Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Keuangan Syariah

Dosen Pengampu:
Isyhrohil Muyassaroh, SE.,MSA

Disusun oleh:
Sharla Martiza Fitri 20401028
Astria Novi Nurani 20401029
Shofia Nur laili 20401032

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat-Nya yang selalu menyertai dalam setiap aktivitas, sehingga penulis
dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Laporan Keuangan Entitas
Syariah.
kami selaku penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu
IsyhrohilMuyassaroh, SE.,MSA. selaku dosen pengampu dan semua pihak yang
telah ikutberpartisipasi dalam memberikan semangat, motivasi dan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari bahwa di dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna serta banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran
membangun sangat diperlukan bagi kami. Terima kasih atas perhatiannya, semoga
dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan keilmuwan bagi pembaca.

Kediri, 20 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………1
C. Tujuan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................2


A. Karakteristik kualitatif laporan keuangan…………………………….
B. Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah……………………………
BAB III PENUTUP ..............................................................................................11
A. Kesimpulan .........................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..12


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut dapat menjangkau, relevan, andal dan
dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dipesanan
oleh pihak pihak yang kepentingan dengan bank karena secara umum
laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari
kejadian masalalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non
keuangan. Ada beberapa perbedaan tidak yakin antara laporan keuangan
lembaga syariah dan laporan lembaga keuangan konvensional. Tidak –
tidak yang ada dalam laporan keuangan lembaga syariah antara lain,
neraca, laporan labarugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, laporan
perubahan dan investasi sedang, laporan sumber dan penggunaan dan
zakat, infaq dan shodaqoh, laporan sumberdan penggunaan dana qardhul
hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada dalamlaporan keuangan lembaga
konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporanperubahan ekuitas,
laporan arus kas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik kualitatif laporan keuangan?
2. Apa saja Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Karakteristik kualitatif laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik kualitatif laporan keuangan


karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat
informasi berguna bagi tiap pemakainya dalam pengambilan keputusan
terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu yang dapat dipahami
relevan keandalan dan dapat dibandingkan
1. dapat dipahami
kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pemakai
dalam hal ini pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi bisnis akuntansi serta kemauan untuk
mempelajari informasi namun demikian informasi yang kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk
dipahami oleh pemakai tertentu
2. relevan
agar bermanfaat informasi harus memenuhi kebutuhan Para
pemakai dalam proses pengambilan keputusan informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu masa kini atau masa
depan menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu
relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dalam dan materialitasnya
informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dalam mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.
3. Keandalan
Agar bermanfaat informasi juga harus andal atau realibel informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesalkan
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian
yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan
dengan jujur suatu peristiwa lain yang seharusnya disajikan maka
peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya untuk bentuk hukumnya selain itu
informasi harus diarahkan pada kebutuhan untuk pemakai dan tidak
bergantung kepada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan
tertentu ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan
hakikat serta tingkatannya menggunakan pertimbangan sehat agar dapat
diandalkan informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dengan
batasan materialitas dan biaya kesengajaan untuk mengungkapkan
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan menyesatkan.1
4. Dapat dibandingkan
Dapat dibandingkan pemakai harus dapat membandingkan laporan
keuangan entitas Syariah antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar entitas Syariah untuk
mengevaluasi posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan
dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk entitas Syariah tersebut antar periode entitas syariah yang
sama untuk entitas syariah yang berbeda maupun dengan entitas lain.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat
diperbandingkan adalah bahwa memakai harus mendapat informasi
tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan dan perubahan kebijakan yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi

1
Elex Media Komputindo,20.09.2022. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer.10-12
perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta
peristiwa lain yang sama dalam sebuah entitas Syariah dari satu periode ke
periode dalam entitas syariah yang berbeda ketaatan pada standar
akuntansi keuangan syariah termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi
yang digunakan oleh entitas Syariah membantu pencapaian daya banding.
Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan
keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi hambatan dalam
memperkenalkan standar akuntansi keuangan syariah yang lebih baik
entitas syariah tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi
selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan identitas
Syariah juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau
ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih handal berhubungan
berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan kinerja dan
perubahan posisi keuangan antar periode entitas Syariah perlu menyajikan
informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.2
B. Unsur Laporan Keuangan Entitas Syariah
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial
entitas syariah, meliputi : Laporan Posisi Keuangan/Neraca (balance sheet),
laporan laba rugi (income statement), laporan arus kas (cash flow statement),
dan laporan perubahan ekuitas.
b. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Balance Sheet)
Laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur posisi keuangan
entitas syariah adalah neraca yang terdiri dari asset, kewajiban (liabilities),
dana syirkah temporer, dan ekuitas. Pos-pos ini dapat didefinisikan sebagai
berikut:

