Makalah Supervisi Pendidikan
Makalah Supervisi Pendidikan
Disusun Oleh :
T.A 2021/2022
Daftar Isi
BAB II Pembahasan..............................................................................................................................4
B. Prinsip-Prinsip Supervisi...........................................................................................................5
F. Jenis-Jenis Supervisi...............................................................................................................10
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................21
B. Saran .....................................................................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
2
6. Apa saja jenis-jenis supervisi pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sejatinya, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi diperkenalkan dalam dunia
pendidikan. Kemudian istilah supervisi adalah sebuah kegiatan yang mengacu kepada
sebuah perbaikan dalam sebuah institusi. Banyak para pegawai yang berkecimpung
dalam sebuah institusi merasa ketakutan ketika mendengar bahwa institusi yang
bersangkutan akan dikunjungi oleh supervisor. Anggapan masyarakat institusi
supervisor adalah yang diperintahkan oleh atasannya untuk membentak dan memarahi
para pegawai-pegawai yang sedang aktif di institusi.
c. Thomas H.Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai usaha yang
sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan mengarahkan pertumbahan diri
guru yang berkembang, secara lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan
pendidikaan dengan murid-murid di bawah tanggung jawabnya.
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk
melihat kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu
bagian kerja yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan
4
pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu
layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya
memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
2. Prinsip Praktis
5
Supervisi hendaklah bertolak dari keadaan yang kini nyata ada (Das Sein) menuju
sesuatu yang dicita-citakan (Das Sollen).
Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi kemajuan.
b) Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
supervisorr dalam pelaksanakan supervisi.
Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan dan selalu mengarah kepada
tujuan yang ingin dicapai tersebut. Pendidikan merupakan salah satu bentuk kegiatan
manusia yang memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses pelaksanaanya.
Merumuskan tujuan supervisi pendidikan harus dapat membantu mencari dan
menentukan kegiatan-kegiatan supervisi yang lebih efektif. Tujuan supervisi
pendidikan adalah:
· Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu siswanya itu lebih
baik lagi.
6
· Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis
dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan
antara staf yang kooperatif untuk bersana-sama meningkatkan kemampuan masing-
masing.
· Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar
baik tuntutan itu datangnya ddari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).
Menurut Hasbullah, fungsi dan tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai arah pendidikan. Dalam hal ini, tujuan akan menunjukkan arah dari
suatu usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi
sekarang kepada situasi berikutnya. Sebagai contoh, guru yang berkeinginan
membentuk anak didikanya menjadi manusia yang cerdas maka arah dari usahanya
ialah menciptakan situasi belajar yang dapat mengembangkan kecerdasan.
b. Tujuan sebagai ttitik akhir. Dalam kaitan ini, apa yang diperhatikan adalah hal-
hal yang terletak pada jangkuan masa datang. Misalnya, jika seorang pendidik
bertujuan agar anak didiknya menjadi manusia yang berakhlak mulia, tentu
menekannya di sini adalah deskripsi tentang pribadi akhlakul karimah yang
diinginkannya tersebut.
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujun
pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang
dilakukan, kadang-kadang didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia
dibanding yang lainnya semua ini terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
7
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran menurut pandanga-
nnya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu tersebut perlu di
koordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
8
3. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru
untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini
mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang diberikan
harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur
merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
9
5. Laissez-faire: memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang
disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.
F. JENIS-JENIS SUPERVISI
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah supervisi yang dilakukan
terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan
dengan usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan
bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap
kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor
pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor, supervisi
pengelolaan keuangan sekolah atau kantor pendidikan.
2. Supervisi klinis
10
tertentu saja. Instrumen supervisi dikembangkan disepakati bersama antara supervisor
dan guru berdasarkan kontrak. Balikan diberikan dengan segera dan secara objektif.
Meskipun supervisor telah menganalisis dan menginterpretasi data yang direkam oleh
instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan balikan guru/ calon guru
diminta terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
Setiap guru yang bertugas pada sebuah lembaga pendidikan harus mengetahui
program yang akan dilaksankan baik secara mendetail tentang program yang
berkenaan dengan bidangnya. Program suatu lembaga pendidikan pada umumnya
telah tersusun di dalam buku yang disebut Kurikulum Pelajran yang berisi jenis
kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah.
11
· Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah
Pada sebuah sekolah atau kantor pendidikan perlu ada seorang atau sejumlah
orang yang tergabung dalam suatu cabang ilmu sebagai suatu staf ahli yang selalu siap
memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sekolah
atau guru. Seorang supervisor dapat meminta bantuannya bilamana dipandang perlu,
misalnya memberikan nasihat/ saran-saran penyelesaian masalah.
Bilamana staf ahli atau penasehat ahli itu tidak tersedia, supervisor dapat
meminta bantuan dari siapa pun di luar lembaga pendidikan yang dipandang mampu/
ahli, untuk membantu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan guru.
Menurut Piet A. Sahertian: Objek supervisi di masa yang akan datang mencakup:
1. Pembinaan kurikulum
3. Pengembangan Staff
Adapun objek dari supervisi pendidikan terbagi menjadi dua bagian, yakni pembinaan
personil dan pembinaan non personil.
1. Pembinaan Personil
12
a. Kepala sekolah
Kepala Sekolah sebagai bagian dari suatu sekolah juga menjadi objek dari supervisi
pendidik-an tersebut. Dan sebgai pemegang tertinggi dalam suatu sekolah juga perlu
disupervisi, karena melihat dari latar belakang perlunya supervisi pendidikan bahwa
kepala sekolah itu juga perlu tumbuh dan berkembang dalam jabatannya, maka kepala
sekolah harus berusaha mengembangkan dirinya, meningkatkan kualitas
profesionalitasnya serta menumbuhkan semangat dalam dirinya dalam melaksanakan
tugasnya sebagai kepala sekolah. Tidak jauh berbeda dengan supervisi kepada guru,
kepala sekolah disupervisi oleh seorang pengawas. Sistem dan pelaksanaannya hampir
sama dengan supervisi guru. Namun ada perbedaan jika guru pada pelaksanaan
pembelajaran kalau kepala sekolah pada bagaimana ia mampu melaksanakan
tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah yang sesuai dengan yang telah ditetapkan
seperti pengelolaan dan manajement sekolah.
b. Guru
c. Staff sekolah
Staff Sekolah ataupun Tenaga Kependidikan Sekolah adalah sama. Pembinaan atau
supervisi terhadap staff sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah sama seperti guru,
13
namun dalam staff sekolah yang perlu disupervisi adalah tentang kinerja staff,
penataan administrasi sekolah, kemampuan dalam bekerja atau skill serta loyalitas
terhadap pimpinan atau kepala sekolah.
d. Peserta didik
Peserta didik atau siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan sekolah yang
saling terkait satu sama lainnya. Dan siswa yang menjadi objek dari pelaksanaan
kegitan belajar mengajar tersebut, juga ikut disupervisi. Namun berbeda dengan
supervisi yang dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, dan staff sekolah. Siswa
disupervisi dalam tiga aspek yakni, aspek kognitif, psikomotorik dan afektif oleh guru
sebagai supervisornya.
Pembinaan Non Perssonil menitik beratkan pada pembinaan Sarana dan Prasarana
yaitu semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 079/1975, sarana
pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
- Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
I. LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
Supervisi dilakukan secara cermat sehingga hubungan antara supervisor dengan klien
bersifat sejajar dan terbuka. Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal. Maka
dilalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pertemuan pendahuluan
14
b. Membuat kesepakatan (contract) antara guru dengan supervisor tentang aspek
proses belajar mengajar yang akan dikembangkan dan ditingkatkan (misalnya
keterampilan bertanya, cara memotivasi siswa). Secara singkat, pertemuan
pendahuluan ini akan disepakati mengenai:
1. Sasaran atau keterampilan mengajar yang akan diamati secara cermat oleh
supervisor
4. Kriteria atau tolak ukur yang akan digunakan dalam pengisian observasi.
a. Persiapan mengajar tertulis yang sudah dibuat terlebih dahulu untuk dibicarakan
kekurangan-kekurangan yang mungkin masih perlu dibenahi, serta membicarakan
bagian dari persiapan tertulis tersebut yang akan mendapat perhatian khusus.
b. Persiapan media atau alat-alat pelajaran yang akan digunakan sekaligus strategi
penggunaannya.
c. Cara-cara mencatat atau perekaman data yang akan digunakan oleh supervisor
serta arah pengambilan data. Hal ini perlu dibicarakan agar guru tidak merasa
terganggu pada waktu sedang beraksi.
a. Pengamatan dilakukan secara terus menerus selama guru mengajar, tetapi hanya
menekankan dan mencatat bagian yang menjadi sasaran saja, sedangkan bagian yang
lain dicatat kesan umumnya saja.
b. Pengamatan intensif dilakukan setiap selang beberapa menit dan dalam jangka
waktu tertentu. Beberapa alternative yang biasa dilakukan adalah:
15
- Periode 5 menit, yaitu mengamati 5 menit, berhenti 5 menit, mengamati lagi 5
menit, berhenti lagi 5 menit, dan seterusnya.
b. Hasil rekaman baik yang dituliskan dalam instrumen observasi maupun dalam
kaset (apabila rekaman dilakukan dengan foto atau film tentu saja belum biasa
diikutkan untuk didiskusikan saat ini)
c. Cara atau strategi yang digunakan dalam penyampaian umpan balik. Apabila
disepakati bahwa umpan balik disampaikan secara tertulis agar terdokumentasikan
dengan baik maka setelah selesai diskusi analisis data rekaman, supervisor
menuliskan kesimpulan akhir untuk umpan balik kepada guru.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan umpan balik yang dilakukan oleh
supervisor kepada guru yang sedang berlatih mengajar meningkatkan
keterampilannya. Pemberian umpan balik harus dilakukan dengan segera dan objektif
mengenai sasaran yang telah dibicarakan dalam pertemuan pendahuluan. Sehubungan
dengan pemberian umpan balik, terdapat rambu-rambu sebagai berikut:
16
tetapi melalui pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menggali dan mengorek
kelemahan sendiri sehingga akhirnya guru menyadari kelemahannya.
d. Hal yang perlu diingat bahwa dalam langkah ini supervisor harus sekali-kali
memberikan pujian, ulasan positif , penguatan, penghargaan terhadap guru agar ada
perasaan puas dan bangga, sehingga tumbuh kemauan keras untuk memperbaiki diri.
Manfaat akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang tidak mudah dalam
sistem manajemen personalia diIndonesia, seperti untuk melakukan mutasi, demosi,
apalagi pemecatan petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya dengan
perubahan kurikulum yang sangat bersifat sentralisasi yang kurang memperlihatkan
perbedaan masing-masing sekolah, dan yang membuat sebuah standard keberhasilan
sulir di ukur secara merata, yang kalau dilaksanakan akan menimbulkan frustasi pada
pelaksana-pelaksana dilapangan, terutama bagi guru-guuru yang berada di daerah-
daerah terpencil, baik secara fisik maupun secra mental. Namun demikian apapun
17
halangannya kegiatan supervisi harus tetap dilaksanakan, walaupun hanya sampai
pada batas yang sangat bersahaja.
Sesuai dengan tujuan dan manfaatnya sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak
melakukan supervisi pendidikan karena manfaat dan kkegunaannya sangat vital bagi
mutu pendidikan di sekolah itu. Jika tidak dilakukan supervisi pendidikan guru dan
tenaga pendidik tidak bisa mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan dan
profesionalisme nya. Tidak adanya supervisi artinya juga mengabaikan kesempatan
guru untuk mendiskusikan permasalahan yang ada dalam proses belajar mengajar, dan
itu sangat disayangkan.
Di abad sekarang ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital,
akses informasi sangat cepat dan persaingan semakin hidup semakin ketat, semua
bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang
mempunyai sumber daya unggul yang dapat bersaing dan mempertahankan diri dari
dampak persaingan global yang ketat. Termasuk suber daya pendidikan. Yang
termasuk dalam sumber daya pendidikan yaitu ketenagaan. Dana dan sarana dan
prasarana.
18
diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang
lebih menyegarkan kepada peserta didik.
3. Pengukuran
19
Dalam melakukan evaluasi, supervisor tidak hanya sebagai evaluator program
yang hanya memberikan rekomendasi kepada policy maker untuk membuat suatu
keputusan, tetapi juga berperan sebagai pembuat keputusan dan pelaksana
putusan.Supervisor harus bertanggung jawab terhadap kontinyuitas program yang
sedang berlangsung juga mutu produknya. Ada beberapa teknik evaluasi program
yang biasanya dipakai oleh supervisor dalam rangka mencari bahan mentah untuk
tindak lanjut, yaitu dengan tes, observasi, laporan diri, evaluasi diri dan teman
sejawat.
Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh oleh supervisor dalam melaksanakan
proses evaluasi, yaitu:
3. Kontinyu dan relevan dengan kurikulum. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kualitas proses pencapain tujuan pendidikan senantiasa bisa terus diupayakan dalam
kondisi prima dan berkualiatas.
20
Supervisi tertuju pada perkembangan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini supervisi dapat dilakukan melalui
dorongan, bimbingan dan pemberian kesempatan. Adapun ruang lingkup supervisi
pendidikan yaitu:
1. Supervisi Bidang Kurikulum
2. Supervisi Bidang Kesiswaan
3. Supervisi Bidang Kepegawaian
4. Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana
5. Supervisi Bidang Keuangan
6. Supervisi Bidang Humas Dan
7. Supervisi Bidang Ketatausahaan.
Ruang lingkup supervisi dalam tujuan bidang ini mengaruskan supervisor
mempelajari semua bidang ini tanpa terkecuali. Sebab, melakukan supervisi tanpa
memahami bidang yang disupervisi tidak efektif, karena tidak jelas, semua bidang ini
disupervisi karena satu dengan yang lain saling berkaitan, sehinggam nejadi satu
sistem yang terpadu yang tidak bisah dipisahkan.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat
kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian
kerja yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di
atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan
bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki
pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/
menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki
pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
3. Seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan
perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/ orang yang disupervisi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan
khususnya.
4. Manfaat akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang tidak mudah dalam
sistem manajemen personalia diIndonesia, seperti untuk melakukan mutasi, demosi,
apalagi pemecatan petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya dengan
perubahan kurikulum yang sangat bersifat sentralisasi yang kurang memperlihatkan
perbedaan masing-masing sekolah. Namun demikian apapun halangannya kegiatan
supervisi harus tetap dilaksanakan, walaupun hanya sampai pada batas yang sangat
bersahaja.
22
B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan baik
serta tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat
tercapai dengan baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
[2] Ibid, h.77-78
[6] Ibid, 25
23
[13] Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar,
Jakarta: Bumi Aksara, 1988, h. 1
[14] Ibid, h.5
24