Anda di halaman 1dari 2

Kata ijtihad berasal dari kata jahada.

Kata ini dan turunannya berarti "mencurahkan semua


kemampuan untuk menyelesaikan salah satu dari berbagai masalah." Kata ini merujuk pada
pekerjaan yang sulit atau lebih dari biasanya. Singkatnya, ijtihad berarti serius atau kerja keras untuk
mendapatkan sesuatu. Kata ijtihat mempunyai makna khusus dalam islam, yaitu pencurahan segala
kemampuan secara maksimal untuk memperoleh suatu hukum syarak yang amali melalui
penggunaan sumber syarak yang diakui.

Pakar usul fiqh memaknai pengerahan segenap kesanggupan oleh seorang ahli fiqh atau mujtahid
untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum – hukum syara. Ibn talmiyah menjelaskan bahwa
ijtihad juga digunakan dalam lapangan tasawuf dan lain-lain. Sebenarnya kaum sufi adalah mujtahid-
mujtahid dalam masalah kepatuhan, sebagaimana mujtahid-mujtahid lain.

Saintifik bermakna menurut atau berdasarkan ilmu pengetahuan, biasanya dihasilkan melalui
penelitian dengan menerapkan metode ilmiah tertentu.

Ijtihad saintifik merupakan suatu upaya pencurahan segala kemampuan oleh seorang yang
mempunyai kelayakan ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah tertentu untuk mendapatkan
jawaban terhadap persoalan kontemporer dengan berdasarkan sumber sumber hukum yang diakui
pada dasarnya telah tumbuh sejak masa masa awal islam yakni pada zaman nabi muhammad saw
dan kemudian berkembangan pada masa sahabat dan tabi’in serta masa masa generasi selanjutnya
hingga kini dan mendatang.

Sumber & dalil hukum

 Istilah sumbar (mashdar) hukum dan dalil hukum memiliki dimensi teologis
 Dalam ilmu kalam dijelaskan mengenai dua bentuk firman allah ( al-quran ) yaitu
o Firman allah yang azali yang berada di lauh al-muhfuzh (tanpa suara dan tanpa
huruf)
o Firman allah yang tidak Azali yang berada di bumi (yang berbentuk suara dan huruf)
 Sumber hukum mashdar al-hukm) adalah allah dan rasuk (ulang menentukan dhawahith dan
hudud untuk menentukan benar salah) suatu perbuatan hukum
 Dalil hukum adalah kitap al quran yang tidak azali yang betuk suara dan huruf ; sedangkan
madlul (yang di tunjuk) adlah firman allah yang azali yang tanpa suara dan tanpa huruf

Al quran sebagaimana dalil hukum

 Al quran sebagaimana dijelaskan dalam qs al baqarah (2) : 185 merupalan kitab petunjuk
(huda( bagi manusia untuk membedakan al – quran antara yang hal dan yang batil
 Al quran sebagaimana dijelaskan dalam qs al qiyamah (75) : 18-19 harus di ikuti dan ditaati
 Hadist riwayat imam al-hakim dan al-baihaqi dari abi huraurarah yang menyampaikan bahwa
rasullah saw, memerintah agar berpegang teguh pada al-quran dan hadist rasulullah agar
tidak sesat.
Hadist riwayat imam al-hakim dan al-baihaqi dari abi huraurarah yang menyampaikan bahwa
rasulullah saw, memerintahkan agar berpegang teguh pada al quran dan hadist rasulullah agar tidak
sesat

Dalam al quran terkandung dhawabith dan hudud terkait ;

1. Ajaran tentang keyakinan (akidah)


2. Ajaran tentang akhlak dan etika an
3. Ajaran tentang hukum (termasuk mu’amalah muliyyah)

Di sisi lain, selain era dunia, di bidang hukum Muamalah, peluang besar bagi kemanusiaan
memaksakan masalah dan tantangan. Muamalat Popandand sering seimbang dengan
transaksi. Muamalah terkait dengan perilaku kekayaan, hak dan solusi konflik kepada
Hermet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan Blade Syariah. Pemahaman ini jelas
menunjukkan hubungan antara perdagangan dan syariah. Syariah telah diperintahkan untuk
semua kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan yang tidak mengikuti peraturan syariah
sebenarnya (dilarang), dan kami memiliki pengembangan transaksi yang sangat cepat yang
mengembangkan format era globalisasi ini. Hak transaksi yang dikeluarkan (Muamalah)
muncul di zaman globalisasi, dan dikembangkan dengan cepat. Emisi Islam, misalnya,
profesional kereta, asuransi, praktik bank elektronik, pasar modal, pasar modal, dana
investasi, e-commerce, dll. Wadju tidak jatuh, tetapi Utusan Allah meninggal karena rasul
terakhir dan quran telah mengambil gelar. Tidak ada semua masalah hukum yang muncul
dalam waktu kontemporer selama globalisasi, tetapi Ayatayat jelas telah menjawab oleh
Nabi quran dan Hadies. Beberapa masalah modern telah dibahas oleh para sarjana awal,
tetapi kasus dan kondisi tidak persis sama dan perlu ditinjau kembali. Oleh karena itu, perlu
dibuktikan bahwa Islam memakan Sarifunrikuri era warikuri (cocok untuk segala usia dan
tempat) dan untuk melaksanakan kemandirian akademik keras untuk menjawab
permasalahan perdagangan modern di era global. Dengan menerapkan academic idiot
dengan sarana dan prasarana yang tersedia di era global ini, Allah berkenan untuk
mengikuti ajaran Al-Qur'an tentang masalah perdagangan modern yang menimbulkan
masalah bagi umat Islam dalam perdagangan internasional di era global. . Dan sunnah.
Dengan demikian, ajaran Islam tetap salihun likulli era walikulliessen, sebagai tujuan utama
wahyu Islam sebagai syariat terakhir yang berdiri hingga akhir zaman.
Maka dari itu kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi universitas islam Indonesia seharusnya
sangat menjungjung tinggi akan hal hal yang sesuai dengan ajaran syariah agar kita selalu
menjadi insan yang ulil albab.

Anda mungkin juga menyukai