Keguruan
Validasi ini dilakukan oleh para validator (2 validasi ahli).Hasil validasi ini
akan menentukan kelayakan instrumen tersebut untuk digunakan dalam proses
pengambilan data. Penilaian para ahli umumnya berupa catatan-catatan kecil pada
66
Heri Retnawati,Analisis Kuatitatif Instrimen Penelitian, (Yogyakarta: Prama Publising:
2016), h.56.
3
poin yang perlu diperbaiki beserta saran-sarannya. Instrumen yang akan divalidasi
yaitu angket respon peserta didik, angket respon peserta didik dan tes hasil belajar.
1) Angket Respon Peserta didik
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, nilai rata-rata total kevalidan angket
respon peserta didik adalah 0,82. Sesuai kriteria kevalidan Indeks Aiken nilai ini
dinyatakan dalam kategori “sangat valid” yaitu ketka V ≥ 0,8. Jadi ditinjau dari
keseluruhan aspek, maka angket respon peserta didik dinyatakan memenuhi kriteria
kevalidan.67
67
Heri Retnawati, Analisis Kuatitatif Instrimen Penelitian(Yogayakarta: Prama Publising,
2016), h.56.
4
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, nilai rata-rata total kevalidan angket
respon guru adalah 0,78. Sesuai kriteria kevalidan Indeks Aiken nilai ini dinyatakan
dalam kategori “valid” yaitu ketika 0,4≤ V ≤ 0,8. Jadi, ditinjau dari keseluruhan
aspek, maka angket respon guru dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan.68
3)Tes hasil belajar
Hasil validasi tes hasil belajar bertujuan untuk menilai kevalidan soal-soal
yang akan dijadikan sebagai tes hasil belajar yang telah dibuat.Soal tes hasil belajar
divalidasi oleh 2 orang ahli.Aspek-aspek yang diperhatikan dalam validasi lembar
soal tes hasil belajar secara umum meliputi; (1) Materi/ Isi (2) Konstruksi(3)
68
Heri Retnawati,Analisis Kuatitatif Instrimen Penelitia, .h.56.
5
Bahasa.Berikut ini adalah rincian analisis hasil validasi lembar soal tes hasil belajar
untuk setiap aspek penilaian.
Tabel 4.9
Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, nilai rata-rata total kevalidan lembar
soal tes hasil belajar adalah 0,67. Sesuai kriteria kevalidan Indeks Aiken nilai ini
dinyatakan dalam kategori “Valid” yaitu ketika 0,4≤ V ≤ 0,8. Jadi ditinjau dari
keseluruhan aspek, maka lembar soal tes hasil belajar dinyatakan memenuhi kriteria
kevalidan.69
2. Analisis Kepraktisan Media Openoffice Impress
Tujuan utama analisis angket respon peserta didik dan guru adalah untuk
melihat kepraktisan media Openoffice Impress untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.Hasil analisis data angket respon peserta didik dan guru terhadap media
Openoffice Impress, dapat dirangkum pada tabel 4.10 berikut:
69
Heri Retnawati. Analisis Kuatitatif Instrimen Penelitian, h.56.
6
Tabel 4.10
.Hasil Respon peserta didik dan guru terhadap media Openoffice Impress
No Kriteria Respon F %
Jumlah 35 100
positif atau rata-rata akhir dari skor peserta didik minimal berada pada kategori
positif diatas 80% dari standar yang ditentukan.70
3. Analisis Keefektifan Media Openoffice Impress
Untuk Menguasai Bahan Ajar”, Disertasi Surabaya: PPS UNESA, 2007, h. 37.
8
KD 3.8
Interval Nilai Kategori
Jumlah %
p> 80 Sangat efektif 20 58,82
60<p ≤ 80 Efektif 11 32,35
40<p ≤ 60 Cukup Efektif 3 8,82
Kriteria Ketuntasan F %
Tuntas 31 91
Tidak Tuntas 3 9
Jumlah 34 100
9
Peserta didik dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai lebih besar dari nilai
KKM (Nilai ≥ KKM), nilai KKM adalah 75. Pembelajaran dikatakan berhasil dan
efektif jika minimal 80% peserta didik mencapai nilai tuntas.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 31 peserta didik
yang mendapat nilai di atas KKM dengan persentase 91% atau ketegori tuntas sudah
berada di atas jumlah minimum ketuntansan hasil belajar yaitu 80%. Berdasarkan
data tersebut maka media pembelajaran Openoffice Impress telah memenuhi kriteria
efektif.71
B. Pembahasan
71
Heri Retnawati,Analisis Kuatitatif Instrimen Penelitian, h.56.
