Anda di halaman 1dari 9

KOMPONEN INTERVENSI DALAM PROSES KEPERAWATAN

ANGEL OKTAVIA PURBA / 181101099

angeloktavia013@gmail.com

ABSTRAK

Perencanan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi
masalah-masalah yang diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan. Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk mengetahui defenisi dan bagaimana proses keperawatan tahap perencanaan.
Mengetahui tujuan dari perencanaan keperawatan dan apa saja kegiatan yang harus dilakukan
perawat dalam tahap perencanaan. Metode penulisan ini adalah Literature Riview, dimana ini
menganalisis artikel yang relevan dan berfokus pada tema yaitu pelaksanaan tahap perencanaan
dalam proses keperawatan. Hasil Berdasarkan pencarian literature didapatkan defenisi
perencanaan dalam proses keperawatan, tujuan dari tahap perencanaan , mengetahui apa saja
kegiatan yang harus dilakukan perawat dalam tahap perencanaan. Selain itu juga berdasarkan
pencarian literature juga di dapatkan bagaimana pelaksanaan tahap perencanaan.

Kata Kunci : Proses keperawatan, Perencanaan dalam proses keperawatan, kegiatan dalam tahap
perencanaan.

LATAR BELAKANG

Dalam keperawatan terdapat proses yang bertanggungjawab membantu


keperawatan yang menjadi pedoman klien sebagai individu, keluarga, dan
perawat dalam memecahkan masalah masyarakat baik dalam kondisi sehat
klien. Proses keperawatan adalah suatu maupun sakit. Seiring perkembangan
pendekatan dalam pemecahan masalah, keperawatan, keilmuan dalam praktik
sehingga perawat dapat merencanakan Keperawatan pun turut berkembang.
dan memberikan asuhan keperawatan Berbagai penelitian berdasarkan
(Potter and Perry, 1997). Proses fenomena yang ada di dunia pelayanan
keperawatan akan sangat membantu keperawatan dilakukan. Penerapan
perawat dalam merencanakan asuhan proses keperawatan dalam asuhan
keperawatan yang tepat dan berkualitas. keperawatan untuk klien merupakan
Perawat sebagai suatu profesi salah satu wujud tanggung jawab dan
merupakan bagian dari tim kesehatan tanggung gugat perawat terhadap klien.
Pada akhirnya, penerapan proses METODE
keperawatan ini akan meningkatkan
Metode penulisan ini adalah Literature
kualitas layanan keperawatan kepada
Riview, dimana ini menganalisis artikel
kllien. Tahap proses keperawatan
yang relevan dan berfokus pada tema
setelah Diagnosa yaitu tahap
yaitu pelaksanaan tahap perencanaan
Perencanaan dimana,perencanaaa
dalam proses keperawatan. Adapun
merupan unsur yang penting dalam
sumber yang digunakan dalam
keperawatan, oleh karena itu perlu
literature ini menggunakan sumber dari
mendapatkan perhatian yang sungguh-
buku teks, jurnal dengan memasukan
sungguuh dalam pelaksanaanya. Setiap
kata kunci pelaksanaan tahap
perawat harus memahami dengan
Perencanaan dalam proses keperawatan.
sungguh konsep-konsep perencanaan
Adapun jurnal yang saya yang
yang meliputi penngertian, tujuan,
digunakan merupakan jurnal yang
keuntungan/kerugian, ciri-ciri
diiterbitkan pada 10 tahun terakhir.
perencanaan, dan kriteria-kriteria
perencanaan yang efektif. Sebagai HASIL
aplikasinya perlu dipahami pula
Berdasarkan pencarian literature
perencanaan program dalam
didapatkan defenisi perencanaan dalam
keperawatan/kesehatan dan perencanaan
proses keperawatan, tujuan dari tahap
kebutuhan tenaga perawatan di Rumah
perencanaan , mengetahui apa saja
Sakit.
kegiatan yang harus dilakukan perawat
TUJUAN dalam tahap perencanaan. Selain itu
juga berdasarkan pencarian literature
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
juga di dapatkan bagaimana
mengetahui defenisi dan bagaimana
pelaksanaan tahap perencanaan.
proses keperawatan tahap perencanaan.
Mengetahui tujuan dari perencanaan
PEMBAHASAN
keperawatan dan apa saja kegiatan yang
Perencanan adalah pengembangan
harus dilakukan perawat dalam tahap
strategi desain untuk mencegah,
perencanaan.
mengurangi, dan mengatasi masalah-
masalah yang diidentifikasi dalam
diagnosis keperawatan. Desain
perencanaan menggambarkan sejauh merupakan suatu rangkaian rencana
mana perawat mampu menetapkan cara keperawatan yang disusun berdasarkan
menyelesaikan masalah dengan efektiif masalah yang terjadi. 2.Tujuan klinik,
dan efisien. Sedangkan menurut Levey merupakan penunjuk dalam
dan loomba, perencanaan itu adalah pelaksanaan tindakan keperawatan.
suatu proses penganalisan dan Tindakan keperawatan selalu
pemahaman dari satu sistem, beredoman pada perencanaan yang
merumskan tujuan umum dan tujuan terlah dibuat, tidak ada satu tindakan
khusu,memperkirakan kemampuan pun yang keluar dari perencanaan.
yang dimiliki, menguraikan Semua rencana yang telah ditetapkan
kemungkinan rencana kerja yang dapat merupakan pulihan yang rasional/ilmiah
dilakukan untuk mencapai tujuan umum dan betul-betul diperlukan untuk
dan tujuan khusus tersebut, menganalisi mengatasi masalah yang terjadi.
efektifitas dari berbagai rencana kerja
ini,memiliki satu diantaranya yang Adapun kegitan yang dilakukan dalam
dipandang paling baik,menyususn tahap perencanaan yaitu :
perincian dari rencana kerja terpilih 1.Menentukan prioritas masalah
secara lengkap agar dapat dilaksanakan, keperawatan. Kegiatan pertama yang
dan mengikatnya dalam suatu sistem dilakukan dalam perencanaaan
pengawasan yang terus menerus dalam keperawatan adalah menentukan
rangka dapat dicapainya hubungan prioritas masalah keperawatan.
optimal antara rencana kerja dengan Keggiatan ini dimaksudkan untuk
sistem yang ada. Adapun tujuan dari menentukan masalah yang akan menjadi
perencanaan keperawatan terdiri dari 2 skala prioritas untuk diselesaikan atau
yaitu : 1. Tujuan administrasi, diatasi terlebih dahulu.
administrative mengidentifikasi focus Beberapa teknik membuat skala
keperawatan. Fokus keperawatan. prioritas antara lain sebagai berikut :
Fokus intervensi keperawatan dapat a. Standart V: standart asuhan
diidentifikasi melalui rencana keperawatan. Dalam standart v asuhan
keperrawatan yang disusun. Rencana keperawatan, prioritas dititik beratkan
keperawatan yang bersifat promotif, pada masalah yang mengancam
preventif, kuratif dan rehabilitatif kehidupan. Skala prioritas yang
ditentukan dengan konsep 1. Prioritas klien. Kemudian untuk pendekatan
pertama, masalah yang mengancam kedua adalah Blood ( darah/ sirkulasi
kehidupan;. 2) Prioritas kedua, masalah darah, pendekatan ketiga Brain
yang mengancam kesehatan;. 3) (kesadaran), pendekatan keempat yaitu
Prioritas ketigaa, masalah yang Bladder (perkemihan), Pendekatan
mempengaruhi perilaku kehidupan. kelima yaitu Bowel (pencernaan), dan
b. Depkes RI, 1992: pedoman asuhan pendekatan keenam adalah Bone(
keperawatan, Pedoman asuhan meliputi kulit, selaut lender,dan tulang).
keperawatan menetapkan hal sebagai
berikut : 1).Prioritas pertama diberikan Setelah menentukan prioritas masalah
pada masalah actual;. 2). Prioritas kedua keperawatan maka lang kah selanjutnya
pada masalah potensial. adalah Menetapkan tujuan dan kriteria
c. Hierarki Maslow. Hierarki membuat hasil, tujuan yang dimaksud adalah
lima hierarki kebutuhan dasar manusia. tujuan yang ditetapkan yang merupakan
Hierarki yang menjadi prioritas perubahan perilaku pasien yang
pemenuhan pada kebutuuhan dasar yang diharapkan oleh perawat setelah
bersifat fisiologis. Kebutuhan ini tindakan keperawatan berhasil
meliputi oksigenasi, cairan dan dilakukan. Kriteria tujuan yang
elektrolit, eliminasi, nutrisi, istirahat dirumuskan harus harus dirumuskan
tidur, aktivitas dan mobilisasi, secara singkat dan jelas, rumusan
seksualitas dan lain-lain. Prioritas kedua disusun berdasarkan diagnosis
adalah rasa aman dan nyaman, keperawatan, spesifik,dapat diukur/
dilanjutkan dengan cinta kasih dan diobservasi, realistis atau dapat dicapai,
saying pad prioritas ketiga. Proritas terdiri dari subjek, perilaku, kondisi,dan
berikutnya adalah kebutuhan harga diri kriteria tujuan. Selanjutnya bagaimana
dan aktualisasi diri. cara menentukan tujuan rencana asuhan
d. Pendekatan Body System (B1-B6). keperawatan ?
Pendekatan ini menitikberatkan pada Dalam merumuskan tujuan perawat
fungsi tubuh. Dalam hal ini fungsi harus ada komponen-komponen sebagai
Breathing (pernafasan) menjadi yang berikut
pertama dan utama karena gangguan 1)Formulasi pertama
pada fungsi ini dapat mengancam jiwa
S+P+H+K+T
Dari tiga formulasi rumusan masalah
S : subjek,siapa yang mencapai tujuan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
P : predikat, kata kerja yang diukur, dalam menetapkan tujuan harus ada tiga
perawat harus mampu tulis sebelum unsur sebagai berikut:
kata kerja mampu.
1.Subjek, yaitu orang yang akan
H : Hasil, respond fisiologi yang
mencapai tujuan.
perawat harapkan dari klien terhadap
intervensi. 2.Predikat, yaitu perilaku yang
K : kriteria, mengukur kemajuan klien diingnkan berubah dari klien setelah
dalam mencapai hasil. tujuan tercapai.
T : timer, target waktu, priode tertentu
3.Kriteria/kondisi, yaitu kriteria/kondisi
untuk mencapai kriteria hasil.
yang menunjukkan kapan atau pada saat
2) Formulasi kedua
bagaimana perilaku telah mencapai
S+P+K tujuan yang diinginkan.

