Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Jenis-jenis Susu, Hasil Olahan, dan Cara Penyimpanan

Susu merupakan cairan berwarna putih yang memiliki kandungan Gizi sangat tinggi yang
memberikan manfaat bagi manusia, susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia ini yaitu
manusia, sangat bermanfaat bagi bayi karna susu adalah sumber zat gizi utama bagi bayi
sebelum bayi dapat mencerna makanan padat. Susu yang dihasilkan oleh hewan yaitu seperti
susu sapi, susu kambing, susu kebau, susu domba, susu unta, susu kuda, dan masih bnyak laigi
yang lainnya. Namun pada umumnya masyarakat biasa mengkonsumsi susu dari sapi dan
kambing yang biasa di sebut susu perah. Susu merupakan cairan yang di sukai hampir semua
orang dari seluruh dunia, karna selain mengandung zat gizi yang tinggi susu juga mudah di
dapatkan atau di jumpai itulah sebabnya mengapa susu sangat di sukai oleh masyarakat
khususnya indonesia. Susu hewani atau susu segar adalah salah satu sumber protein hewani yang
disintesa/diperah secara alami dari hewan mamalia betina atau hewan menyusui lainnya sebagai
bahan makanan untuk anak yang baru mereka lahirkan. Susu adalah bahan makanan bukan
minuman. Hal tersebut karena susu memiliki nilai TSS (Total Soluable Solid) sebesar 13 persen.
TSS tersebut terdiri dari, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Ada berbagai jenis-
jenis susu yaitu : 1. Susu Segar (Fresh Milk) Susu segar dihasilkan dari hewan ternak perahan,
seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Susu
segar tidak mengandung tambahan air, bahan tambahan pangan dan antibiotik, dan belum
mengalami perubahan warna, bau, serta kekentalan. Susu segar paling lezat karena asam lemak
susunya belum rusak akibat proses pengawetan. Susu segar yang akan diminum langsung
sebaiknya dipanaskan (tidak dididihkan agar emulsi susu tidak pecah) hingga mencapai suhu 70
derajat Celcius selama 5 - 10 menit. 2. Susu Skim dan Susu Krim (full cream) Susu skim adalah
susu segar yang tertinggal setelah kandungan krimnya diambil sebagian atau seluruhnya.
Kandungan zat gizinya sama dengan susu segar, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak. Sedangkan susu krim (full cream) adalah susu segar yang kaya akan lemak. Susu krim ini
muncul ke permukaan pada saat susu didiamkan atau saat dilakukan pemisahan. 3. Susu bubuk
Susu ini berbentuk bubuk atau serbuk, semacam tepung yang merupakan susu kering atau susu
yang kadar airnya sangat minim, yakni hanya sekitar 9 persen. Susu bubuk sering digunakan
dalam membuat kue, dalam resep-resep yang adonannya akan terlalu cair bila digunakan susu
cair. Susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan atau spray dryer untuk
menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih mengandung laktosa, protein, mineral,
vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12). Susu bubuk paling disukai karena
kemudahan penyimpanannya, harga ekonomis dikarenakan daya tahan susu bubuk. 4. Susu
Pasteurisasi Merupakan susu segar yang mengalami proses pemanasan 72 derajat Celcius selama
15 detik dengan tujuan membunuh organisme merugikan, seperti bakteri, virus, dan protozoa.
Pasteurisasi hanya mampu menghambat pertumbuhan spora tapi tidak dapat mematikan
sporanya, terutama spora bakteri yang bersifat termoresisten alias tahan terhadap suhu tinggi.
Karena hanya mengalami proses pemanasan, jenis susu ini perlu disimpan dalam lemari
pendingin bersuhu 5 - 6 derajat Celcius dan hanya bisa disimpan selama 2 minggu. Jika kemasan
dibuka dengan suhu ruangan tahan sekitar 16 Jam. 5. Susu Homogenisasi Merupakan susu
pasteurisasi yang kemudian diproses lagi dengan tekanan tinggi sehingga butiran-butiran
lemaknya menjadi lebih halus. Dengan cara ini bila susu disimpan, lemak tidak lagi mengapung
di permukaan. Susu homogenisasi perlu disimpan di lemari pendingin supaya tidak cepat rusak.
Susu homogenisasi memiliki rasa yang gurih. Homogenisasi berarti percikan-percikan lemak
susu disebar merata pada cairan. Oleh karena itu, hindari pemisahan lemak dalam susu. 6. Susu
UHT (Ultra High Temperature) UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135-145
derajat Celcius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan dengan suhu tinggi ini
bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri pembusuk maupun patogen)
dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi
susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu
segar. Susu UHT lebih tahan lama - hingga 10 bulan - dan tak perlu disimpan di lemari
pendingin, kecuali bila kemasannya sudah dibuka. Adapun hasil olahan dari susu yaitu seperti: 1.
Keju 2. Mentega 3. Yoghurt 4. Permen 5. Ice cream, dan lain sebagainya Bagaimana cara
penyimpanan susu yang baik ? 1. Simpanlah susu dalam keadaan tertutup rapat. Simpan susu
dalam lemari es pada suhu 1 sampai 4 derajat Celsius. Ingat, letakkan susu di tengah lemari es,
dan bukan di pintu kulkas agar suhunya selalu tetap stabil. 2. Salah satu cara menyimpan susu
dalam porsi banyak adalah memasukkannya ke dalam wadah yang tertutup rapat, lalu
menyimpannya di dalam kulkas pada suhu 10 sampai 15 derajat Celsius. 3. Ada baiknya
konsumsi susu cair dalam kemasan yang telah terbuka di hari yang sama. Kebiasaan menuang
susu kemudian memasukkan lagi dalam kulkas selama berhari-hari akan menyebabkan susu
rusak karena terkontaminasi bakteri. Akibatnya, susu jadi asam saat dikonsumsi kembali.

Read more at: https://jambione.com/read/2019/06/13/4531/mengenal-jenisjenis-susu-hasil-


olahan-dan-cara-penyimpanan/

Baca Terus Berita Ter Update jambione.com

Follow Intagram https://www.instagram.com/jambione.com_official

dan Like Fans Page https://www.facebook.com/Jambione.Online

Anda mungkin juga menyukai