Anda di halaman 1dari 20

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Tugas Akhir di Perusahaan PT Nalco Champion dengan lancar tanpa ada suatu

kendala apapun.

Penyusunan Laporan ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu persyaratan

dalam melaksanakan Tugas Akhir di Perusahaan. Hal ini merupakan kewajiban

bagi setiap Siswi SMKN 1 Mandau, untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang akan

dilakukan bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi para Siswi dalam

menghadapai masalah dan solusi pemecahan masalah yang dihadapi di

lapangan.

Penulis menyadari bila dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun serta

sumbangan pemikiran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhir kata

Penulis berharap dengan selesainya penulisan Laporan Tugas Akhir ini akan

mendapatkan tanggapan positif bagi Perusahaan PT Nalco Champion dan dapat

membantu berbagai pihak yang tentunya membutuhkan informasi yang

berkaitan dengan tulisan ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Di PT Champion Kurnia Djaja Technologies

Disusun Oleh:

ATIFAH NURUL HUDA

Kelas: XII APL

Diserahkan Di Duri,

Pembimbing/Pimpinan Industri Guru Pembimbing

...................................................... ...................................................

NIP.............................................. NIP...........................................

Kepala Sekolah Ketua Program Studi SMKN

1 MANDAU

..................................................... ..................................................

NIP............................................... NIP..........................................
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................

Lembar pengesahan.........................................................................................

Daftar isi..........................................................................................................

BAB I Pendahuluan...........................................................................................

I.i. Latar Belakang............................................................................................

I. ii.Tujuan .......................................................................................................

BAB II Pelaksanaan Praktik Kerja Industri .........................................................

II. 1.Profil Perusahaan.................................................................................

II. 2.Waktu dan Tempat Pelaksanaan...............................................................

BAB III Pembahasan.........................................................................................

III.1. Pengenalan...............................................................................................

III. 2.HES Induction/Safety................................................................................

III.3. Jenis Chemical.................................................................................

III.4. OTP.................................................................................................

BAB IV Viscositas..............................................................................................

IV.1. Pengertian viscositas dan Faktor mempengaruhi viskositas ……………………

IV. 2. Alat dan bahan, cara kerja

BAB V Penutup.................................................................................................
IV.1. Saran........................................................................................................
BAB I

Pendahuluan

I.1. Latar belakang

Prakerin atau praktek kerja prakerin industri dilaksanakan untuk melatih dan

memberikan pengajaran kepada siswi dalam dunia industri atau dunia usaha

yang relevan terkait kompetensi keahlian masing-masing. Selain itu prakerin

juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa

mendatang para siswi dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat

saat ini, untuk mempersiapkan siswi agar memiliki kemampuan teknis dan

wawasan yang luas dan fleksibel diera kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan, meningkatkan mutu dalam sekolah menengah kejuruan(SMK)

serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswidari

sekolah masing-masing terkait jurusannya. kegiatan prakerin merupakan salah

satu bentuk kegiatan dari sekian banyak visi dan misi SMKN1 MANDAU dalam

mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasukin dunia industri dan dunia

usaha nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat

diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswi tidak hanya dibekali dengan

teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka

hadapi setelah lulus sekolah kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan

kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing-masing siswi .


I.2. Tujuan

Tujuan melakukan prakerin adalah:

1. Melatih dan mengasah keterampilan siswa dan siswi dalam dunia kerja

2. Membentuk mental siswa dan siswi

3. Memberi motivasi agar serius dan bersemangat dalam mencapai cita-cita

4. Menambah ilmu pengetahuan siswa dan siswi

5. Menambah kreativitas siswa dan siswi

6. Untuk mengembangkan bakat dam minat siswa dan siswi


BAB II

Organisasi perusahaan

II.1. Profil Perusahaan

PT. Champion Kurnia Djaja Technologies adalah perusahaan internasional yang

bergerak dalam bidang jasa (Service company) dalam mengatasi masalah yang

terjadi pada perusahaan migas ( minyak dan gas ) downstream. Masalah yang

dihadapi dalam proses downstream dapat diselesaikan dengan menggunakan

produk dari PT. Champion Kurnia Djaja Technologies berupa oilfield chemicals.

PT. Champion Kurnia Djaja Technologies merupakan nama perusahaan cabang

dari Champion Technologies yang berpusat di St Paul, Minnesota, Amerika

serikat. Pabrik PT. Champion Kurnia Djaja Technologies terletak di Jl. Jababeka

Raya Blok R Kav 2M-2N, Cikarang Industrial Estate. Proses produksi akan

dilakukan setelah ada PO dari client dengan proses mixing menggunakan tiga

buah mixing vessel yang memiliki kapasitas 10000 liter, 14000 liter, dan 21000

liter. Ketiga mixing vessel yang memilki bentuk cone head ( dasar berbentuk

cone) serta dilengkapi dengan baffle dan tiga buah impeller untuk

memaksimalkan proses mixing. Raw material berupa chemicals tertentu akan

dialirkan ke dalam mixing vessel menggunakan pompa yang dayanya dipasok

oleh kompresor dengan kapasitas total 35 HP. Setelah melalui proses mixing

selama 1-2 jam maka produk akan diuji terlebih dahulu oleh QC ( Quality
Control). Pengujian meliputi uji viskositas,dan specific gravity. Setelah melalui

proses QC maka produk akan dikemas. Wadah pengemasan yang digunakan

berupa Drum, , Tote Tank, dan ISO Tank. Kemudian produk akan didistribusikan

kepada client sesuai pesanan.

II.2. Waktu dan Tempat pelaksanaan

II.2.1. waktu pelaksanaan

Praktik kerja industri yang diselenggarakan oleh SMK negeri 1 mandau

dilaksanakan selama 1 ½ bulan dimulai pada tanggal 22 Juni 2022 sampai dengan

tanggal 8 Agustus 2022 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh panitia

prakerin SMK negeri 1 mandau.

II.2.2. Tempat pelaksanaan

Praktik kerja industri ini dilaksanakan di PT. Champion x yang bertempat di

Jalan : Lintas Sumatera Km 4

Desa Balai : Makam

Kecamatan: Mandau

Kabupaten: Bengkalis

No telp : +62765560090
BAB III

PEMBAHASAN

III.1. Pengenalan

• Werehouse

Merupakan tempat penyimpanan bahan bahan chemicals PT. Champion

Kurnia Djaja Technologies

• Laboratorium
Laboratorium adalah tempat aktivitas ilmiah untuk melakukan percobaan/eksperimen,

penelitian/riset, observasi, demontrasi yang terkait dalam kegiatan atau kebutuhan

perusahaan .

Alat alat yang ada di laboratorium PT. Champion Kurnia Djaja

Technologies yaitu:

1. Oven = Memmert Thermostatic

Berfungsi memanaskan atau mengeringkan botol botol kaca

2. Brookfield viscometer

Berfungsi untuk mengukur viskositas (kekentalan) chemicals.

3. Eyewash
Berfungsi untuk mencuci mata

4. Wemco

Berfungsi untuk menganalisa performa flocculant dalam skala mi

5. Mechanical shaker

Berfungsi untuk shaker (mengocok) sampel

6. Turbidimeter

Berfungsi untuk mengukur kekeruhan suatu larutan

7. Spektrofotometer
Berfungsi untuk menguuntuk mengukur konsentrasi zat terlarut dalam larutan

tertentu dengan menghitung jumlah cahaya yang diserap oleh zat te

• Pantry

Merupakan sebuah ruangan tempat penyimpanan bahan makanan dan

minuman dan juga tempat istirahat sementara karyawan dan staff.

III.2. Jenis Chemical

Jenis jenis chemicals yang ada di PT. Champion Kurnia Djaja Technologies:

• Demulsifier kode SX - 5652

Berfungsi untuk memecahkan emulsi air yang terperangkap dalam

minyak.

• Flocculant kode ZB - 691

Berfungsi untuk mengikat gumpalan gumpalan menjadi lebih besar

sehingga mudah disaring.

• Reverse kode ZB – 690

Berfungsi untuk memecahkan emulsi minyak yang terperangkap dalam

air.

• Kaustik soda kode Sr4 – 574


Berfungsi untuk mengendalikan ph pada water treatment

• Scale kode ST 5838

Berfungsi untuk mencegah terjadinya scale atau kerak

• Corrosion inhibitor kode STN – 5635

Berfungsi untuk menghambat terjadinya korosi pada metal

• Oxygen Scavanger kode SRU 6020

Berfungsi untuk menurunkan kandungan oksigen yang terlarut dalam air

• Biocide kode 6030

Berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol jumlah bakteri.

• Surfaktan kode SDQ 6012

Berfungsi sebagai emultion agent.

• Pour point depressant kode Para 185878

Berfungsi untuk menghalangi pembentukan kristal lilin.

• Toluen

Berfungsi sebagai pelarut.


III.3. HES Induction/ safety

Safety induction atau induksi keselamatan adalah pelatihan keselamatan dan

kesehatan kerja pada lokasi yang memiliki resiko keselamatan tertentu. Istilah

ini dikenal juga dengan safety and health environment, atau dalam bahasa

Indonesia, keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Standar Internasional dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

diatur dalam ISO 45001. Dalam peraturan ini, terdapat 10 klausul yang perlu

diterapkan dalam organisasi guna meningkatkan sistem manajemen K3. Di

Indonesia sendiri, keselamatan kerja diatur oleh UU no.1 Tahun 1970.

