Anda di halaman 1dari 2

Juni 622 Masehi adalah tahun hijrahnya nabi Muhammad SAW ke yasrib ( Madinah)

Tahun-tahun menjelang hijrah itu, nabi Muhammad kehilangan istri tercinta yaitu Khadijah, di susul
dengan meninggalnya sang paman sekaligus pelindungnya, Abu Thalib. Orang-orang Makkah semakin
terbuka dalam menyerang Nabi.

Peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tak lepas dari
gangguan kaum Quraisy terhadap umat Islam.

Siksaan Quraisy terhadap umat Islam


Rasulullah SAW menyaksikan bencana yang menimpa para pengikutnya. Bahkan, banyak di
antara mereka yang disiksa dalam keadaan hidup. Sedang beliau tidak mampu melindungi
mereka.

Penyiksaan ini dikomandoi oleh pemimpin quraisy yakni abu lahab dan abu jahal

Lalu, beliau berkata kepada mereka, "Seandainya kalian pergi ke negeri Habsyah.
Sesungguhnya, di sana terdapat seorang raja yang tidak akan dianiaya orang yang ada di
dekatnya. Negeri Habsyah ialah tanah kebenaran. Kalian sebaiknya berada di sana hingga Allah
memberikan kelapangan bagi kalian." Atas seruan Rasulullah SAW tersebut, akhirnya
sekelompok umat Islam yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 4 orang perempuan pergi ke
negeri Habsyah. Ini adalah hijrah pertama umat Islam. Di antara mereka terdapat Utsman bin
Affan dan istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Mereka dipimpin oleh Utsman bin
Mazh'un.

Serangan dan gangguan kaum Quraisy kepada Rasulullah SAW

Alasan kedua mengapa Nabi Muhammad dan para sahabatnya hijraj adalah kaum Quraisy
melakukan berbagai upaya untuk menghalangi Rasulullah SAW dalam dakwahnya. Mereka tidak
berhasil membuat para pemuda yang masuk Islam untuk kembali pada mereka, sementara
dakwah Rasulullah SAW juga tidak mengendur. Maka, mereka membujuk orang-orang bodoh di
kalangan mereka untuk mendustakan, menyakiti, mengirimkan sihir, dan tenung perdukunan
kepada Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad dan kawannya itu kini berangkat lagi melalui pedalaman Tihama dalam panas
terik yang di bakar oleh pasir sahara. Mereka melintasi batu-batu karang dan lembah-lembah
curam.

Dan sering pula mereka tidak mendapatkan sesuuatu yang akan menaungi diri mereka dari
letupan panas tengah hari tak ada tempat berlindung dari kekerasan alam yang ada di sekitarnya.

Tak ada keamanan dari apa yang mereka takuti atau dari yang akan menyerbu mereka tiba-tiba,
selain dari ketabahan hati dan iman yang begitu mendalam kepada Tuhan. Keyakinan mereka
besar sekali akan kebenaran yang telah diberikan Tuhan kepada rasulnya.
Selama tujuh hari terus-menerus mereka dalam keadaan serupa iitu. Mengaso di bawah panas
membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir.

Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Tuhan dan adanya kedip bintang-bintang yang
berkilau dalam gelap malam itu, membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman.

hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah dilakukan lantaran umat Islam di Makkah
mendapatkan tantangan luar biasa dari para kaum kafir Quraisy. Para sahabat yang mengikuti hijrahnya
Nabi Muhammad disebut dengan istilah kaum Muhajirin (atau yang berhijrah). Sementara kaum
penjemput atau masyarakat Madinah yang menyambut baik kedatangan Nabi dan kaum Muhajirin
disebut kaum Ansor (penolong).

Adapun jarak yang ditempuh nabi Kota Makkah dan Madinah kurang lebih sekitar 490 kilometer.
Ditemph dengan berjalan kaki dibawah terik matahari…. Semua dilakukan untuk kenyaman, dan
ketenangan bagi sahabt,pengikut dan dalam menyebarkanagama islam.

Anda mungkin juga menyukai