Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DAN ISO 9001

PERENCANAAN OPERASIONAL PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK.

Disusun oleh:
Kelompok 1

Muhammad Rival Haqiqi 194010190 Eka Ayu Novrianti 194010261


Rivaldi Aditya P 194010185 Indah Putri Sentani 194010268
Putri Ulfalah .P 194010191 Muhammad Reza 194010256
Wilman Rizkiarangga 194010181 Balikh Halemanto 194010264
Hisyam Nugraha 194010186 Iqbal Moch Al Qodri 194010255
Syifa Aisyah 194010182 Giraldy Ramdicka 194010248
Muhammad Faizal Ali Pasa 194010192 Atep Ridwan 194010400
Chyara Syahda Avilla 194010188 Sinta Purnamasari 194010379
Maria Oktaviane 194010260 Aini Restiani Darlian 194010258
Muhammad Rifka 194010218 Elis Siti Saadah 194010377
Nayla Atil Maali 194010253 Febiyanti 194010246
Erica Kusumaningsih 194010250 Dewinda Almira 194010249
Iis Farida 194010242

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Dalam makalah ini penulis mengangkat judul PERENCANAAN OPERASIONAL


PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kualitas dan ISO 9001.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 26 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Definisi Operasi....................................................................................................................3
2.2 Sejarah Singkat....................................................................................................................4
2.3 VISI dan MISI.....................................................................................................................4
2.4 Tujuan dan Prinsip..............................................................................................................5
2.5 Sepuluh Keputusan Yang Efektif Dalam Manajemen Operasi........................................6
2.6 Produk dan Brand PT. Unilever.........................................................................................7
2.7 Perencanaan Operasional PT. Unilever Indonesia............................................................8
2.7.1 Kontrol Persediaan PT Unilever Indonesia Tbk.....................................................11
2.7.2 Sistem Distribusi Logistik PT. Unilever Indonesia Tbk.........................................12
BAB III...............................................................................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif seperti sekarang ini,
setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan
memberikan perhatian penuh pada strategi-strategi yang dijalankannya.

Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik
itu manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen
operasi merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi
atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya
inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu
banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam
manajemen operasi sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan
mengungguli kompetitiornya. Dalam kewirausahaan, manajemen operasi pun
diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk
untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan industri yang meliputi kualitas,
variasi, costumization, kemudahan, waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival
perusahaan. Oleh sebab itu, tugas manajer operasi pun menjadi lebih kompleks.

Perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam


produk maupun jasa yang dihasilkan, tetapi tidak melupakan dampak lingkungan
yang terjadi dari segala aktivitas perusahaan. Manajer operasional pada saat ini
haruslah memiliki pandangan global dan strategi operasi, perkembangan yang cepat
dalam perdagangan dunia yang seolah dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak
organisasi memperluas organisasinya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar
negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah hingga manajemen operasi PT. Unilever Indonesia Tbk.


Dalam menjalankan bisnisnya di semua bidang.

1
1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisana ini untuk menambah wawasan kami mengenai


apa itu manajemen operasional dan pengaplikasiannya di perusahan PT Unilever
Indonesia Tbk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Operasi


Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada konsumen, beikut adalah beberapa pengertian
Manajemen Operasi menurut para ahli:

Menurut Heizer dan Rander (2011), operasi adalah serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output.

Menurut Stevenson dan Chuong (2014), dijelaskan bahwa operasi merupakan


manajemen dari bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang
atau jasa.

Menurut Russel dan Taylor (2011), operasi sering didefinisikan sebagai proses
transformasi Input (seperti bahan, mesin, tenaga kerja, manajemen, dan modal diubah
menjadi output (barang dan jasa).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa operasi merupakan suatu


kegiatan yang berhubungan dengan produksi atau pembuatan barang dan jasa atau
kombinasinya melalui proses transformasi dari input sumber daya produk menjadi
output yang diinginkan. Operasional terintegrasi pada 3 komponen utama yang
mendukung dalam proses organisasi, yaitu :

a. Customer (Pelanggan)
Customer merupakan seseorang yang selalu mengkonsumsi kebutuhan pada
sistem manajemen operasional. Customer merupakan orang yang memiliki peran
khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat di awal dan di akhir
sistem manajemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas dapat
diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri.
Keefektifitas serta keefisienan fungsi manajemen operasional tidak dapat
terstruktur.
b. Process (Proses)
Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas

3
yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output (hasil). Proses
menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada
keseluruhan sistem. Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah
kegiatan serta menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar
jumlahnya. Proses juga menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk
mengubah input mejadi output. Pada akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan
dilakukan untuk memastikan bahwa semua memenuhi standar kualitas, kuantitas,
lead time, atau pembagian waktu. Proses manajemen operasional dapat
melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa.
c. Capacity (Kapasitas)
Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional bekerja,
kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan
orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi
perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.

2.2 Sejarah Singkat


PT. Unilever Indonesia Tbk, didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn. A.H. Van
Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di
Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Jasmvasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia.

2.3 VISI dan MISI


Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan
pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

Visi

Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”

4
Misi
Misi Unilever adalah :
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.

Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas
kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya
bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global
seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan
dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan
merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.

2.4 Tujuan dan Prinsip

Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar


tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami,
komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”

1. Selalu bekerja dengan integritas


Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis
kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab
corporate kami.
2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand
kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi
sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat
3. Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani
dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam

5
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4. Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola
bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang
menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever,
dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung
pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
5. Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan
standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis,
sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang
meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan
karyawan, konsumen dan lingkungan.

2.5 Sepuluh Keputusan Yang Efektif Dalam Manajemen Operasi


Menurut Haizer dan Render (2011) terdapat sepuluh keputusan strategis dalam
Manajemen Operasional yaitu:

1. Desain barang dan jasa: menjelaskan apa yang diperlukan dari kegiatan operasi
pada masing-masing keputusan manajemen operasi. Misalkan, desain produk
biasanya menentukan batas bawah dari biaya dan batas atas dari kualitas.
2. Pengelolaan kualitas: menentukan ekspektasi kualitas dari pelanggan dan
membuat kebijakan serta prosedur untuk mengidentifikasikan dan mencapai
kualitas tersebut
3. Desain proses dan kapasitas: menentukan seberapa baik barang dan jasa
dihasilkan dan menjalankan manajemen terhadap teknologi, kualitas, SDM dan
investasi modal yang spesifik yang menentukan struktur biaya dasar perusahaan.
4. Pemilihan lokasi: mentukan dimana lokasi perusahaan akan beroperasi dengan
penilaian terkait kedekatan dengan pelanggan dan pemasok sementara
mempertimbangkan mengenai biaya, infrastruktur, dan aturan pemerintah.
5. Perancangan tata letak: menentukan tata letak fasilitas kerja yang dapat
menunjang dan memperlancar proses kerja.
6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan: menentukan bagaimana cara
untuk merekrut, memotivasi dan mempertahankan personel dengan bakat dan
kemampuan yang dibutuhkan.

6
7. Manajemen rantai pasokan: menentukan bagaimana mengintegrasikan rantai
pasokan ke dalam strategi perusahaan termasuk keputusan keputusan yang
menentukan apa yang dibeli, dari siapa dan dengan persyaratan apa.
8. Persediaan: menetukan keputusan pemesanan dan penyediaan persediaan dengan
mempertimbangkan kapabilitas pemasok dan jadwal produksi.
9. Penjadwalan: menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu menengah dan
pendek yang secara efektif dan efisien baik karyawan maupun fasilitas,sementara
memenuhi permintaan pelanggan.
10. Pemeliharaan: menentukan siapa yang dapat bertanggung jawab dalam
melakukan pemiliharan agar kualitas tetap terjaga.

2.6 Produk dan Brand PT. Unilever

Unilever adalah salah satu dari perusahaan produsen produk makanan


terkemuka dunia. Semangat kami untuk memahami apa yang diinginkan dan
diperlukan masyarakat dari makanan mereka - dan apa yang mereka sukai darinya
membuat brand-brand kami menjadi pilihan masyarakat.

Beberapa produk Unilever : Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent,


Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue
Band, Wall's, Sunlight, Pond's, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos
Nomos, Viso, Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto, SASEBU™.

 Bango: Bango, benar-benar kecap.


 Blue Band : Blue band satukan hati bersama anak-anak.
 Buavita : Buavita jus buah yang enak dan berkualitas
 Royco : Memberdayakan wanita Indonesia dan membantu memenuhi kebutuhan
gizi keluarga
 Sariwangi : Hangatnya kebersamaan bersama Sariwangi.
 Wall's : Wall’s membawa keceriaan dan kegembiraan dalam kebersamaan.

7
Bagi PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun
sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu
untuk dapat menjadi “trend setter” di bidang industri. Banyak perusahaan yang
berhasil karena memiliki reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-
kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui
kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang telah mencapai
ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan


mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa
“familiar” dengan nama merek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek
yang masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya
kesetiaan yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.

Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek
tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan
merek Lux, yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di
Indonesia. Sabun kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya,
yang tidak hanya sabun mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun
mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggisehingga


konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan
mutu.Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana
persepsi konsumen terhadap produk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal
konsumen semakin banyak, maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu
memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan sering
dihubungkan dengan fungsi dan citra khusus. Nilai yang didasari merek sering kali
didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.

2.7 Perencanaan Operasional PT. Unilever Indonesia


Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan
kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai

8
cara yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran;

a. Differensiasi Produk
Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik,
sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil,
berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati
oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand
and innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna,
terutama pada kategori hair, male grooming, home and personal, serta food and
beverages di tahun lalu.
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
b. Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal mart
menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan
mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan
transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke
pemasok.Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart
menggunakan teknologi web.Sistem ini mampu membuat wal-mart
mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
c. Segmentasi Produk
Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga
membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan
wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga)
dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan
batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini

9
belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro
membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estea
(menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak
sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever
tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya
untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan
tersebut.
d. Berfokus Pada Peluang Pasar
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda
dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti
kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan
kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk
pesaing lainnya.
e. Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok Menggunakan sistem
informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal
produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan
tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen
mengeluh dalam PT. Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak
melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang
dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi
banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event event.
Strategi penjualan dan promosi
f. Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1) Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2) Promosi penjualan, berbagai insentif jangja pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3) Hubungan masyarakat dan publisitas, berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4) Penjualan secara pribadi, interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima

10
pesan.
5) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, faksimili, email, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.
6) Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya
konsumen maka strategi promosi dirumuskan menjadi
 Advertising
 Consumer sales promotion
 Trade promotion and Co-Marketing
 Packaging, point of purchase
 Personal selling
 Public relations
 Brand publicity
 Corporate advertising
 The internet
 Direct marketing
 Experiential contact: event and sponsorship
 Customer service
 Word of mouth
7) Strategi Operasi
Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan
efektivitas penggunaan air di pabrik Rungkur, Jawa Timur dalam strategi
“Winning with continuous improvement”. Isu kelangkaan air dan sanitasi
tidak luput dari perhatian Unilever Indonesia. Dengan menurunkan jumlah
limbah produksi, kami menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya yang
pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan menurunkan resiko.

2.7.1 Kontrol Persediaan PT Unilever Indonesia Tbk


Proses produksi memerlukan berbagai macam barang yang diperlukan dalam
keperluan opersionalnya. Barang-barang tersebut dapat diiproduksi sendiri atau harus

11
didatangkan dari pemasok (lokal dan impor). Begitupun dengan PT Unilever Indoesia
yang bergerak dalam bidang manufaktur produk consumer goods atau fast moving
consumer goods (FMCG). Produk yang dihasilkan PT Unilever Indonesia sangat
beragam dan permasalahan yang muncul dari aspek persediaan sangat kompleks.

2.7.2 Sistem Distribusi Logistik PT. Unilever Indonesia Tbk


Supply Chain PT. Unilever Indonesia Tbk memainkan peran pentiing dalam
menyampaikan barang-barang kepada pelanggan dan konsumen. Mulai dari sumber
bahan baku untuk produksi (procurement) sampai distriusi produk akhir
(logistics&delivery). Oleh karena itu, Unilever memusatkan operasi dengan jaringan
menara kontrok Ultra Logisstsik global untk meningkatkan layanan pelanggan dan
mengurangi biaya serta CO2

12
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana
dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua
komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi
beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya
produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.

Manajemen operasional diterapkan untuk mengelola sumber daya yang ada agar dapat
menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini, kami meninjau
penerapan manajemen operasional PT.Unilever Tbk dengan melihat penerapan 10 keputusan
manajemen operasinya. Dalam keputusan desain barang, PT.Unilever Indonesia Tbk
menyediakan desain kemasan dengan menyesuaikan cara penggunaan masyarakat. Unilever
membantu meningkatkan kkualitas kehidupan dan lingkungan melalui Unilever Sustainable
Living Plan (USPL).

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9186790/
Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_Global_

http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi
perusahaan/unilever

http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business excellence-
unilever

https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional 34 dan-
nasional

http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever l

https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00228-MN
%20Bab2001.pdf

https://id.scribd.com/embeds/498804479/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

14

Anda mungkin juga menyukai