Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EVALUASI KEPERWATAN

Di susun oleh :

1. Miriam Selviana Mariang


2. Meskelina Susana Homer
3. Sisilia Florensia Fatie

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA

(YPMP) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

PAPUA PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2022\2023

i
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha esa yang telah melimmpah berkah
dan rahmat nya sehingga kita masih dapat menghirup nafas kehidupan sampai saat ini,dan restu
nya lah kita di beri kesehatan yang baik sehingga kita dapat menyelesaikan tugas kelompok
yang berjudul Makalah Evaluasi Keperawatan .
Tidak lupa kami mengucapkan permohonan maaf apa bila dalam proses penulisan tugas
makalah penepatan kata yang salah kami mintah maaf sebesar besarnya kami hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari Salah dan dosa.

Sorong,14 juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian...............................................................................................................2
B. Fokus Pengkajian Berdasarkan Tinjauan SDM.....................................................2
C. Diagnosa keperawatan sesuai trigger.....................................................................2
D. Intervensi Keperawatan..........................................................................................1
E. Tujuan Pemberian Asuhan Keperawatan...............................................................1
F. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan..........................................................................1
G. Langkah-langkah Evaluasi.....................................................................................1

BAB III PENUTUP...........................................................................................................1

A. Kesimpulan.............................................................................................................1
B. Saran........................................................................................................................1
Daftar Pustaka 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan sebuah tindakan yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap
tindakan yang telah dilakukan, yang dapat dinilai yaitu kepuasan terhadap pelayanan yang diterima
dan kenyamanan yang didapat saat dalam menerima pelayanan. Menurut Deswani (2009), evaluasi
keperawatan adalah salah satu proses mengkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi dan
implementasi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan. Untuk
evaluasi keperawatan, perawat biasanya akan menuliskan di buku catatan pasien yang dituliskan
dengan kriteria hasil. Di dalam buku catatan pasien, perawat akan menuliskan bagaimana respon
pasien saat dilakukan dan setelah dilakukannya tindakan dalam proses keperawatan yang diterima
oleh pasien. Dalam evaluasi keperawatan, perawat juga dapat mengkaji bagaimana perasaan pasien
setelah dilakukannya tindakan. Dan juga diharapkan dengan tindakan keperawatan, evaluasi
keperawatan juga didapat dengan respon yang baik
Gagal jantung adalah merupakan gangguan kesehatan yang terus meningkat di dunia dengan
penyandang lebih dari 20 juta jiwa. Prevalensi gagal jantung sangat meningkat seiring dengan
bertambahna usia dengan 6-10% pada usia di atas 65 tahun. Menurut World Health Organisation
(WHO) pada tahun 2016, menyebutkan bahwa 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit
kardiovaskular pada tahun 2008, yang mewakili dari 31% kematian di dunia. Di Amerika Serikat
penyakit gagal jantung hampir terjadi 550.000 kasus pertahun. Di negara-negara berkembang di
dapatkan kasus sejumlah 400.000 sampai 700.000 per tahun (WHO,2016).
Gagal jantung adalah diagnosis kardiovaskular yang jumlahnya meningkat cepat (Schilling,
2014). Di Dunia 31% dari 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular (WHO,
2016). Angka tersebut, benua Asia memiliki angka tertinggi kematian akibat penyakit jantung dengan
jumlah penderita 276,9 ribu jiwa. Indonesia menduduki tingat kedua di Asia Tenggara dengan jumlah
371 ribu jiwa (WHO, 2014).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Tujuan dituliskannya kajian ini adalah agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi hal-hal penting
yang ada di dalam evaluasi keperawatan dan perawat juga dapat mengkaji respon pasien saat
diberikannya tindakan proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
 Menurut Wilkinson (2007), evaluasi keperawatan adalah aktivitas yang disengaja yang
dilakukan secara terusmenerus, agar pasien, keluarga pasien serta tenaga kesehatan dapat
menentukan :
1. Kemajuan pasien terhadap outcome yang dicapai.
2. Keefektifan dari rencana asuhan keperawatan
Evaluasi dimulai dari pengkajian yang dasar dan dilanjut juga dengan kontak terhadap
pasien. Evaluasi seluruhnya bergantung pada jumlah kita melakukan kontak dengan pasien
dan juga tindakan yang kita lakukan sesuai dengan kondisi pasien. Contohnya, jika kita
memeriksa kondisi tanda-tanda vital sebanyak 4 kali dalam satu hari, maka evaluasi akan
dituliskan sebnayak 4 kali dalam buku catatan pasien.
