Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN LAPORAN OBSERVASI GANGGUAN KEPRIBADIAN

NARSISISTIK PADA TOKOH TONY STARK PADA FILM IRON MAN 2

Oleh:

Dengah Yeremia Alexander Govicar (201110013510034)

Steven Alexander Grean Tekwan (201110013510001)

Sudira Wihadi (201110013510023)

Novi Indriyani (201110013510013)

Rara Anggriana (191110013510028)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SAMARINDA

2022
I. Identitas Observee
A. Nama Observee : Anthony Edward Stark/Tony Stark
B. Jenis Kelamin : Laki-Laki
C. Usia : 41 Tahun
D. Sekilas Observasi Fisik dan Tampilan Observee:
Tinggi badan 173 cm, berkumis, berkulit putih kecoklatan, rambut berwarna hitam
bergelombang dan pendek, dengan berat badan 70kg.

II. Identitas Observer


A. Nama Observer : Dengah Yeremia Alexander Govicar
B. No. Mahasiswa : 201110013510034
C. Pendidikan : menempuh S1 Psikologi

III.Waktu dan Tempat


Observasi dilaksanakan pada tokoh Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey Jr.
di film Iron Man II yang berdurasi 124 menit.

IV. Latar Belakang


Apa arti kata narsis? Mungkin sebagaian dari kita sudah tidak asing dengan kata tersebut.
Narsis atau perilaku narsisme sering diasosiasikan dengan orang yang suka mengunggah
foto-foto selfie di media sosial. Misalnya dalam penelitian Aprilian, Elita, & Afriyati (2019)
yang mengatakan bahwa semakin tinggi pengunaan aplikasi tiktok, semakin tinggi juga
perilaku narsismenya. Bahkan dalam penelitian Apsari & Fitri (2010) pria yang memiliki
perilaku narsistik cenderung membeli produk kosmetik merek asing.
Menurut American Psychiatric Association (2013) dalam DSM-V, gangguan kepribadian
narsisistik merupakan sebuah pola yang meliputi grandiositas, kebutuhan untuk dikagumi,
dan tidak memiliki empati, yang dimulai pada masa dewasa awal dalam berbagai konteks.
Seseorang dikatakan memiliki Gangguan Kepribadian Narsisistik apabila setidaknya
memiliki lima dari sembilan kriteria berikut, yaitu: 1). Merasa dirinya penting secara
berlebihan (misalnya melebih-lebihkan prestasi dan kemampuan, mengahrapkan dipandang
superior tanpan bukti prestasi); 2). Sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan tanpa batas,
kekuatan, kecantikan, kecerdasan, atau cinta yang ideal; 3). Percaya bahwa dirinya special
dan unik, dan hanya bisa dimengerti atau diasosiasikan dengan orang-orang yang penting
atau orang-orang dengan status sosial yang tinggi; 4). Membutuhkan untuk dikagumi secara
berlebihan; 5). Merasa bahwa dirinya harus diperlakukan spesial (misalnya mengharapkan
pelakuan yang spesial dari orang lain tanpa alasan); 6). Mengambil keuntungan atau
memanfaatkan orang lain dalam hubungan interpersonal (misalnya mengeksploitasi orang
lain untuk mencapai kesuksesan pribadi); 7). Kurang memiliki empati, sehingga tidak
bersedia untuk mengenali dan mempedulikan perasaan orang lain; 8). Sering merasa iri hati
atau merasa orang lain iri kepada dirinya; 9). Menunjukkan sikap dan perilaku yang arogan
dan angkuh
Dua pengertian narsisme yang berbeda seringkali menyebabkan orang salah mengartikan
kata tersebut. Salah satu contohnya adalah dalam film Iron Man 2. Dalam film IronMan 2,
tokoh bernama Tony Stark digambarkan oleh Natasha Romanoff sebagai seorang yang
“textbook narcissistic”. Jika sekilas kita melihat perilaku Tony Stark yang suka memamerkan
kesuksesannya dan menganggap orang lain tidak lebih pintar dari dirinya, maka kita dapat
katakan bahwa “textbook narcissistic” ini memiliki makna bahwa Tony Stark memiliki
gangguan kepribadian narsisistik. Namun untuk memastikan apakah Tony Stark memiliki
gangguan kepribadian narsisistik atau hanya seseorang yang berperilaku narsis diperlukan
data yang lebih akurat.
Oleh karena itu, diperlukan pengambilan data dengan metode observasi untuk
mengumpulkan bukti-bukti yang lebih akurat terkait perilaku subjek. Sehingga dari bukti-
bukti tersebut, diharapkan peneliti dapat memastikan apakah Tony Stark memiliki gangguan
kepribadian narsisistik atau hanya sekedar perilaku narsis.

