DI SUSUN OLEH
NPM : 200300026
EKSA ABABIL
NPM : 200300008
KISARAN ASAHAN
TP 2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas khadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
tepat waktu. Makalah ini telah di susun semaksimal mungkin dan saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan nya baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran
wabarakatuh
Penulis
DAFTAR ISI
Kesimpulan ................................................................................................................ 10
Saran ............................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata
Peradilan Agama yang di ubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
Pengadilan Agama selaku pengadilan tingkat pertama mempunyai tugas pokok dan
orang- orang yang beragama islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah,
pesisir secara damai tanpa melaIui gejolak, sehingga norma-norma sosial Islam
Islam makin diperlukan. Hal ini nampak jelas dari proses pembentukan lembaga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
E.Manfaat Penelitian
Agama Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
pesisir secara damai tanpa melaIui gejolak, sehingga norma-norma sosial Islam
Islam makin diperlukan. Hal ini nampak jelas dari proses pembentukan lembaga
sehingga pengadilan agama sering pula disebut "Pengadilan Serambi". Keadaan ini
muatan atau isi pokok pegangan dalam menyelesaikan dan memutus perkara,
agama mengalami pasang surut. Pada masa kekuasaan kerajaan Islam lembaga
2
umum, sebagai penghulu kraton yang mengurus keagamaan Islam dalam semua
berlaku di negeri Belanda, namun kelembagaan ini tidak dapat betjalan karena
hukum Islam, sudah dimulai sejak VOC mulai menginjakkan kaki di bumi
agama sedikit demi sedikit. Pada tahun 1830 Pemerintah Belanda menempatkan
Pengadilan Agama tidak berwenang untuk menyita barang dan uang (Daud Ali :
223). Dan tidak adanya kewenangan yang seperti ini terns berlangsung sampai
Nomor 24, Staatsblad 1882 - 152 telah mengubah susunan dan status peradilan
daIam bidang perkawinan dan kewarisan, serta pengakuan dan pengukuhan akan
keberadaan pengadilan agama yang telah ada sebelumnya (Achmad Rustandi: 2),
Maha Esa";
aha Negara;
bersangkutan.
Kelima, susunan kekuasaan serta acara dari badan peradilan itu masing-
ada ketentuan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pasa12 ayat (1) undang-
4
ketentuan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pasa12 ayat (1) undang-
perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi
Agama.
Dasar hukum peradilan agama dalam Undang Undang Dasar 1945 adalah
diatur oleh Pasal 24 yang pada ayat (1) menjelaskan bahwa kekuasaan kehakiman
5
menegakkan hukum dan keadilan. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Nomor 50 Tahun 2009, yang dalam Pasal 2 menegaskan bahwa peradilan agama
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur
dalam undang undang. Selanjutnya dalam 2 Pasal 2 ayat (1) menerangkan bahwa
Islam (1993: 20), Dalam bahasa Arab, Peradilan dikenal dengan Al-Qadla, yang
berarti putus atau selesai. Sedangkan menurut pandangan ahli fiqih yaitu
banyak yaitu dewan atau majelis yang mengadili perkara; mahkamah; proses
manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena
- QS. Shaad : 26
peradilan agama adalah hukum Islam (yang biasanya disebut fiqh) Hukum materiil
Peradilan Agama pada masa lalu bukan merupakan hukum tertulis (Hukum
Positif) dan masih tersebar dalam berbagai kitab fiqh karya ulama, karena tiap
maka hukum-hukum materiil tersebut dijadikan hukum positif yang tertulis dalam
peraturan perundang-undangan
9. Qawanin Syari’ah li Sayyid Shadaqah; 10. Syamsuri li Fara’id; 11. Bughyat al-
hukum materiil. dengan kata lain, hukum yang memuat peraturan yang mengenai
golongan Bumi Putra dan Timur Asing yang berada di Jawa dan Madura. Setelah
beberapa kali perubahan dan penambahan Hukum acara ini dirubah namanya
menjadi Het Herzience Indonesie Reglement (HIR) atau disebut juga Reglemen
Indonesia yang diperBaharui (RIB) yang diberlakukan dengan Stb. 1848 Nomor
tentang acara perdata dalam hal banding bagi pengadilan tinggi di Jawa Madura
sedang daerah diluar Jawa diatur dalam pasal 199-205 R.Bg. 2) Undang-undang
RI jo UU No. 5 Tahun 2004 yang memuat tentang acara perdata dan hal-hal yang
dengan UU No. 8 Tahun 2004. Dalam UU ini diatur tentang susunan dan
bahwa Hukum Acara yang berlaku di Peradilan Agama adalah sama dengan
hukum acara yang berlaku di peradilan umum, kecuali yang diatur khusus
Kompilasi hukum Islam, yang terdiri dari tiga buku yaitu hukum Perkawinan,
Islam, serta wakaf dan shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-
sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pesisir secara damai tanpa melaIui gejolak, sehingga norma-norma sosial Islam
Islam makin diperlukan. Hal ini nampak jelas dari proses pembentukan lembaga
dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf dan shadaqah,
B. Saran
Kita sebagai umat beragama hendak nya menaati aturan yg di buat oleh
pemerintah maka dari itu umat islam di harus kan ke peradilan agama agar dapat
DAFTAR PUSTAKA
Roihan A Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 1998