Anda di halaman 1dari 15

Dasar-dasar Manajemen

Keuangan Islam

RIZKA ESTISIA PRATIWI, S.E., M.S.M.


NADIA MEIRANI, S.E., M.S.M.
Konsep Dasar Manajemen dalam
Islam
Manajemen Keuangan Islam sudah diterapkan dari zaman Rasulullah
yaitu biasa disebut dengan Baitul maal, namun pada saat itu
masyarakat masih asing.

Manajemen Keuangan Islam/ Manajemen Keuangan Syariah dapat diartikan


sebagai kegiatan manajerial keuangan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta pengendalian fungsi-funsgi keuangan untuk
mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya dengab Al Quran dan
Hadits

Ruang lingkup Manajemen Keuangan islam berkaitan dengan


aktivitas dana yang sesuai dengan syariah seperti misalnya
mudharabah, murabahah, ijarah dll dan juga mengenai
penggunaan dana
Dalam keuangan islam, di prioritaskan dahulu untuk memenuhi kewajiban
sebagai umat muslim terlebih dahulu, misalnya infaq, zakat dan nazar yang telah
jatuh waktu setelah itu baru memenuhi pengeluaran yg sunnah seperti sadaqah,
hibah dll sebagaimana tercantum dalam kutipan ayat dibawah ini :

Seperti yang tercantum dalam QS Al Dzariyat ayat 19, bahwasanya dari


Sebagian harta yang kita peroleh terdapat hak untuk yang fakir dan miskin, hal
ini pula yang menjadi pembeda keuangan islam dengan keuangan konvensional
Islam melarang prinsip Riba dengan sangat keras, berikut adalah prinsip yang
dianjurkan dalam Al Quran :

• Setiap perdagangan harus didasari sikap saling ridho diantara kedua belah
pihak, dilarang ada pihak yang merasa dirugikan atau di dzolimi
• Menegakkan prinsip keadilan, baik dalam ukuran, timbangan, mata uang dan
pembagian keuntungan
• Larangan menegakan riba
• Saling tolong-menolong dalam kebaikan dan persaudaraan
• Tidak Melakukan investasi pada usaha yang di haramkan
• Menghindari praktik Gharar, spekulasi, tadlis dan maysir
Konsep Uang dalam Islam
• Semua hal yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi, baik berupa dinar
emas, dirham perak ataupun fulus tembaga
• Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai media pertukaran dan pengukur nilai
yang boleh terbuat dari bahan jenis apapun
• Sesuatu yang dijadikan harga (tsaman) oleh masyarakat, baik terdiri dari logam ataupun
kertas yang dicetak maupun bahan lainnya dan diterbitkan oleh Lembaga pemegang
otoritas
• Satuan standar harga barang dan nilai jasa pelayanan dan upah yang diterima sebagai alat
pembayaran

Secara umum, uang dalam Islam adalah alat tukar untuk bertransaksi, uang bukan merupakan
komoditi sehingga motif memegang uang dalam islam adalah untuk bertansaksi dan berjaga-
jaga bukan untuk spekulasi.
Bentuk Uang
Dalam sejarah Islam, bentuk uang yang umumnya
digunakan adalah Full bodied money atau uang
intrinsik yang nilainya sama dengan nilai
esktrinsiknya, contoh : dirham emas sebesar 4,72
gram

Fiat Money atau uang ekstrinsik pernah beredar


kurang lebih selama kurang lebih 23 tahun pada
zaman Daulah Utsmainah, namun karena terlalu
banyak beredar sempat dibekukan.

Pada dasarnya, penggunaan uang dalam islam bisa


full bodied atau fiat money dengan 100% standar
emas, prinsip keduanya sama yaitu sebagain
penyimpanan nilai
Sumber Hukum Uang
Uang di dalam ekonomi Islam, merupakan sesuatu yang di adopsi dari Romawi dan Persia, hal ini dapat
dilihat dari penggunaan dinar yg merupakan mata uang romawi dan dirham mata uang warisan dari Persia.
Terdapat beberapa surah dan hadits yang membahas mengenai penggunaan emas dan perak sebagau
berikut :

1. QS At Taubah : 34
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka
benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan
Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.

Dalam ayat diatas, disebutkan jika kita menimbun emas dan perak secara berlebihan dan tidak membayar
zakat sebagai kewajiban kita maka kita akan mendapat azab yg pedih, potongan ayat ini pun berkaitan
dengan potongan surah QS AL kahfi : 19 yg menceritakan kisah 7 pemuda yang ditidurkan oleh Allah
kemudian di bangunkan 309 tahun kemudian dan membelanjakan perak mereka,

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan emas dan perak memang sudah disinggung dalam ayat-
ayat di dalam Al Quran.
Sejarah Perkembangan Uang
Masa jahiliyah, transaksi menggunakan Dinar
Hercules, Bizantinum, Dirham dinasti sasad (Tidak Memiliki mata uang sendiri)
Irak/ mata uang himyar/yaman

18 H mencetak dirham Islam dengan


beberapa kalimat tauhid (Model dirham masih mengikuti gaya sasanid berukiran kisra)

65-86 H Pada masa Abdul Malik bin


Marwan, dirham mulai dicetak sendiri
(memiliki gaya tersendiri, tidak ada unsur Bizantium dan Persia)

132 H Akhir Dinasti Abasiyah, pemerintah


mulai campur tangan dalam proses (mencampurkan tembaga pada pencetakan uang, sehingga nilai bahan
pencetakan uang baku tidak sesuai dengan nominalnya, akibatnya terjadi inflasi besar-
besaran. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa seharusnya pemerintahan
tidak campur tangan dalam hal ini, dan tidak boleh meraup keuntungan)

Perang dunia I pada tahun 1914, Turki dan


negara lainnya resmi menggunakan kertas
dan memabatalkan mata uang emas
& perak
Uang dalam Sistem Ekonomi Islam
Dalam Sejaran perkembangan Islam, Rasulullah
menegaskan pentingnya keberadaan uang beliau
menganjurkan uang digunakan sebagai media
pertukaram, dibandingkan dengan barter karena akan
menimbulkan riba

Dengan adanya uang, aktivitas ekonomi dalam Islam


dengan pelaku ekonomi dapat berjalan dengan baik
seperti misalnya zakat, infaq dan shodaqoh yang
dapat berjalan dengan baik

Pada ekonomi konvensional timbul sector rill dan


moneter, namun pada ekonomi Islam tidak
dikarenakan tidak berlakunya system bunga dan
dilarang memperdagangkan uang sebagai komoditi
Pemberdayaan Uang
Islam memberikan prinsip serta etika yang dapat dijadikan acuan dan referensi, dalam muamalah termasuk
penggunaan uang. Al-Quran dan Hadist telah mengatur bahwa :

Manusia Merupakan Khalifah Allah


Dapat disimpulkan bahwa Allah mengangkat manusia sebagai
khalifah yang melakukan pengelolaan dan penataan di bumi, sebagai
sarana ujicoba dalam menyikapi semua pemberian dari Allah

Manusia merupakan pemakmur di Bumi


Allah telah memberikan anugrah pada manusia sebagai pemakmur bumi,
itulah mengapa pengelolaan dan pemakmuran bumi termasuk pada salah
satu Ibadah sebagai umat muslim

Manusia diberi kebebasan untuk bermuamalah selama tidak melanggar


ketentuan Allah, sesuai Al Quran & hadist
Kekayaan (uang) adalah nikmat dari Allah dan tidak dapat dimiliki
secara mutlak

Didalam harta (uang) seseorang terdapat bagian dari agama dan social

Zakat : merupakan kewajiban umat muslim yang telah ditentukan kadarnya

Dilarang memperoleh dan menggunakan harta sesama secara batil

Penghapusan praktik riba


Harta Sebagai Amanah dari Allah
Beirkut pandangan menurut Islam dalam memberdayakan harta :

1. Menentukan Prioritas Harta


Islam mengajarkan seorang muslim mengenai mekanisme pemanfaatan harta untuj tujuan falah, yaitu
mencapai kebahagiaan dunia da akhirat melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat. Menurut Al
Ghazali terdapat 3 prioritas dalam pengelolaan harta yaitu darurat (kebutuhab primer), hajjat (kebutuhan
sekunder) dan tahsinat (kebutuhan sekunder)

2. Hidup Sederhana (Moderat)


Kesederhanaan merupakan jalan tengah dari boros (ishraf) dan kikir (bathil), Islam melarang untuk hidup
bermewah-mewahan karena hal tersebut merupakam pemicu dari kerusakan seorang individu

3. Pengeluaran harta untuk agama dan social (ad diniyah dan al ijtima iyah)

4. Pemanfaatan harta untuk masa depan


Uang dalam Perspektif Tokoh Islam
Menurut Kalangan ekonomi Islam, uang bukanlah modal namun adalah public goods. Uang bukanlah
monopoli seseorang, melainkan dapat dimiliki oleh semua orang, sehingga uang merupakan flow concept
sementara modal adalah stock concept

Dikatakan flow concept, dikarenakan diibaratkan uang seperti air yang mengalir sedangkan stock concept
diibarakatkan air yang tidak mengalir secata wajar. Oleh karena itu mengapa dalam perspektif Islam,
dilarang untuk menumpuk harta karena dapat menganggu aktivitas perekonomian
Jenis-jenis Uang
A. Uang Barang (Commodity Money)
Ada 3 ciri yang perlu diperhatikan : Scarcity, durability, nilai tinggi

B. Uang Logam

C. Uang Bank/ Al Nuqud Al musyarrafiyah

D. Uang Kertas / An Nuqud Al Warraqiyah


Jazakumullah Khayr

Anda mungkin juga menyukai