2
Ahmad Ifham Sholihin,2013, BUKU PINTAR EKONOMI SYARIAH,377-388
1) Aset, merupakan sumber daya yang dikuasai dan atau dikendalikan oleh
entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, atau diharapkan
dapat memberikan manfaat ekonomi bagi entitas syariah di masa depan.
2) Kewajiban, merupakan hutang entitas syariah masa kini yang timbul
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya berupa
pengorbanan manfaat ekonomi dari sumber daya entitas syariah yang
mungkin mengandung manfaat ekonomi di masa depan.
3) Dana syirkah temporer, adalah dana yang diterima entitas syariah dari
individu maupun pihak lainnya sebagai investasi dalam jangka waktu
tertentu, dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian bagi hasil
berdasarkan kesepakatan. Kerugian dalam pengelolaan dana syirkah
temporer tidak perlu di kembalikan apabila tidak disebabkan oleh
kelalaian atau wanprestasi entitas syariah.
4) Ekuitas, merupakan hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi
semua kewajiban dan dana syirkah temporer. Dalam sebuah entitas
bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.
b. Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur laporan laba rugi entitas
syariah terdiri dari:
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau
penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Definisi penghasilan meliputi
baik pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan
timbul karena aktivitas utama entitas syariah seperti margin penjualan,
ujrah sewa, bagi hasil, dan fee jasa. Sedang keuntungan mencerminkan
pos lainnya yang memenuhi kriteria penghasilan tapi bukan dari aktivitas
utama.
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (Depositors
Share on Return of Temporary Syirkah Funds) adalah bagian bagi hasil
pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama
entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan. Unsur ini tidak
bisa dikelompokkan sebagai unsur beban (ketika untung) atau
pendapatan (ketika rugi).
3. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau
terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal
c. laporan rekonsiliasi dan bagi hasil
merupakan yang digunakan untuk mengetahui kebenaran pendapatan yang
benar-benar atau nyata diterima oleh lembaga keuangan syariah yang
merupakan pendapatan yang dibagi hasilkan dengan pemilik dana. Halyang
harus diperhatikan ketika menyusun laporan ini:
1. Rekonsiliasi merupakan perbedaan antara pendaptan bank syariah yang
menggunakan dasar akrual dengan pendapatan yang dibagikan kepada
pemilikdana yang menggunakan dasar kas
2. Didalam laporan rekonsiliasi menyajikan :
a. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib
b. Penyesuaian atas pendapatan pengelolaan dana yang berupa kas atau
setara kas baikyang sudahditerima maupun belum diterima
c. Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
d. Bagian bank syariah atas pendapatan yang tersedia untuk bagihasil
e. Bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia bagipemilik dana
baik yang didistribusikan maupun belum .
3. Dasar Pengaturan PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.
01. Bank menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
yang merupakan rekonsiliasi pendapatan Bank, yang menggunakan
dasar akrual, dan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik
dana yang menggunakan dasar kas.
02. Selain untuk menyampaikan informasi mengenai pendapatan usaha
utama dan bagi hasil untuk pemilik dana, Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan Bagi Hasil dapat digunakan untuk mengetahui arus
kas dari pendapatan usaha utama.
03. Perbedaan dasar pengakuan antara pendapatan yang diterima Bank
dengan pendapatan yang dibagihasilkan, mengharuskan Bank
menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil sebagai
bagian komponen utama Laporan Keuangan.
04. Dalam Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil, Bank
menyajikan:
a. pendapatan usaha utama, dasar akrual.
b. penyesuaian atas: i. dikurangi dengan pendapatan usaha utama
periode berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima; ii.
ditambah dengan pendapatan usaha utama periode sebelumnya yang
kas atau setara kasnya diterima di periode berjalan;
c. pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
d. bagian Bank atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
e. bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil.
05. Formula perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil adalah:
Pendapatan usaha utama periode berjalan + pendapatan usaha utama
periode sebelumnya yang kas atau setara kasnya diterima di periode
berjalan - pendapatan usaha utama periode berjalan yang kas atau
setara kasnya belum diterima
06. Penyesuaian atas pendapatan usaha utama dilakukan untuk
menentukan pendapatan usaha utama yang sudah terealisasi dalam kas
atau setara kas (pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil).
07. Penentuan hak pihak ketiga/nasabah penyimpan atas bagi hasil dana
syirkah temporer, adalah sebagai berikut:
a. Penentuan “porsi pendapatan usaha utama” yang telah diterima kasnya
(dasar kas) yang didanai dari simpanan nasabah penyimpan berdasarkan
akad mudharabah dan musyarakah dan dari dana lain, yang meliputi:
i. Jumlah simpanan nasabah yang berhasil dihimpun selama periode
berjalan; ii. Jumlah dana yang berhasil disalurkan oleh Bank; iii. Hasil
penyaluran dana (pendapatan usaha utama) dasar kas yang diterima Bank;
dan iv. Jumlah hasil penyaluran dana (pendapatan usaha utama) dasar kas
yang harus dibagihasilkan antara Bank dan nasabah penyimpan.
b. Penentuan “hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer”
dengan menyusun tabel penyaluran revenue/profit yang meliputi:
i. Jenis produk yang dijadikan sarana penghimpunan dana nasabah; ii.
Saldo dana rata-rata selama satu periode untuk setiap jenis produk
penghimpunan dana nasabah dan total saldo dana rata-rata untuk seluruh
jenis produk penghimpunan dana nasabah; iii. Jumlah pendapatan untuk
setiap jenis produk penghimpunan dana nasabah yang akan dibagihasilkan
antara nasabah penyimpan dan Bank dan total pendapatan yang akan
dibagihasilkan untuk seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah;
iv. Jumlah porsi bagi hasil secara agregat untuk nasabah pada setiap jenis
produk penghimpunan dana nasabah dan total bagi hasil untuk nasabah
dari seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah; dan v. Jumlah
porsi bagi hasil secara agregat untuk Bank dari setiap jenis produk
penghimpunan dana nasabah dan total porsi bagi hasil untuk Bank dari
seluruh jenis produk penghimpunan dana nasabah.

d. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat


Unsur laporan sumber dan penyaluran dana zakat adalah sumber dana zakat

dan penyaluran dana zakat. Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan

dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka
waktu, serta saldo dana zakat pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat
berasal dari entitas syariah dan pihak lain yang diterima untuk disalurkan
kepada yang berhak. Dimana laporan sumber dan penggunaan dana zakat
terdiri dari beberapa unsur yaitu:

1. Dana zakat berasal dari wajib zakat (muzakki)

a) Zakat dari dalam entitas syariah

b) Zakat dari pihak luar entitas syariah

2. Penggunaan dana zakat

a) Fakir

b) Miskin

c) Riqab

d) Orang yang terlilit hutang (gharim)

e) Muallaf

f) Fiisabilillah

g) Orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil)

h) Amil

3. Kenaikan atau penurunan dana zakat

4. Saldo awal dana zakat dan

5. Saldo akhir dana zakat Ilustrasi Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat

e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan


Unsur laporan sumber dan penggunaaan dana kebajikan adalah sumber dana
kebajikan dan penggunaan dana kebajikan. Dana kebajikan merupakan dana
yang didapat dari dana subangan baik internal maupun eksternal. Dana yang
berasal dari internal berupa pengembalian dana kebajikan produktif, denda
dan pendapatan non halal sedangkan dana yang berasal darieksternal beupa
infaq, shadaqah, hasilpengelolaan wakaf.dana kebajikan disalurkan dalam
bentuk akad qard dan qard al hasan dimanakedua akad ini disalurkan dengan
tujuan sosial.3

Penyajian Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Berdasarkan


PSAK No. 101 Sebelumnya sudah dijelaskan pada bab 2 dimana BMT yang
berbadan hukum sebagai koperasi Jasa Keuangan Syariah, peraturan terkait
laporan keuangan mengacu pada peraturan menteri koperasi dan UMKM
nomor 35.2 tahun 2007 tentang Standar Operasional Manajemen Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan (UJKS). BMT
memiliki wajib menyampaikan laporan keuangan kepada para pemakai
laporan keuangan. Dan pada salah satu kegiatan BMT adalah menerima dan
menyalurkan dana ZIS maka BMT wajib membuat laporan penerimaan dan
penyaluran dana ZIS dimana dalam pembuatan laporan ini BMT harus
menbgacu pada prinsip Akuntansi Syariah yang berlaku umum.
Berdasarkan PSAK 101 tersebut, terutama dalam paragraph 75 maka
dikatakan sumber dari dana kebajikan adalah :

1. Infak
2. Sedekah
3. Hasil pengelolaan wakaf yang sesuai dengan UU yang berlaku
4. Pengembalian dana kebajikan yang bersifat produktif
5. Diambil dari denda
6. Diambil dari pendapatan non halal, serta
7. Diambil dari sumbangan dan atau hibah
Adapun yang dimaksudkan dengan infak dan juga sedekah dalam konsep
dana kebajikan ini adalah berbagai jenis dari infak dan juga sedekah yang
dalam hal penggunannya telah ditentukan secara khusus serta juga yang
penggunaannya tidak diperuntukkan secara khusus. Adapun yang
dimaksudkan dengan denda adalah berupa sanksi dalam bentuk uang yang
diberikan oleh bank syariah kepada pihak nasabah yang sebenarnya mampu
dalam melakukan pembayaran kewajibannya kepada pihak bank syariah,
akan tetapi dalam pelaksanannya selalu memberikan alasan untuk menunda

3
Ali Kholifah, “Penjayian Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Kebajikan KJKS BMT Mandiri
Sejahtera Gresik Berdasarkan PSAK No. 101”, Jurnal Akuntansi Integratif, vol. 1,No.1, April 2015.
51. Diakses melalui file:///C:/Users/USERALL/Downloads/fatikul,+Journal+editor,
+3.+Alif+Kholifah.pdf pada Minggu, 18 September 2022 jam 20.15 WIB.
pembayaran. Pada intinya semua penerimaan yang diterima oleh bank
syariah yang berasal daro denda akan dimaksukkan ke dalam bentuk dana
kebajikan.4

f. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


Catatan Atas Laporan Kuangan (CALK) terdiri dari unsur kebijkan
akuntansi dan penjelasan atas informai keuangan.

Unsur Umum/Penjelasan Perusahaan

Unsur pertama yang harus ada yaitu unsur umum/penjelasan


Perusahaan. Pada unsur ini, Anda harus menjelaskan sejarah dan
latar belakang berdirinya perusahaan tersebut. Selain itu, Anda juga
harus menjelaskan tentang AD/ART, visi misi, status badan
hukum, penawaran saham, dan kebijakan lainnya.

Kebijakan Akuntansi 

Unsur selanjutnya yaitu kebijakan akuntansi seperti asumsi dasar


dalam penyusunan laporan keuangan, pengukuran laporan
keuangan, multi currency, dan lain sebagainya.

Kebijakan Standar Akuntansi Keuangan

Unsur ini terdiri dari kepatuhan laporan keuangan kepada aturan-


aturan di Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Peraturan yang ada
dalam SAK sudah mencantumkan apa saja yang harus tertulis di
laporan keuangan.

Informasi Kebijakan Fiskal/Keuangan

Unsur selanjutnya yaitu informasi terkait kebijakan keuangan.


Unsur ini menyajikan informasi tentang:

4
Diakses melalui https://accounting.binus.ac.id/2021/12/14/pengantar-akuntansi-untuk-dana-
kebajikan/ pada minggu 18 September 2022 jam 21.00 WIB.
 Ekonomi makro
 Kebijakan ekonomi
 Pencapaian target APBD/APBN
 Hambatan perusahaan untuk mencapai target.

Ikhtisar Pencapaian Kinerja

Ikhtisar berarti rangkuman atau ringkasan dari pencapaian kerja


yang sudah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Pengguna Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan juga memiliki unsur


pengguna laporan keuangan. Unsur ini berisi orang-orang yang bisa
membaca dan menggunakan laporan keuangan. Contoh orang yang
bisa menggunakan laporan keuangan yaitu pemerintah, investor,
dan masyarakat. Contoh informasi lain tersebut yaitu
penggabungan dan pemekaran entitas, pergantian manajemen,
kesalahan pencatatan sebelumnya, dan lain sebagainya..

1. Memberikan informasi sumber daya

Tujuan pertama yaitu untuk memberikan informasi tentang sumber


daya yang tersedia untuk bisnis, seperti kapasitas produksi,
cadangan kas, jam kerja, inventaris, mekanisme pengiriman,
persentase WIP (work in progress), dan lainnya.

Informasi ini membantu dalam pemahaman bisnis yang lebih baik


karena perubahan dalam pemanfaatan sumber daya membantu
para stakeholders untuk mengambil keputusan keuangan.

2. Memberikan Informasi potensi penghasilan


Catatan laporan keuangan juga harus mengisyaratkan tentang
potensi penghasilan bisnis. Dengan aset dan kewajiban ekonomi,
manajemen dapat memutuskan tingkat ekspansi. Ketiga komponen
laporan keuangan secara bersamaan harus memberikan informasi
tentang kapasitas pendapatan entitas.

Dasar pengambilan keputusan 

Catatan atas laporan keuangan juga bertujuan untuk menjadi dasar


untuk pengambilan keputusan oleh stakeholders perusahaan,
seperti pemilik perusahaan, pemerintah, direktur, karyawan,
pelanggan, pemasok, penyedia keuangan dan masyarakat luas.
Karyawan perlu mengambil keputusan apakah akan tetap bekerja
atau tidak. Pelanggan perlu mengambil keputusan apakah akan
memberi lebih banyak pesanan atau tidak. Pemasok perlu
memikirkan apakah akan memasok atau tidak. Penyedia keuangan
juga harus mengambil keputusan apakah layak untuk memberikan
pinjaman kepada entitas atau tidak dan seterusnya.

Melaporkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan

Pemilik perusahaan tidak punya waktu untuk menghadiri operasi


bisnis setiap harinya, sehingga pemilik perusahaan pun menunjuk
manajemen untuk menantikan entitas tersebut. Keuangan yang kuat
merupakan gambaran efektivitas dan efisiensi pengambilan
keputusan oleh manajemen. Efektivitas berarti apakah tujuan
tercapai atau tidak.

Jadi, pemilik dapat berpikir apakah keputusan yang diambil oleh


mereka dalam menunjuk manajemen sudah tepat atau perlu ada
perubahan. Efisiensi berarti apakah target tercapai dalam waktu
yang wajar. Pemilik dapat memikirkan keputusan mereka dengan
mengamati rasio laba kotor dan rasio laba bersih beberapa tahun
terakhir.

5. Meningkatkan pemahaman pengguna akhir

Pengguna akhir berarti pemilik atau untuk siapa laporan keuangan


disusun. Semua undang-undang, peraturan, standar akuntansi,
kerangka akuntansi, ada di catatan atas laporan keuangan untuk
memastikan pemahaman pengguna akhir. Laporan keuangan adalah
ringkasan dari kegiatan operasional perusahaan selama periode
tertentu dan oleh karena itu diperlukan untuk menyediakan
berbagai penjelasan untuk membantu pemilik memahami laporan
dengan baik.

6. Tujuan Lainnya

Tujuan lainnya dari catatan atas laporan keuangan yaitu membantu


menyelesaikan perselisihan yang timbul antara berbagai pihak. 5
Selain itu, catatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan
informasi tentang kredibilitas entitas di dunia keuangan. Catatan
laporan keuangan juga bertujuan untuk memutuskan apakah saat
yang tepat untuk mengganti aset perusahaan dengan aset baru yang
memiliki peningkatan kapasitas. Selain itu, tujuan lainnya adalah
untuk memutuskan apakah akan berinvestasi di entitas lain untuk
memperluas kerajaan dan untuk membantu pemerintah dengan
informasi tentang pembayaran pajak, dan lainnya.

5
Diakses melalui, https://www.jurnal.id/id/blog/catatan-laporan-atas-keuangan-adalah/ pada
minggu 18 September 2022 jam 20.30 WIB.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang
membuat informasi berguna bagi tiap pemakainya dalam pengambilan
keputusan terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu yang dapat
dipahami relevan keandalan dan dapat dibandingkan. Komponen laporan
keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial entitas syariah, meliputi :
Laporan Posisi Keuangan/Neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income
statement), laporan arus kas (cash flow statement), dan laporan perubahan
ekuitas. Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur laporan sumber dan

penyaluran dana zakat adalah sumber dana zakat dan penyaluran dana zakat. Unsur

dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi sumber dana,
penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat pada
tanggal tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Elex Media Komputindo. (2022). Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan


Berbasis Komputer.
Ifham, Ahmad Sholihin. (2013). Buku pintar ekonomi syariah.
Kholifah, Ali. (2015). Penjayian Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana
Kebajikan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Gresik Berdasarkan PSAK No.
101. Jurnal Akuntansi Integratif. Vol. 1. No.1. Diakses melalui
file:///C:/Users/USERALL/Downloads/fatikul,+Journal+editor,
+3.+Alif+Kholifah.pdf pada Minggu, 18 September 2022 jam 20.15 WIB.
Diakses melalui https://accounting.binus.ac.id/2021/12/14/pengantar-akuntansi-
untuk-dana-kebajikan/ pada minggu 18 September 2022 jam 21.00 WIB.
Diakses melalui, https://www.jurnal.id/id/blog/catatan-laporan-atas-keuangan-
adalah/ pada minggu 18 September 2022 jam 20.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai