Dr. Aisah Dahlan Mental adalah sesuatu yang berhubungan dengan jiwa. Remaja yang merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri merka sendiri karena mengenal watak mereka dan pengaruh hormonal di fase kehidupan mereka sehingga dapat menikmati hidup A. Estrogen pada wanita Sang ratu Berkuasa, memegang kendali, mendominasi Temannya dopamin, oksitosin, asetikolin, dan norefinefrin. B. Testosteron pada pria Sang raja Dominan, agresif, dan sangat berkuasa Berorientasi pasa sasaran Berupaya keras untuk memenuhi hasratnya mencari pasangan C. Vasopresin Ksatria Menimbulkan sikap sopan kepada perempuan Hormon yang selalu bertahan untuk monogami Aktif melindungi wilayah orang-orang yang dia sayang Bersama Testosteron meningkatkan maskulinitas Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti, tabiat, dan dasarnya. Pesan program watak di otak jalan lewat sistem syaraf ke seluruh tubuh sehingga membentuk ciri di wajah, gestur tubuh, prilaku, cara berpikir, dan cara merasa.
Kesehatan Mental Pada Remaja
Dr. Irasila Darwin Remajaa (10-19 tahun) adalah fase yang unik dan formatif. Kebanyakan remaja memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, namun akibat perubahan emosi dan sosial, termasuk akibat kemiskinan, abuse, atau tindak kekerasan terhadap masalah keswa. Determinan Kesehatan Jiwa Masa remaja dan tahun-tahun awal masa remaja terjadi perubahan, misalnya meninggalkan rumah karena memulai universitas atau pekerjaan baru. Pada sebagian remaja ini adalah saat yang menyenangkan, namun juga dapat terjadi stres dan ketakutan Faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan jiwa selama masa remaja: 1. Keinginan untuk otonomi yang lebih besar, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, eksploitasi identitas seksual, dan peningkatan akses ke dan penggunakan teknologi 2. Pengaruh media dan norma-norma gender dapat memperburuk disparitas antara realitas hidup remaja dan persepsi atau aspirasi mereka untuk masa depan. 3. Kualitas kehidupan dalam keluarga, hubungan dengan teman sebaya mereka. 4. Tindak kekerasan seperti pola pengaruh kasar, penganiayaan, kekerasan seksual, bullying, serta masalah-masalah sosioal-ekonomi. Kondisi kesehatan jiwa pada remaja Menurut WHO, ¼ remaja di usia 16-24 tahun menderita gangguan kesehatan kejiwaan. Riset Online Div Psikiatri Anak dan Remaja FKUI pada usia 16-24 tahu: 1. 95,4% gejala kecemasan dan 88% mengalami gejala depresi 2. Penyelesaian masalah adalah bercerita pada teman (98,7%), menghindari masalah tersebut (94,1%), mencari informasi tentang cara mengatasi masalah dari internet (89,8) 3. Menyakiti diri sendiri (51,4), putus asa serta ingin mengakhiri hidup (57,8%) Gejala Utama Depresi: 1. Merasa sedih berkepanjangan lebih dari 2 minggu dan bertahan selama 2 bulan. 2. Hilanhg minat dan ketertarikan terhadap aktivitas menyenangkan yang biasanya menyenangkan. 3. Mudah lelah Psikosis 1. Gangguan Psikosis sering muncul dalam masa remasa akhir atau awal dewasa 2. Gejala psikosis dapat mencakup halusinasi atau delusi 3. Psikosis yang berat dapat merusak kemampuan remaja untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan. Dalam banyak konteks, remaja dengan psikosis sangat terstigma dan beresiko terjadi pelanggaran hak asasi manusia. Upaya Promotif & Preventif 1. Intervensi untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja bertujuan untuk memperkuat faktopr pelindung/protektif 2. Upaya promotif kesehatanjiwa dapat membantu remaja dalam membangun ketahanan sehingga mereka dapat mengatasi masalah baik dalam situasi sulit atau tertekan 3. Berbagai upaya pencegahan penyakit yang beresiko pada kondisi kesehatan jiwa memerlukan pendekatan yang berjenjang dan bervariasi misalnya, melalui keluarga, sekolah, komunitas, digital media, dll.