S : subjek Adapun contoh-contoh tujuan antara


P : predikat/perilaku yang diharapkan lain:
setelah klien mampu mencapai tujuan.
1.Nyeri klien berkurang dalam waktu
K : kriteria kondisi pencapain tujuan
1x24jam.
3) Formulasi ketiga
2. Integritas kulit tetap utuh selama
S+M+A+R+T+T
klien tidak sadar.
S : spesifik, berfokus pada pasien,
singkat dan jelas. 3.Klien mampu berjalan sejauh 15
meter dengan bantuan 1 orang perawat
M : measurable, dapat diukur.
dalam waktu 4x24 jam.
A : achievable, realistis.
4.Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri
R : reasonable, ditentukan oleh perawat selama proses persalinan.
dank lien.
5.Tolenransi aktivitas klien meningkat
T: time, kontrak waktu. dalam waktu 2x24 jam.
Langkah-langkah yang dilakukan Merumuskan rencana tindakan
setelah menentukan tujuan dan kriteria keperawatan. Tipe rencana tindakan
hasil yaitu Menetapkan kriteria hasil keperawatan terdiri dari 4 yaitu :
yang merupakan indicator keberhasilan
1.Diagnostik/observasi, rencana
dari tujuan yang telah ditetapkan.
tindakan diagnostic adalah rencana
Kriteria hasil berorientasi pada masalah
tindakan untuk mengkaji atau
dan kemungkinan penyebab dan
melakukan observasi terhadap
merujuk pad simtom dan meliputi
kemajuan klien dengan pemantauan
empat aspek yaitu :
secara langsung yang dilakukan secara
a . Aspek kognitif, contohnya:
continue. Contoh dari tindakan
1.Menyebutkan perawatan diabet
keperawtan diagnostic : Lakukan
nonfarmakologis dengan benar;.
observasi terhadap tekanan darah,suhu,
2. Menyebutkan tiga penanganan
nadi dan respirasi setiap 8 jam.
pertama diare dengan tepat.
2.Terapeutik/nursing treatment, rencana
b. Aspek efektif, contohnya:
tindakan keperawatan teraupetik adalah
1. Mengungkapakan perasaan
rencana tindakan yang ditetapkan untuk
kecemasan terbuka;. 2. Menyatakan
mengurangi, memperbaiki, dan
keinginan untuk berhubungan dengan
mencegah perluasan masalah. Contoh
staf.
dari tindakan keperawatan terapeutik :
c.Aspek psikomotor, contohnya: Lakukan ROM pasif pada kaki klien
1. Mampu mendemontrasikan 4xsehari.
perawatan tali pusar;. 2.Mampu
3.Penyuluhan/ Health education
mendemontrasikan cara perawatan
(pendidikan kesehatan. Rencana
payudara postpartum dengan benar.
tindakan keperawatan yang berbentuk
d.Aspek perubahan fungsi tubuh, pendidikan kesehatan adalah rencana
contohnya : 1.Volume cairan seimbang tindakan yang ditetapkan bertujuan
2000cc/hari;. 2.Wajah relaks;. 3.Nadi untuk meningkatkan perawatan diri
60-100 kali/menit. klien dengan penekanan pada partisipasi
klien dengan penekanan pada partisifasi
Kemudian langkah selanjutnya setelah
klien untuk bertanggung jawab dalam
menetapkan kriteria hasil yaitu
perawatn diri, terutama untuk perawatn
dirumah. Contoh rencana tindakan dari perencanaan keperawatan terdiri
keperawatan penyuluhan : jelaskan pada dari 2 yaitu : 1. Tujuan administrasi,
keluarga tentang perawatan anak administrative mengidentifikasi focus
demam di rumah, dll. keperawatan. 2.Tujua klinik, merupakan
penunjuk dalam pelaksanaan tindakan
4.Rujukan/Kolaborasi/medical
