Anda di halaman 1dari 13

Nilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
( Karakteristik Aerodinamis Bahan Hasil Pertanian)

Oleh :
Nama : Fauzi Bachtiar Gustia
NPM : 240110200084
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 12 November 2020
Waktu / Shift : 15.30 – 17.00 WIB / B
Asisten Praktikum : 1. Farinissa Deliana Putri
2. Muhammad Nashir Effendy
3. Ruth Anggia Assyera

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADARAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakteristik pada bahan hasil pertanian mempunyai beberapa faktor


dalam proses pemisahan bahan hasil pertanian. Aspek aerodinamika dari bahan
hasil pertanian menentukan dan mempengaruhi dari bahan hasil pertanian. Faktor
mutu menjadi salah satu faktor yang dipengaruhi oleh aspek aerodinamis terutama
dalam bahan hasil pertanian terutama beras. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam menangani penurunan mutu dalam bahan hasil pertanian
terutama dalam aspek aerodinamis. Ukuran partikel, bentuk, dan sifat aerodinamis
dari bahan hasil pertanian dengan cara pneumatik.

Beberapa parameter dalam aspek aerodinamis yang akan menentukan


dalam proses pemisahan bahan hasil pertanian seperti kecepatan terminal, drag
coefficient, kecepatan anguler dan lain-lain. Tujuan adanya karakteristik
aerodinamis pada bahan hasil pertanian bertujuan untuk mengetahui besarnya
kecepatan udara yang baik untuk memisahkan biji dari benda-benda asing dan
memisahkan untuk perbedaan mutu atau grading. Kecepatan terminal dignuakan
sebagai karakteristik aerodinais yang penting dari material penerapan sebagai alat
pemisahan dan pengangkutan bahan asing dari bahan hasil pertanian yang
diinginkan.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini adalah:

1. Mengukur kecepatan terminal; dan

2. Menghitung koefisien drag pada material handling jenis pneumatik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Aerodinamis Bahan Hasil Pertanian

Bahan hasil pertanian memiliki karakteristik aerodinamis.Bahan yang


memiliki densitas partikel lebih besar dari densitas fluida maka bahan akar
bergerkan ke bawah dan begitu pula sebaliknya, jika denitas partikel lebih keci
dari densitas fluida maka bahan akan bergerak ke naik di atas fluida. Karakteristik
aerodinamis pada bahan hasil pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
suhu, tekanan udara, kecepatan udara, dan kerapatan udara. Karakteristik
aerodinamis pada bahan hasil pertanian digunakan dalam memisahkan sekam,
dedak atau jerami dari gabah ataupun yang lainnya (Rais, 2005).

2.2 Drag Coefficient

Koefisien drag (Cd) adalah bilangan yang menunjukkan besar kecilnya


tahanan fluida yang diterima oleh suatu benda. Harga koefisien drag yang kecil
menunjukkan hambatan fluida yang diterima benda saat berjalan adalah kecil, dan
begitu juga sebaliknya. nilai Cd sangat bergantung pada bentuk dari suatu
geometri. Persamaannya dapat ditulis :

……..(1)

Dimana :

Fd = gaya drag(definisi komponen gaya dalam arah kecepatan aliran)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

v = kecepatan relatif dari objek untuk cairan (m/s)

A = acuan daerah aliran (m2) (Novhandi, 2017).

2.3 Pneumatik

Pneumatik merupakan teori tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan


keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Pneumatik merupakan ilmu
yang mempelajari gerakan angina atau udara yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan. Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran
atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara
melalui suatu sistem saluran, yang terdiri dari pipa, selang, gawai, dan yang
lainnya. Pneumatik menggunakan hokum aeromekanika, yang menentukan
keadaan keseimbangan gas dan uap (khususna udara atmosfir) dengan adanya
gara luar dam teori aliran. Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang
udara yang bergerak, keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat
keseimbangan (Dewi, 2017).

2.4 Anemometer Digital

Anemoter digital merupakan alat yang terdiri dari tombol-tombol dan


layar tampilan. Anemometer digital memiliki tiga skala pengukuran yaitu
meter/sekon, km/jam, dan north. Pada anemometer digital pengukuran dapat
dilakukan berulang-ulang dan data akan otomatis tersimpan dalam memori.
Kelebihan dari anemometer digital yaitu pengukurannya mudah diamati, mudah
dibawa, mudah memperoleh data matang karena karena perhitungannya
sederhana, mempunyai ketelitian yang tinggi, yaitu 0,5m/s, dan dilengkapi oleh
skala beaufort ( Arvionita, 2013).
BAB III

METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Alat pneumatic untuk menghembuskan tekanan udara pada bahan ;
2. Anemometer untuk mengukur kecepatan dan tekanan udara;
3. Plexiglass untuk meliahat pencapaian tertinggi bahan;
4. Cawan sebagai wadah saat menimbang bahan;
5. Spatula untuk memasukan bahan ke alat pneumatic;dan
6. Timbangan digital untuk menimbang bahan.

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah beras.

3.2 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan pada praktikum kali ini adalah:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan;


2. Menyambungkan alat pneumatic pada sumber listrik;
3. Menimbang bahan dengan timbangan analitik;
4. Masukan bahan kedalam cawan;
5. Memasukan bahan kedalam alat pneumatic secara bergantian;
6. Menyalakan alat pneumatic;
7. Mengukur kecepatan angin menggunakan anemometer;
8. Menghitung koefisien drag; dan
9. Mencatat hasil pengukuran.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Tabel Hasil Pengukuran Vt
No Bahan m (kg) Vt (m/s) Cd
1 Beras 2g 0,002 12,0 18,665 x 10-3
2 Beras 3g 0,003 10,4 3,72 x 10-3
3 Jagung Kering 2g 0,002 16,8 2,4 x 10-3
4 Jagung Kering 3g 0,003 16,6 3,25 x 10-3
5 Kedelai 2g 0,002 17,2 2,08 x 10-3
6 Kedelai 3g 0,003 16,6 0,33 x 10-3

Tabel 2. Data Perhitungan CD (Jagung Kering)


Data Percobaan 1 Percobaan 2
m (kg) 0,002 0,003
Vt (m/s) 16,8 16,6
g (m/s2) 9,81
1.225
721
D (m) 0,0069

Tabel 3. Data Perhitungan CD (Beras)


Data Percobaan 1 Percobaan 2
m (kg) 0,002 0,003
Vt (m/s) 12,0 10,4
g (m/s2) 9,81
1.225
750
D (m) 0,0031

Tabel 4. Data Perhitungan CD (Kedelai)


Data Percobaan 1 Percobaan 2

m (kg) 0,002 0,003


Vt (m/s) 17,2 16,6
g (m/s2) 9,81
1.225
739
D (m) 0,0066

4.2 Perhitungan
Penyelesaian :

1. Cd 1 Jagung =

=
( )

2. Cd 2 Jagung =

=
( )

=
3. Cd 1 Beras =

=
( )

4. Cd 2 Beras =

=
( )

=
=

5. Cd 1 Kedelai =

=
( )

= 8

6. Cd 2 Kedelai =

=
( )

=
BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini dilakukan uji coba sifat aerodinamis pada karakteristik
bahan hasil pertanian. Sifat aerodinamis ini dapat digunakan untuk proses
pemisahan bahan dengan kotorannya seperti proses pemisahan benih. Bahan hasil
pertanian yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu, beras, jagung, dan
kedelai. Pengukuran karakteristik aerodinamis ini dilakukan untuk mengetahui
besarnya nilai kecepatan udara yang baik untuk pemisahan biji-bijian dari benda-
benda asing.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan sampel beras, jagung, dan
kedelai seberat 0,02 kg dan 0,03 kg. Perhitungan dilakukan dengan mengukur
kecepatan terminal masing-masing sampel. Kecepatan terminal ini dihitung
menggunakan alat anemometer. Hasil yang diperoleh untuk sampel beras dengan
massa 0,02 kg dan 0,03 kg yaitu 12,0 m/s dan 10,4 m/s, untuk sampel jagung
dengan massa 0,02 kg dan 0,03 kg yaitu 16,8 m/s 16,6 m/s, dan untuk sampel
kedelai dengan massa 0,02 kg dan 0,03 kg yaitu 17,2 m/s dan 16,6 m/s. Massa
bahan sangat mempengaruhi kecepatan fluida jika fluida yang diberikan itu sama
dan ruang tempat yang diberikan juga sama. Semakin berat massa bahan maka
kecepatan terminal akan bekurang karena ruang kosong pada bahan tersebut
semakin sempit sehingga kecepatan akan berkurang. Dari hasil yang didapat dapat
dilihat bahwa hasil pengukuran dengan literatur sama. Dimana literatur
menyatakan bahwa semakin berat bahan maka kecepatan terminal kan menurun,
dari hasil pengukuran didapat nilai kecepatan terminal menurun seiring
bertambahnya massa bahan.
Percobaan selanjutnya, dilakukan perhitungan terhadap nilai drag
koefisien sampel yang digunakan. Koefisien drag (Cd) ialah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya tekanan fluida yang diterima oleh suatu benda.
Massa bahan dan kecepatan terminal bahan ketika mendapat perlakukan dari
fluida akan mempengaruhi nilai drag koefisien bahan. Semakin berat massa suatu
bahan maka nilai drag koefisien akan semakin besar. Hasil perhitungan yang
diperoleh untuk 0,002 kg dan 0,003 kg beras, yaitu 0,018 dan 0,0372 , untuk
0,002 kg dan 0,003 kg jagung adalah 0,0024 dan 0,00325, dan untuk 0,002 kg dan
0,003 kg kedelai 0,0020 dan 0,0033. Hasil perhitungan yang diperoleh sesuai
dengan literatur yang ada dimana semakin berat massa bahan maka nilai drag
koefisien yang dihasilkan akan semakin besar. Nilai dari koefisien drag yang besar
akan menunjukkan adanya hambatan fluida yang besar. Koefisien drag
dipengaruhi oleh kecepatan terminal dan dipengaruhi oleh luas penampang.
Pengaplikasian sifat aerodinamis ini dapat digunakan dalam bidang
pascapanen yang digunakan untuk pemisahan dari bahan yang tidak diperlukan
dengan menggunakan udara.

DAFTAR PUSTAKA
Arvionita, Luffy. 2013. Laporan Praktikum SPPK Anemometer.
Surabaya State Shipbuilding Polytechnic.

Dewi, Diana. 2017. Pengertian Pneumatik. Terdapat di :


caridokumen.com/download/bab-ii-landasan-teori-21-pengeritan-
pneumatik.

Novhandi, Asri. 2017. Teori Dasar Khusus Koefisien Drag. Terdapat di :


https://www.scribd.com/document/347694404/Teori-Dasar-Khusus-
Koefisien-Drag

Rais. 2005. Analisis Proses Pemisahan Bahan Curah secara Pneumatik.


Universitas Gadjah Mada.

LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikan, 2021
Gambar 1. Materi Praktikum

Gambar 2. Alat

Gambar 3. Bukti Menghadiri Praktikum


Gambar 4. Menyalakan Pneumatik

Gambar 5. Bahan di dalam Pneumatik

Gambar 6. Hasil Pengukuran Kecepatan Terminal

Anda mungkin juga menyukai