Dengan adanya induksi keselamatan, diharapkan kemungkinan kecelakaan

selama bekerja atau kunjungan dapat dikurangi. Karyawan baru hingga tamu

diharapkan sadar akan bahaya yang mengancam dan juga mampu menghadapi

resiko terkait bila terjadi. Pelatihan ini perlu dilakukan setiap kali ada perubahan

penting terkait fasilitas kerja. Induksi ulang diharapkan bisa menyegarkan

ingatan pekerja akan bahaya dan pengendalian keselamatan kerja.

Induksi keselamatan perlu dilaksanakan pada karyawan yang baru diterima

disuatu perusahaan sebelum memasuki wilayah kerja. Hal ini juga berlaku pada

karyawan yang pindah dari suatu unit kerja ke unit kerja lainnya dengan tugas

dan lokasi yang berbeda. Selain pekerja, tamu maupun kontraktor yang

memasuki area kerja juga perlu mendapatkan pelatihan ini. Induksi yang
dilakukan juga bervariasi mengikuti informasi yang dibutuhkan ya. Sebagai

contoh, induksi lokal bersifat lebih spesifik dibandingkan induksi umum. Induksi

tamu biasanya lebih singkat, sedangkan induksi ulang dilakukan pada karyawan

yang kurang paham akan aspek K3 saat melaksanakan tugas.

Materi induksi keselamatan dapat disesuaikan dengan lingkungan kerja, industri

dan jenis pekerjaan. Namun umumnya, materi yang dijelaskan adalah sebagai

berikut:

• Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan.

• Pengenalan area khusus, seperti smoking area, tempat ibadah, toilet dan

lain-lain.

• Peraturan standar, semisal tidak boleh membawa senjata tajam, tidak

boleh tidur selama jam kerja dan sebagainya.

• Alat pelindung tubuh yang harus dipakai selama kerja.

• Prosedur keadaan darurat, seperti cara menggunakan alat emergency.

• Prosedur pelaporan kecelakaan.

• Bahaya spesifik pada area tempat ia bekerja dan cara mengendalikannya.

• Khusus kontraktor, jelaskan prosedur


III 4. Proses OTP

Prinsip-prinsip dasar dari pengolahan minyak mentah adalah cukupnya panas, waktu retensi

(retention time) dan bahan kimia (demulsifier) bagi minyak melepaskan diri dari ikatannya dengan

air dan padatan lainnya. Untuk menopang prinsip dasar pengolahan minyak mentah diatas.

diperlukan peralatan-peralatan di bawah Ini yang umumnya digunakan di pusat-pusat

Station Pengumpul atau Central Gathering Station di Duri Field. Peralatan/fasilitas tersebut

adalah

o Heat Exchangers o Flow Splitter Gas


Boots o Free Water Knockout Tanks (FWKO
Tank) o Wash Tanks o Shipping Tanks o
Shipping Pumps o Unit-unit LA C. T.

Fluida dipompakan dari sumur-sumur produksi (oil wells) melalui suatu sistem perpipaan ke sebuah
stasiun pengumpul yang disebut Central Gathering Station (CCS). Fasilitas-fasilitas tersebut berfungsi
sebagai tempat separasi seluruh fluida produksi

Fluida produksi dari sumur produksi masuk ke dalam suatu inlet header. Fluida kemudian dialirkan ke
unit-unit heat exchanger yang terdapat di CGS Heat exchanger memanaskan fluida bila temperatur
fluida dj bawah 175 O F dan mendinginkan fluida bila bersuhu di atas 212 O F. Panas adalah penting
untuk separasi fluida produksi. Bahan kimia demulsifier diinjeksikan pada titik sebelum memasukkan
unit-unit heat exchanger ini untuk membantu minyak dan air berpisah di production train. Bahan kimia
lain seperti pencegah korosi (corrosion inhibitor) juga disuntikkan setetah melewati unit-unit heat
exchangers untuk membantu mengurangi korosi terhadap pipa dan tangki.

