Nim : 1901050023
Kelas/Semester : B/V
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan
yang diperolehnya.
1. Sebagai tempat dan media untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu
dan menyatukan antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan
siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium
tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga
menuntut seseorang untuk melakukan eksperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar,
peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk
mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan
alam dan lingkungan sosial.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari
kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi.
6. Fungsi laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti
dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam
9. Fungsi laboratorium sebagai menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa,
dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan
yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan
nyata
a) Perencanaan
b) Penataan
c) Pengadministrasian
a. Perencanaan
yaitu sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus
dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
b. Penataan
pada dasarnya semua peralatan di sekolah dan merupakan milik negara/milik yayasan, sekolah
hanya mengelola
c. Peralatan
Peralatan ituharus dipertanggung-jawabkan harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya
(ada berita acara serah terima alat, hari/tanggal, spesifikasi alat/bahan, jumlah).
Agar semua alat dan bahan mudah dideteksi dengan prinsip mudah dilihat, mudah dijangkau,
aman untuk alat, aman untuk pemakaian
d. Inventarisasi
Alat yaitu pencatatan seluruh barang-barang yang ada didalam laboratorium. Dengan adanya
inventarisasi yang tepat, semua fasilitas dan activitas laboratoriun dapat terorganisir.
4. Jelaskan peran strategis Lab IPA dalam mengembangkan keterampilan siswa sesuai tuntutan
keterampilan Abad 21!
Jawab :
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai
metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau
sebagi wadah dalam proses belajar mengajar sehingga laboratorium sangat berperan
penting dalam pembelajaran khususnya dalam IPA, oleh sebab itu strategis Lab IPA
dalam mengembangkan keterampilan siswa diantaranya diperlukan:
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek
masih belum memadai
2. Kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium yang optimal
3. Alat-alat laboratorium dan bahan harus lengkap agar setiap siswa mendapat
kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
5. Anda di tunjuk oleh Kepala Sekolah sebagai Kepala Lab IPA. Lab IPA nya sudah ada namun
belum ada struktur pengelolaannya! Tugas Anda adalah: Rancanglah sebuah program
pengelolaan untuk Laboratorium, khususnya Laboratorium Fisika !
Jawab :
Planning (Perencanaan)
Fungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan
di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini
adalah keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
b. Bagaimana mengerjakannya
c. Mengapa mengerjakan
d. Siapa yang mengerjakan
Kegiatan laboratorium sekarang tidak lagi hanya di bidang pelayanan, tetapi sudah
mencakup kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan penelitian, juga metoda-
metoda yang dipakai makin banyak ragamnya; semuanya menyebabkan risiko
bahaya yang dapat terjadi dalam laboratorium makin besar. Oleh karena itu usaha-
usaha pengamanan kerja di laboratorium harus ditangani secara serius oleh
organisasi keselamatan kerja laboratorium.
Organizing (Organisasi)
Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium dapat dibentuk dalam
beberapa jenjang, mulai dari tingkat laboratorium daerah (wilayah) sampai ke
tingkat pusat atau nasional. Keterlibatan pemerintah dalam organisasi ini baik
secara langsung atau tidak langsung sangat diperlukan. Pemerintah dapat
menempatkan pejabat yang terkait dalam organisasi ini di tingkat pusat
(nasional) dan tingkat daerah (wilayah), di samping memberlakukan Undang-
Undang Keselamatan Kerja. Di tingkat daerah (wilayah) dan tingkat pusat
(nasional) perlu dibentuk Komisi Keamanan Kerja Laboratorium yang tugas dan
wewenangnya dapat berupa:
Actuating (Pelaksanaan)
Fungsi pelaksanaan atau penggerakan adalah kegiatan mendorong semangat
kerja bawahan, mengerahkan aktivitas bawahan, mengkoordinasikan berbagai
aktivitas bawahan menjadi aktivitas yang kompak (sinkron), sehingga semua
aktivitas bawahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium sasarannya
ialah tempat kerja yang aman dan sehat.Untuk itu setiap individu yang bekerja
dalam laboratorium wajib mengetahui dan memahami semua hal yang
diperkirakan akan dapat menjadi sumber kecelakaan kerja dalam laboratorium,
serta memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untukmelaksanakan
pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja tersebut. Kemudian mematuhi
berbagai peraturan atau ketentuan dalam menangani berbagai spesimen
reagensia dan alat-alat. Jika dalam pelaksanaan fungsi penggerakan ini timbul
permasalahan, keragu-raguan atau pertentangan, maka menjadi tugas manajer
untuk mengambil keputusan penyelesaiannya.
Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-
pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang
dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip
pokok, yaitu :
1. adanya rencana