, atau bayi akan menangis saat basah, lapar, haus, sakit,
dan gerah. Apakah A berperilaku seperti ini? Kalau begitu, Bapak/Ibu sudah merawatnya
dengan baik. Supaya perkembangan A lebih baik lagi, Bapak/Ibu harus selalu kebutuhannya,
seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak nyeri. tidak kepanasan, merasa dicintai dan
disayangi oleh ibunya. Bapak/Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan jangan
memperhatikan hal lain saat menyusui atau merawatnya karena dapat menyebabkan A
merasa tidak diperhatikan.
"Apakah Bapak/Ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui? Itu
menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus sampal berusia 15
tahun, A pasti akan mempunyai rasa percaya pada lingkungannya. Rasa percaya ini akan
membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar nanti. Sebaliknya, kalau
kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit berpisah dengan ibu, dan
menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti mengisap jempol/empeng. Jika hal
itu terjadi, ibu harus membuat bayi percaya lagi dengan memenuhi semua kebutuhan dasar
bayt, menjaga agar bayi merasa diperhatikan, dicintai, dan disayangi oleh orang di
9
sekitarnya. Menurut Bapak/Ibu, A termasuk yang mana? Bagus sekali, Bapak/Ibu sudah
dapat membuat A percaya.
"Mari kita coba lakukan ke anak Bapak/Ibu. Coba panggil namanya. Bagus, lihat Pak/Bu,
mukanya gembira saat Bapak/Ibu panggil dan Bapak/Ibu gendong. Coba saya gendong.
Mari dek sama ibu." (Sambil mengulurkan tangan.) "Lihat Pak/Bu, dia lihat dulu muka saya
dan tidak mau saya gendong. Ini normal Pak/ Bu karena dia baru pertama kali bertemu saya
dan tidak boleh dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan mau."
TERMINASI
"Nah, Bapak/Ibu. Kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan bayi yang normal
dan menyimpang. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Ber manfaat? Apakah
Bapak/Ibu masih ingat bagaimana cara merawat A supaya to berkembang lebih baik lagi?
Betul sekali. Bagus, Bapak/Ibu sudah mengingat dengan baik. Apakah masih ada hal lain
yang ingin Bapak/Ibu ketahui? Kalau begitu, Bapak/ibu dapat mencoba beberapa cara yang
belum Bapak/Ibu (akukan selama ini dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.
Saya dapat ke sini logi minggu depan. Adakah yang ingin Bapak/Ibu ketahui lagi dan dapat
kita bicarakan minggu depan? Kalau begitu, minggu depan kita akan bicarakan tindakan
yang Bapak/Ibu lakukan dan bagaimana mempertahankannya. Baiklah, saya permist dulu,
Pak Bu. Sampai jumpa."
ORIENTASI
Selamat pagi/siang/sore, Bapak/Ibu. Apakah Bapak/Ibu sudah mencoba caca merawat anak
yang kita bicarakan minggu lalu? Bagaimana hasilnya? Hari ini kiki akan membahas cara
menstimulasi A, sekaligus mendemonstrasikannya. Di rhrha A? Dapatkah dibawa ke sini?
Berapa lama kita akan berbincang-bincang? 15menit ? Di mana enaknya? Di sini saja?
Balklah, kalau begitu,"
KERJA
"Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini, cara menstimulasi perkembangan bayi adalah
memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Cara yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk
membuat bayi merasa aman dan nyaman adalah menyusul, me mandikan secara teratur,
membersihkan kotoran atau kencing, menjaga agar tidak kegerahan, memeluk,
menggendong, membual, mengajaknya bicara, men jaga agar tidak jatuh atau cedera.
10
Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan semua itu? Tindakan mana yang belum Bapak/Ibu
lakukan? Apakah ada kesulit untuk melakukannya? Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk
mengatasinya? Dapatkah Ibu perlihatkan bagaimana cara Ibu menyusui bayi Ibu? Bagus.
Cara Ibu menyusui sudah betut, hanya akan lebih baik lagi jika perhatian dan konsentrasi
Ibu hanya tertuju pada bayi atau sambil berbicara perlahan. Coba sekarang fokuskan
pikiran dan hati ibu pada A. Senyum dan ajak bicara perlahan. Bagus, Ibu sudah melaku
kannya dengan baik. Jadi, saat menyusui kita fokus pada bayi, tidak sambil mengerjakan hal
yang lain. Hal lain yang harus dilakukan adalah lebih menjaga kebersihan dan
keamanannya. Berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal juga sangat memengaruhi rasa
aman bayi.
TERMINASI
"Nah, Pak/ Bu. Kita sudah berbincang-bincang tentang cara membuat bayi merasa percaya
pada lingkungan. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Apakah bermanfaat?
Alhamdulillah katou begitu, Apakah Bapak/ibu masih ingat bagaimana cara merawat A
supaya ia berkembang lebih baik logi? Betul sekali. Bagus, Bapak/ Ibu sudah mengingat
dengan baik. Apakah masih ada hal lain yang ingin Bapak/ ibu ketahui? Tidak. Kalau begitu,
Bapak/ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum Bapak/Ibu lakukan selama ini dan
pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya mengenal pengalaman Bapak/Ibu dalam
merawat bayt. Saya dapat ke sini lagi minggu depan, Pak/Bu. Adakah yang ingin Bapak/ibu
ketahui lagi dan dapat kita diskusikan minggu depan? Kalau begitu, minggu depan kita akan
bicarakan tindakan yang Bapak/Ibu lakukan dan bagaimana mempertahankannya. Baiklah,
saya permisi dulu, Pak/Bu. Sampai jumpa."
