Anda di halaman 1dari 2

Tashrif Lughawi dan Istilahnya

Tashrif lughawi adalah perubahan bentuk kata pada satu shighat dari ghaib ke mukhathab ke
mutakallim, dari mufrad ke mutsana ke jama’, dan dari mudzakkar ke muanats.

perubahan bentuk kata pada tashrif lughawi.

1. Ghaib, mukhathab dan mutakallim


Dalam kaidah bahasa Arab ghaib adalah orang ketiga, mukhathab itu orang kedua,
dan mutakallim itu orang pertama. Perubahan ini hanya berlaku pada fi’il saja. Intinya
perubahan fi’il berdasarkan fa’il sesuai dhamirnya masing-masing.
ُ ‫س ← َجلَسْتَ ← َجلَس‬
Contoh: ‫ْت‬ َ َ‫َجل‬
2. Mufrad, mutsana dan jama’

Mufrad artinya satu, mutsana artinya dua, dan jama’ artinya banyak (lebih dari dua).
Perubahan ini berlaku pada fi’il dan isim.

Contoh:

‫س ← َجلَ َسا ← َجلَسُوْ ا‬


َ َ‫َجل‬

َ‫ُم ْسلِ ٌم ← ُم ْسلِ َما ِن ← ُم ْسلِ ُموْ ن‬

3. Mudzakkar dan muanats

Mudzakar artinya laki-laki dan muanats artinya perempuan. Maksud gender disini
secara bahasa saja.
Contoh:

ْ ‫س ← َجلَ َس‬
‫ت‬ َ َ‫َجل‬

‫ ُم ْسلِ َمة‬ ← ‫ُم ْسلِ ٌم‬


Pada dasarnya tashrif lughowi artinya mutlaqnya perubahan.
Tashrif lughowi fi’il madli mabni ma’lum dan mabni majhul
Fi’il madli, baik mabni ma’lum maupun majhul, bisa ditashrif secara lughowi menjadi
14 bentuk, yaitu:

3 Ghoib

3 Ghoibah
3 Mukhotob

 3 Mukhotobah
 2 Mutakalim

Tashrif lughowi fi’il mudlori’ mabni maklum dan mabni majhul

Fi’il mudlori’, baik mabni ma’lum maupun majhul, bisa ditashrif secara lughowi menjadi 14
bentuk, yaitu:
 3 Ghoib
 3 Ghoibah
 3 Mukhotob
 3 Mukhotobah
 2 Mutakalim

Tashrif lughowi fi’il amar dan fi’il nahi


Pada fi’il amar dan fi’il nahi karena huruf akhir dijazemkan, maka membuang nun kecuali
nun jama’ niswah. Jika akhir fi’il berupa huruf shohih dan tidak bertemu dengan dlomir alif,
wawu dan ya’, maka tanda jazemnya dengan sukun.

ِ ‫ الَتَ ْنص‬،‫ لِيَضْ ِربِي‬،‫ لِيَضْ ِربُوْ ا‬،‫ لِيَضْ ِربَا‬،‫صرُوْ ا‬


Contoh:‫ُري‬ ُ ‫ الَيَ ْن‬،‫ص َرا‬
ُ ‫الَيَ ْن‬

Fi’il amar dan fi’il nahi yang bertemu nun jama’ niswah hukumnya mabni sukun.
Contoh:  َ‫ لِيَ ْنصُرْ ن‬، َ‫الَيَ ْنصُرْ ن‬

Fi’il amar dan fi’il nahi yang berbentuk takalum tidak ada karena perintah/mencegah pada
diri sendiri itu tidak mungkin.

fi’il amar dan fi’il nahi, baik mabni fa’il maupun mabni maf’ul, bisa ditashrif menjadi 12
bentuk, yaitu:

 3 Ghoib
 3 Ghoibah
 3 Mukhotob
 3 Mukhotobah

Tashrif Ishtilahy (  ‫َص ِر‬ َ ‫ ْي‬ ‫ا‬  ‫ِٕال‬  ‫ص ِطاَل‬


ْ ‫الت‬ ‫ف‬ ْ  ‫) ِحي‬
Tashrif ishthilahy  adalah perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan bentuk
katanya.Perubahan bentuk dari bentuk asli (fi’il madhy) ke bentuk mashdar, isim
fa’il  hingga fi’il amar adalah yang dimaksud dengan tashrif  ishthilahy. Untuk lebih
memahami tashrif ishthilahy.

Perhatikanlah contoh tashrif   ishthilahy untuk kata ”menulis” (‫ َكت ََب‬ )

Tashrif isthilahy Arti


‫َب‬ َ ‫َكت‬ Telah menulis (dia laki-laki)
ُ‫يَ ْكتُب‬ Sedang menulis (dia laki-laki)
ً‫ِكتَابَة‬ Tulisan
ُ‫َكاتِب‬ Penulis
ٌ‫َم ْكتُوْ ب‬ yang ditulis
ُ‫ا‬  ْ‫ْكتُب‬ tulislah!
ْ‫اَل تَ ْكتُب‬ jangan kau tulis!

Anda mungkin juga menyukai