Tashrif lughawi adalah perubahan bentuk kata pada satu shighat dari ghaib ke mukhathab ke
mutakallim, dari mufrad ke mutsana ke jama’, dan dari mudzakkar ke muanats.
Mufrad artinya satu, mutsana artinya dua, dan jama’ artinya banyak (lebih dari dua).
Perubahan ini berlaku pada fi’il dan isim.
Contoh:
Mudzakar artinya laki-laki dan muanats artinya perempuan. Maksud gender disini
secara bahasa saja.
Contoh:
ْ س ← َجلَ َس
ت َ ََجل
3 Ghoib
3 Ghoibah
3 Mukhotob
3 Mukhotobah
2 Mutakalim
Fi’il mudlori’, baik mabni ma’lum maupun majhul, bisa ditashrif secara lughowi menjadi 14
bentuk, yaitu:
3 Ghoib
3 Ghoibah
3 Mukhotob
3 Mukhotobah
2 Mutakalim
Fi’il amar dan fi’il nahi yang bertemu nun jama’ niswah hukumnya mabni sukun.
Contoh: َ لِيَ ْنصُرْ ن، َالَيَ ْنصُرْ ن
Fi’il amar dan fi’il nahi yang berbentuk takalum tidak ada karena perintah/mencegah pada
diri sendiri itu tidak mungkin.
fi’il amar dan fi’il nahi, baik mabni fa’il maupun mabni maf’ul, bisa ditashrif menjadi 12
bentuk, yaitu:
3 Ghoib
3 Ghoibah
3 Mukhotob
3 Mukhotobah