Anda di halaman 1dari 2

a.

Struktur Karya Seni Rupa


Struktur karya seni rupa terdiri tiga komponen atau unsur yaitu subjek, form dan content.
Sebuah benda dapat dikategorikan sebagai seni rupa jika memuat subjek, form dan content.
Ketiga unsur tersebut tidak bisa terlepaskan. Jika salah satu unsur tidak ditemukan maka sebuah
benda belum dapat disebut sebagai seni.
1) Subjek
Sebuah karya seni rupa harus dapat teridentifikasi bentuk subjek karya. Karya yang representatif
akan mudah dikenali dari figur, alam, benda, dan lainnya. karya abstrak menampilkan subjek
yang susah teridentifikasi. Subjek tersebut mudah diidentifikasi karena dapat diobservasi
keberadannya. Sedangkan, pada karya abstrak maka subjeknya berupa ide-ide yang bisa dibaca
dari simbol-simbol yang diungkapkan. Subjek karya dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tema atau pokok persoalan yang akan disampaikan. Karya seni meskiun hanya diam dan tidak
bergerak, tetapi subjek-subjek yang teramati atau subjek abstrak dapat dibaca simbol yang
mengungkapkan ide. Ada sebuah lukisan yang bertema perjuangan, kemanusian, keagamaan,
lingkungan hidup, ibu dan anak atau kasih sayang, flora dan fauna, feminisme, pendidikan,
potret, landscape atau pemandangan, adat istiadat, dan lain sebagainya.
2) Form
Form adalah hasil perpaduan atas konfigurasi unsur-unsur rupa berdasarkan prinsip-prinsip
desain. Form merupakan hasil bentuk yang telah terolah karena telah dikombinasi dengan
tekstur, warna, cahaya, gelap terang. Totalitas kesatuan unsur tersebut akhirnya membentuk
sebuah form. Form dihasilkan melalui proses intuitif maupun logikal. Form sangat efektif
untuk menampilkan ekspresi sebuah karya. Form dari setiap karya akan menampilkan kesan
ekspresi yang berbeda tergantung kepekaan pengamat. Orang yang memiliki kepekaan tinggi
akan dapat menangkap form yang esensial. Orang yang belum memiliki kepekaan maka form
akan dibaca secara terpenggal-penggal sehingga sulit diperoleh totalitas form.

3) Content
Content adalah pesan atau makna yang ada pada karya seni rupa. Pesan sebuah karya bisa berupa
emos dan pemikiran intelektual dari seorang seniman. Emosi pada sebuah karya dapat berupa
suasana mood atau perasaan seniman, mulai dari kesedihan, kegelisahan, ketakutakan,
kebahagian, ketrharuan, keterpesonaan, dan lain sebagainya. pemikiran intelektual, religisu,
merupakan gagasan dan pengetahuan seniman yang memiliki nilai pencerahan atas suatu
permasalahan kehidupan. Keberadaan pesan ini merupakan gagasan-gagasan yang
menyampaikan sebuah solusi atau kebenaran-kebenaran. Content diungkapkan dalam subjek
dan form yang terangkai dalam simbol. Subjek dengan karakteristik form yang menyertainya
merupakan sebuah simbol yang akan dinterpretasi. Hasil penafsiran atas simbol akan diperoleh
sebuah content. Pesan pada simbol karya bergaya realistik akan mudah dibaca sedangkan karya
abstrak akan sulit dibaca.

Anda mungkin juga menyukai