Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Model Pembelajaran

Berbasis Portofolio Dengan Menggunakan Pendekatan Evocation (Evokasi) Kelas 5 SD

Disusun Oleh :

Nama : Antika Purnama Sari

Nim: 200141782

Kelas : 4A PGSD

Dosen Pengampun : Agung Nugraha,M.Pd.

Disusun untuk memenuhi mata kuliah materi dan pembelajaran PKn

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN


DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tugas kita sebagai
warga negara indonesia. Kita sebagai warga negara harus bersikap menjaga persatuan dan kesatuan
negara terhadap suku, bangsa, ras dan lainnya. Sebagai warga negara indonesia harus berkewajiban
untuk melindungi dan mempertahankan wilayah agar tetap utuh. Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak akan bisa berdiri tegak dengan sendirinya tanpa bantuan perjuagan para pejuang dengan proses
panjang. Pengorbanan yang dilakukan untuk mempertahakan Negara ini dari serangan negara luar
yang rela mengorbankan harta dan nyawa demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan memiliki tujuan kedaulatan, memiliki tujuan nasional, harus mampu berdiri secara
utuh baik wilayahnya, rakyatnya, ataupun pemeritahannya.

Sebagai Warga negara indonesia kewajiban dan tanggung jawab dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sangat diutamakan. Warga negara indonesia yang baik harus
memiliki sikap bangga karena dengan adat istiadat yang berbeda, persatuan dan kesatuan masih
terjaga. Upaya yang dilakukan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara
memahami dan mengamalkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang terdapat pada pita yang
digenggam oleh Burung Garuda Pancasila. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menjelaskan kepada kita
bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai keragaman suku, bangsa,
agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Maka dari itu sebagai warga negara indonesia mewajibkan
bersatu dalam bangsa yang satu bangsa indonesia.

Dasar negara dan falsafah bangsa yang melandasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, Pancasila terbukti bisa mengayomi dan melindungi seluruh warga negara yang berbeda
suku, agama, dan ras. Dari lima sila pancasila yang terkandung pada sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa, kita harus menghargai setiap kepercayaan yang dimiliki orang lain, dengan saling
menghargai maka keutuhan indonesia akan terjaga. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai
warga negara harus berlaku adil dan menghormati orang lain tanpa membeda-bedakan. Persatuan dan
kesatuan, sebagai masyarakat yang menjunjung persatuan harus mendahulukan kepentingan bangsa
indonesia disamping kepentingan pribadi maupun golongan, sehingga akan tercipta kedamaian serta
kerukunan antara cara masyarakat indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan, dalam bermusyawarah dalam mengambil keputusan
bersama tidak terdapat perbedaan pendapat yang dapat memecah belahkan persatuan masyarakat
indonesia. Dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, masyarakat dari berbagai lapisan
ataupun golongan harus mendapatkan keadilan. Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang
sama sebagai warga negara indonesia.
Pedoman yang sangat ideal dalam mengatur perilaku seluruh warga negara indonesia dan
berhubungan satu dengan lain sebagai dari negara indonesia, serta untuk menjaga keutuhan NKRI.
Seluruh butir yang terkandung dalam lima sila pancasila telah menjadi landasan dalam menjaga
keutuhan Negara Republik Indonesia. Keutuhan NKRI Dalam Pembelajaran Berbasis Portofolio
Dengan Menggunakan Pendekatan Evocation (Evokasi) mengarahkan siswa untuk bisa
berkesempatan atau bebas seluas-luasnya untuk mengutarakan atau mengekspresikan respon atau
tanggapan terhadap sesuatu dalam menjaga keutuhan NKRI bagaimana hal-hal yang perlu dilakukan
dalam menjaga keutuhan NKRI.
BAB II

PEMBAHASAN

Materi tentang Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa berkaitan dengan
langkah-langkah pembelajaran model berbasis portofolio dengan cara siswa bisa secara langsung
mempraktikan bagaimana menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari seperti sikap rela berkorban untuk membantu korban bencana alam, melaksanakan
kewajiban membayar pajak, memasang bendera merah putih untuk memperingati hari kemerdekaan
republik indonesia, menghargai dan menghormati kebudayaan dari suku bangsa lain, tidak membeda-
bedakan suku ataupun ras antar suku dan menjaga persatuan dan kesatuan terhadap
suku,bangsa,agama dan lainnya.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
yang dirancang untuk membantu siswa dalam memperdalam materi dan bisa dipraktikan langsung
dengan tujuan agar siswa mampu memecahkan masalah yang terjadi dilingkungan sekitar, bangsa,
dan negara dimasa yang akan datang. Model Pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam memahami mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berupa dorongan dari guru dan siswa
juga ikut serta dalam berperan aktif didalamnya.

Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi Masalah
Siswa mendiskusikan masalah yang terjadi dimasyarakat terhadap keutuhan negara kesatuan
republik indonesia. Kegiatan yang bisa dilakukan yaitu siswa diberikan tugas bagaimaan
menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia di dalam pendekatan evokasi
memberikan ruang luas berkesempatan atau bebas seluas-luasnya untuk mengutarakan atau
mengekspresikan respon atau tanggapan terhadap menjaga keutuhan negara republik
indonesia.
b. Memilih masalah untuk dikaji dikelas
Siswa menuliskan permasalahan yang ada dipapan tulis dan melakukan pemungutan suara
dalam menetapkan jenis permasalahan yang hendak dikaji dan dicari solusi, dikelas.
c. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji
Guru menjelaskan materi mengenai pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa
berupa informasi masalah mengenai cara menjaga keutuhan negara kesatuan republik
indonesia dengan siswa bisa mencari melalui sumber informasi misalnya melalui perpustakan,
surat kabar, pakar organisasi masyarakat, tv, radio, dan lainnya.
d. Membuat portofolio kelas
Siswa dibagikan kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompoknya.
Mereka diberikan tanggung jawab untuk bisa menyelesaikan portofolio yang ditugaskan oleh
guru sebagai berikut :
1) Kelompok I bertugas menjelaskan masalah yang dikaji.
2) Kelompok II bertugas menuliskan semua informasi yang diperoleh.
3) Kelompok III bertugas mengusulkan rencana kebijakan dan mengenai masalah.
4) Kelompok IV bertugas memilih rencana kebijakan yang tepat untuk mengatasi
masalah.
5) Dari kelompok I-IV siswa mampu menghargai keputusan bersama dan meghargai
pendapat dalam mengkaji tugas yang diberikan kepada siswa dan menyelesaikan
masalah-masalah yang telah diberikan kepada setiap kelompok.
6) Menyajikan Portofolio
Penyajian portofolio dilaksanakan setelah setiap kelompok yang dibagikan dapat
menyelesaikan portofolio pada tampilan kegiatan siswa atau tugas setiap kelompok.
e. Merefleksikan pada pengalaman belajar
Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa mempelajari keutuhan negara
kesatuan republik indonesia dalam model portofolio.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Portofolio pada Materi Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di Kelas 5 SD

Kelebihan :

1. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti keterampilan memecahkan


masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi,
mengumpulkan data, membuat laporan dan sebagainya.
2. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara siswa dan
guru.
3. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau menyusun laporan,
menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik.
4. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah
kemasyarakatan atau lingkungan nya.
5. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya, sehingga siswa
termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan.
6. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena sudah
melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan
aktifitas dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
Kekurangan :

1. Membutuhkan waktu yang relatif lama


2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah
4. Memerlukan biaya

Penulis mengambil Pendekatan Evocation (Evokasi) karena pendekatan ini menekankan pada
inisiatif siswa untuk mengekspresikan dirinya secara spontan yang didasarkan pada kebebasan dan
kesempatan. Dimana kaitannya dengan siswa melihat langsung yang terjadi dilingkungan masyarakat
bagaimana menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia. Untuk mengimplementasikan
pendekatan ini guru berperan dalam melakukan “breaking the ice” agar anak merasakan adanya
suasana terbuka, bersahabat dan kondusif untuk dapat “menyatakan dirinya” menyatakan apa yang
menjadi pemikirannya dan mengukapkan perasaannya.

Langkah-langkah pendekatan Evokasi adalah sebagai berikut :

1. Guru memberikan “breaking the ice” agar setiap anak merasakan kondusif untuk dapat
“menyatakan dirinya” menyatakan apa yang menjadi pemikirannya dan mengungkapkan
perasaannya.
2. Guru melatih siswa dengan cara memberikan topik pembelajaran agar siswa dapat
mengekspresikan pemikiran siswa untuk berpikir luas dalam menangapi permasalahan
pembelajaran. Salah satu bentuk pendewasaan agar terbiasa dalam merasakan masa-masa
yang akan datang mereka pun dapat berbuat yang sama atau bahkan melebihinya.
3. Keberhasilan pendekatan bergantung pada dorongan dan rangsangan yang diberikan guru
dengan mengandalkan pada stimulus-stimulus keluarga dan masyarakat juga amat penting
oleh karena apa yang dibicarakan dalam kelas yang dibatasi oleh empat dinding kelas dapat
memberi makna dalam belajar siswa.
4. Siswa melakukan Kegiatan kerja kelompok dengan menyelesaikan materi pembelajaran yang
dikasih dapat menumbuhkan rasa saling bekerjasama dan bertukar pendapat dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran.
5. Setelah siswa melakukan kegiatan kerja kelompok dan menulis hasil diskusi yang mereka
lakukan, selanjutnya setiap perwakilan kelompok masing-masing membacakan hasil diskusi
didepan kelas.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Evokasi menekankan keberanian dari
inisiatif siswa untuk mengekspresikan dirinya secara spontan atas dasar kebebasan dan kesempatan
belajar yang diciptakan guru. Mengarahkan siswa untuk bisa berkesempatan atau bebas seluas-luasnya
untuk mengutarakan atau mengekspresikan respon atau tanggapan terhadap sesuatu dalam menjaga
keutuhan NKRI bagaimana hal-hal yang perlu dilakukan dalam menjaga keutuhan NKRI. Untuk dapat
mengimplementasikan pendekatan ini guru dituntu dapat menciptakan iklim belajar yang sejuk,
menyenangkan, bebas dari tekanan, terbuka, dan bersahabat sehingga siswa berani mengekspresikan
dirinya dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendekatan ini.
KESIMPULAN

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam materi Keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia diperlukan model dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
Maka dari itu untuk mencapai tujuan dari pembelajaran ini kegiatan pembelajaran harus berjalan
sesuai materi model pembelajaran portofolio dan pendekatan evokasi . Model pembelajaran portofolio
dan pendekatan evokasi merupakan salah satu alternatif yang dipilih untuk memudahkan guru dalam
menyampaikan proses pembelajaran mengenai Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pengertian luas, model pembelajaran portofolio merupakan suatu proses pembelajaran
dalam mempelajari suatu materi tertentu dari awal sampai akhir, dan hasil pekerjaan siswa tersebut
dikumpulkan atau didokumentasikan kemudian disimpan menjadi satu. Portofolio yang disimpan
menjadi satu dalam bentuk dokumentasi dari hasil belajar siswa berupa hasil tes,tugas-tugas,catatan
anekdot,piagam,dan dokumentasi lainnya.

Pendekatan Evokasi adalah pendekatan yang menekankan pada inisiatif siswa untuk
mengekspresikan dirinya secara spontan yang didasarkan pada kebebasan dan kesempatan.
Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk bisa berkesempatan atau bebas seluas-luasnya untuk
mengutarakan atau mengekspresikan respon atau tanggapan terhadap sesuatu dalam menjaga
keutuhan NKRI bagaimana hal-hal yang perlu dilakukan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mampu menerapkan model pembelajaran portofolio
dan pendekatan evokasi pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan materi “Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia” berjalan dengan efisien dan efektif yang diterapkan didalam
kelas, agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan dan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas V
Jakarta : Pusat Perbukuan, Depertemen Pendidikan Nasional, 2008

Mukhamad Murdiona. 2012. Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio.


Yogyakarta: PenerbitOmbak

Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih (2008), Pendidikan Kewarganegaraan


untuk SD Kelas V, Pusat Perbukuan Dapertemen Pendidikan Nasional Jakarta, PT.
Pustaka Insan Madani.

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/PPKN/Modul%20Pembelajaran/PPKn_Pembelajaran-
1.pdf

http://repository.uki.ac.id/436/1/Pancasila%20dalam%20Menjaga%20Keutuhan%20NKRI.pdf

Anda mungkin juga menyukai