Dosen Pengampu:
Isyhrohil Muyassaroh, SE.,MSA
Disusun oleh:
Sharla Martiza Fitri 20401028
Astria Novi Nurani 20401029
Shofia Nur laili 20401032
Segala Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat-Nya yang selalu menyertai dalam setiap aktivitas, sehingga penulis
dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Laporan Keuangan Entitas
Syariah.
kami selaku penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu
IsyhrohilMuyassaroh, SE.,MSA. selaku dosen pengampu dan semua pihak yang
telah ikutberpartisipasi dalam memberikan semangat, motivasi dan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari bahwa di dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna serta banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran
membangun sangat diperlukan bagi kami. Terima kasih atas perhatiannya, semoga
dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan keilmuwan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………1
C. Tujuan..................................................................................................1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Karakteristik kualitatif laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Elex Media Komputindo,20.09.2022. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer.10-12
perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta
peristiwa lain yang sama dalam sebuah entitas Syariah dari satu periode ke
periode dalam entitas syariah yang berbeda ketaatan pada standar
akuntansi keuangan syariah termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi
yang digunakan oleh entitas Syariah membantu pencapaian daya banding.
Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan
keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi hambatan dalam
memperkenalkan standar akuntansi keuangan syariah yang lebih baik
entitas syariah tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi
selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan identitas
Syariah juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau
ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih handal berhubungan
berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan kinerja dan
perubahan posisi keuangan antar periode entitas Syariah perlu menyajikan
informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.2
B. Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial
entitas syariah, meliputi : Laporan Posisi Keuangan/Neraca (balance sheet),
laporan laba rugi (income statement), laporan arus kas (cash flow statement),
dan laporan perubahan ekuitas.
b. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Balance Sheet)
Laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur posisi keuangan
entitas syariah adalah neraca yang terdiri dari asset, kewajiban (liabilities),
dana syirkah temporer, dan ekuitas. Pos-pos ini dapat didefinisikan sebagai
berikut:
2
Ahmad Ifham Sholihin,2013, BUKU PINTAR EKONOMI SYARIAH,377-388
1) Aset, merupakan sumber daya yang dikuasai dan atau dikendalikan oleh
entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, atau diharapkan
dapat memberikan manfaat ekonomi bagi entitas syariah di masa depan.
2) Kewajiban, merupakan hutang entitas syariah masa kini yang timbul
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya berupa
pengorbanan manfaat ekonomi dari sumber daya entitas syariah yang
mungkin mengandung manfaat ekonomi di masa depan.
3) Dana syirkah temporer, adalah dana yang diterima entitas syariah dari
individu maupun pihak lainnya sebagai investasi dalam jangka waktu
tertentu, dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian bagi hasil
berdasarkan kesepakatan. Kerugian dalam pengelolaan dana syirkah
temporer tidak perlu di kembalikan apabila tidak disebabkan oleh
kelalaian atau wanprestasi entitas syariah.
4) Ekuitas, merupakan hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi
semua kewajiban dan dana syirkah temporer. Dalam sebuah entitas
bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.
b. Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur laporan laba rugi entitas
syariah terdiri dari:
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau
penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Definisi penghasilan meliputi
baik pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan
timbul karena aktivitas utama entitas syariah seperti margin penjualan,
ujrah sewa, bagi hasil, dan fee jasa. Sedang keuntungan mencerminkan
pos lainnya yang memenuhi kriteria penghasilan tapi bukan dari aktivitas
utama.
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (Depositors
Share on Return of Temporary Syirkah Funds) adalah bagian bagi hasil
pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama
entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan. Unsur ini tidak
bisa dikelompokkan sebagai unsur beban (ketika untung) atau
pendapatan (ketika rugi).
3. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau
terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal
c. laporan rekonsiliasi dan bagi hasil
merupakan yang digunakan untuk mengetahui kebenaran pendapatan yang
benar-benar atau nyata diterima oleh lembaga keuangan syariah yang
merupakan pendapatan yang dibagi hasilkan dengan pemilik dana. Halyang
harus diperhatikan ketika menyusun laporan ini:
1. Rekonsiliasi merupakan perbedaan antara pendaptan bank syariah yang
menggunakan dasar akrual dengan pendapatan yang dibagikan kepada
pemilikdana yang menggunakan dasar kas
2. Didalam laporan rekonsiliasi menyajikan :
a. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib
b. Penyesuaian atas pendapatan pengelolaan dana yang berupa kas atau
setara kas baikyang sudahditerima maupun belum diterima
c. Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
d. Bagian bank syariah atas pendapatan yang tersedia untuk bagihasil
e. Bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia bagipemilik dana
baik yang didistribusikan maupun belum .
3. Dasar Pengaturan PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.
01. Bank menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
yang merupakan rekonsiliasi pendapatan Bank, yang menggunakan
dasar akrual, dan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik
dana yang menggunakan dasar kas.
02. Selain untuk menyampaikan informasi mengenai pendapatan usaha
utama dan bagi hasil untuk pemilik dana, Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan Bagi Hasil dapat digunakan untuk mengetahui arus
kas dari pendapatan usaha utama.
03. Perbedaan dasar pengakuan antara pendapatan yang diterima Bank
dengan pendapatan yang dibagihasilkan, mengharuskan Bank
menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil sebagai
bagian komponen utama Laporan Keuangan.
04. Dalam Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil, Bank
menyajikan:
a. pendapatan usaha utama, dasar akrual.
b. penyesuaian atas: i. dikurangi dengan pendapatan usaha utama
periode berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima; ii.
ditambah dengan pendapatan usaha utama periode sebelumnya yang
kas atau setara kasnya diterima di periode berjalan;
c. pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
d. bagian Bank atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
e. bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
05. Formula perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil adalah:
Pendapatan usaha utama periode berjalan + pendapatan usaha utama
periode sebelumnya yang kas atau setara kasnya diterima di periode
berjalan - pendapatan usaha utama periode berjalan yang kas atau
setara kasnya belum diterima
06. Penyesuaian atas pendapatan usaha utama dilakukan untuk
menentukan pendapatan usaha utama yang sudah terealisasi dalam kas
atau setara kas (pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil).
07. Penentuan hak pihak ketiga/nasabah penyimpan atas bagi hasil dana
syirkah temporer, adalah sebagai berikut:
a. Penentuan “porsi pendapatan usaha utama” yang telah diterima kasnya
(dasar kas) yang didanai dari simpanan nasabah penyimpan berdasarkan
akad mudharabah dan musyarakah dan dari dana lain, yang meliputi:
i. Jumlah simpanan nasabah yang berhasil dihimpun selama periode
berjalan; ii. Jumlah dana yang berhasil disalurkan oleh Bank; iii. Hasil
penyaluran dana (pendapatan usaha utama) dasar kas yang diterima Bank;
dan iv. Jumlah hasil penyaluran dana (pendapatan usaha utama) dasar kas
yang harus dibagihasilkan antara Bank dan nasabah penyimpan.
b. Penentuan “hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer”
dengan menyusun tabel penyaluran revenue/profit yang meliputi:
i. Jenis produk yang dijadikan sarana penghimpunan dana nasabah; ii.
Saldo dana rata-rata selama satu periode untuk setiap jenis produk
penghimpunan dana nasabah dan total saldo dana rata-rata untuk seluruh
jenis produk penghimpunan dana nasabah; iii. Jumlah pendapatan untuk
setiap jenis produk penghimpunan dana nasabah yang akan dibagihasilkan
antara nasabah penyimpan dan Bank dan total pendapatan yang akan
dibagihasilkan untuk seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah;
iv. Jumlah porsi bagi hasil secara agregat untuk nasabah pada setiap jenis
produk penghimpunan dana nasabah dan total bagi hasil untuk nasabah
dari seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah; dan v. Jumlah
porsi bagi hasil secara agregat untuk Bank dari setiap jenis produk
penghimpunan dana nasabah dan total porsi bagi hasil untuk Bank dari
seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah.
dan penyaluran dana zakat. Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan
dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka
waktu, serta saldo dana zakat pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat
berasal dari entitas syariah dan pihak lain yang diterima untuk disalurkan
kepada yang berhak. Dimana laporan sumber dan penggunaan dana zakat
terdiri dari beberapa unsur yaitu:
a) Fakir
b) Miskin
c) Riqab
e) Muallaf
f) Fiisabilillah
h) Amil
5. Saldo akhir dana zakat Ilustrasi Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat
1. Infak
2. Sedekah
3. Hasil pengelolaan wakaf yang sesuai dengan UU yang berlaku
4. Pengembalian dana kebajikan yang bersifat produktif
5. Diambil dari denda
6. Diambil dari pendapatan non halal, serta
7. Diambil dari sumbangan dan atau hibah
Adapun yang dimaksudkan dengan infak dan juga sedekah dalam konsep
dana kebajikan ini adalah berbagai jenis dari infak dan juga sedekah yang
dalam hal penggunannya telah ditentukan secara khusus serta juga yang
penggunaannya tidak diperuntukkan secara khusus. Adapun yang
dimaksudkan dengan denda adalah berupa sanksi dalam bentuk uang yang
diberikan oleh bank syariah kepada pihak nasabah yang sebenarnya mampu
dalam melakukan pembayaran kewajibannya kepada pihak bank syariah,
akan tetapi dalam pelaksanannya selalu memberikan alasan untuk menunda
3
Ali Kholifah, “Penjayian Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Kebajikan KJKS BMT Mandiri
Sejahtera Gresik Berdasarkan PSAK No. 101”, Jurnal Akuntansi Integratif, vol. 1,No.1, April 2015.
51. Diakses melalui file:///C:/Users/USERALL/Downloads/fatikul,+Journal+editor,
+3.+Alif+Kholifah.pdf pada Minggu, 18 September 2022 jam 20.15 WIB.
pembayaran. Pada intinya semua penerimaan yang diterima oleh bank
syariah yang berasal daro denda akan dimaksukkan ke dalam bentuk dana
kebajikan.4
Kebijakan Akuntansi
4
Diakses melalui https://accounting.binus.ac.id/2021/12/14/pengantar-akuntansi-untuk-dana-
kebajikan/ pada minggu 18 September 2022 jam 21.00 WIB.
Ekonomi makro
Kebijakan ekonomi
Pencapaian target APBD/APBN
Hambatan perusahaan untuk mencapai target.
6. Tujuan Lainnya
5
Diakses melalui, https://www.jurnal.id/id/blog/catatan-laporan-atas-keuangan-adalah/ pada
minggu 18 September 2022 jam 20.30 WIB.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang
membuat informasi berguna bagi tiap pemakainya dalam pengambilan
keputusan terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu yang dapat
dipahami relevan keandalan dan dapat dibandingkan. Komponen laporan
keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial entitas syariah, meliputi :
Laporan Posisi Keuangan/Neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income
statement), laporan arus kas (cash flow statement), dan laporan perubahan
ekuitas. Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur laporan sumber dan
penyaluran dana zakat adalah sumber dana zakat dan penyaluran dana zakat. Unsur
dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi sumber dana,
penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat pada
tanggal tertentu.
DAFTAR PUSTAKA