Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

Nama : NENENG RIKA

A. Judul Modul : Aqidah Akhlaq


B. Kegiatan Belajar : KB 1. Kasih sayang dan Kekuasaan Allah
C. Refleksi
NO. BUTIR REFLEKSI RESPON (JAWABAN)

1. Peta Konsep (Beberapa istilah dan


definisi) di modul bidang studi
Secara bahasa, al-Asma’ al-Husna terdiri dari dua suku kata, yaitu al-asma yang berarti nama-nama, dan al-
husna yang berarti yang paling bagus, baik, cantik. Jadi, al-asma' al-husna berarti nama-nama yang terbaik.
Adapun secara istilah, al-Asma’ al-Husna adalah nama-nama yang disandang Allah menunjukkan sifat-sifat
yang amat sempurna dan tidak sedikitpun tercemar dengan kekurangan.
Kata al-Rahman (‫ )الرخمن‬berasal dari kata Rahima (‫ )رخيم‬yang artinya menyayangi atau mengasihi yang
terdiri dari huruf Ra, Ha, dan Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan
kehalusan. Di dalam al-Qur’an kata al-Rahman terulang sebanyak 57 kali, sedangkan al-Rahim (‫)الرخيم‬
sebanyak 95 kali.
Setelah al-Rabb, maka sifat Allah yang menyusul adalah al-Malik (‫ )الملك‬yang secara umum diartikan raja
atau penguasa.
Kata "Malik" terdiri dari tiga huruf yakni Mim, Lam, dan Kaf, yang rangkaiannya mengandung makna
kekuatan dan keshahihan
Daftar materi bidang studi Mukjizat, karomah, dan sihir, secara sepintas tampak sama dari aspek efek yang tidak masuk akal.
2. Setelah melakukan pembelajaran Misalnya antara sihir kaum Firaun yang dapat membuat tongkat menjadi ular dengan mukjizat Nabi Musa
materi yang sulit dipahami pada yang juga dapat menjadikan tongkat menjadi ular.
modul Atau seorang penyihir yang dapat menghidupkan orang meninggal dengan berbagai ritual yang
dilakukannya dengan karamah para wali yang juga dapat menghidupkan makhluk yang sudah mati.
Pemahaman yang kurang baik atas tiga hal yang tidak logis tersebut, yakni mukjizat, karomah dan sihir,
seringkali menjadikan manusia terjebak dan terjatuh ke dalam perdaya setan karena tertipu pada perdaya
sihir. Mukjizat merupakan karunia Allah yang yang diberikan kepada rasul-Nya yang diperoleh tanpa dapat
dipelajari sebab memiliki tujuan dakwah kerasulan.
Karomah merupakan anugerah yang diberikan kepada hamba yang shaleh dan taqwa, sebagai anugerah dari
Allah atas keistiqomahan ibadahnya yang tidak mengharap apapun selain ridha-Nya. Karamah tidak bisa
dipelajari.
Soal 1
Indikator Soal : Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat Al-Rahman bagi Allah Swt. yang merupakan
salah satu Al-Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan adanya sifat tersebut dalam kehidupan
manusia di dunia dan di Akhirat
Level Taksonomi :C5
Soal :

1. Bekenaan dengan jumlah bilangan al- Asmā' al-Ḥusnā, para ulama yang merujuk kepada al-Qur’an
mempunyai hitungan yang berbeda-beda. Sebagaimana dijelaskan oleh Pakar Tafsir dari Indonesia,
Muhammad Quraish Shihab, bahwa al-Thabathabai dalam tafsirnya AlMīzān menyatakan bahwa jumlah al-
Asmā' al-Ḥusnā itu ada sebanyak
a. 127
b. 110
c. 100
d. 99
e. 117
Jawaban : A

Soal 2
Indikator Soal : Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang Mu’jizat. Mahasiswa mampu menentukan
mu’jizat tersebut
Level Taksonomi :C5
Soal :
2. Peristiwa ini memang tidak pernah mentradisi. Maksudnya, masing-masing peristiwanya hanya terjadi
sekali atau sesekali sepanjang zaman dan untuk orang-orang tertentu saja di tengah-tengah sekian banyak
manusia. Peristiwa ini disebut dengan...
a. Karamah
b. Mu’jizat
c. Ilham
d. Irkhas
e. Sihir
jawaban : B.

Soal 3
Indikator Soal : Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang Mu’jizat. Mahasiswa mampu mengidentifikasi
contoh-contoh adanya mu’jizat tersebut
Level Taksonomi : C5
Soal :
3. Peristiwa “luar biasa” yang terjadi dari seseorang yang mengaku Nabi sebagai bukti kenabiannya,
sebagai tantangan terhadap orang yang meragukannya, dan orang yang ditantang tidak mampu untuk
menandingi kehebatan mukjizat tersebut. Merupakan pengertian mukjizat dari.
A. Quraish Shihab
B. Said Aqil Munawwar
C. Sayyid Sabiq
D. Imam Al-Gazali
E. Zaid Bin Tsabit
Jawaban : A
Soal 4
Daftar materi yang sering Indikator Soal : Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang Mu’jizat. Mahasiswa mampu mengidentifikasi
mengalami miskonsepsi dalam contoh-contoh adanya mu’jizat tersebut
3. pembelajaran Level Taksonomi : C5
Soal :
4. Tokoh ini tidak meyakini adanya mukjizat dengan alasan bahwa eksperimen menjadi tolak ukur
pembuktian sesuatu; dan orang yang berakal harus menyesuaikan kepercayaan dan keyakinannya dengan
dalil dan argumen -tokoh yang dimaksud adalah.….
A. St. Thomas Aquinas,
B. David Home.
C. Said Aqil Munawwar
D. Abu A’la al Maududi
E. Hasyim Asy’ari
Jawaban : B

Soal 5
Indikator Soal : Dikisahkan tentang perilaku seorang wali dalam realitas kehidupannya, mahasiswa dapat
mengkritisi adanya karomah pada diri seorang wali tersebut sebagai bentuk kemulyaan seseorang.
Level Taksonomi : C5
Soal :
5. Dibawah ini merupakan ciri-ciri seorang hamba yang memiliki karomah kecuali….
A. Tidak memiliki doa-doa khusus sebagai suatu bacaan
B. Karomah hanya terjadi pada seorang yang sholeh
C. Seseorang yang memiliki karomah tidak pernah secara sengaja mengaku-ngaku bahwa dirinya memiliki
karomah
D. Memiliki doa-doa khusus untuk diamalkan
E. Orangnya sangat dermawan
Jawabannya ( D )

kata ilāh (‫ ) إله‬pada awalnya berasal dari kata wilāh (‫) واله‬, yang berarti ketundukan, pengagungan, dan
ungkapan penghambaan. Selanjutnya dari kata wilāh (‫ ) واله‬diderivasikanlah kata ilāhah (‫ ) إالهة‬yang
menjadi nama bagi dewa matahari. Nama dari dewa matahari tersebut selanjutnya berevolusi menjadi kata
Allah. Menurut Ahmad Husnan, kata Ilāh yang berbentuk kata Allah mempunyai arti mengherankan atau
menakjubkan, karena segala perbuatan/ciptaan-Nya menakjubkan atau karena bila dibahas hakikat-Nya,
akan mengherankan akibat ketidaktahuan makhluk tentang hakikat zat yang Maha Agung itu. Apapun yang
terlintas di dalam benak menyangkut hakikat zat Allah, maka Allah tidak demikian. Itu sebabnya ditemukan
riwayat yang menyatakan, “Berpikirlah tentang makhluk-makhluk Allah dan jangan berpikir tentang zat-
Nya”.

Dalam pandangan Quraish Shihab kata Allah ‫هللا‬, terulang dalam al-Quran sebanyak 2.698 kali. Ada yang
berpendapat bahwa kata "Allah" disebutkan lebih dari 2679 kali dalam al-Quran. Sedangkan kata "Tuhan"
dalam bahasa Arab adalah Ilāh (‫ ) إله‬disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrad, ilāhaini dalam
bentuk tatsniyah 2 kali dan ālihah dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali. Hal ini juga menjadi
refleksi dari tauhid Uluhiyah dimana kita mengesakan Allah dengan ibadah, dimana tidak menjadi hamba
bagi selain-Nya, tidak menyembah malaikat, nabi, wali, bapak-ibu, kita tidak menyembah kecuali Allah
semata. Ibadah kepada Allah berpijak kepada dua hal, yaitu cinta dan pengagungan. Dengan kecintaan akan
memunculkan keinginan untuk melaksanakan dan pengagungan akan timbul rasa takut dan khawatir akan
dicampakkan, dihinakan dan disiksa-Nya. Kata “Allah” merupakan nama Tuhan yang paling agung yang
menunjukkan kepada kemuliaan dan keagungan Tuhan. Kata Allah merupakan ekspresi ketuhanan yang
paling tinggi dalam Islam, selain bermakna kemuliaan dan keagungan, kata tersebut juga mensyaratkan
bahwa kata Allah mewajibkan seluruh bentuk kemuliaan dan menegasikan segala bentuk kekurangan, kata
Allah juga merupakan nama bagi zat yang wajib wujud yang berhak untuk mendapatkan segala bentuk
pujian. Sedangkan kata ahad merupakan sifat bagi ketunggulan yang senantiasa abadi dalam keesaannya.

Anda mungkin juga menyukai