10
DosenIT (Ilmu Komputer & Teknologi), “12 Kelebihan dan Kekurangan OpenOffice”, Situs
72
74
Muhammad Noer, Presentase Memukau(Makassar
:http://eprints.binadarma.ac.id/646/1/SEMINAR%20INFORMASI%20materi%202.pdf. 2012) diakses
tanggal 7 mei 2018 .
Daryanto, Media Pembelajaran (Bandung : Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011),h.34.
75
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan
76
77
Khalifah and Darma, “
Biology Education Department of Islamic State University
Alaudddin Makassar, Journal Internasional Man In India, 95 (4) : 917-925),h. 922.
13
untuk menentukan derajat kevalidan terdiri dari beberapa aspek yaitu aspek
kelayakan isi, kelayakan bahasa,sajian, dan kegrafisan.
Hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa untuk kriteria
kevalidan yang pertama yaitu dari segi aspek kelayakan isi. Nilai rata-rata kevalidan
untuk aspek kelayakanadalah ̅ = 0,92, nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid”
(V>0.8). Indikator penilaian untuk aspek ini menunjukkan bahwa materi yang
ada didalam media pembelajaran Openoffice Impress ini mampu menjabarkan
substansi minimal (fakta, konsep, teori) yang terkandung dalam Kompetensi Inti (KI)
dan kompetendi dasar( KD), memiliki kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik,
keseuain dengan bahan ajar, kebenaran materi, kesesuian dalam menambah wawasan
pengetahuan, kesesuaian dengan nilai-nilai moralitas dan sosial.
Tercapainya kevalidan isi dari media pembelajaran Openoffice Impress karena
mampu membuat peserta didik untuk mengkonkretkan materi atau teori yang
berbentuk abstrak dengan pengaplikasikan berupa pengamatan melalui gambar yang
disajikan, sehingga dengan aspek ini maka media pembelajaran menjadi pemicu
penemuan konsep itu sendiri dan guru terlibat dalam membentuk susasana belajar
yang interaktif serta mendorong peserta didik aktif dan memproduksi banyak gagasan
dan kata-katanya sendiri. Sesuai dengan dikemukakan oleh Kustandimanfaat media
pembelajran diantaranya : (1) meletakkan dasar-dasar knkret untuk berpikir, sehingga
mengurangi verbalisme; (2) memperbesar perhatian peserta didik; (3) meletakkan
dasra-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran
lebih mantap; (4) memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan peserta didik.
14
Kriteria kevalidan yang kedua adalah dari segi aspek bahasa. Nilai rata-rata
kevalidan untuk aspek bahasa adalah ̅ = 0,94, nilai ini termasuk dalam kategori
“sangat valid” (V>0.8). Kevalidan media pembelajaran Openoffice Impress dari segi
aspek bahasa menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan didalam media
pembelajaran ini telah sesuai dengan kematangan social dan emosional peserta
didik.Materi yang disajikan dengan bahasa sederhana, menarik, dan lugas sehingga
menimbulkan rasa senang pada peserta didik dan mampu membuat peserta didik
mudah untuk memahami materi yang disajikan.
Kriteria kevalidan yang ketiga adalah dari segi aspek sajian. Nilai rata-rata
kevalidan untuk aspek sajian lembar kegiatan peserta didik berbasis inkuiri adalah ̅
= 0,91 nilai ini termasuk dalam kategori “sangat valid” (V>0.8). Indikator pencapaian
nilai valid ini berupa kejelasan tujuan, urutan penyajian, keseimbangan antar slide.
Menurut sanjaya sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam media pembelajaran
diantaranya : (1) media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajran; (2) media yang akan digunakan harus sesuai
dengan materi pembelajaran; (3) media pembelajaran harus sesuai denganminat,
kebutuhan dan kondisi peserta didik; (4) media yang akan digunakan harus
memperhatikan efektivitas dan efisien.
Kriteria kevalidan yang keempat adalah dari segi aspek kegrafisan. Nilai rata-
rata kevalidan untuk aspek kegrafisan media pembelajaran Openoffice Impress ini
adalah ̅ = 0,75 nilai ini termasuk dalam kategori “valid” (0,4 ≤ V ≤ 0.8). Kevalidan
dari indikator aspek kegrafisan menjadi daya tarik tampilan isi media pembelajaran
itu sendiri serta mendorong minat peserta didik dalam memahami materi.
15
Secara umum media pembelajaran Openoffice Impress ini jika dilihat dari
hasil validitas yang telah dilaksanakan maka termasuk dalam kategori “sangat valid”
(V>0.8), dimana nilai rata-rata total untuk semua indikator penialian adalah ̅ = 0,88.
Berdasarkan kriteria kevalidan, maka dapat dikatakan media pembelajaran Openoffice
Impress tersebut telah memiliki derajat validitas yang tinggi dan layak untuk
digunakan.Perangkat pembelajaran memiliki derajat validitas yang baik, jika minimal
tingkat validitas yang dicapai adalah tingkat valid.Jika tingkat pencapaian validitas
dibawah valid, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan masukan (koreksi) para
validator.Selanjutnya dilakukan kembali validasi, demikian seterusnya sampai
diperoleh perangkat pembelajaran yang valid.
2. Kepraktisan Media Pembelajran Biologi Openoffice Impress
Media pembelajaran yang praktis artinya media pembelajaran yang telah
dikembangkan mudah digunakan serta dapat diterapkan oleh guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Tingkat kepraktisan media diperoleh dari angket respon
guru dan angket respon peserta didik terhadap media pembelajaran biologi berbasis
Openoffice Impress. Hasil penilaian guru terhadap kepraktisan media pembelajaran
yang dikembangkan menggunakan angket respon guru adalah 3,90 dan rata-rata hasil
penilaian peserta didik menggunakan angket respon peserta didik adalah 3,22. Rata-
rata total hasil respon keseluruhan adalah 3,45. Rata-rata total penilaian sebesar 3,45
yang diperoleh berada pada kategori positif dengan interval (2,5 ≤ M < 3,5). Hal ini
menunjukan bahwa media pembelajaran biologi berbasis Openoffice Impress pada
materi sistem pernapasan dapat diterapkan pada proses pembelajaran.
Praktisnya media pembelajaran biologi berbasis Openoffice Impress pada
materi sistem pernapasanyang dikembangkan ditunjang oleh kemudahan dalam
16
menggunakan media tersebut, hal ini dapat dilihat dari lembar respon guru dan
peserta didik sebagai hasil dari tingkat kepraktisan media.Selain itu, media yang
dikembangkan mudah untuk dibuat oleh guru.Sesuai dengan pendapat Van den Akker
dalam Haviz, menyatakan bahwa kepraktisan produk pengembangan mengacu pada
penggguna menyukai dan dapat digunakan dengan mudah dalam kondisi
normal.78Adapun pendapat dari hasil penelitian Syaiful menyatakan bahwa media
pembelajaran dikatakan praktis apabila hasil uji kepraktisan media pembelajaran yang
dikembangkan mendapat respon positif dari guru dan peserta didik yaitu kriteria
minimal praktis.79
Selanjutnya pendapat oleh Arsyad dalam Maya dkk, menyatakan bahwa ada
beberapa dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral
pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung yaitu: 1)
penyampaian pembelajaran jauh lebih menarik, 2) pembelajaran dapat lebih menarik,
3) pembelajaran menjadi lebih interaktif, 4) lama waktu pembelajaran yang
diperlukan dapat dipersingkat, 5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan, 6)
pembelajaran dapat diberikan kapan diinginkan atau diperlukan, 7) sikap positif
peserta didik terhadap apa yang dipelajari dan 8) peran guru dapat berubah kearah
yang lebih positif.80
78
M.Haviz, “Research and Development; Penelitian di Bidang Kependidikan yang Inovatif,
Produktif dan Bermakna” , 16,/No. 1 (Juni 2013), h. 33.
Syaiful Hamzah, dkk, “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Mendukung
79
Kemampuan Penalaran Spasial Peserta didik Pada Topik Dimensi Tiga Kelas X”, (FMIPA Universitas
Malang, 2016), Jurnal KIP, IV.No.2 (2013), h. 9.
Maya Siskawati, dkk,“Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Untuk Meningkatkan
80
Minat Belajar Peserta didik” (FKIP Universitas Lampung, 2016), h 75. Jurnal Studi Sosial, 4 No. 1.
17
81
M.Haviz, “Penelitian di Bidang Kependidikan yang Inovatif, Produktif dan Bermakna”
,“Research and Development; 16, No. 1 (Juni 2013), h. 34.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
93
94
B. Implikasi Penelitian