Evaluasi keperawatan juga meiliki fungsi, yaitu :
 Mengetahui perkembangan kesehtan pasien.
 Menilai efektivitas, efisiensi dan produktivitas pasien.
 Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan.
 Sebagai umpan balik dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
 Menunjang tanggung gugat serta tanggung jawab dari pasien dan juga tenaga kesehatan.
Dan juga dapat dibagikan bahwa metode untuk evaluasi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Wawancara
Perawat setelah melakukan tindakan akan melakukan konta langsung dengan pasien,
yaitu berbicara langsung dengan pasien. Untuk mendapatkan evaluasi keperawatannya,
maka yang didapat lewat wawancara adalah respon dari pasien setelah dilakukannya
tindakan.
b. Pengamatan / Observasi
Untuk mendapatkan evaluasi keperawatan, perawat juga dapat menggali lewat
pengamatannya. Dimana setelah diberi tindakan langsung mendapatkan hasil tentang
kondisi kesehatan. Contohnya, pasien yang sedang diukur tanda-tanda vitalnya maka
akan langsung mndapatkan evaluasi keperawatan.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan hasil evaluasi yang didapatkan dari dokumntasi yang
didapatkan dari tindakan sebelumnya.
 Gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantungkongestiv paling
sering digunakan kalau terjadi gagal jantung Sisi kiri dan Sisi kanan.Ventrikel kanan dan kiri
dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel kiri paling sering mendahului
gagal ventrikel kanan, Gagal ventrikel murni sinonim dengan edema paru akut. Karena curah
ventrikel berpasangan atau singkron, maka kegagalan salah satu ventrikel dapat
mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
B. Fokus Pengkajian Berdasarkan Tinjauan SDM
1) Identitas :
1) Identitas pasien : Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit
(MRS), nomor register, dan diagnosa
2) Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat,pekerjaan, serta status hubungan
dengan pasien.
2) Keluhan utama
1) Sesak saat bekerja, dipsnea nokturnal paroksimal, ortopnea
2) Lelah, pusing
3) Nyeri dada
4) Edema ektremitas bawah
5) Nafsu makan menurun, nausea, dietensi abdomen
6) Urine menurun
3) Riwayat penyakit sekarang
Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan pertanyaan tentang
kronologi keluhan utama. Pengkajian yang didapat dengan gejala-gejala kongesti
vaskuler pulmonal, yakni munculnya dispnea, ortopnea, batuk, dan edema pulmonal akut.
Tanyakan juga gajala-gejala lain yang mengganggu pasien.
4) Riwayat penyakit dahulu
Untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu tanyakan
kepada pasien apakah pasien sebelumnya menderita nyeri dada khas infark miokardium,
hipertensi, DM, atau hiperlipidemia. Tanyakan juga obat-obatan yang biasanya diminum
oleh pasien pada masa lalu, yang mungkin masih relevan. Tanyakan juga alergi yang
dimiliki pasien
5) Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga pasien yang menderita penyakit jantung, dan penyakit keteurunan
lain seperti DM, Hipertensi.
6) Pengkajian data
1) Aktifitas dan istirahat : adanya kelelahan, insomnia, letargi, kurang istirahat, sakit
dada, dipsnea pada saat istirahat atau saat beraktivitas
2) Sirkulasi : riwayat hipertensi, anemia, syok septik, asites, disaritmia, fibrilasi
atrial,kontraksi ventrikel prematur, peningkatan JVP, sianosis, pucat.
3) Respirasi : dipsnea pada waktu aktifitas, takipnea, riwayat penyakit paru.
4) Pola makan dan cairan : hilang nafsu makan, mual dan muntah.
5) Eliminasi : penurunan volume urine, urin yang pekat, nokturia, diare atau
konstipasi.
6) Neuorologi : pusing, penurunan kesadaran, disorientasi.
7) Interaksi sosial : aktifitas sosial berkurang
8) Rasa aman : perubahan status mental, gangguan pada
9) kulit/dermatitis
7) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum : Kesadaran dan keadaan emosi, kenyamanan, distress, sikap dan
tingkah laku pasien.
2) Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan Darah
Nilai normalnya :Nilai rata-rata sistolik : 110-140 mmHg Nilai rata-rata
diastolik : 80-90 mmHg
b. Nadi
Nilai normalnya : Frekuensi : 60-100x/menit (bradikardi
atau takikkardi)
c. Pernapasan
Nilai normalnya : Frekuensi : 16-20 x/menit
Pada pasien : respirasi meningkat, dipsnea pada saat
istirahat / aktivitas
d. Suhu Badan
Metabolisme menurun, suhu menurun
3) Head to toe examination :
i. Kepala : bentuk , kesimetrisan
ii. Mata: konjungtiva: anemis, ikterik atau tidak ?
iii. Mulut: apakah ada tanda infeksi?
iv. Telinga : kotor atau tidak, ada serumen atau tidak,kesimetrisan
v. Muka; ekspresi, pucat
vi. Leher: apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
vii. Dada: gerakan dada, deformitas
viii. Abdomen : Terdapat asites, hati teraba dibawah arkus kosta kanan
ix. Ekstremitas: lengan-tangan:reflex, warna dan tekstur kulit,edema,
clubbing, bandingakan arteri radialis kiri dan kanan
x. Abdomen : Terdapat asites, hati teraba dibawah arkus kosta kanan
xi. Ekstremitas: lengan-tangan:reflex, warna dan tekstur kulit,edema,
clubbing, bandingakan arteri radialis kiri dan kanan
xii. Pemeriksaan khusus jantung :
a) Inspeksi : vena leher dengan JVP meningkat, letak ictus
cordis (normal : ICS ke5)
b) Palpasi : PMI bergeser kekiri, inferior karena dilatasi atau
hepertrofi ventrikel
c) Perkusi : batas jantung normal pada orang dewasa
Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra Kiri atas :
SIC II Linea Para Sternalis sinistra
Kiri bawah : SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
d) Auskulatsi : bunyi jantung I dan II
BJ I : terjadi karena getaran menutupnya katup
atrioventrikular, yang terjadi pada saat kontraksi isimetris dari
bilik pada permulaan systole
BJ II : terjadi akibat getaran menutupnya katup aorta dan
arteri pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira
pada permulaan
e) EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik
jantung dan iskemi (jika disebabkan AMI), ekokardiogram
f) Pemeriksaan laboratorium : Hiponatremia, hiperkalemia pada
tahap lanjut dari gagal jantung, Blood Urea Nitrogen (BUN)
dan kreatinin meningkat, peninkatan bilirubin dan enzim hati.
Menurut Teori Abraham Maslow
a. Kebutuhan fisik (physiological needs)
Kebutuhan fisik adalah yang paling mendasar dan paling mendominasi kebutuhan
manusia. kebutuhan ini lebih bersifat biologis seperti oksigen, makanan, air dan
sebagainya. Pemikiran Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
pasca Perang Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam kondisi yang begitu memilukan.
Salah satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh karena itu, Maslow menganggap
kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi apapun.
b. Kebutuhan akan rasa aman ( Safety needs)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia akan cenderung mencari rasa aman, bisa
berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari rasa takut, kekacauan dan
sebagainya. Kebutuhan ini bertujuan untuk mengembangkan hidup manusia supaya
menjadi lebih baik.
c. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love Needs)
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung mencari cinta
orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Jadi, Kebutuhan akan
cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya, Maslow menegaskan,
kebutuhan akan seks justru dikategorikan sebagai kebutuhan fisik. Kebutuhan akan cinta
ini menguatkan bahwa dalam hidup, manusia tidak bisa terlepas dari sesama.
d. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs),
Setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, maka sudah menjadi naluri manusia untuk
bisa dihargai oleh sesama bahkan masyarakat. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ini
menjadi dua bagian yaitu, Pertama lebih mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini
dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu
menghadapi dunia, bebas dan mandiri. Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih pada
sebuah penghargaan. Yaitu keinginan untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu
(penghormatan atau penghargaan dari orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak
secara psikologis berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya
e. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization).16
Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia setalah kebutuhan-
kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini berdampak pada kondisi
psikologi yang meninggi pula seperti perubahan persepsi, dan motivasi untuk selalu
tumbuh dan berkembang.
C. Diagnosa keperawatan sesuai trigger
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran Alveolus-kapiler ditandai dengan
pasien merasa sesak nafas dan adanya perubahan RR
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan irama jantung ditandai dengan adanya suara
Garllop positif
3. Gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit ditandai dengan adanya sesak nafas
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
E. Tujuan Pemberian Asuhan Keperawatan
a. Membantu individu agar dapat mandiri
b.Mengajak individu untuk bisa berpartisipasi dalam bidang kesehatan
c. Membantu individu untuk mengembangkan potensi dalam memelihara kesehatan secara
optimal
d.Membantu individu agar tidak tergantung pada orang lain dalam memeliharan kesehatan
e. Membantu individu untuk •Memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
F. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
G. Langkah-langkah Evaluasi

1. Evaluasi formatif (proses)

Evaluasi formatif berfokus pada aktifitas keperawatan dan hasil tindakan


kepeperawatan .evaluasi ini di lakukan segera setelah perawat mengimplementasikan
rencana keperawatan guna menilai keefektifan tindakan keperawatan yang telah di
laksanakan ,Evaluasi ini meliputi 4 komponen yang di kenal dengan istilah SOPA,yakni
subjektif (data keluhan pasien ),objektif (data hasil pemeriksaan ), analisis data
(perbandingan data dengan teori ),dan perencanaan

2. Evaluasi sumatif(hasil)

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang di lakukan setelah semua aktifitas proses
keperawatan selesai di lakukan .evaluasi sumatif ini bertujuan menilai dan memonitor
kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan metode yang dapat di gunakan pada
evaluasi jenis ini adalah melakukan wawancara pada akhir pelayanan ,menayakan respon
pasien dan keluarga terkait pelayanan keperawatan mengadakan pertemuan pada akhir
layanan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai