Bab 4-5
Bab 4-5
A. Hasil Penelitian
tahun 2022, responden dalam penelitian ini adalah penderita nyeri sendi
jawaban kuisoner.
1. Analisis Univariat
68
69
124,3, dengan standar deviasi 3,04. Skor nyeri sendi pada lansia
paling rendah adalah 116 dan paling tinggi adalah 129. Dari hasil estimasi
Imaginary adalah 50,0 dengan standar deviasi 9,52. Nyeri Sendi pada
lansia paling rendah adalah 27,00 dan paling tinggi adalah 69,00. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini Nyeri Sendi
2. Analisis Bivariat
(Sig) data pres test Nyeri Sendi adalah 0.181 atau probabilitas lebih dari
0,05 yang berarti populasi berdistribusi normal dan pada pada kolom
signifikan (Sig) data post test Nyeri Sendi adalah 0.714 atau probabilitas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata pre test nyeri
sendi lansia sebesar 124,3 dan rata-rata post test nyeri sendi lansia sebesar
50,0. Rata – rata perbedaan nyeri sendi lansia pre test dan post test adalah
74,3. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-
rata nyeri sendi lansia sebelum dan sesudah teknik gerak relaksasi guided
imaginary . Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t diperoleh nilai t sebesar
32,145 dan p value sebesar 0,000 (< 0,05) yang berarti hipotesis nol ditolak.
2022.
B. Pembahasan
sebelum intervensi guided imaginary dengan nyeri sendi berat skor (6-10).
nyeri.
biasanya simetris, jika radang ini menahun, terjadi kerusakan pada tulang
rawan sendi dan tulang otot ligamen dalam sendi. Seseorang yang
(Chintyawaty, 2014).
untuk mereduksi nyeri luka bakar, sakit kepala migrain dan nyeri pasca
operasi (Brannon & Feist, 2000). Menurut Smeltzer dan Bare (2002),
Penelitian yang dilakukan oleh John Foward (2015) pada pada usia 38-
penurunan nyeri yang semula dari skala nyeri berat pada pengelolaan
90% dari tingkat nyeri yang dirasalan responden. Respon nyeri yang
intensitas nyeri.
T3 (1 bulan follow-up).
nyeri sendi rheumatik sering merasakan nyeri di malam hari pada daerah
sendi dan upaya dari peneliti yaitu diharapkan penderita melakukan terapi
ataupun pengobatan secara rutin ke pusat kesehatan agar nyeri pada sendi
distraksi (Kozier & Erb, 2009). Lingkungan yang bebas dari distraksi
diperlukan oleh subjek guna berfokus pada imajinasi yang dipilih. Untuk
imajinasi dan harus memahami secara lengkap tentang apa yang harus
Berbicara jelas dengan nada suara yang tenang dan netral. Meminta subjek
untuk memperoleh relaksasi dan menjauhkan diri dari sensasi yang tidak
pikiran sadar saat individu merasakan nyeri pada saat menstruasi, maka
2009).
nyeri sendi rheumatik sering merasakan nyeri di malam hari pada daerah
78
sendi dan upaya dari peneliti yaitu diharapkan penderita melakukan terapi
ataupun pengobatan secara rutin ke pusat kesehatan agar nyeri pada sendi
di peroleh hasil bahwa terdapat perubahan nyeri pada sendi sebelum dan
tahun 2022.
managemen yang sering tidak adekuat (Monti DA, 1998 dalam Martono,
2012).
atas penyebab rasa nyeri. Bila nyeri disebabkan oleh penyakit vaskuler
yang lebih pada daerah kulit dan kuku, sedangkan obat yang
teknik relakssi nafas dalam dengan penurunan tingkat nyeri pada lansia
pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap intesitas nyeri pada ibu
nyeri sendi rheumatik sering merasakan nyeri di malam hari pada daerah
sendi dan upaya dari peneliti yaitu diharapkan penderita melakukan terapi
ataupun pengobatan secara rutin ke pusat kesehatan agar nyeri pada sendi
BAB V
A. Kesimpulan
81
82
B. Saran
1. Responden
Rheumatik.
sebagai salah satu materi terapi modalitas dalam blok perkuliahan dan