Askep Penurunan
Unduh !
Kesadaran
Data diunggah
Jun 10, 2012
Unduh !
Judul Asli
ASKEP PENURUNAN KESADARAN
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
ASKEP PENURUNAN KESADARAN
Format Tersedia
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN YANG MENGALAMI
PENURUNAN KESADARAN
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
( Corwin, 2001 )
Penurunan kesadaran adalah keadaan dimanapenderita tidak sadar dalam arti tidak terjaga
/ tidak terbangun secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang normal
Facebook
terhadap stimulus. Twitter
Kesadaran secara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang mengenal /
mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya.
Email
1. Kompos mentis
Kompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari panca indra
dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar maupun
dalam.
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
2. Somnelen / drowsiness / clouding of consciousness
Mata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah, masih dapat
menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitarnya
menurun.
3. Stupor / Sopor
Mata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau
bersuara satu dua kata . Motorik hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini
nyeri.
4. Soporokoma / Semikoma
% Bermanfaat
& Tidak
bermanfaat
Mata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri secara kuat, hanya dapat mengerang
tanpa arti, motorik hanya gerakan primitif.
5. Koma
Dengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka
mata, bicara maupun reaksi motorik.
( Harsono , 1996 )
B. ETIOLOGI
Untuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan – kemungkinan penyebab
penurunan kesadaran dengan istilah “ SEMENITE “ yaitu :
1. S : Sirkulasi
2. E : Ensefalitis
3. M : Metabolik
4. E : Elektrolit
5. N : Neoplasma
6. I : Intoksikasi
7. T : Trauma
8. E : Epilepsi
Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.
( Harsono , 1996 )
C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinik yang terkait dengan penurunan kesadaran adalah :
D. PATHWAYS ( terlampir )
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab penurunan kesadaran yaitu
:
1. Laboratorium darah
Meliputi tes glukosa darah, elektrolit, ammonia serum, nitrogen urea darah ( BUN
), osmolalitas, kalsium, masa pembekuan, kandungan keton serum, alcohol, obat-
obatan dan analisa gas darah ( BGA ).
1. CT Scan
Untuk meenilai perubahan metabolik otak, lesi-lesi otak, stroke dan tumor otak
1. MRI
1. Angiografi serebral
1. Ekoensefalography
1. EEG ( elektroensefalography )
Untuk menilai kejaaang epilepsy, sindrom otak organik, tumor, abses, jaringan
parut otak, infeksi otak
1. EMG ( Elektromiography )
F. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
e. Gelisah
f. Sianosis
g. Kejang
i. Suara serak
j. Batuk
1. Breathing
b. Sianosis
c. Takipnu
d. Dispnea
e. Hipoksia
1. Circulation
a. Hipotensi / hipertensi
b. Takipnu
c. Hipotermi
d. Pucat
e. Ekstremitas dingin
h. Nyeri
G. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat penyakit sebelumnya
a. Penyakit stroke
b. Infeksi otak
c. DM
e. Tumor otak
f. Intoksiaksi insektisida
g. Trauma kepala
h. Epilepsi dll.
1. Pemeriksaan fisik
Ø Data Subyektif:
§ kelemahan
§ mudah lelah
§ kesulitan istirahat
Ø Data obyektif:
§ gangguan penglihatan
b. Sirkulasi
Ø Data Subyektif:
§ Polisitemia.
Ø Data obyektif:
§ Hipertensi arterial
§ Disritmia
§ Perubahan EKG
c. Eliminasi
Ø Data Subyektif:
§ Anuria
Ø Data obyektif
d. Makan/ minum
Ø Data Subyektif:
§ Nausea
§ Disfagia
Ø Data obyektif:
e. Sensori neural
Ø Data Subyektif:
§ Syncope
§ Kelemahan
§ Kesemutan/kebas
§ Penglihatan berkurang
§ Gangguan penciuman
Ø Data obyektif:
§ Status mental
§ Penurunan kesadaran
f. Nyeri / kenyamanan
Ø Data Subyektif:
Ø Data obyektif:
§ Gelisah
§ Ketegangan otot
g. Respirasi
h. Keamanan
Data obyektif:
§ Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali
i. Interaksi sosial
Data obyektif:
§ Problem berbicara
§ Ketidakmampuan berkomunikasi
1. Menilai GCS
Ada 3 hal yang dinilai dalam penilaian kuantitatif kesadaran yang menggunakan
Skala Coma Glasgow :
§ Respon motorik
§ Respon bicara
§ Pembukaan mata
Respon motorik
Catatan :
- Tidak ada trauma spinal, bila hal ini ada hasilnya akan selalu
negatif
Respon verbal diperiksa pada saat pasien terjaga (bangun). Pemeriksaan ini tidak berlaku bila
pasien :
Nilai 3 : bisa bicara , kata-kata yang diucapkan jelas dan baik tapi
tidak menyambung dengan apa yang sedang dibicarakan
Nilai 2 : bisa berbicara tapi tidak dapat ditangkap jelas apa artinya
(“ngrenyem”), suara-suara tidak dapat dikenali makna katanya
Perikasalah rangsang minimum apa yang bisa membuka satu atau kedua matanya
Catatan:
a. Reflek Babinsky
Apabila kita menggores bagian lateral telapak kaki dengan suatu benda
yang runcing maka timbullah pergerakan reflektoris yang terdiri atas
fleksi kaki dan jari-jarinya ke daerah plantar
b. Reflek Kremaster :
N.II. N. Opticus
Kriteria hasil :
Intervensi :
Mandiri :
Kolaborasi :
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi jalan nafas oleh sekret
Tujuan : bersihan jalan nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
jam.
Kriteria hasil:
Intervensi:
Mandiri :
- Posisikan tubuh dan kepala untuk menghindari obstruksi jalan napas dan
memberikan pengeluaran sekresi yang optimal
- Penghisapan sekresi
Kolaborasi :
3. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan
Tujuan :
Kriteria hasil:
- RR 16-24 x permenit
Intervensi :
Mandiri :
Kolaborasi :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Mandiri :
-Kaji TD, nadi apikal dan tingkat kesadaran setiap[ jam dan prn, laporkan
perubahan tinmgkat kesadaran pada dokter.
-Pantau dan catat pemeriksaan gas darah, kaji adanya kecenderungan kenaikan
dalam PaCO2 atau penurunan dalam PaO2
Kolaboraasi :
DAFTAR PUSTAKA
2. Susan Martin Tucker. Patient Care Standarts. Volume 2. Jakarta : EGC ; 1998
5. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical –
th
surgical nursing. 8 Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli
diterbitkan tahun 1996)
10. Padmosantjojo, Keperawatan Bedah Saraf, Jakarta, Bagian Bedah Saraf FKUI,
2000
11. Markum, Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis, Jakarta, Pusat Informasi
dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2000
Share
Comment (0)
11 months ago
CHEFALGIA
1. PENGERTIAN
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit
kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit
organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan
otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart).
Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte
of the International Headache Society sebagai berikut:
% Bermanfaat
& Tidak
bermanfaat
1. PATOFISIOLOGI