V. Tujuan Observasi
Mengamati perilaku tokoh Tony Stark dalam hal Gangguan Kepribadian Narsisistik.

VI. Definisi Operasional


Menurut American Psychiatric Association (2013) dalam DSM-V, Gangguan
Kepribadian Narsisistik atau Narcissistic Personality Disorder merupakan:
“a pervasive pattern of grandiosity, need for admiration, and lack of empathy that begins
by early adulthood and is present in a variety of contexts”
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa gangguan kepribadian narsisitik
merupakan sebuah gangguan kepribadian dengan pola bahwa seseorang merasa dirinya
superior, membutuhkan pujian yang berlebihan, serta kurang memiliki empati.
Perilaku subjek akan diobservasi dan dicocokan dengan kriteria diagnosa Gangguan
Kepribadian Narsisistik merujuk pada DSM-V dan pedoman observasi yang telah dibuat.

VII. Pedoman Observasi


Menurut American Psychiatric Association (2013) dalam DSM-V, seseorang dapat
dikatakan memiliki Gangguan Kepribadian Narsisistik apabila memiliki lima dari
sembilan kriteria diagnosa berikut:
1. Merasa dirinya penting secara berlebihan (misalnya melebih-lebihkan prestasi dan
kemampuan, mengharapkan dipandang superior tanpa bukti prestasi).
2. Sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan tanpa batas, kekuatan, kecantikan,
kecerdasan, atau cinta yang ideal.
3. Percaya bahwa dirinya spesial dan unik, dan hanya bisa dimengerti atau
diasosiasikan dengan orang-orang yang penting atau orang-orang dengan status
sosial yang tinggi.
4. Membutuhkan untuk dikagumi secara berlebihan.
5. Merasa bahwa dirinya harus diperlakukan spesial (misalnya mengharapkan pelakuan
yang spesial dari orang lain tanpa alasan).
6. Mengambil keuntungan atau memanfaatkan orang lain dalam hubungan
interpersonal (misalnya mengeksploitasi orang lain untuk mencapai kesuksesan
pribadi).
7. Kurang memiliki empati, sehingga tidak bersedia untuk mengenali dan
mempedulikan perasaan orang lain.
8. Sering merasa iri hati atau merasa orang lain iri kepada dirinya.
9. Menunjukkan sikap dan perilaku yang arogan dan angkuh.
VIII. Bentuk Observasi dan Teknik Pencatatan Data

Bentuk observasi yang digunakan adalah observasi covert-nonpartisipan-alami,


observee tidak menyadari jika sedang diobservasi dan berada pada situasi yang natural
sedangkan observer tidak terlibat/ambil bagian dalam kehidupan observee. Teknik
pencatatan data yang digunakan adalah anecdotal records.

IX. Hasil Pencatatan Data


A. 1:57:25-1:55:50

Bari Uraian Tema


s
1 Subjek menggerakan kedua tangannya merapat kearah badannya
hingga telapak tangannya bertemu, kemudian mengegrakan kedua
telapak tangannya lima kali sambil berkata “senang rasanya bisa
Kembali” kemudian subjek membalik badannya 180 derajat
kemudian menggerakann tangannya kebawah sejajar dnegan
pahanya. Kemudian subjek menggerakan tangan kanannya kedepan
kearah audiens dan menggerakaanjari telunjuknya kearah audiens,
kemudian melipatnya Kembali. Lalu subjek menggerakan tangan
kanannya kebawah hingga sejajar dengan pahanya. Setelah itu
subjek menggerakaan kedua tangannya kedepan badannya hingga
12 kedua telapak tangannya bertemu dan mentautkan kedua telapak Menyombongkan
tangannya. Kemudian subjek menggerakkan tangan kirinya kearah pencapaian diri
bawah sejajar dengan pahanya dan tangan kanannya kedepan kearah (B12-B39)
audiens sambil membuka telapak tangannya dan berkata “aku tak
berkata sombong bahwa dunia menikmati periode terlama damai
bertahun-tahun karena aku”. Kemudian menggerakan tangan
kanannya kebawah hingga sejajar dengan pahanya. Kemudian subjek
menggerakkan kedua tangannya kebelakang badannya, kemudian
melangkah kedepan lima kali dimulai dari kaki kirinya sambil
berkata “aku bukan bilang dari abu penangkapan, taka ada metafora
burung api di sejarah manusia” kemudian membuka lengannya
24 kesamping badannya hingga menyerupai huruf “T” sambil Merasa tidak ada
menundukkan kepalanya kemudian Kembali menghadap kearah yang mampu
audiens. Kemudian subjek menurunkan tangannya hingga sejajar bersaing dengan
dengan pahanya. “kemudian subjek berkata “paman sam bisa dirinya (B24-
bersantai minum es teh di kebun karena aku belum bertemu orang B31)
yang cukup jantan untuk berhadapan denganku di hari terbaikku”
sambil menggerakkan telapak tangan kirinya kedepan, kemudian
31 menggerakkan tangan kanannya kedepan kearah audiens dan
membuka telapak tangannya, sambil melangkahkan kakinya
kedepan. Kemudian subjek membuka kedua lengannya, kemudian
subjek menggerakkan lengannya kebelakang badannya. Setelah itu
subjek menggerakkan tangan kanannya keatas, hingga telapak
tangannya berada di belakang telinganya. Diikuti dengan
menggerakkan tangan kirinya keatas hingga sejajar dengan
kepalanya, kemudian melambaikan telapak tangannya, lalu
39
menurunkan keduan tangannya. “sudah, ini bukan mengenaiku,
bukan mengenai kalian, bukan mengenai kita, tapi tentang warisan”
kemudian menggerakkan kedua tangannya kebelakang badannya.
Subjek terlihat berbicara dengan audiens sambil berjalan kedepan,
menggerakkan tangan kanannya. Kemudian membuka kedua
lengannya sambil berkata “selamat datang Kembali di stark expo”.