Evaluasi
Evaluasi kemampuan bayi dan keluarga dalam perkembangan psikososial bayi dapat dilihat
pada Gambar 1-1 dan evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial bayi dapat dilihat pada Gambar 1-2.
11
PENILAIAN KEMAMPUAN BAYI DAN KELUARGA DALAM
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI (0-18 BULAN
Petunjuk pengisian :
1. Beri tanda () jika bayi dan keluarga menunjukan perilaku dibawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi.
3. Jika perilaku dibawah ini tidak ditemukan, tulis NA (not approriate)
No PERILAKU TANGGAL
A Bayi 06 April 2022 10 April 2022
Menoleh/mencari sumber suara saat
1 namanya dipanggil
Segera terdiam saat digendomg
2 /dipeluk/dibuai
3 Tidak mudah digendong orang lain
Tidak menangis keras atau tangannya
mencengkeram saat dipisahkan dengan
4 ibunya
5 Saat menangis mudah dibujuk untuk diam NA
Saat diajak bicara oleh orang
asing,menyembunyikan/memalingkan wajah
6 dan tidak langsung menangis
Saat diajak bermain, memeprlihatkan wajah
7 senang/gembira NA
B Keluarga
1 Segera menggendong saat bayi menangis
2 Segera memeluk saat bayi menangis
Segera menyusui/memberi makan saat bayi
3 haus/lapar
4 Segera mengganti popok/celana yang basah
Menjaga keamanan saat bayi tidur atau
5 bermain
Tidak membohongi atau menakut-nakuti
6 bayi NA
7 Selalu mengajak bicara saat merawat bayi NA
Bermain dengan Bayi (bersuara lucu,
8 menggunakan benda berwarna atau berbunyi)
12
Segera membawa bayi ke puskesmas/ rumah
9 sakit (RS) jika sakit
Penilai
Petunjuk pengisiaan :
1. Tuliskan angka 1 jika perawat melakukan hal-hal dibawah ini dan angka 0 jika
perawat tidak melakukan hal-hal dibawah ini.
2. Jika kemampuan dibawah ini tidak ditemukan, tulis tidak ditemukan.
No Perilaku Tanggal
06
April 10 April
A ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI 2022 2022
SP I
1 Menggendong dan memeluk saat bayi menangis 1 1
2 Membuai saat bayi menagis 1 1
3 Memberi minum atau makan saat bayi lapar 1 1
4 Menyelimuti bayi saat kedinginan 0 1
5 Mengajak bayi bicara 1 1
Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggunakan
6 benda berwarna atau berbunyi) 1 1
Nilai SP I 5 6
B ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
SP I
Memberikan penjelasan tentang perilaku yang
menunjukkan perkembangan psikososial yang normal
1 dan menyimpang 1 1
Memebrikan penjelasan tentang cara membangun rasa
2 percaya bayi : aman, nyaman, kebutuhan terpenuhi 1 1
Nilai SP I 2 2
SP II
1 Memperagakan cara menstimulasi rasa percaya bayi 1 1
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk
2 mempraktikkan cara membangun rasa percaya bayi 1 1
Nilai SP II 2 2
13
NILAI TOTAL SP 9 10
RATA-RATA 3 3.3
Penilai
Dokumentasi:
14
CATATAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS (CMHN)
A. IDENTITAS
Nama : Bayi K
Usia : 12 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln.Sebrang pebayan RT 03 R4 04
B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
(√ ) Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang menghampiri.
(√ ) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
(√ ) Menangis saat merasa tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, gerah).
(√ ) Memperhatikan/memandang wajah ibu/Orang yang mengajak bicara
(√ ) Mencari suara ibu/Orang lain yang memanggil nya.
(√ ) Memeluk tubuh ibu/Orang lain saat digendong.
(√ ) Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
(√ ) Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
Potensial (normal) : Berkembang rasa percaya pada bayi K pada tahap
perkembangan psikososial bayi.
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
E. EVALUASI
S : Nyonya A mengatakan sudah merawat bayi secara baik dan
benar,sehingga bayi merasa aman dan nyaman sehingga memupuk rasa
percaya dengan lingkungan.
O : Bayi K sudah mulai tampak percaya dengan lingkungan dan
memperlihatkan perilaku yang normal.
A : perkembangan rasa percaya pada bayi
P : perkembangan yang normal : berkembangnya rasa percaya pada bayi
Perawat
16
17
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI USIA (0-18 BULAN )
RASA PERCAYA VS RASA TIDAK PERCAYA
A. BAYI
Bayi K Tidak langsung menangis saat bertemu orang asing.
Bayi K Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.
Bayi K Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
Bayi K Menangis saat merasa tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, panas)
Bayi K Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri.
Bayi K Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
Bayi K Memperhatikan/Memandang wajah ibu/Orang yang mengajak bicara.
Bayi K Mencari suara ibu/orang lain yang memanggil namanya.
B. KELUARGA
Keluarga Bayi K Panggil bayi sesuai namanya.
Keluarga Bayi K Gendong dan peluk bayi saat menangis.
Keluarga Bayi K Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu (lapar, haus,
basah, sakit) Saat menangis dan penuhi kebutuhan dasar tersebut.
- Saat bayi menangis
- Beri minum atau makan saat lapar
- Selimuti bayi saat kedinginan
Keluarga Bayi K Bicara dengan bayi saat merawatnya.
Keluarga Bayi K mengatakan Bayi menangis saat berpisah dengan ibu, tetapi
tidak lama.
Keluarga Bayi K Ajak bayi bermain (bersuara lucu, memperlihatkan benda
berwarna menarik, menggerakkan benda).
18
PENILAIAN PERAWAT DALAM MEMFASILITASI PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL BAYI USIA (0-18 BULAN)
19