Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM


PENCERNAAN PADA PENYAKIT HERNIA
Diajukan untuk memenuhui salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu: Lilis Lismayanti., M.Kep

Oleh
Kelompok 2 :
Alya Indriyani C1914201077
Hilda Siti Nurfahida C1914201076
Irfan Fauzi C1914201089
Lusi Bilqis Amelisqi C1914201101
Muhamad Rizky Pratama C1914201118
Silmi Noviani C1914201084
Wulansari C1914201100

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.Judul untuk makalah ini adalah “Asuhan Keperawatan Lansia Dengan
Gangguan Sistem Pencernaan Pada Penyakit Hernia”. Adapun makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Keperawatan Gerontik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan,


bimbingan, pengarahan baik moral maupun material yang tidak ternilai besarnya dari
berbagai pihak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan oleh pihak tersebut.

Penyusun bangga untuk mempersembahkan makalah ini.Ada banyak hal


penting yang dapat diraih, dipelajari, dan dipikirkan didalamnya.

Penyusun sadar bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini, terutama
dalam penulisan, tapi penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca.

Tasikmalaya, 11 Oktoer 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit.................................................................................................3
1. Definisi............................................................................................................3
2. Epidmiologi.....................................................................................................4
3. Tanda dan Gejala............................................................................................5
4. Penyebab/Faktor-faktor resiko........................................................................6
B. Data Fokus..........................................................................................................9
B. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................14
C. Intervensi Keperawatan....................................................................................17
D. Implementasi Keperawatan..............................................................................28
E. Evaluasi............................................................................................................31
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................33
B. Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hernia berasal dari bahasa latin, herniae artinya penonjolan isi suatu dinding
rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk kantong dengan pintu berupa
cincin.Hernia bisa juga disebut dengan nama Burut, yaitu lubang atau robekan
pada otot yang menutupi rongga perut di bawah lapisan kulit. Lubang ini
memungkinkan belitan usus menonjol keluar dan membentuk benjolan di bawah
kulit (Masriadi,2016). Penonjolan ini sebenarnya merupakan sebuah kantung yang
letaknya di bawah kulit yang berbanding peritoneum (membran yang melapisi
ruang perut) biasanya terisi oleh organ yang biasanya merupakan selimut usus
yang istilah kedokterannya adalah omentum (Dr.H Masriadi, 2016).Hernia apabila
tidak di tangani akan terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong
hernia sehingga isi hernia tidak dapat dikembalikan lagi, kebanyakan penderitanya
akan merasakan nyeri (liu & champel, 2011).
Secara umum hernia sering terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, karena
pada usia lanjut dinding otot polos abdomen sudah lemah, sehingga sangat
berpeluang terjadinya hernia (Hidayat, 2009). Penyakit hernia disebabkan karena
mengkonsumsi makanan kurang serat, yang menyebabkan konstipasi sehingga
mendorong mengejan saat defekasi dan mengangkat beban berat (Rudi
Haryono,2012). Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia
di Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Februari 2011 berjumlah 1.243
yang mengalami gangguan hernia inguinalis, termasuk berjumlah 230 orang
(5,59%) (DepKesRI, 2011).Pada tahun 2012, hernia inguinalis menempati urutan
ke delapan dengan jumlah 291.145 kasus (Monarchi A, Abdul R, Ismail H, 2013).
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kondisi yang terjadi akibat
penumpukan plak di arteri jantung sehingga mengakibatkan suplai darah ke
jantung menjadi terganggu dan bisa menyebabkan serangan jantung (American

3
Heart Association, 2013 dalam (Manoydkk, 2014). Plak ini terbentuk dari lemak,
kolesterol, kalsium dan substansi lain di darah (National Heart Lung and Blood
Institute Coronary artery disease, 2009 dalam (Delima, 2009). Penyakit ini tidak
disadari oleh kebanyakan orang dan tidak memberikan keluhan yang berarti
karena hanya keluhan seperti nyeri dada sebelah kiri yang berlangsung sebentar
sehingga penderita tahap dini kurang waspada (Majid, 2007 dalam (Oley, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 sampai saat ini
penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar
40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah (Depkes, 2011). Prevalensi
penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia tahun 2013
sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan
diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang.
Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita penyakit jantung
koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127 orang
(1,3%), Prevalensi PJK meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi
pada kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0% dan 3,6%, menurun sedikit pada
kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi PJK menurut jenis kelamin, untuk yang
didiagnosis berdasarkan wawancara dokter, lebih tinggi pada perempuan
dibanding laki-laki (0,5%: 0,4%); juga yang didiagnosis dokter atau gejala (1,6% :
1,3%) (Riskesdas, 2013).
Hernia inguinalis lateralis yang perlu dilakukan oprasi adalah hernia dengan
komplikasi inkarserata dan hernia strangulate. Oprasi yang dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut terdiri dari herniotomy dan herniorafi.(Jitowiyono,
2016).Dampak kesehatan yang ditimbulkan pada klien yang di lakukan
herniotomy maupun herniorafi diantaranya nyeri, gangguan mobilisasi, intoleransi
aktivitas, dan resiko terjadinya infeksi, penurunan peristaltic usus, penurunan
dieresis, dan nyeri sekitar luka post operasi yaitu sekitar perut (Jitowiyono, 2010).

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disusun rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem pencernaan pada penyakit Hernia.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan system pencernaan yaitu Hernia.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien penyakit Hernia.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien
penyakit Hernia.
c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien penyakit Hernia
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien penyakit Hernia
e. Melakukan evaluasi keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien penyakit
Hernia.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Hernia adalah suatu benjolan/penojolan isi perut dari rongga normal
mulai lubang congenital atau didapat (Wijayaningsih, 2013). Hernia inguinalis
paling umum, visera menonjol ke dalam kanalis inguinal pada titik dimana tali
spermatik muncul pada pria, dan sekitar ligament wanita. Hernia inguinal
indirek lengkuk usus keluar melalui kanalis inguinal dan mengikuti kordo
spermatikus pada pria dan ligament sekitar pada wanita, ini akibat dari
gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup sebelah testis turun ke dalam
skrotum, atau fiksasi ovarium. Hernia inguinalis direk lengkung usus keluar
melalui kanalis inguinalposterior (Diyono & Mulyani, 2013)
Hernia inguinalis adalah Hernia yang terjadi di lipatan paha. Jenis ini
merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut
(Jitowiyono & Kristiyanasari, 2012:153). Hernia inguinalis adalah Hernia
yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan atau
skrotum. Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen berkembang
sehingga usus menerobos kebawah melalui celah.Hernia tipe ini sering terjadi
pada laki-laki dari pada perempuan(Huda dan Kusuma, 2015).Hernia
inguinalis merupakan penonjolan bagian organ dalam melalui pembukaan
yang abnormal pada dinding rongga tubuh yang mengelilinginya (Bilotta,
2012).Hernia inguinalis lateralis (HIL) adalah muncul benjolan di regio
inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong
(Jitowiyono & Kristiyanasari, 2012)

6
2. Epidmiologi
3. Tanda dan Gejala
Mansjoer (2004) menyatakan bahwa tanda klinis dari hernia pada
pengkajian fisik behubungan dengan isi hernia. Pada saat inspeksi, pasien
diminta mengedan maka akan terlihat benjolan pada lipat paha, bahkan
benjolan sering tampak meskipun klien tidak mengedan. Pada saat dilakukan
palpasi, teraba pembengkaan yang teraba kenyal, isinya berbentuk usus,
omentum atau ovarium, juga dapat ditentukan apakah hernia itu dapat
didorong masuk dengan jari/ direposisi. Sewaktu aukultasi bisa terdengar
bising usus dengan melakukan stetoskop yang isi hernia berisi seperti usus.
Sedangkan gejala klinis hernia banyak diketahui oleh kondisi isi
hernia. Tanda yang muncul seperti berupa adanya pembengkakan di
selangkangan dipaha yang timbul saat waktu berdiri, batuk, bersin, atau
mengedan dan tidak ada setelah terlentang. Keluhan nyeri jarang dijumpai bila
ada yang dirasakan di dibagian epigastrium atau periumbilikal berupa nyeri
visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus
masuk ke dalam kantong hernia. Keluhan benjolan di daerah inguinal yang
timbul berupa adanya atau skrotal yang hilang timbul. Misalnya nyeri
mengedan, batuk-batuk, tertawa, atau menangis. Bila klien tenang, benjolan
akan hilang secara spontan. Timbul bila terjadi peningkatan tekanan intra
peritoneal.
Sedangkan menurut Natadidjaja (2002), tanda dan gejala hernia adalah
sebagai berikut :
a) Penonjolan di daerah inguinal
b) Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi
c) Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti
kram dan distensi abdomen
d) Terdengar bising usus pada benjolan
e) Kembung

7
f) Perubahan pola eliminasi BAB
g) Gelisah
h) Dehidrasi Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena
pada saat pasien berdiri atau terdorong.

Anda mungkin juga menyukai