Setelah fluida produksi melewati unit-unit heat exchanger, fluida produksi akan memasuki unit
twophase separator yang biasa disebut Flow Splitter. Flow Splitter memisahkan gas dan/atau uap dari
cairan dan padatan sebelum masuk ke dalam Gas Boot. Gas and uap yang dipisahkan dialirkan ke fin
fan cooler untuk proses pengolahan lebih lanjut

Gas Boot memisahkan gas dan uap yang maslh tersisa dari cairan produksi dan menurunkan
tekanannya sebelum masuk ke dalam Free Water Knock Out Tank (FWKO Tank). Gas dan uap yang
dipisahkan dari Gas Boot juga dialirkan ke fin fan cooler untuk proses lebih lanjut. FWKO memisahkan
sebagian besar air dan padatan dari minyak produksi. Air dialirkan melalui line water leg ke fasilitas
pengolahan air (Water Treating Plant) untuk diolah sebagai sumber air baku Steam Generator.
Dari FWKO Tank t minyak memasuki Wash Tank Wash Tank berfungsi sebagai tempat separasi leblh

lanjut antara air. Waktu retensi (retention time) yang cukup diperlukan untuk membedakan densitas
fluida (Specific Gravity) antara minyak dan air. Sisa air dari Wash Tank dialirkan ke fasilitas pengolahan

air untuk diproses. Sedangkan minyaknya mengarah ke Shipping Tank.Sebelum minyak dapat dijual,

minyak dianalisa kandungan dasar sedimen dan airnya (Basic Sediment and Water) Jika persentase

BS&W minyak tersebut telah memenuhi standard yang ditetapkan (<= 1 0%) maka ia akan dipompakan

ke tangki-tangki millk HCT di Dumai Tetapi jika BS&W melebihi batas yang ditetapkan, biasanya

dilakukan proses settling yang lebih lama di dalam Wash Tank atau dipompakan kemball ke pangkal

pemrosesan agar minyak yang akan dijual memenuhi standard yang telah ditetapkan. Untuk lebih

jelasnya, perhatikan proses flow dari Oil Treating Plant di bawah ini.

terd 4 da TraePlaya d
BAB IV

Viskositas

IV.1. pengertian viskositas

Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari
aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viscometer
mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas
kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu
rendah (misalnya air).Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka dikatakan cairan
itu viskositas tinggi. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan
yang melalui tabung silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang
paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Menurut poiseuille, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per
satuan waktu.
Viscometer Brookefield digunakan untuk mengukur tingkat viscositas dalam zat
cair yang memiliki volume kecil. Hanya dengan menggunakan sedikit sampel
kecil, Viscometer Brookefield dapat memberi hasil yang sangat presisi pada zat
cair yang diuji. Hal ini yang menjadikan Viscometer Brookefield sangat banyak
dipakai. Selain itu, Viscometer Brookefield juga dapat menghemat waktu ketika
proses mengisinya selama rentang masa percobaan. Alat ini juga memiliki
temperatur yang lebih stabil dibandingkan alat lainnya.

IV.2. Faktor mempengaruhi viskositas

• Suhu
Jika suhu naik maka viskositas akan turun, begitu juga sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin
cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.

• Konsentrasi larutan

Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi
pula, karena konsentrasi menyatakan banyaknya partikel zat terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, mengakibatkan antar
partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

• Berat zat terlarut molekul

Dengan adanya zat terlarut yang berat akan menghambat atau member
beban yang berat pada cairan sehingga manaikan viskositas.

• Tekanan

Viskositas gas tidak bisa dipengaruhi oleh tekanan, namun viskositas cairan
bisa dipengaruhi oleh tekanan, yakni viskositas akan naik jika tekanannya
juga naik.
IV.2. Alat dan bahan, cara kerja

IV.2.1. Alat

• Gelas beaker
• Viskometer Brookfield

IV.2.2. Bahan

• SX 5652 demulsifier

IV.2.3. Cara kerja

• Siapkan demulsifier di dalam gelas beaker (60 ml)


• Pasang spindel pada alat.(s63)
• Kemudian putar revolver untuk menurunkan spindel sampai terendam
seluruhnya di dalam cairan.
• Pilih kecepatan RPM untuk perputarannya.(100rpm)
• Amati kecepatan pada skala tiap 3 kali putaran.
• Setelah selesai, keluarkan bahan dari wadah, lalu bersihkan viskometer
spindel.
• Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil 13,20 cp.
BAB V

Penutup

IV.1. Saran

Berikut saya sampaikan saran saran agar pelaksanaan prakerin mendatang bisa

menjadi lebih baik.

Untuk sekolah :

• Pemantauan terhadap siswa dan siswi yang sedang prakerin maupun yang

baru akan melaksanakan prakerin agar ditingkatkan lagi untuk

meyakinkan pihak perusahaan terhadap program prakerin ini.

• Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan

terutama pembinaan mental siswa dan siswi.

• Dan juga untuk guru guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan

keringanan pada siswa dan siswi yang sedang prakerin.


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai