Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dintan Taramita

NIM : 042687323

Bawang Merah ( Allium cepa var. aggregatum )

Komponen Penyusun Bawang Merah :

Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
sering digunakan sebagai penyedap masakan. Umbi bawang merah juga mengandung allisin,
flavonol, kuersetin, dan kuersetin glikosida yang bersifat antibakteri, anticendawan, antikoagulan
serta menunjukkan aktivitas enzim antikanker. Bawang merah juga mengandung flavonoid,
saponin dan minyak atsiri. aktivitas biologis dan farmakologis dari senyawa flavonoid, salah satu
diantaranya yakni aktivitas antibakteri. Saponin yang terkandung dalam tumbuhan diketahui
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Sedangkan, minyak atsiri yang tersusun atas senyawa
sulfida bersifat antibakteri yang dapat mematikan bakteri yang berada di dalam mulut. Selain itu
bawang merah juga memiliki efek farmakologi terhadap tubuh, dimana bawang merah juga
memiliki kandungan senyawa kimia seperti allisin dan alliin yang berfungsi sebagai antiseptik dan
senyawa pektin yang mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri.

Kerusakan yang kemungkinan terjadi selama penanganan pasca panen bawang merah :

Kerusakan pada bawang merah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kandungan air dan suhu
penyimpanan. Kadar air memiliki peranan yang penting dalam penyimpanan bawang merah,
kadar air yang terlalu tinggi pada awal penyimpanan dapat menyebabkan mudahnya terjadi
kebusukan dan kerusakan seperti munculnya akar, namun jika kadar air terlalu rendah dapat
menyebabkan terjadinya susut bobot pada bawang merah, dengan demikian perlu diketahui
kadar air yang sesuai dengan standar untuk penyimpanan bawang merah dalam jangka waktu
yang lama namun mutu tetap terjaga. Bentuk kerusakan bawang merah berupa pertunasan,
busuk akibat serangan mikroba, dan bawang hampa atau keropos

Penyimpanan bawang merah harus dilakukan secara baik, karena umbi bawang merah
mempunyai sifat mudah mengalami kerusakan. Jenis kerusakan yang sering terjadi selama
penyimpanan, yaitu berupa pelunakan umbi, keriput, keropos, busuk, pertunasan, pertumbuhan
akar dan tumbuhnya massa yang berwarna gelap akibat kapang. Kerusakan tersebut bisa
diperkecil dengan memperhatikan faktor-faktor, antara lain :

Bawang merah yang disimpan memiliki mutu yang baik dengan tingkat ketuaan yang
optimum. Proses dehidrasi berlangsung dengan baik lakukan pengaturan kondisi ruang
penyimpanan. Hal lain yang perlu dilakukan , yaitu perawatan umbi bawang merah setelah
pengeringan dan selama penyimpanan.

( Bawang Merah Busuk ) ( Bawang Merah Terserang Mikrobiologi )

( Bawang Merah Bertunas )

Anda mungkin juga menyukai