Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Anak Usia Sekolah

a. Pengkajian
Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap tiap area keterampilan yang
dibutuhkan anak untuk tiap area keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat
menjadi seorang dewasa yang kompeten. Perkembangan kemampuan psikososial anak
usia sekolah adalah kemampuan menghasilkan karya berinteraksi dan berprestasi
dalam belajar, berdasarkan kemampuan ini akan membuat anak bangga dengan
dirinya. Hambatan atau kegagalan dalam mencapai kemampuan ini menyebabkan
anak merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa, anak dapat mengalami
hambatan dalam bersosialisasi.
Tugas Perkembangan Perilaku anak usia sekolah
Perkembangan yang normal 1. Menyelesaikan tugas (sekolah atau
Industry/produktif rumah) yang diberikan
2. Mempunyai rasa bersaing
(kompetisi)
3. Senang berkelompok dengan
teman sebayanya
4. Berperan dalam kegiatan
kelompok
Penyimpangan perkembangan 1. Tidak mau mengerjakan tugas
Harga diri rendah sekolah
2. Membangkang pada orangtua
untuk mengerjakan tugas
3. Tidak ada kemauan untuk bersaing
dan terkesan malas
4. Memisahkan diri dari teman
sepermainan dan teman sekolah

Selain mengkaji keterampilan anak, perawat juga perlu mengkaji data demografi,
riwayat kesehatan terdahulu, kegiata hidup anak sehari-hari, keadaan fisik, status
mental, hubungan interpersonal, serta riwayat personal dan keluarga.
1) Data demografi
Pengkajian data demografi meliputi nama, usia tempat dan tanggal lahir anak,
nama, pendidikan, alamat orangtua, serta data lain yang dianggap perlu diketahui.
Riwayat kelahiran, alergi, penyakit dan pengobatan yang pernah diterima anak,
juga perlu dikaji. Selain itu aktifitas kehidupan sehari- hari anak meliputi keadaan
gizi termasuk berat badan, jadwal makan, dan minat terhadap makanan tertentu,
tidur termasuk kebiasaan dan masalah kualitas tidur, eliminasi meliputi keiasaan
dan masalah yang berkaitan dengan eliminasi, kecatatan dan keterbatasan lainnya.
2) Fisik
Dalam pengkajian fisik perlu diperiksa keadaan kulit,kepala, rambut,
mata, telinga, hidung, mulut, pernapasan, kardiovaskuler, muskuloskeletal, dan
neurologis anak. Pemeriksaan fisik lengkap sangat diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh gangguan fisik terhadap prilaku anak. Misalnya, anak yang
menderita diabetes atau asma seringberprilaku merusak dalam usahanya
mengendalikan lingkungan.Selain itu, hasil pemeriksaan fisik berguna sebagai dasar
dalammenentukan pengobatan yang diperlukan. Bahkan untukmengetahui
kemungkinan bekas penganiayaan yang pernah dialami anak.
3) Status mental
Pemeriksaan status mental anak bermanfaat untuk memberigambaran
mengenai fungsi ego anak. Perawat membandingkanperilaku dengan tingkat fungsi
ego anak dari waktu kewaktu. Oleh karena itu, status mental anak perlu dikaji setiap
waktu dengan suasana yang santai dan nyaman bagi anak. Menggunakan
alat bermain sangat bermanfaat untukmengalihkan fokus anak (yang
menimbulkan ansietas) ke karakter yang digunakan dalam permainannya.
Data dicatat sesuai dengan perilaku yang di amati untuk menjaga objektivitas
pengkajian, kesan, perasaan, dan pendapat perawat.Pemeriksaan status mental
meliputi keadaan emosi, proses berpikir, dan isi pikiran; halusinasi dan persepsi;
cara bocara dan orientasi;keinginan untuk bunuh diri atau membunuh. Pengkajian
terhadap hubungan interpersonal anak dilihat dalam hubungannya dengan anak
sebayanya yang penting untuk untuk mengetahui kesesuaian perilaku dengan
usia. Pertanyaan yang perlu diperhatikan perawat ketika mengkaji hubungan
interpersonal anak, antara lain sebagai berikut
a) Apakah anak berhubungan dengan anak sebaya dan denganjenis kelamin tertentu?
b) Apakah anak dalam struktur kekuasaan dalam kelompok?
c) Bagaimana keterampilan sosial anak ketika menjalin danberhubungan
dengan anak lain?
d) Apakah anak mempunyai teman dekat?
Kemampuan anak berhubungan dengan orang dewasa jugapenting dikaji
untuk mengetahui kebutuhan anak akan tokohpanutan dan kebutuhan anak akan
dukunga dan kasih sayang.
4) Riwayat personal dan keluarga.
Riwayat personal dan keluarga meliputi faktor pencetusmasalah, riwayat
gejala, tumbuh kembang anak, yang biasanyadikumpulkan oleh tim kesehatan.
Data ini sangat diperlukanuntuk mengerti prilaku anak dan membantu menyusun
tujuanasuhan keperawatan. Pengumpulan data keluarga merupakankebagian
penting dari pengkajian melalui pengalihan fokus darianak sebagai individu ke sistem
keluarga. Tiap anggota keluargadiberi kesempatan untuk mengidentifikasi siapa yang
bermasalahdan apa yang telah dilakukan oleh keluarga untuk menyelesaikanmasalah
tersebut.

b. Diagnosis
1. Potensial (normal): potensial berkarya
2. Risiko (penyimpangan): risiko harga diri rendah

c. Perencanaan
Setelah pengkajian selesai dan masalah utama yangdialami anak
telah diidentifikasi, rencana perawatan danpengobatan yang komprehensif di
susun. Tujuan asuhankeperawatan disusun sesuai dengan kebutuhan anak,
sepertimodifikasi, penyesuaian sekolah anak dan perubhan lingkungananak. Tujuan
umum untuk anak yang dirawat di unit perawatanjiwa adalah sebagai berikut
1. Memenuhi kebutuhan emosi anak dan dan kebutuhan untuk dihargai
2. Mengurangi ketegangan pada anak dan kebutuhan untuk berprilaku
defensif
3. Membantu anak menjalin hubungan positif dengan oranglain.
4. Membantu mengembangkan identitas anak
5. Memberikan anak kesempatan untuk menjalani kembalitahapan
perkembangan terdahulu yang belum terselesaikansecara tuntas.
6. Membantu anak berkomunuikasi secara efektif
7. Mencegah anak untuk menyakiti, baik dirinya sendirimaupun diri
orang lain
8. Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
9. Meningkatkan uji coba realitas yang tepat

Anda mungkin juga menyukai