Anda di halaman 1dari 9

Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca

Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di


Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun
Kabupaten Lamongan

Community Preparedness in Facing Post Flood Diseases in Lohgawe Hamlet,


Gawerejo Village, Karangbinangun District, Lamongan Regency

Muhamad Ganda Saputra1, Faizatul Ummah2


1
Staf Pengajar Prodi S1 Administrasi rumah sakit Universitas Muhammadiyah Lamongan
2
Staf Pengajar Prodi S1 Administrasi rumah sakit Universitas Muhammadiyah Lamongan

*Email: muhamadgandasaputra77@gmail.com

ABSTRAK

Banjir mengakibatkan timbulnya penyakit pasca banjir diantaranya diare, demam berdarah Leptospirosis,
ISPA, cacingan, penyakit kulit dan berbagai penyakit penyerta lain. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kesiapan masyarakat menghadapi penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa
Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Lamongan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan
populasi 70 Kepala Masyarakat dan sampel sebanyak 59 Kepala Masyarakat. Sampling yang digunakan
yaitu simpel random sampling. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner, skoring, koding, tabulating
dan penarikan kesimpulan dengan prosentasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Sebagian kesiapan
dana masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 30 responden atau 50,85
%, sebagian besar kesiapan alat transportasi masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah
kurang yaitu 34 responden atau 57,63 %, sebagian besar kesiapan lingkungan masyarakat dalam
mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 36 responden atau 61,01 %, sebagian kesiapan alat
komunikasi masyarakat dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang yaitu 26 responden atau
44,06 %, dan sebagian kesiapan tenaga kesehatan dalam mengahadapi penyakit pasca banjir adalah sedang
yaitu 24 responden atau 40,68 %. Upaya untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi
penyakit pasca banjir maka peran tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan informasi
tentang masalah penyakit pasca banjir, cara mencegahnya dan bagaimana penanganannya, agar masyarakat
dapat siapsiaga dalam menghadapi penyakit pasca banjir.

Kata kunci: kesiapan masyarakat, penyakit, pasca banjir.

ABSTRACT

Floods cause post-flood diseases including diarrhea, leptospirosis dengue fever, ARI, intestinal worms,
skin diseases and various other comorbidities. Objective: This study aims to describe the readiness of the
community to face post-flood diseases in Lohgawe Hamlet, Gawerejo Village, Karangbinangun Lamongan
District. This study used a descriptive design, with a population of 70 community heads and a sample of 59
community heads. The sampling used is simple random sampling. Collecting data with questionnaire
sheets, scoring, coding, tabulating and drawing conclusions with percentages. Based on the results of the
study, it was found that most of the readiness of public funds in dealing with post-flood diseases was
moderate, namely 30 respondents or 50.85%, most of the readiness of public transportation in dealing with
post-flood diseases was less, namely 34 respondents or 57.63%, most of the environmental readiness the
community in dealing with post-flood diseases is moderate, namely 36 respondents or 61.01%, some of the
readiness of community communication tools in dealing with post-flood diseases are moderate, namely 26
respondents or 44.06%, and partly the readiness of health workers in dealing with post-flood diseases is
moderate. namely 24 respondents or 40.68%. Efforts to improve community readiness in dealing with post-
flood disease, the role of health workers is expected to be able to help provide information about post-flood
disease problems, how to prevent them and how to handle them, so that people can be prepared in dealing
with post-flood diseases.

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 2 54


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

Keywords: community preparedness, disease, post-flood.

PENDAHULUAN sebanyak40 orang,dan penyakit kulitsebanyak50


orang (Depkes RI, 2018). Sementara tahun 2018
Indonesiasebagainegarakepulauan,secarageografis data Satlak Penanggulangaan Bencana Kabupaten
terletak pada titik pertemuan antaratiga lempengan Lamonganhingga tanggal Sabtu 14 Februari 2018
besar,yaitulempenganEurasiandiutara,lempengan menyebutkankerugianmencapai Rp. 18,241 Miliar.
pasific di timur dan lempengan Indo Australia di Sedangkandatajumlahpenyakit pascabanjirbelum
selatan, menyebabkan Indonesia menjadi daerah diketahui,halinidisebabkanadanya banjir susulan
yang mempunyai resiko tinggi terhadap bencana (Dinkes Lamongan,2018). Dan dari survey awal
alam, seperti gempa, letusan vulkanik, gelombang terhadap korban banjir di Dusun Lohgawe Desa
Tsunami, tanah longsor,banjirdanlainsebagainya. Gawerejo Kecamatan Karangbinangun tanggal 15
Bencanapadadasarnyadapatterjadikarenamemang Pebruari 2019, dari 251 orang korban banjir, 12
merupakan gejala alamiah atau Natural Disaster diantaranya mengalami gatal-gatal dan 5 mengalami
dan bencana akibat ulah manusia atau Man Made diare. Dengan demikian masalah penelitian adalah
Disaster.(DepkesRI,2018). masih adanya masyarakat yang masih belum siap
dalam menghadapi penyakit pasca banjir. Adapun
Fenomena banjir bandang dan tanah longsor adalah faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi
suatu fenomena alam yang jamak di muka bumi antara lain: Pengetahuan, ekonomi, sosial budaya,
ini. Secara umum, ketika sebuah sistem aliran pengalaman, peran petugas kesehatan, dan
sungai yang memiliki tingkat kemiringan sungai transportasi.
yangrelatiftinggi, apabiladibagianhulunya terjadi
hujan yang cukup lebat, maka potensi terjadinya Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, maka
banjir bandang relatif tinggi. Tingkat kemiringan peran tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu
sungai yang relatif curam ini dapat dikatakan memberikan informasi tentang masalah penyakit
sebagai faktor “bakat” atau bawaan. Sedangkan pasca banjir, cara mencegahnya dan bagaimana
curahhujanadalahsalahsatufaktorpemicusaja. penanganannya, agar masyarakat dapat siapsiaga
dalammenghadapipenyakitpascabanjir.
Banjir menimbulkan dampaklumpuhnya perekonomian.
Sarana vital dan infrastrukture, misalnya jalan tol, TINJAUANPUSTAKA
jalan protokol. Public Transportation misalnya
kereta api, bis, pesawat udara, kantor, pertokoan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
Selain itu juga banjir mengakibatkan timbulnya terjadisetelahorangmelakukanpengideraanterhadap
penyakit pasca banjir diantaranya diare, demam suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
berdarah, Leptospirosis, ISPA, cacingan. Penyakit panca indera manusia, yakni: indera penglihatan,
kulit dan berbagai penyakit penyerta lain (Lilis pendengaran, rasa dan raba. Dan sebagian besar
Wijaya,2018). pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.
Dari pengetahuan manusia dapat dimengerti dan
Dalam hal ini peran masyarakat berperan penting diketahui lingkungan yang bersih dan kurang
dalam menghadapi bencana alam yang terjadi. bersih (Soekidjo Notoatmodjo, 2013). Semakin
Peran masyarakat menggambarkan seperangkat tinggi pengetahuankorban banjir tentang pentingnya
perilakuinterpersonal,sifat,kegiatanyangberhubungan menyiapkanmasyarakat dalam menghadapi penyakit
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu pascabanjirdiantaranyadenganmenjagakebersihan
(Nasrul Effendy,2018). dansanitasi.Sebaliknyasemakinrendahpengetahuan
dapat meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit
Data banjir di wilayah Kabupaten Lamongan tahun pasca banjir.
2017 mengakibatkan timbulnya penyakit Diare Masalah ekonomi atau kemiskinan akan sangat
sebanyak 30 orang, DBD sebanyak 5 orang, ISPA mengurangikemampuanmasyarakatuntukmemenuhi

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 55


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

kebutuhan masyarakat mereka terhadap gizi, Transportasi merupakan salah satu kendala dalam
perumahan kebersihan diri dan lingkungan yang mendapatkan pelayanan kesehatan (Lilis Wijaya,
sehat jelas kemungkinan itu akan dengan mudah 2018).Karenatransportasimerupakanpengangkutan
dapat menimbulkan penyakit (Nasrul Effendy, benda atau barang oleh berbagai jenis kendaraan
2008). Semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat, sesuai dengan kemajuanteknologi. Semakin mudah
semakin tinggi pula kemampuan seseorang dalam tempat pelayanan kesehatan dijangkau denganalat
mempersiapkan segala sesuatu baik berupa dana transportasi semakin mudah penyakit pasca banjir
maupun kesiapan membeli peralatan menghadapi ditangani,sebaliknyasemakinsulittempatpelayanan
penyakit pasca banjir, semakin rendah tingkat kesehatan dijangkau alat transportasi penyakit pasca
ekonomimasyarakatsemakinrendahpulakemampuan banjirakansemakinparah.Demikianjugapenyediaan
masyarakat mempersiapkan diri menghadapi alat transportasi baik lewat darat maupun sungai
penyakit pasca banjir. akan sangat mempermudah dalam menjangkau
tempatpelayanankesehatan.
Menurut Soerjono Soekanto (2015), sosial budaya
adalah Kompleks yang mencakup pengetahuan, METODOLOGIPENELITIAN
kepercayaan,kesenian, moral, hukum, adat istiadat
danlainkemampuan-kemampuansertakebiasaan- Desain penelitianmerupakansuatu strategi penelitian
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai dalam mengidentifikasisuatupermasalahan sebelum
anggotamasyarakat.Semakintinggibudayamasyarakat perencanaanakhirpengumpulandatadanmendefinisikan
semakin tinggi pula kepedulian mereka akan struktur dimana penelitian dilaksanakan (Nursalam,
kesiapan dalam menghadapi penyakit pasca banjir, 2013).
sebaliknya semakin rendah budaya masyarakat
semakin rendah pula kepedulian mereka akan Desainyangdigunakandalam penelitian iniadalah
kesiapandalam menghadapipenyakitpascabanjir. deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukandengan tujuanutamamembuat gambaran
Pengalaman merupakan segala sesuatu yang telah tentang suatu keadaan obyek (Notoatmodjo S,
diketahui dan dikerjakan. (Lilis Wijaya, 2018). 2012). Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui
Masyarakat yang sudah berpengalaman dengan gambaran kesiapan masyarakat dalam menghadapi
bencana banjir mereka akan lebih dini dalam penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa
mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten
terutama penyakit pasca banjir.Sebaliknya pada Lamongan.
masyarakat yang tidak berpengalaman menghadapi
banjir,mereka akan kesulitan dalam mempersiapkan Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi
dirimenghadapipenyakitpascabanjir. porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi
(Nursalam2013).Padapenelitianini sampeldiambil
Tenagakesehatanadalahsetiaporangyangmengabdi dengan cara Simple Random Sampling yaitu suatu
diridalambidangkesehatansertamemilikipengetahuan teknikpenetapansampel secaraacak dimanasetiap
dan atau ketrampilan melalui kewenangan untuk responden memiliki kesempatan yang sama untuk
melakukan upaya kesehatan (Djoko Wijono, 2009). menjadisampel.(Nursalam,2013).
Semakin dekatkeberadaantenaga kesehatan,semakin
berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk
tentang kesiapan menghadapi penyakit pasca mengukurapa yangseharusnyadiukur(Nursalam,
banjir, maka kemungkinan dapat meminimalisir 2013)
terjadinya penyakit pasca banjir. Sebaliknya bila
keberadaantenaga kesehatan semakinjauhdengan Pada penelitian ini instrumen yang digunakan
masyarakat, maka kesiapan menghadapi penyakit adalahkuesioner,pada masyarakat Dusun Lohgawe
pasca banjir semakin rendah, dan kemungkinan DesaGawerejoKecamatanKarangbinangunyang
penyakitpascabanjirakanmeluasdimasyarakat. memenuhikriteriainklusi,peneliti akan memberikan
kuesioner yaitu daftar pertanyaan tertulis yang

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 56


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

sudah tersusun dengan baik, sudah matang untuk Dari tabel 1 menunjukkan bahwa hampir seluruh
memperoleh informasi dari responden dapat respondenberjeniskelaminlaki-laki yaitu49orang
memberikan jawaban atau dengan memberikan atau83,05%dansebagiankecilrespondenberjenis
tandatertentu(SoekidjoNotoatmodjo,2012). kelaminperempuanyaitu10 orangatau16,95%.

Dalamhalinikuesioneryangdiajukanpadaresponden Distribusirespondenberdasarkanumur
berbentuk pertanyaan tertutup atau close ended
questioner,sebanyak20pertanyaan.Dimanakuesioner Karakteristik responden berdasarkan umur di Dusun
tersebut digunakan untuk memperoleh informasi LohgaweDesaGawerejoKecamatanKarangbinangun
dari responden tentang gambaran kesiapan masing- KabupatenLamongandapatdilihatpadatabel2.
masing masyarakat berkaitan dengan penyakit
pasca banjir. Dari tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berumur 41-50 th yaitu 38 orang atau
Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari dan 64,40%dansebagiankecilrespondenberumur21-
mendapatkan ijin dari Kepala Dusun Lohgawe 30thyaitu7 orang atau11,86 %.
Desa Gawerejo kemudian peneliti melakukan
pendekatandenganrespondenuntukmendapatkan Distribusirespondenberdasarkanpekerjaan
persetujuannya sebagai subyek penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi. Kemudian data diperoleh Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di
dengan memberikan lembar kuesioner kepada Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan
responden,dimanasoaltersebutdijawabolehresponden Karangbinangun Kabupaten Lamongan dapat
sendiri. dilihat padatabel3.

Kemudian pemberian kode 1 adalah jawaban Dari tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
benar dan kode 0 adalah jawaban salah, dimana responden bekerja sebagai petani yaitu 40 orang
diisiolehpetugassendiri. atau 67,79 % dan sebagian kecil responden tidak
bekerjayaitu3orangatau5,08%.
HASILDANPEMBAHASAN
Distribusirespondenberdasarkanpendidikan
Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun ini
mempunyai luas wilayah 135 Ha yang terdiri dari Karakteristikrespondenberdasarkanpendidikandi
sawah, pemukiman, jalan dan rawah. Dusun Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan
Lohgawe terdiri dari 1 RT dan 1 RW dengan Karangbinangun Kabupaten Lamongan dapat
jumlah kepala masyarakat adalah 70 KK. Batas dilihat padatabel 4.
Dusun Lohgawe disebelah timur adalah Bengawan
Solo, sebelah barat dusun Alas Malang Desa Dari tabel 4 menunjukkanbahwa hampir sebagian
Gawerejo,sebelahselatanutaraDusunWatesDesa respondenadalahberpendidikanSD tamat sebanyak
Gawerejo,dan sebelah selatan adalah Dusun Dukoh 17 orang atau 28,81 % dan sebagian kecil responden
Desa Gawerejo. berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 6 orang
atau 10,19 %.
Data Umum
DataKhusus
Distribusirespondenberdasarkanjeniskelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin KesiapanDanaMasyarakat
di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan
Karangbinangun Kabupaten Lamongan dapat Kesiapan dana masyarakat dalam menghadapi
dilihat padatabel 1. penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa
Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten
Lamongandapatdilihatpadatabel5.

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 57


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

alat komunikasi yang kurang sebanyak 16 orang


Daritabel5menunjukkanbahwasebagianresponden atau 27,13 %.
memilikikesiapandana dalammenghadapipenyakit
pasca banjir yang cukup sebanyak 30 orang atau KesiapanTenagaKesehatan
50,85 % dan sebagian kecil responden memiliki
kesiapandanayangkurangsebanyak11orangatau Kesiapan tenaga kesehatan dalam menghadapi
18,64 %. penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa
Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten
KesiapanAlatTransportasi Lamongandapatdilihatpadatabel9.

Kesiapan alat-alat transportasi masyarakat dalam Dari tabel 9 menunjukkan bahwa hampir sebagian
menghadapi penyakit pasca banjir di Dusun responden memiliki kesiapan tenaga kesehatan
LohgaweDesaGawerejoKecamatanKarangbinangun dalam menghadapi penyakit pasca banjir yang
KabupatenLamongandapat dilihatpadatabel6. cukupsebanyak24orangatau40,68%dansebagian
kecil responden memiliki kesiapan tenaga kesehatan
Dari tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar yangkurang sebanyak12 orangatau20,34%.
responden memiliki kesiapan alat transportasi
dalam menghadapi penyakit pasca banjir yang Pembahasan
kurang sebanyak 34 orang atau 57,63 % dan
sebagian kecil responden memiliki kesiapan alat Berdasarkan hasil tabel 5 menunjukkan bahwa
transportasin yang baik sebanyak 11 orang atau sebagianrespondenmemiliki kesiapandanadalam
18,64 %. menghadapi penyakit pasca banjir yang cukup
sebanyak30orangatau50,85%dansebagiankecil
KesiapanLingkungan responden memiliki kesiapan dana yang kurang
sebanyak11orangatau18,64%.
Kesiapanlingkunganmasyarakatdalammenghadapi
penyakit pasca banjir di Dusun Lohgawe Desa Sesuai pendapat Nasrul Efendi (2008), bahwa
Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Masalah ekonomi atau kemiskinan akan sangat
Lamongandapatdilihatpadatabel7. mengurangikemampuanmasyarakatuntukmemenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat mereka terhadap
Dari tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar gizi, perumahan kebersihan diri dan lingkungan
responden memiliki kesiapan lingkungan dalam yang sehat jelas kemungkinan itu akan dengan
menghadapi penyakit pasca banjir yang cukup mudahdapatmenimbulkanpenyakit.
sebanyak36orangatau61,01%dansebagiankecil
responden memiliki kesiapan lingkungan yang FaktorekonomimasyarakatDusunLohgawesangat
baiksebanyak9orangatau15,27%. mempengaruhi kesiapan dana dalam menghadapi
penyakit pasca banjir, denganmayoritaspenduduk
KesiapanAlatKomunikasi mempunyai matapencahariansebagai petanitambak
yang cukup berhasil maka dapat dikatakan ekonomi
Kesiapan alat-alat komunikasi masyarakat dalam masyarakatDukunLohgawecukupsehinggapersiapan
menghadapipenyakit pascabanjir diDusunLohgawe dana mereka dalam meghadapi penyakit pasca
DesaGawerejoKecamatanKarangbinangunKabupaten banjir juga cukup, karena semakin tinggi tingkat
Lamongandapatdilihatpadatabel8. ekonomimasyarakat,semakintinggipulakemampuan
seseorang dalam mempersiapkan segala sesuatu
Dari tabel 8 menunjukkan bahwa hampir sebagian baikberupadanamaupunkesiapanmembeliperalatan
responden memiliki kesiapan alat komunikasi menghadapipenyakitpascabanjir,semakinrendah
masyarakat dalam menghadapi penyakit pasca tingkat ekonomi masyarakat semakin rendah pula
banjir yang cukupsebanyak26orangatau44,06% kemampuan masyarakat mempersiapkan diri
danhampirsebagianrespondenmemilikikesiapan menghadapipenyakitpascabanjir.

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 58


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

KesiapanAlatTransportasi airminum,tempatpembuangansampah,pembuangan
limbah dan sebagainya..
Berdasarkantabel6menunjukkanbahwasebagian
besarrespondenmemilikikesiapanalattransportasi Hal ini dimungkinkan karena masyarakat Dusun
dalam menghadapi penyakit pasca banjir yang Lohgawe sudah peduli akan pentingnya kebersihan
kurang sebanyak 34 orang atau 57,63 % dan lingkungan, misalnya mereka sudah mempunyai
sebagian kecil responden memiliki kesiapan alat jambandaruratdantempatpenampunganairbersih
transportasin yang baik sebanyak 11 orang atau yangmerupakanbantuandari pemerintah. Apabila
18,64 %. kondisi lingkungan baik dan mendukung upaya
untuk hidup bersih dan sehat maka kesiapan para
Hal ini sesuai dengan pendapat Edy Prawirohartanto korban banjir akan menjadi baik pula. Namun jika
(2009), dengan fasilitas kesehatan sangat penting tidak, maka burukpulakesiapan parakorbanbanjir
untuk menyokongstatuskesehatan yang baik,bukan dalammenghadapipenyakitpascabanjir.
hanya dari segi kuratif, tetapi juga dari segi preventif,
promotifdanrehabilitatif. KesiapanAlatKomunikasi

Didapatkan sebagian besar kesiapan alat transportasi Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa hampir
kurang hal ini kemungkinan disebabkan karena sebagianrespondenmemilikikesiapanalatkomunikasi
kurangnya fasilitas transportasi kesehatan yakni masyarakat dalam menghadapi penyakit pasca
dalam bentuk transportasi air misalnya perahu banjir yang cukupsebanyak26orangatau44,06%
dayung maupun perahu motor, karena daerah danhampir sebagianrespondenmemiliki kesiapan
tersebut rawan banjir sehingga jalan darat tidak alat komunikasi yang kurang sebanyak 16 orang
memungkinkan dilewati saat musim banjir atau atau 27,13 %.
penghujan, karena apabila kondisi sarana transportasi
kesehatanyangadabaikdansesuaidengankebutuhan Hal ini sesuai dengan pendapat Nasrul Effendy
masyarakat,makakesiapanfasilitas akanbaikpula. (2008), bahwa masalah ekonomi atau kemiskinan
Sebaliknya bila fasilitas dan sarana transporasi akan sangat mengurangi kemampuan masyarakat
terbatas maka kesiapan fasilitas kurang sehingga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
resiko terjadinya keparahan penyakit pasca banjir mereka terhadap gizi, perumahan kebersihan diri
akantinggi. dan lingkungan yang sehat jelas kemungkinan itu
akandenganmudahdapatmenimbulkanpenyakit.
KesiapanLingkungan
Hal ini dimungkinkan karena masyarakat Dusun
Berdasarkantabel7menunjukkanbahwasebagian Lohgawe kondisi ekonominya cukup sehingga
besar responden memiliki kesiapan lingkungan beberapa diantara mereka sudah mempunyai sarana
dalam menghadapi penyakit pasca banjir yang komunikasi pribadi yakni handphone maupunalat
cukup sebanyak 36 orang atau 61,01 % dan komunikasi lainya, dan kebanyakan sudah faham
sebagian kecil responden memiliki kesiapan bagaimana cara mempergunakannya, selain itu
lingkunganyangbaiksebanyak9orangatau15,27 pemerintah juga aktif dalam memberikan informasi
%. tentang banjir baik dari media televisi maupun
mediacetak.
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo S
(2013), bahwa seseorang merespons lingkungan KesiapanTenagaKesehatan
fisikmaupunsosialbudayadansebagainya,sehingga Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa hampir
lingkungantersebuttidakmempengaruhikesehatannya. sebagian responden menyatakan tersedia tenaga
Denganperkataanlain,bagaimanaseseorangmengelola kesehatan dalam menghadapi penyakit pasca banjir
lingkungannya sehingga tidak mengganggu dengan yang cukup sebanyak 24 orang atau 40,68 % dan
kesehatannya sendiri,masyarakatataumasyarakatnya, sebagiankecilrespondenmemilikikesiapantenaga
misalnyabagaimanamengelolapembuangantinja,

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 59


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

kesehatan yang kurang sebanyak 12 orang atau 2) Sebagian besar responden memiliki kesiapan
20,34 %. alat transportasi yang kurang untuk menghadapi
penyakitpascabanjir.
Hal ini sesuai dengan pendapat Djoko Wijono 3) Sebagian besar responden memiliki kesiapan
(2009), bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang lingkunganyangcukupuntukmenghadapipenyakit
yang mengabdi diri dalam bidang kesehatan serta pasca banjir.
memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui 4) Sebagian responden memiliki kesiapan alat
kewenanganuntukmelakukanupayakesehatan. komunikasi yang cukup untuk menghadapi
penyakitpascabanjir.
Hal ini dimungkinkan karena di sekitar Dusun 5) Sebagian responden memiliki kesiapan tenaga
Lohgawe sudah ada tenaga kesehatan baik bidan kesehatanyangcukupuntukmenghadapipenyakit
Desa maupun perawat, yang telah memberikan pasca banjir.
informasi berupa penyuluhan tentang penyakit
pasca banjir. Semakin dekat keberadaan tenaga DAFTARPUSTAKA
kesehatan, semakin berperan dalam memberikan
pendidikan kesehatan tentang kesiapan menghadapi ArikuntoS., (2008), ProsedurPenelitianSuatu PendekatanPraktek, Rineka Cipta,
Jakarta.
penyakit pasca banjir, maka kemungkinan dapat BurnsAndGrove,Sk(2001),ThePracticeofNursingResearch,ConductCritiquesAn
meminimalisir terjadinya penyakit pasca banjir. Untilisation,2ndWB:SaundersCo,Philadelphia.
DepkesRI(2005),PedomanPemberantasanPenyakitKusta,DepkesRI,Jakarta.
Sebaliknyabilakeberadaantenagakesehatansemakin DepkesRI(2016),BukuPedomanNasionalPemberantasanPenyakitKusta,Cetakan
jauhdenganmasyarakat,makakesiapanmenghadapi XVIII,DepkesRI,Jakarta.
DinkesKabupatenLamongan(2018),ProfilKesehatan,Dinkes,Lamongan.
berbagaipenyakitpascabanjirsemakinrendah,dan FKUI(2009),DiagnosisDanTerapiPenyakitDalam,FKUI,Jakarta.
kemungkinanpenyakitpascabanjir akanmeluasdi HidayatAlimulA.,(2013),RisetKeperawatandanTeknikPenulisanIlmiah,EdisiI,
SalembaMedika, Jakarta.
masyarakat. HidayatAlimulA.,(2027),MetodePenelitianKeperawatandanTeknikAnalisisData,
SalembaMedika,Jakarta.
Irwanto,dkk.(1997),PsikologiUmum,GramediaPustakaUtama,Jakarta.
KESIMPULANDANSARAN MarwaliHarahap,(2000),PedomanPengobatanPenyakitKulit,AlumniBandung,
Medan.
NgalimPurwanto(1998),PsikologiPendidikan,BalaiPustaka,Jakarta.
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat Notoatmodjo S., (2002), Metode Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi,Rineka Cipta,
ditarikkesimpulanbahwa: Jakarta.
NotoatmodjoS.,(2003),PengantarPerilakudanPendidikanKesehatan,RinekaCipta,
1) Sebagian responden memiliki kesiapan dana Jakarta.
yang cukup untukmenghadapi penyakit pasca Nursalam(2001),PendekatanPraktisMetodologiRisetKeperawatan,CV.Infomedia,
Jakarta.
banjir. Nursalam(2013),KonsepdanPenerapanMetodologiPenelitianIlmuKeperawatan,
SalembaMedika,Jakarta.
Purwanto,(2008),PengantarPerilakuManusiaUntukKeperawatan,EGC,Jakarta.
Sunaryo,(2004),PsikologiUntukKeperawatan,EGC,Jakarta.
Widayatun,(2009),IlmuPerilaku,CV.SagungSeto,Jakarta.

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Lohgawe


Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)


1 Laki-laki 49 83,05
2 Perempuan 10 16,95
Total 59 100

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Dusun Lohgawe Desa


Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Umur Frekuensi Prosentase (%)


1 21-30 th 7 11,86
2 31-40 th 14 23,74

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 60


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

No Umur Frekuensi Prosentase (%)


3 41-50 th 38 64,40
Total 59 100

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Lohgawe Desa


Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)


1 Tidak Bekerja 3 5,08
2 PNS/Guru 5 8,49
3 Tani 40 67,79
4 Wiraswasta 11 18,64
Total 59 100

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Dusun Lohgawe Desa


Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)


1 Tidak tamat SD 11 18,64
2 Tamat SD 17 28,81
3 Tamat SMP 13 22,03
4 Tamat SMA 12 20,33
5 Perguruan Tinggi 6 10,19
Total 59 100

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Dana Masyarakat dalam


Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan
Karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Kesiapan Dana Frekuensi Prosentase (%)


1 Baik 18 30,51
2 Cukup 30 50,85
3 Kurang 11 18,64
Total 59 100

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Alat Transportasi


Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di Dusun Lohgawe Desa
Gawerejo Kecamatan karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Kesiapan Alat Transportasi Frekuensi Prosentase (%)


1 Baik 11 18,64
2 Cukup 14 23,73
3 Kurang 34 57,63
Total 59 100

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Lingkungan Masyarakat


dalam Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo
Kecamatan karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Kesiapan Lingkungan Frekuensi Prosentase (%)


1 Baik 9 15,27
2 Cukup 36 61,01

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 61


Muhamad Ganda Saputra dan Faizatul Ummah, Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca
Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan

No Kesiapan Lingkungan Frekuensi Prosentase (%)


3 Kurang 14 23,72
Total 59 100

Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Alat Komunikasi


Masyarakat dalam Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di Dusun Lohgawe Desa
Gawerejo Kecamatan karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Kesiapan Alat Komunikasi Frekuensi Prosentase (%)


1 Baik 17 28,81
2 Cukup 26 44,06
3 Kurang 16 27,13
Total 59 100

Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Kesiapan Tenaga Kesehatan dalam


Menghadapi Penyakit Pasca Banjir di Dusun Lohgawe Desa Gawerejo Kecamatan
karangbinangun Kabupaten Lamongan.

No Kesiapan Tenaga Frekuensi Prosentase (%)


Kesehatan
1 Baik 23 38,98
2 Cukup 24 40,68
3 Kurang 12 20,34
Total 59 100

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1 62

Anda mungkin juga menyukai