B. 1:53:20-1:47:05
Baris Uraian Tema
1 Subjek sedang duduk diruang sidang, badannya menghadap Berbicara dengan
kebelakang kearah belakang dan terliaht sedang berbicara dengan sekertarisnya
seorang Wanita dibelakang. Hakim meberkata kepada subjek “tolong, saat persidangan
tony stark” kemudian subjek menggerakkan badannya kedepan dan (B1-B6)
5 menghadap kearah hakim, bekata “ya, manis?” subjek terlihat sedang
6 duduk dan menjawab pertanyaan dari hakim. Kemudian subjek
meletakkan kedua tangannya keatas meja, menggerakkan badannya
hingga kepalanya mendekat kearah microphone, kemudian
memegang dahinya dengan tangan kirinya. Kemudian subjek
10 Menghina hakim
menurunkan tangan kirinya keatas meja. Kemudian subjek
mengatakan “dalam pelacuran? Tentu tidak, kau senator, kan?” (B5-B6; B10-
12 B12)
kemudian menghentakkan telapak tangan kirinya kemeja,
mengahadap kebelakang ke arah audiens sambil menggerakkan
tangan kirinya kearah audiens sambil membentu symbol “V” dengan
jari-jarinya, kemudian Kembali menghadap kearah hakim. Ketika
mendengar hakim memanggil seorang saksi ahli dibidang teknologi
Bernama “justi hammer” subjek menoleh kearah samping kiri sambil
berkata “aku ingin tahu bila dan kapan ahli sesungguhnya akan
hadir”. Selama saksi ahli berbicara, subjek terlihat menoleh ke
samping kanan dan kiri, mengerakkan badannya kebelakang kea rah
sandaran kursi, menggerakkan badannya kedepan kearah meja,
kemudian meletakkan kedua tangannya keatas meja. Tangan kiri
subjek terlihat menutupi mulutnya dengan posisi siku kirinya berada
diatas meja dan kepalanya condong kedepan. Kemudian subjek
menggerakkan badannya bersandar pada kursi, dan kedua siku
tangannya berada diatas lengan kursi, kedua telapak tangannya
berada didepan kepalanya, kedua jari telunjuknya berada didepan
bibir subjek. Kemudian subjek terlihat menggeleng-gelengkan
kepalanya. Ketika hakim berkata “komite mengudang letkol james
Rhodes kemari” subjek berkata “rhodey? Apa?” sambil
menggerakkan badannya kedepan kearah meja, kemudian
memalingkan badannya melihat kearah belakang. Kemudia subjek
berdiri dan berjalan kearah james Rhodes sambil berkata “sobat, tak
ku kira akan melihatmu” kemudian menjabat tangannya, dan berjalan
dibelakang james Rhodes kemudian Kembali ke tempat duduknya.
Subjek terlihat duduk dengan posisi bersandar pada sandaran kursi
39 Merasa dirinya
dengan kepalan tangan kiri menutupi bibir subjek dan menggeleng-
40 pantas mendapat
gelkengkan kepalanya. Kemudian subjek menggerakkan badannya
jabatan tinggi
kedepan hingga kepalanya mendekati microphone, dan berkata “aku
(B39-B40)
tak suka bergabung, tapi aku mau jadi Menteri pertahanan”. Saat
persidangan menunjukkan gambar-gambar terkait dengan bukti
persidangan pada layer tv subjek terlihat duduk bersandar ke
belakang dengan posisi kaki kiri berada diatas paha kaki kanannya.
Dengan kedua tangannya, subjek terlihat sedang memgang sebuah
benda berbentuk persegi panjang, sambil menghadap kearah layar tv.
Kemudian subjek melihat kearah benda yang dipegangnya, dan
kemudian mengatakan “tunggu, coba kulihat” sambil menggerakkan
51 badannya kedepan kearah james Rhodes, dengan posisi kedua tangan Menunjukkan
52 berada diatas meja. Kemudian subjek terlihat mengarahkan benda bahwa dirinya
persegi Panjang yang dipegang dengan keduan tangannya kearah hebat (B51-B52)
layar tv, kemudian mengetuk-ngetuk benda tersebut dengan jari
telunjuk kanannya dan berkata “aku memang hebat” kemudian
menurunkan kedua tangannya dan meletakkannya keatas meja.
Subjek terlihat duduk tegap, sambil memandang kearah benda yang
dipegangnya diatas meja, mengetuk-ngetuk dan menggeser jari
kananya ke benda tersebut. Kemudian subjek terlihat berbicara
kepada hakim, sambil menggerakkan tangan kirinya kedepan kearah
hakim dan membuka telapak tangannya. Kemudian subjek berdiri
63 menghadap kebelakang sambil berkata “aku sukses membuat Menghina hakim
perdamaian dunia” kemudian membuka kedua lengannya dan (B63-B68)
membentuk symbol “v” dengan jari kedua tangannya. Kemudian
subjek berpaling kearah hakim sambil menunjuk kearah hakim
dengan tangan kirinya dan berkata “aku Lelah dengan badut ini”
68
kemudian subjek berjalan kearah tempa duduknya, mengambil
kacamatanya, dan menunjukkan jari jempolnya kearah hakim sambil
berkata “kau menyenangkan” kemudian mencium telapak tangan
kanannya kemudian mengarahkannya kearah hakim, dilanjutkan
dengan mencium tangan kirinya. Kemudian sambil berjalan subjek
terlihat menjabat tangan audiens dengan kedua tangannya sambil
berkata “aku bisa diandalkan untuk membuat diriku senang”

C. 1:38:10-1:37:18
Baris Uraian Tema
1 subjek menggunakan jas berwarna biru dan celana bahan dengan
warna yang sama, dan menggunakan kacamata hitam. Subjek terlihat
sedang berada di sebuah hotel, terlihat sedang berbicara dengan
seorang Wanita sambil berjalan memasuki sebuah ruangan.
Kemudian subjek bertemu dengan seorang Wanita menggunakan
gaun berwarna merah, kemudian subjek melepaskan kacamatanya
dengan tangan kanannya dan berkata “mulus, senangnya melihatmu”
kemudian subjek menggerakkan tangan kanannya kearah nampan
yang diatasnya terdapat dua buah gelas, menggengam gelas tesebut,
dan mengangkat gelas tersebut dari atas nampan yang dibawa oleh
pelayan. Wanita bergaun merah mengambil gelas dari genggaman
subjek, dan subjek melepaskan genggamannya dari gelas tersebut.
Pada wajah subjek, terlihat menarik kedua sudut bibirnya keatas.
Kemudian subjek menggerakkan jarinya kedepan kearah kamera,
sambil berkata kepada Wanita disampingnya “senyum, lihat kesana”,
kemudian membuka bibirnya hingga terlihat giginya. Kemudian
subjek berjalan kedepan, tepat dibelakang wanit bergaun merah,
hingga subjek terlihat berdampingan dengan Wanita tersebut.
20 Kemudian subjek mengangkat tangan kanannya kearah kepalanya, Mengambil alih
kemudian mengenakan kaca mata hitam yang ia genggam. Kemudian meja pesanan
22 orang lain (B20-
melepaskannya Kembali. Ketika berada didepan sebuah meja, subjek
berkata “jadikan meja kita” B22)

D. 1:35:32-1:34:20
Baris Uraian Tema
1 Subjek berjalan dilintasan balap, menggunakan baju seragam Mengambil alih
pembalap berwarna ungu, dengan tulisan “STARK” melintang di balapan orang
bagian dada, dan menggunakan kacamata hitam. Subjek kemudian lain (B1-B11)
berjalan kearah sebuah mobil balap, kemudian subjek mengatakan
“apa gunanya mobil balap, kalau tidak dikendarai” sambil
menggerakkan tangan kanan dan menunjukk ke arah depan dan
samping. Kemudian subjek berpaling kea rah mobil, berjalan
mendekati mobil balap tersebut sambil menggerakkan tangan kirinya
dan menunjukkan telapak tangannya ke arah seseorang yang
11 menggunakan seragam balap yang sama persisi seperti yang subjek Menyapa
kenakan. Kemudian subjek terlihat duduk didalam mobil tersebut, penonton
13 mengenakan helm, kemudian menujuk kearah kamera dengan tangan balapan (B11-13)
kanannya.

E. 1:09:19-1:08:51
Baris Uraian Tema
1 Subjek terlihat mengenakan baju pelindung terbuat dari besi
berwarna merah, dengan benda berbentuk bulat dan bersinar pada
bagian dada. Subjek terlihat sedang berbicara dengan seorang Wanita
4 didepan panggung, kemudian subjek mengambil mic dari Wanita Menolak saran
tersebut dengan tangan kanannya. Kemudian subjek mengarahkan dari
mic tersebut dekat ke mulutnya kemudian berkata “pepper pots”. sekertarisnya
Lalu subjek berjalan kedepan kearah pengunjung kemudian berkata (B4-B8)
8 “pesta sesudahnya dimulai 15 menit lagi”. Kemudian subjek Mengusir
memegang mic dengan tangan kirinya, lalu mengarahkan tangan sekertarisnya
kanannya kearah dinding kaca, kemudian cahaya keluar dari telapak dari pesta (B8-
tangan kananannya, dan memecahkan dinding kaca tersebut sambil B12)
12
berkata “kalau pepper tidak suka, pintunya disana”. Kemudian subjek
berjongkok diatas panggung sambil menggerakkan kedua tangannya
keatas hingga sejajar dengan dada, dengan telapak tangan menghadap
keatas, sambil berteriak, kemudian menurunkan kedua tangannya dan
meletakkannya diatas lutut.

F. 1:08:49-1:08:05
Baris Uraian Tema
1 Subjek terlihat berdiri diatas panggung, menggerakkan tangan Menunjukkan
kanannya keatas kearah botol yang dilempar seorang Wanita, kehebatan
kemudian terlihat cahaya keluar dari telapak tangannya, kemudian menembaknya
sinra tersebut memecahkan botol tersebut. Subjek berkata “lempar”, kepada audiens
lalu menggerakkan tangan kanannya kedepan kearah botol yang (B1-B17)
dilempar, kemudian cahaya keluar dari telapak tangannya dan
memecahkan botol tersebut, kemudian subjek menurunkan tangan
kanannya. Lalu subjek terlihat memegang sebuah besi berbentuk
lingkaran dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya diarahkan ke
belakang, dengan telapak tangan terbuka. Sambil melihat ke arah besi
tersebut, subjek berkata “lempar” kemudian cahaya keluar dari
telapak tangan kanan subjek dan memecahkan botol tersebut.
Kemudian subjek menurunkan tangan kanannya, dan berteriak
“yaaaa”. Lalu subjek melihat kearah seorang Wanita sedang
mengangkat semangka sambil berkata “kurasa dia mau Gallagher”.
17 Dengan posisi kedua lengan terbuka, terlihat cahay keluar dari dada
subjek dan menghancurkan semangka tersebut. Kemudian subjek
melambai kearah penonton dengan tangan kanan dan tangan kirinya
memegang sebuah botol. lalu subjek mengoyang-goyangkan
badannya kedepan dan kebelakang.

G. 1:03:14-1:02:49
Baris Uraian Tema
1 Subjek terlihat sedang duduk diatas sebuah patung donat sambil Makan ditempat
menggerakkan tangan kanannya yang sedang memegang donat ke yang tidak wajar
arah mulutnya, kemudian memasukkan donat tersebut kedalam menggunakan
mulutnya, dan kemudian menurunkan tangannya. Kemudian terlihat baju Iron Man
seseorang sedang menyuruh subjek untuk turun dari patung donat (B1-B4)
tesebut, kemudian subjek terlihat memegang kacamata hitamnya
dengan tangan kanannya, kemudian menurunkan kacamatanya sejajar
dengan hidungnya kemudian mengembalikan kacamata hitamnya
pada posisi sebelumnya.

H. 47:00-45:35
Baris Uraian Tema
1 Subjek meggunakan jas berwarna abu-abu, dengan baju hitam, celana
jean berwarna coklat, dan ditangan kirinya memegang sebuah kotak
persegi Panjang berwarna putih dengan motif stroberi. Subjek Menerobos
berjalan masuk dari pintu dengan seorang wanit mengikuti masuk kantor
dibelakangnya. Kemudian subjek menoleh ke arah Wanita tersebut (B3-B6)
6 dan berkata “tenang, sebentar saja”. Kemudian subjek melihat kearah
seorang wanita sedang duduk dibelakang meja, dan sedang bebircara
dengan seseorang lewat telefon. Lalu subjek menoleh kiri kearah tv,
10 lalu melirik kearah Wanita yang ada didepannya, kemudian berkata
Merasa berhak
“suara mati”. Lalu subjek berjalan ke kanan, menunjuk kearah wanita
mengambil
12 tersebut, lalu menurunkan tangannya, kemudian memegang lukisan
lukisan yang ada
yang ada didepannya lalu berkata “ini akan kubawa”. Kemudian
di kantor (B10-
subjek berjalan mengelilingi lukisan tersebut, dan menarik kain yang
B12)
ada didepannya, lalu berjalan mundur. Kemudian subjek menoleh
kearah Wanita tesebut, lalu berjalan kearahnya, memegang kursi
yang ada didepan meja Wanita tersebut dengan tangan kanannya,
menarik kursi tersebut, sambil berkata “aku mau”. Kemudian subjek
19 meletakkan kotak yang ia bawa keatas meja lalu duduk dikursi. Memaksa untuk
Kemudian berkata “punya waktu?” Wanita tersebut menjawab tetap berbicara
21 “tidak” lalu subjek menjawab “kau baru menelpon. Pasti sempat 30 sekalipun tidak
detik saja”. Kemudian subjek terlihat berbicara dengan Wanita diberi
tersebut, sambil meletakkan kedua tangannya diatas meja. Kemudian kesempatan
subjek berkata “boleh kugeser? Ini gila seperti kincir” kemudian (B19-B21)
26 dengan tetap pada posisi duduk, subjek menggeser kursinya dengan
pantatnya hinga subjek berada didepan layar komputer. Kemudian Tidak
28 subjek berbicara dengan Wanita tersebut. Wanita tersebut berkata mengetahui
“kau membawakan ku stroberi? Kau tahu hanya satu alergiku?” alergi
kemudian subjek menjawab “alergi stroberi” dengan tangan kanan sekertarisnya
berada diatas meja dengan kepalanya bersandar pada jari telunjuk (B26-B28)
tangan kanannya. Kemudian subjek meletakkan tangannya keatas
meja.

I. 12:20-11:35
Baris Uraian Tema
1 Subjek terlihat menggunakan baju pelindung dari besi berwarna
merah dengan benda bercahaya berbentuk lingkaran pada bagian
dadanya. Subjek memegang seorang Wanita kemudian didorong
mundur oleh Wanita tersebut, lalu subjek melepaskan helm besi yang
4 ia pakai. Kemudian menoleh kearah Wanita tersebut sambil berkata
“tidak? Lihat aku” lalu menggerakkan kedua tangannya kebawah Merasa bahwa
6 sambil berjalan maju ke arah Wanita tersebut. Kemudian subjek penderitaannya
menunjuk kearah kota dengan tangan kirinya, menggelengkan lebih berat
kepalanya, lalu berkata “aku lumayan” lalu subjek berjalan kedepan dibandingkan
ke arah Wanita tersebut sambil menunjuk Wanita tersebut dengan penderitaan oran
tangan kirinya sambil berkata “apa katamu? Sudah selesai?” lain. (B4-B6)
kemudian berjalan maju lagi sambil berkata “mengejutkan. Tidak,
aku mengerti. Kau tidak perlu mencari alasan” lalu berdiri didepan
Wanita tesebut sambil membuka kedua tangannya kearah Wanita
tersebut sambil berkata “kau baru membuat alasan”.

J. 10:12-08:42
Baris Uraian Tema
Subjek mengenakan baju lengan Panjang berwarna hitam dan jam
tangan hitam di tangan kirinya. Subjek terlihat sedang duduk didalam
sebuah ruangan, dikelilingi layer, didepan subjek terdapat meja, dan
kursi disebrang meja, dengan sebuah kerta diatas meja bertuliskan
“insiatif avenger laporan awal”. Kemudian subjek mengambil kertas
tersebut. Lalu seorang pria masuk dan menekan kertas yang dipegang
subjek, lalu subjek melepas kertas yang dipegangnya diatas meja, lalu
menengok ke arah pria tersebut. Kemudian subjek terlihat berbicara
dengan pria tersebut. Kemudian pria tersebut memberikan tumpukan
kertas kepada subjek dan menyuruh subjek untuk membacanya.
Kemudian subjek mengambil tumpukan kertas tersebut dengan kedua Mencari-cari
12 tangannya lalu berkata “tinjauan kepribadian tn.stark menampakkan alasan agar tidak
perilaku kompulsif” lalu subjek menoleh kearah pria didepannya dan terlihat buruk
berkata “membela diriku, itu minggu lalu” lalu Kembali menoleh (B12-B17)
kearah kertas yang dipengangnya lalu berkata “cenderung
menghancurkan diri” lalu subjek menoleh kearah pria didepannya
17 dan berkata “aku sekarat, ayolah. Bukannya kita semua begitu”. Lalu
subjek melihat kearah kerta yang dipengangnya dan berkata “benar-
19 benar narsis?”. Kemudian menoleh kearah depan dan berkata “setuju,
ini dia”. Kemudian subjek berbicara dengan pria didepannya dan Memberi
berkata “tak masuk akal, bagaimana kau menyetujui tapi tak argument bahwa
menyetujui ku?” kemudian melihat kearah pria tersebut lalu berkata dirinya layak
23 menjadi avenger
“aku punya jantung baru dan mencoba benar dengan pepper, aku
dalam hubungan stabil” setelah itu subjek berdiri, menjabat tangan (B19-B23)
pria didepanya dengan tangan kirinya, lalu tangan kanannya menepuk Merasa avenger
pungung tangan pria tersebut dan berkata “aku mahal” sambil tidak mampu
28 menarik kedua sudut bibirnya keatas. Kemudian subjek membalik membayar
badannya dan berjalan sambil menggaruk kepalanya dengan tangan jasanya
kanannya. (B23-28)
X. Tabel Kategorisasi

Kode Tema Kriteria Diagnosa


A. B12-B39 Menyombongkan pencapaian Membutuhkan untuk dikagumi
diri. secara berlebihan.
A. B24-B31 Merasa tidak ada yang mampu Sibuk dengan fantasi tentang
bersaing dengan dirinya. kesuksesan tanpa batas,
kekuatan, kecantikan,
kecerdasan, atau cinta yang
ideal.
B. B1-B6 Berbicara dengan sekertarisnya Menunjukkan sikap dan
saat persidangan. perilaku yang arogan dan
angkuh.
B. B5-B6 Menghina hakim. Menunjukkan sikap dan
B. B10-B12 perilaku yang arogan dan
B. B63-B68 angkuh.
B. B39-B40 Merasa dirinya pantas mendapat Percaya bahwa dirinya spesial
jabatan tinggi. dan unik, dan hanya bisa
dimengerti atau diasosiasikan
dengan orang-orang yang
penting atau orang-orang
dengan status sosial yang
tinggi.
B. B51-B52 Menunjukkan bahwa dirinya Menunjukkan sikap dan
hebat. perilaku yang arogan dan
angkuh.
C. B20-B22 Mengambil alih meja pesanan Merasa bahwa dirinya harus
orang lain. diperlakukan spesial (misalnya
mengharapkan pelakuan yang
spesial dari orang lain tanpa
alasan).
D. B1-B11 Mengambil alih balapan orang Kurang memiliki empati,
lain. sehingga tidak bersedia untuk
mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
D. B11-B13 Menyapa penonton balapan. Membutuhkan untuk dikagumi
secara berlebihan.
E. B4-B8 Menolak saran dari Kurang memiliki empati,
sekertarisnya. sehingga tidak bersedia untuk
mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
E. B8-B12 Mengusir sekertarisnya dari Kurang memiliki empati,
pesta. sehingga tidak bersedia untuk
mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
F. B1-B17 Menunjukkan kehebatan Membutuhkan untuk dikagumi
menembaknya kepada audiens. secara berlebihan.
G. B1-B4 Makan ditempat yang tidak Membutuhkan untuk dikagumi
wajar menggunakan baju Iron secara berlebihan.
Man.
H. B3-B6 Menerobos masuk kantor. Merasa bahwa dirinya harus
diperlakukan spesial (misalnya
mengharapkan pelakuan yang
spesial dari orang lain tanpa
alasan).
H. B10-B12 Merasa berhak mengambil Merasa bahwa dirinya harus
lukisan yang ada di kantor. diperlakukan spesial (misalnya
mengharapkan pelakuan yang
spesial dari orang lain tanpa
alasan).
H. B19-21 Memaksa untuk tetap berbicara Kurang memiliki empati,
sekalipun tidak diberi sehingga tidak bersedia untuk
kesempatan. mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
H. B26-B28 Tidak mengetahui alergi Kurang memiliki empati,
sekertarisnya. sehingga tidak bersedia untuk
mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
I. B4-B6 Merasa bahwa penderitaannya Kurang memiliki empati,
lebih berat dibandingkan sehingga tidak bersedia untuk
penderitaan oran lain. mengenali dan mempedulikan
perasaan orang lain.
J. B12-B17 Mencari-cari alasan agar tidak Merasa dirinya penting secara
terlihat buruk. berlebihan (misalnya melebih-
lebihkan prestasi dan
kemampuan, mengharapkan
dipandang superior tanpa bukti
prestasi).
J. B19-B23 Memberi argument bahwa Merasa dirinya penting secara
dirinya layak menjadi avenger. berlebihan (misalnya melebih-
lebihkan prestasi dan
kemampuan, mengharapkan
dipandang superior tanpa bukti
prestasi).
J. B23-B28 Merasa avenger tidak mampu Merasa bahwa dirinya harus
membayar jasanya. diperlakukan spesial (misalnya
mengharapkan pelakuan yang
spesial dari orang lain tanpa
alasan).
XI. Uraian & Kesimpulan

Dari hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa subjek mengalami Gangguan Kepribadian
Narsisistik karena sebagian besar perilaku subjek yang teramati termasuk kedalam kategori
diagnosa Gangguan Kepribadian Narsisistik. Subjek membutuhkan untuk dikagumi secara
berlebihan terlihat dari perilakunya yang menyombongkan prestasinya (A. B12-B39),
menyapa penonton balapan (D. B11-B13), menunjukkan kehebatan menembaknya pada
audiens (F. B1-B17), dan makan di tempat yang tidak wajar menggunakan baju Iron Man (G.
B1-B4). Dari beberapa perilaku ini observer menyimpulkan bahwa subjek berusaha
mendapatkan pujian dari orang lain dengan menunjukkan kemampuan dan pencapaian yang
ia miliki. Pada perilaku subjek makan di tempat yang tidak wajar menggunakan baju Iron
Man diinterpretasikan bahwa ia sedang memamerkan baju Iron Mannya kepada orang-orang
yang lewat dijalanan.

