Disusun oleh:
Kelompok 1
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Definisi Operasi....................................................................................................................3
2.2 Sejarah Singkat....................................................................................................................4
2.3 VISI dan MISI.....................................................................................................................4
2.4 Tujuan dan Prinsip..............................................................................................................5
2.5 Sepuluh Keputusan Yang Efektif Dalam Manajemen Operasi........................................6
2.6 Produk dan Brand PT. Unilever.........................................................................................7
2.7 Perencanaan Operasional PT. Unilever Indonesia............................................................8
2.7.1 Kontrol Persediaan PT Unilever Indonesia Tbk.....................................................11
2.7.2 Sistem Distribusi Logistik PT. Unilever Indonesia Tbk.........................................12
BAB III...............................................................................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik
itu manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen
operasi merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi
atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya
inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu
banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam
manajemen operasi sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan
mengungguli kompetitiornya. Dalam kewirausahaan, manajemen operasi pun
diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk
untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan industri yang meliputi kualitas,
variasi, costumization, kemudahan, waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival
perusahaan. Oleh sebab itu, tugas manajer operasi pun menjadi lebih kompleks.
1
1.3. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Heizer dan Rander (2011), operasi adalah serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output.
Menurut Russel dan Taylor (2011), operasi sering didefinisikan sebagai proses
transformasi Input (seperti bahan, mesin, tenaga kerja, manajemen, dan modal diubah
menjadi output (barang dan jasa).
a. Customer (Pelanggan)
Customer merupakan seseorang yang selalu mengkonsumsi kebutuhan pada
sistem manajemen operasional. Customer merupakan orang yang memiliki peran
khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat di awal dan di akhir
sistem manajemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas dapat
diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri.
Keefektifitas serta keefisienan fungsi manajemen operasional tidak dapat
terstruktur.
b. Process (Proses)
Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas
3
yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output (hasil). Proses
menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada
keseluruhan sistem. Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah
kegiatan serta menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar
jumlahnya. Proses juga menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk
mengubah input mejadi output. Pada akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan
dilakukan untuk memastikan bahwa semua memenuhi standar kualitas, kuantitas,
lead time, atau pembagian waktu. Proses manajemen operasional dapat
melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa.
c. Capacity (Kapasitas)
Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional bekerja,
kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan
orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi
perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.
Visi
Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”
4
Misi
Misi Unilever adalah :
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas
kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya
bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global
seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan
dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan
merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
5
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4. Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola
bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang
menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever,
dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung
pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
5. Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan
standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis,
sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang
meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan
karyawan, konsumen dan lingkungan.
1. Desain barang dan jasa: menjelaskan apa yang diperlukan dari kegiatan operasi
pada masing-masing keputusan manajemen operasi. Misalkan, desain produk
biasanya menentukan batas bawah dari biaya dan batas atas dari kualitas.
2. Pengelolaan kualitas: menentukan ekspektasi kualitas dari pelanggan dan
membuat kebijakan serta prosedur untuk mengidentifikasikan dan mencapai
kualitas tersebut
3. Desain proses dan kapasitas: menentukan seberapa baik barang dan jasa
dihasilkan dan menjalankan manajemen terhadap teknologi, kualitas, SDM dan
investasi modal yang spesifik yang menentukan struktur biaya dasar perusahaan.
4. Pemilihan lokasi: mentukan dimana lokasi perusahaan akan beroperasi dengan
penilaian terkait kedekatan dengan pelanggan dan pemasok sementara
mempertimbangkan mengenai biaya, infrastruktur, dan aturan pemerintah.
5. Perancangan tata letak: menentukan tata letak fasilitas kerja yang dapat
menunjang dan memperlancar proses kerja.
6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan: menentukan bagaimana cara
untuk merekrut, memotivasi dan mempertahankan personel dengan bakat dan
kemampuan yang dibutuhkan.
6
7. Manajemen rantai pasokan: menentukan bagaimana mengintegrasikan rantai
pasokan ke dalam strategi perusahaan termasuk keputusan keputusan yang
menentukan apa yang dibeli, dari siapa dan dengan persyaratan apa.
8. Persediaan: menetukan keputusan pemesanan dan penyediaan persediaan dengan
mempertimbangkan kapabilitas pemasok dan jadwal produksi.
9. Penjadwalan: menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu menengah dan
pendek yang secara efektif dan efisien baik karyawan maupun fasilitas,sementara
memenuhi permintaan pelanggan.
10. Pemeliharaan: menentukan siapa yang dapat bertanggung jawab dalam
melakukan pemiliharan agar kualitas tetap terjaga.
7
Bagi PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun
sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu
untuk dapat menjadi “trend setter” di bidang industri. Banyak perusahaan yang
berhasil karena memiliki reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-
kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui
kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang telah mencapai
ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek
tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan
merek Lux, yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di
Indonesia. Sabun kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya,
yang tidak hanya sabun mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun
mandi cair.
8
cara yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran;
a. Differensiasi Produk
Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik,
sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil,
berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati
oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand
and innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna,
terutama pada kategori hair, male grooming, home and personal, serta food and
beverages di tahun lalu.
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
b. Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal mart
menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan
mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan
transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke
pemasok.Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart
menggunakan teknologi web.Sistem ini mampu membuat wal-mart
mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
c. Segmentasi Produk
Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga
membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan
wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga)
dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan
batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini
9
belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro
membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estea
(menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak
sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever
tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya
untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan
tersebut.
d. Berfokus Pada Peluang Pasar
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda
dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti
kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan
kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk
pesaing lainnya.
e. Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok Menggunakan sistem
informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal
produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan
tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen
mengeluh dalam PT. Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak
melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang
dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi
banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event event.
Strategi penjualan dan promosi
f. Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1) Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2) Promosi penjualan, berbagai insentif jangja pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3) Hubungan masyarakat dan publisitas, berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4) Penjualan secara pribadi, interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima
10
pesan.
5) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, faksimili, email, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.
6) Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya
konsumen maka strategi promosi dirumuskan menjadi
Advertising
Consumer sales promotion
Trade promotion and Co-Marketing
Packaging, point of purchase
Personal selling
Public relations
Brand publicity
Corporate advertising
The internet
Direct marketing
Experiential contact: event and sponsorship
Customer service
Word of mouth
7) Strategi Operasi
Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan
efektivitas penggunaan air di pabrik Rungkur, Jawa Timur dalam strategi
“Winning with continuous improvement”. Isu kelangkaan air dan sanitasi
tidak luput dari perhatian Unilever Indonesia. Dengan menurunkan jumlah
limbah produksi, kami menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya yang
pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan menurunkan resiko.
11
didatangkan dari pemasok (lokal dan impor). Begitupun dengan PT Unilever Indoesia
yang bergerak dalam bidang manufaktur produk consumer goods atau fast moving
consumer goods (FMCG). Produk yang dihasilkan PT Unilever Indonesia sangat
beragam dan permasalahan yang muncul dari aspek persediaan sangat kompleks.
12
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana
dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua
komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi
beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya
produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Manajemen operasional diterapkan untuk mengelola sumber daya yang ada agar dapat
menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini, kami meninjau
penerapan manajemen operasional PT.Unilever Tbk dengan melihat penerapan 10 keputusan
manajemen operasinya. Dalam keputusan desain barang, PT.Unilever Indonesia Tbk
menyediakan desain kemasan dengan menyesuaikan cara penggunaan masyarakat. Unilever
membantu meningkatkan kkualitas kehidupan dan lingkungan melalui Unilever Sustainable
Living Plan (USPL).
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9186790/
Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_Global_
http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi
perusahaan/unilever
http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business excellence-
unilever
https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional 34 dan-
nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever l
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00228-MN
%20Bab2001.pdf
https://id.scribd.com/embeds/498804479/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
14