keperawatan. Adapun kegiatan dalam
treatment. Rencana kolaboratif ini
tahap perencanaan : 1.Menentukan
disesuaikan dengan masalah yang
prioritas masalah keperawatan;. 2.
terjadi. Masalah yang bersifat
Menetapakan tujuan dan kriteria hasil;.
kognitif,afektif,dan psikomotor
3.Menetapkan kriteria hasil;. 4.
mungkin tidak memerlukan tindakan
Mermuskan rencana tindakan
medis. Namun untuk masalah yang
keperawatan;. 5. Menetapkan rasional
berhungungan dengan perubahan fungsi
rencana tindakan keperawatan.
tubuh, sering memerlukan rencana
kolaboratif. Contoh rencana tindakan SARAN
keperawatan kolaboratif : Lksanakan
Setiap perawat harus memahami dengan
hasil kolaboratif pemberian paracetamol
sungguh konsep-konsep perencanaan
3 x500mg/hari, dll.
yang meliputi penngertian, tujuan,
Setelah merumuskan rencana tindakan
keuntungan/kerugian, ciri-ciri
keperawatan maka langkah selanjutnya
perencanaan, dan kriteria-kriteria
adalah menetapkan rasional rencana
perencanaan yang efektif. Sebagai
tindakan keperawatan. Rasional rencana
aplikasinya perlu dipahami pula
tindakan keperawatan adalah dasar
perencanaan program dalam
dalam pemikiran atau alasan ilmiah
keperawatan/kesehatan dan perencanaan
yang mendasari ditetapkannya rencana
kebutuhan tenaga perawatan di Rumah
tindakan keperawatan.
Sakit.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Perencanan adalah pengembangan Allen, C. V. (1998). Memahami Proses
strategi desain untuk mencegah, Keperawatan. Jakarta. EGC.
mengurangi, dan mengatasi masalah-
masalah yang diidentifikasi dalam Asmadi. (2008). Konsep Dasar
diagnosis keperawatan. Adapun tujuan Keperawatan. Jakarta. EGC.
Proses Dan Praktik Edisi 4. Jakarta :
Budiono & Sumirah,B,P.(2016). EGC.
Konsep Dasar Keperawatan (Ed 2).
Jakarta. Bumi Medika. Potter & Perry. ( 2010). Fundamental
Of Nursing : Edisi 7. Jakarta : EGC.
Dermawan, Deden. (2012). Proses
Keperawatan : Penerapan Konsep Dan Rohma, N & Wahid, S. (2009). Proses
Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen Keperawattan. Arruz Media.
Publishing.
Roper, Nancy. (1996). Prinsip-Prinsip
Deswani. (2009). Proses Keperawatan Keperawatan. Yogyakarta : Andi
dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Yayasan Essentia Medica.
Medika.
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Doengens, M. E., Mary, F. M & Alice, keperawatan. Jamber University Press.
C. G. (1999). Rencana Asuhan
Keperawatan ed 3. Jakarta. EGC. Simamora, R. H. ( 2010). Komunikasi
Dalam Keperawatan. Jamber
Haryanto. (2007). Konsep Dasar University Press.
Keperawatan Dengan Peemetaan
Konsep. Jakarta : Salemba Medika. Simamora, R. H. (2008). Peran
Manajemen Pembinaan Etika Perawat
Hidayat, A. Aziz Alimut. (2004). Pelaksanan Dalam Peningkatan Kualitas
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
Jakarta. Salemba Medika. IKESMA.

Lismidar,H.(1990).Proses Tarwoto & Wartonah. (2012).


Keperawatan. Jakarta : Universitas Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Indonesi. Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Konsep

Anda mungkin juga menyukai