Pada kriteria menunjukkan sikap dan perilaku yang arogan dan angkuh ditunjukkan
subjek pada perilaku berbicara dengan sekertarisnya saat persidangan.persidangan (B. B1-
B6) dan menghina hakim (B. B5-B6, B. B10-B12, B. B63-B68). Ini merupakan perilaku
subjek pada saat menghadiri persidangan. Perilaku-perilaku tersebut menunjukkan bahwa ia
tidak menghormati acara persidangan dengan berbicara pada sekertarisnya saat persidangan
dan menghina hakim baik secara verbal maupun non-verbal.

Selajutnya kriteria sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan tanpa batas, kekuatan,
kecantikan, kecerdasan, atau cinta yang ideal ditunjukkan subjek pada perilaku merasa tidak
ada yang mampu bersaing dengan dirinya. Perilaku ini muncul saat ia memberikan pidato
pembukaan suatu acara. Mengutip dari perkataan subjek “paman sam bisa bersantai minum
es teh di kebun karena aku belum bertemu orang yang cukup jantan untuk berhadapan
denganku di hari terbaikku” ini menunjukkan bahwa ia merasa tidak ada yang mampu
bersaing dengan dirinya.

Pada kriteria lain, observer juga berasumsi bahwa subjek percaya bahwa dirinya spesial
dan unik, dan hanya bisa dimengerti atau diasosiasikan dengan orang-orang yang penting
atau orang-orang dengan status sosial yang tinggi. Terbukti dari perilaku subjek yang merasa
dirinya pantas mendapat jabatan tinggi (B.B39-B40). Pada saat persidangan subjek
menyarankan kepada hakim bahwa lebih baik dirinya yang dijadikan Menteri pertahanan
karena ia merasa bahwa ia lebih hebat dibandingkan menteri pertahanan saat ini.

Subjek juga menunjukkan kriteria merasa bahwa dirinya harus diperlakukan spesial
(misalnya mengharapkan pelakuan yang spesial dari orang lain tanpa alasan). Perilaku-
perilaku subjek seperti mengambil alih meja pesanan orang lain (C. B20-B22), menerobos
masuk kantor (H. B3-B6), dan merasa berhak mengambil lukisan yang ada di kantor (H.
B10-B12) membuktikan hal tersebut.

Kemudian pada kriteria kurang memiliki empati, sehingga tidak bersedia untuk
mengenali dan mempedulikan perasaan orang lain dapat terlihat pada perilaku-perilaku
subjek, yaitu mengambil alih balapan orang lain (D. B1-B11), menolak saran dari
sekertarisnya (E. B4-B8), mengusir sekertarisnya dari pesta (E. B8-B12), memaksa untuk
tetap berbicara sekalipun tidak diberi kesempatan (H. B19-21), tidak mengetahui alergi
sekertarisnya (H. B26-B28), dan merasa bahwa penderitaannya lebih berat dibandingkan
penderitaan oran lain (I. B4-B6).

Subjek juga termasuk kedalam kriteria merasa bahwa dirinya harus diperlakukan spesial
(misalnya mengharapkan pelakuan yang spesial dari orang lain tanpa alasan) terlihat pada
perilaku subjek. Perilaku subjek yang mencari-cari alasan agar tidak terlihat terbukti (J. B12-
B17), memberi argumen bahwa dirinya layak menjadi avenger (J. B19-B23), dan merasa
avenger tidak mampu membayar jasanya membuktikan hal tersebut.

Menurut American Psychiatric Association (2013) dalam DSM-V, seseorang dapat


dikatakan memiliki Gangguan Kepribadian Narsisistik apabila memiliki lima dari sembilan
kriteria diagnosa. Dari hasil observasi dan analisa menunjukkan bahwa subjek memiliki tujuh
dari sembilan kategori Gangguan Kepribadian Narsisistik. Oleh karrna itu, dapat disimpulkan
bahwa terbukti subjek mengalami Gangguan Keprubadian Narsisistik, dan hasil analisa
Natasha Romanoff terhadap subjek yang mengatakan bahwa subjek merupakan seorang
“textbook narsissistic” mengartikan bahwa subjek mengalami Gangguan Kepribadian
Narsisistik.

Daftar Pustaka
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental
disorders (5th ed.). https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596.

Aprilian, D., Elita, Y., & Afriyati, V. (2019). Hubungan Antara Penggunaan Aplikasi Tiktok
Dengan Perilaku Narsisme Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu. Consilia:
Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 2(3), 220-228.

Apsari, F. (2010). Hubungan antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik


merek asing pada pria metroseksual (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai