Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 42 JAKARTA
Nomor : ……………………………………
DENGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUTIARA BANGSA
Nomor :
seiring dengan banyaknya entitas yang beraktivitas dan berinteraksi dan pada
akhirnya terjadi evolusi perubahan fungsi dari sekadar institusi pendidikan
menjadi institusi yang juga menangani layanan masyarakat khususnya dalam
kaitan dengan pemanfaatan produk TeFa.
TeFa dikembangkan dan diselenggarakan berdasarkan kemitraan antara
SMK dan DUDI terutama yang berada di sekitarnya atau wilayahnya, mulai
dari menetapkan dan atau inovasi produk (barang/jasa), menyiapkan
perangkat pembelajaran, mengondisikan ruang praktik/bengkel/lahan dan
lingkungan, proses dan evaluasi pembelajaran serta pemanfaatan produk
dan lulusan.
Pelaksanaan TeFa di SMK menuntut kesiapan sumber daya manusia sekolah
terutama perubahan pola pikir, perilaku, dan budaya kerja di sekolah menjadi
seperti yang ada dan terjadi di DUDI. Seluruh warga sekolah harus
menyesuaikan diri terhadap ekosistem sekolah yang baru, khususnya
kemampuan berinteraksi dan bersinergi dengan DUDI melalui ikatan kemitraan
strategis dalam melaksanakan dan mengembangkan TeFa termasuk dengan
masyarakat yang memanfaatkan produk.
Panduan pengembangan TeFa ini merupakan perbaikan dari panduan
sebelumnya diharapkan dapat menyamakan pemahaman semua pihak yang
terkait langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan dan
pelaksanaan TeFa di SMK.
Jakarta, Februari 2019.
Direktur Pembinaan SMK,
Dr. Ir. M. Bakrun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin hari kita semakin merasakan derasnya arus globalisasi di berbagai bidang
kehidupan tak terkecuali bidang pendidikan. Dalam menghadapi arus tersebut tentunya
pendidikan sendiri harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman yang
semakin rumit. Seringkali strategi, model, cara, bahan,dll yang menyangkut proses
pendidikan dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman. Untuk itulah
para pelaku yang berkecimpung di dunia pendidikan harus mampu membuat sesuatu yang
mampu pula menjawab tuntutan zaman. Hal tersebut dapat dilakukan melalui proses
inovasi.
Kata inovasi berasal dari bahasa inggris yaitu innovation yang artinya segala hal
yang baru atau pembaruan, kata inovasi dapat diartikan sebagai pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru,penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
sudah dikenal sebelumnya. Inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode,
cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian proses inovasi?
2. Bagaimana proses inovasi pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan difusi inovasi pendidikan
4. Apa yang dimaksud dengan pengertian desiminasi
A. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian proses inovasi.
2. Untuk mengetahui dan memahami proses inovasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami difusi inovasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian desiminasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Inovasi
Inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan
manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang. Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan
dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. Inovasi pendidikan
adalah suatu perubahan dengan membuat gagasan baru, dimana konsep sebelumnya sudah
ada tetapi dikembangkan dan menjadi berbeda dari hal sebelumnya, serta digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu pendidikan.
B. Proses Inovasi Pendidikan
a. Pengertian
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi, mulai sadar atau adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi)
inovasi pendidikan (Saud, 2015:45). Selanjutnya dijelaskan Sa'ud bahwa kata proses
mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakai waktu dan setiap saat
tentu terjadi perubahan. Beberapa lama waktu dipergunakan selama proses itu
berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan lain tergantung
pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses
inovasi itu berlangsung dan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai
proses itu dinyatakan berakhir.
b. Model proses inovasi pendidikan
Para ahli mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan oleh individu ataupun
organisasi selama proses berlangsung serta perubahan apa yang terjadi dalam proses
inovasi, maka hasilnya ditemukan bertahapan proses yang menjadi model dari proses
inovasi tersebut. Dalam hal ini Rusdiana (2014:75) mencatat dua model proses
inovasi yaitu:
1. Model proses inovasi yang berorientasi pada individual
a. Lavidge & Steiner (1961):
- Menyadari
- Mengetahui
- Menyukai
- Memilih
- Mempercayai
- Membeli
b. Colley (1961):
- Belum menyadari
- Menyadari
- Memahami
- Mempercayai
- Mengambil tindakan
c. Rogers (1962):
- Menyadari

Pada hari ini Jum'at, tanggal Dua puluh dua bulan September tahun dua ribu tujuh
belas (9/22/2017) . Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Drs. SUTARYO : Selaku Kepala dan Ketua Dewan Pengarah LSP-P1 SMKN 42
Jakarta yang beralamat di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Telp/Fax.
(021) 6190365, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. AHMAD, S.Pd. : Selaku Kepala SMK SMK MUTIARA BANGSA dan sebagai
sekolah Jejaring LSP-P1 SMKN 42, yang beralamat di Jl. Utama Raya No. 2,
Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Telp/Fax. (021) 5441722 selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

LSP-P1 yang didirikan oleh SMKN 42 Jakarta berdasarkan penunjukkan dari Direktorat
PSMK dan Lisensi dari BNSP, bersepakat untuk mengadakan kerja sama (MoU) dengan
sekolah-sekolah jejaring, sebagai berikut :

PASAL 1
TUJUAN KERJA SAMA

Kerja sama ini bertujuan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap peserta
didik/pelatihan berbasis kompetensi dan atau sumber daya manusia dari jejaring
kerja, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

PASAL 2
RUANG LINGKUP

Dalam batas-batas kemampuan dan tanpa mengurangi tugas pokok, kedua belah pihak
akan saling membantu dalam melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan
setifikasi kompetensi peserta didik, dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas
yang ada di lingkungan kedua belah pihak.

PASAL 3
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pelaksanaan sertifikasi kompetensi peserta didik akan dilaksanakan sesuai juknis


atau pedoman sertifikasi kompetensi dari BNSP.

PASAL 4
PEMBIAYAAN

Anggaran pembiayaan berkaitan dengan sertifikasi kompetensi peserta didik ini akan
diatur dan dimusyawarahkan secara bersama.

PASAL 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Kedua belah pihak akan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
perjanjian kerjasama ini secara musyawarah mufakat.

PASAL 6
PENUTUP

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian kerjasama ini, akan
dibicarakan dan diatur kemudian oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
(2) Surat perjanjian kerja sama ini berlaku sejak ditandatangani pada hari dan
tanggal tersebut di atas untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang,
diubah, maupun diakhiri berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.
(3) Perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup,
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani kedua belah
pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai 6000,-

Drs. SUTARYO AHMAD, S.Pd.

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 42 JAKARTA
Nomor : ……………………………………
DENGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI 35 JAKARTA
Nomor :

Pada hari ini Jum'at, tanggal Dua puluh dua bulan September tahun dua ribu tujuh
belas (9/22/2017) . Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Drs. SUTARYO : Selaku Kepala dan Ketua Dewan Pengarah LSP-P1 SMKN 42
Jakarta yang beralamat di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Telp/Fax.
(021) 6190365, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. : Selaku Kepala SMK SMK PGRI 35 JAKARTA dan sebagai sekolah


Jejaring LSP-P1 SMKN 42, yang beralamat di Jl. Jati Raya I No. 52, Cengkareng
Timur, Cengkareng, Jakarta Barat 11730, Telp/Fax. (021) 5406978 selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA

LSP-P1 yang didirikan oleh SMKN 42 Jakarta berdasarkan penunjukkan dari Direktorat
PSMK dan Lisensi dari BNSP, bersepakat untuk mengadakan kerja sama (MoU) dengan
sekolah-sekolah jejaring, sebagai berikut :

PASAL 1
TUJUAN KERJA SAMA

Kerja sama ini bertujuan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap peserta
didik/pelatihan berbasis kompetensi dan atau sumber daya manusia dari jejaring
kerja, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.

PASAL 2
RUANG LINGKUP

Dalam batas-batas kemampuan dan tanpa mengurangi tugas pokok, kedua belah pihak
akan saling membantu dalam melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan
setifikasi kompetensi peserta didik, dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas
yang ada di lingkungan kedua belah pihak.

PASAL 3
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pelaksanaan sertifikasi kompetensi peserta didik akan dilaksanakan sesuai juknis


atau pedoman sertifikasi kompetensi dari BNSP.

Anda mungkin juga menyukai