Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR HUKUM PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


PANCASILA SERTA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN
PERKEMBANGANNYA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH
M. Nayif Abdurrahman
M. Alfauzi
Siti Solihat
Syahrul Mubarok
Ida Farida
Neng Nenah Awaliah
Jodi
Nur Fitri Aynaya
Sentia
Siti Maemunah
Siti Salmah Nurainah
Suanah
Robiatul Adawiyah
Elvida Rahayu
Irwansyah
Dosen Pengampu :
Rahmawati Alwi M.P.d
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Dasar Hukum Pengertian dan Ruang Lingkup
Pancasila serta Sejarah Perumusan Pancasila dan Perkembangannya " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Dasar Hukum Pancasila bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmawati Alwi M.P.d selaku guru Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 13 Oktober 2021


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
DASAR HUKUM PANCASILA.....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................6
PENGERTIAN PANCASILA.........................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
RUANG LINGKUP PANCASILA.................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................................10
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA....................................................................................10
BAB V.................................................................................................................................................12
SEJARAH PERKEMBANGAN PANCASILA...........................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................................................15
BAB I
DASAR HUKUM PANCASILA

Pancasila tetap mempunyai tempat disistem hukum nasional walaupun tidak dapat
ketentuan pada hukum positif dimana dijelaskan mengenai kedudukan Pancasila pada
kehidupan berbangsa bernegara.konsekuensi yuridis konstitusional yang sangat kuat ada pada
Pancasila karena ditempatkan nilai Pancasila pada pembukaan UUD 1995.Nilai tersebut bisa
digunakan untuk mempersatukan sebagai satu negara cara yang mempunyai kesempatan
hidup pada organisasi negara.Pancasila dalam perubahan UUD 1945 karena tidak lagi sesuai
dengan tuntutan zaman serta memiliki beberapa kelemahan yang menimbulkan
penyalahgunaan wewenang itulah yang mendasari perubahan begitu mendasar pada UUD
1945 yang juga menjadi tuntutan reformasi.Nilai Pancasila tetap menjadi pijakan utama
dalam perubahan tersebut.1999-2002 waktu terjadinya perubahan rangkaiannya berlaku
bertahap sesuai dengan materi yang disetujui.Perubahan tersebut berdasarkan atas persetujuan
yang mengarah pada perubahan UUD 1945 yang telah disetujui pada awal pembahasanyakni:
Pertama,tidak melakukan perubahan pada pembukaan UUD 1945 tanpa bertujuan untuk
memberikan perlakuan berbeda tapi hal itu dipengaruhi pada pembukaan sangat luas
mencakup tentang tujuan bernegara dan nilai Pancasila yang seluruh komponen bangsa
meyakininya sebagai dasar berdirinya bangsa Indonesia.
a.Ketuhanan Yang Maha Esa
Merupakan sila pertama yang posisinya semakin diperkuat pasca perubahan UUD1945,
beberapa hal yang bisa kita lihat adalah: Pertama secara sprit,filosofi dan substansial yang
terdapat pada UUD1945 semua bersumber pada nilai ketuhanan. Kedua secara implisit
ataupun eksplisit tidak terdapat atau satu ayat pun dalam UUD1945 yang dinilai bertentangan
dengan nilai ketuhanan. Ketiga,UUD 1945 mempertajam bahwa nilai ketuhanan ialah perahu
taman dari konstitusiitu, hal ini tercermin dari 8 ketentuan yaitu:
1. Pembukaan UUD1945 alinea ketiga
2. Kewajiban presiden serta wakil presiden bersumpah menurut agamanya,terdapat pada
pasal UUD 1945
3. Kewenangan DPD mengajukan pertimbangan terhadap DPR atas RUU yang memiliki
terkaitan
dengan agama serta mengawasi pelaksanaan UU yang berkaitan dengan agama.Hal
ini terdapat pada pasal 22 diayat (2)dan ayat(3)UUD1945.
4. Peradilan agama pasal 24 ayat(2)ayat UUD 1945.
5. Setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang telah ditentukan oleh UU guna
menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak orang lain dan mematuhi tuntutan yang adil
sesuai pertimbangan moral nilai nilai di agama keamanan dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat yang demokratis.Hal ini terdapat pada pasal 28 J ayat 2 UUD 1945.
6. Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945.
7. Pasal 31 ayat Quran buka (3) UUD 1945
8. Pasal 31 ayat (5)
B.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Hal ini dimuatkan karena HAM adalah hal yang sangat penting.UUD 1945 sangatlah
memperkuat sila kedua Pancasila ini.Hal tersebut terlihat dari bab XAbmengenai hak asasi
manusia yangberisi 10 pasal dengan 24 ayat.Kewajiban juga dibicarakan dalam konsep HAM
bukan sekedar membahas mengenai hak cipta setiap orang.Hal ini akan mewujudkan
terjadinya perimbangan antara hak dan kewajiban.
C.Persatuan Indonesia
Negara kesatuan adalah penerjemah UU 1945 terhadap sila ketiga ini.Hal ini
kemudian juga ditegaskan pada perubahan UUD 1945 serta peraturan perundangan
dibawahnya.Hal ini juga bertujuan untuk menunjukkan konsep Indonesia yang bukan sekedar
ilmiah dibidang kenegaraan namun untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia sebagai
bangsa merdeka.
D.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Kerakyatan dan Permusyawaratan Perwakilan adalah 2 kata kunc iyang perlu
didiskusikan pada sila keempat Pancasila ini.Kerakyatan diartikan sebagai peneguh elemen
serta meningkatkan mutu pada masyarakat sipil yang kemudian mengarah terjadinya
Permusyawaratan atau pun perwakilan yang bertujuan check and balance.Ini adalah
pengertian kerakyatan pada kongres Pancasila diYogyakarta.Memberikan kedaulatan kepada
rakyat seutuhnya adalah penerjemah UUD 1945 terhadap sila ke-4 Pancasila.
E.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Semangat keadilan begitu tegas diungkapkan dalam UUD 1945 karena keadilan
merupakan inti dari UUD 1945.Keadilan pada semua aspek kehidupan adalah hal yang sangat
ditekankan.Yang tercermin adalah bahwa Indonesia sebagai negara hukum maka Indonesia
harus menegakkan hukum yang dilandasi dengan keadilan.Karena hukum yang tidak
dilandasi dengan keadilan tidak akan mempunyai apa-apa.Selain hal tersebut setidaknya pada
8 hal UU 1945 memberikan perintah untuk mewujudkan keadilan.Dengan cara menggunakan
kata adil secara eksplisit yaitu:
Pasal 33 ayat(4) UUD 1945 pasal 7 B UUD 1945 pasal 22e UUD 1945 pasal 9 UUD 1945
pasal 24,24a 24 B 24 C UUD,pasal 28 J ayat(2)UUD 1945 dan pasal 28 dayat(1)dan(2)
BAB II
PENGERTIAN PANCASILA
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara indonesia yang menjadi landasan
dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian indonesia. Pancasila
adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara indonesia yang mengutamakan
semua komponen di seluruh wilayah indonesia.
 Pengertian Pancasila secara etimologis
Pengertian secara etimologis yaitu dalam bahasa sansakerta (bahasa
Brahmana India) pancasila berasal dari kata “panca” dan “sila”, panca artinya
lima dan sila artinya batu sendi atau dasar, kata sila berasal dari kata susila
yang berarti tingkah laku yang baik.
 Pengertian Pancasila secara terminologi
Pengertian pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar negara. Pasca
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan
sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang
telah merdeka. Dalam sidang tersebut berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya di kenal dengan nama UUD 1945.

B. Pengertian Pancasila menurut para ahli


 Ir. Soekarno
Menurut Bung Karno pengertian pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia
yang turun-temurun sejak berabad-abad lamanya yang terpendam bisu oleh
kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila bukan hanya falsafah negara,
tetapi lebih luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa indonesia.
 Notonegoro
Menurut Notonegoro pengertian pancasila adalah dasar negara falsafah dan
ideologi negara yang di harapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia
sebagai dasar persatuan, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara indonesia.
C. Tujuan Pancasila
1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada tuhan yang maha esa.
2. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonimi.
3. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia (HAM).
4. Menghendaki bangsa yang demokratis.
5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air.
D. Sikap dan nilai-nilai pada kehidupan sehari-hari
 Sikap yang sesuai dengan sila pertama
Sila ini berhubungan dengan prilaku kita sebagian umat beragama pada
tuhannya. Contoh yang mencerminkan sila ke-1 yaitu percaya dan taqwa
kepada tuhan yang maha esa sesuai ajaran agama yang diantut masing-masing,
menjalankan perintah agama, saling menghormati antar umat beragama, dan
tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.
 Sikap yang sesuai dengan sila ke dua
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama di dunia ini. Contohnya yaitu tidak membedakan
manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun
tingkat pendidikan.
 Sikap yang sesuai dengan sila ke tiga
Sila yang berhubungan dengan prilaku kita sebagai warga negara indonesia,
untuk bersatu membangun negara ini. Contohnya yaitu cinta tanah air dan
bangsa, menjaga nama baik bangsa dan negara.
 Sikap yang sesuai dengan sila ke empat
Sila ini berhubungan dengan prilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah. Contohnya yaitu selalu mengedepankan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.
 Sikap yang sesuai dengan sila ke lima
Sila ini berhubungan dengan prilaku kita dalam bersikap adil pada semua
orang. Contohnya yaitu berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan,
menghormati hak dan kewajiban orang lain.
BAB III
RUANG LINGKUP PANCASILA

A. Pengertian Pancasila
1. Dari Segi Etimologi
Istilah Pancasila dalam kehidupan Bangsa Indonesia bukanlah merupakan hal yang
baru. Sementara penulis mengatakan, bahwa “istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman
Majapahit pada Abad ke 14 , yaitu terdapat di dalam buku Negarakertagama karangan Empu
Prapanca, dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku Sutasoma ini
istilah Pancasila di samping mempunyai arti, ”berbatu sendi yang lima” --- berasal dari
bahasa Sanskerta; Panca berarti lima dan sila berarti berbatu sendi, alas atau dasar --- , jika
berarti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima “ ( Pancasila Krama)
2. Dari Segi Terminologi
Istilah Pancasila yang telah lama dikenal dalam budaya kehidupan bangsa Indonesia,
kemudian diperkenalkan kembali oleh Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian
menjadi populer bagi dan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir.
Sukarno, menggunakan istilah Pancasila, sebagai nama yang diusulkan untuk dasar negara
Indonesia yang akan didirikan. Lima dasar yang diusulkan pada waktu itu.

C. Susunan Pancasila dan Hubungan Tiap Sila dari Pancasila


1) Susunan/Tata Urutan Pancasila
Berdasarkan instruksi presiden nomor 12 tahun 1968 tanggal 13 april 1968 kepada
semua menteri negara dan pimpinan lembaga / badan pemerintah lainnya, maka susunan atau
tata urutan dan rumusan pancasila harus sesuai dengan susunan dan rumusan pancasila harus
sesuai dengan susunan dan rumusan yang termaktub dalam pembukaan undang-undang dasar
1945, yaitu sebagai berikut:
KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEMANUSIAN YANG ADIL DAN BERADAB
PERSATUAN INDONESIA
KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSAAN DALAM
PERMUSYARAWATAN / PERWAKILAN
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Susunan dan rumusan pancasila diatas ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada
tanggal 18 agustus 1945 dalam sidang PPKI. Prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu;
Tahap pengusulan, dilakukan oleh Ir.soekarno dalam sidang paripurna BPUPKI tanggal 1
juni 1945, tertuang dalam pidato “lahirnya pancasila”.
Tahap perumusan, dilakukan oleh panitia sembilan dari BPUPKI ada tanggal 22 juni 1945,
teruang dalam piagam jakarta
Tahap penetapan, dilakukan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945, tertung dalam
pembukaan UUD 1945.
Tahap peresmian, dilakukan oleh MPRS pada tanggal 5 juli 1966, tertuang didalam ketetapan
MPRS No. XX/MPRS/1966.

2) Hubungan Tiap Sila Dari Pancasila

Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya.
Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh karena masing-masing sila dari Pancasila itu
tidak dapat dipahami dan di beri arti secara sendiri terpisah dari keselurahan sila-sila lainnya.
Memahami atau memberi arti setiap sila secara terpisah dari sila-sila lainnya maka akan
mendatangkan pengertian yang keliru mengenai pancasila.
Rumusan isi sila demi sila dari pancasila dalam rangkaian satu kesatuan yang
bulat dan utuh di jelaskan secara kongkrit oleh prof. Drs. Notonagoro, SH. Sebagai berikut.
“bahwa sila pancasila merupakan rangkaian kesatuan yang tak dapat di pisahkan, tiap sila
mengandung 4 sila lainnya, sehinggah persatuan dan kesatuan semua sila dari pancasila
dijiwai dan menjiwai sila lainnya yang merupakan satu simpulan yang tak dapat dipisahkan”
Jadi jelaslah bahwa pancasila adalah merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh, yang tak dapat di pisahkan tiap sila dengan sila-sila lainnya dan tak dapat di bolak-balik
sistemmatikanya atau di peras, karena hal yang demikian dapat menghilangkan dan
mengubah hakikat atau pengertian dari pancasila.
D. Pancasila Sebagai Perekat Bangsa dan Penguat Negara
Pancasila sudah diterima dan ditetapkan sebagai dasar dan ideologi negara Indoneia
sejak 18 Agustus 1945 yang kemudian diperkuat lagi dalam berbagai momentum penting dari
setiap babak baru sejarah ketatanegaraan. Setelah disahkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI,
penerimaan atas Pancasila mengalami ujian baik melalui gerakan bersenjata maupun melalui
pergulatan di lembaga-lembaga secara konstituusional dibentuk oleh negara. Ujian melalui
gerakan bersenjata misalnya muncul dari berbagai pemberontakan yang secara jelas ingin
mengganti ideologi dan struktur negara melalui pemberontakan fisik seperti Gerakan DI/TII
dll. Sedangkan gerakan yang melalui lembaga negara adalah gerakan yang diperjuangkan
dilembaga-lembaga yang resmi dibentuk untuk membahas dan memperdebatkan dasar dan
undang-undang dasar Negara seperti konstituante dan MPR. Bahkan sebelum konstituante
dan MPR, pada 1945 Pancasila sudah diperdebatkan juga secara tajam di BPUPKI dan PPKI.
Seperti yang diketahui pada sidang pleno pertama (29 Mei-1 Juni 1945), BPUPKI
gagal mengambil kesepakatan karena terjadi perdebatan dan perbedaan tajam yang tidak
(belum) mencapai titik temu tentang dasar negara saat itu akan segera dimerdekakan. Karena
kegagalan itu maka BPUPKI membentuk panitia 8 yang diketuai oleh Sukarno dengan tugas
menginventarisasi usul-usul para anggota yang dalam praktiknya sekaligus mencari
kompromi dan merumuskan dasar negara dan UUD negara. Pada 18-21 Juni 1945 ada rapat
Cuo Sangi In VIII yang dihadiri oleh 38 anggotanya di Jakarta. Pada saat itulah Sukarno
menunjuk 9 orang dari 38 orang anggota yang berkumpul di Jakarta itu yang kemudian
diminta bekerja untuk merumuskan mukadimah UUD dengan memerhatikan dan mencari
kompromi atas berbagai pendapat yang berkembang. Panitia ini kemudian sangat dikenal
sebagai panitia 9 yang melahirkan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang monumental itu.
Piagam Jakarta ini kemudian dilaporkan pada sidang pleno BPUPKI 10 Juli 1945 dan
disahkan 14 Juli 1945 dengan menyepakati isinya sebagai dasar negara. Sedangkan
pengesahan RUU dasar negara dan semua keputusan Sidang Pleno II lainnya dilakukan oleh
BPUPKI pada akhir Sidang Pleno II BPUPKI, 17 Juli 1945.

BAB IV
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta. Pancasila terdiri dari atas dua suku kata, yaitu panca
dan sila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar atau sendi. Pancasila adalah lima unsur
yang dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
pada tanggal 8 Maret 1942, Indonesia mejadi wilayah pendudukan jepang, hal ini terjadi
setelah dilakukannya perjanjian kalijati (8 maret 1942) subang, jawa barat. perjanjian tersebut
menyatakan bahwa belanda atau hindia belanda menyerah kepada jepang dengan semboyan
tiga A :

 nippon pelindung asia


 nippon pemimpin asia
 nippon cahaya asia

pemerintah pendudukan jepang mencoba menarik simpati bangsa Indonesia, namun kejayaan
jepang tidak bertahan lama, pihak sekutu yang terdiri dari inggris, amerika serikat, dan
belanda, melakukan serangan balasan. alhasil sejak tahun 1944 jepang terdesak di perang
pasifik, pertahanan jepang sudah rapuh, banyak kota di Indonesia di serbu oleh sekutu, seperti
ambon, makkasar, manado, dan juga surabaya, bahkan beberapa pulau di sekitar irian yang
kini dikenal dengan papua telah jatuh ketangan sekutu. dalam bayang bayang, kekalahan
semakin jelas dan nyata, dan jepang terus menarik simpati bangsa Indonesia dengan
menjanjikan kemerdekaan. maka pada tanggal 17 september 1944 perdana Menteri koiso
dalam sidang istimewa ditokyo memperbolehkan Indonesia untuk merdeka. selanjutnya
letnan jendral kumakici harada meyakinkan Indonesia akan janji kemerdekaan. sebagai
realisasi nya, pada tanggal 1 maret 1945 di umumkan pembentukan badan penyelidik usaha
usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, atau BPUPKI. BPUPKI dibentuk dengan tujuan
menyelidiki berbagai hal dalam segaka bidang kehidupan sebagai persiapan pembentukan
Indonesia merdeka. pada saat itu rajiman wedyodiningrat dipilih sebagai ketua, ia dibantu dua
orang ketua muda yaitu ichibangase Yoshio yang pada saat itu menjabat sebagai syucokan
Cirebon dan wakil dari Indonesia yaitu radenpanji suroso yang menjabat sebagai kepala
kesekratariatan.
pada tanggal 29 april 1945 yang mana bertepatan dengan hari ulang tahun kaisar hiro hito
anggota BPUPKI dilantik. Adapun anggota yang dilantik berjumlah enam puluh dua orang
ditambah tujuh orang jepang, yang mana orang jepang tersebut tidak memiliki hak suara. dan
pada saat itu soekarno tidak ingin menjadi ketua BPUPKI, karna ia ingin menjadi anggota
BPUPKI agar lebih aktiv dalam berbagai diskusi yang pada saat itu sering ia lakukan. juga
bendera merah putih dikibarkan disamping bendera jepang.
sejak didirikan, BPUPKI telah melaksanakan sidang resmi sebanyak dua kali, pada tanggal
29 mei 1 juni 1945, sidang ini membahas tentang dasar negara. sedangkan sidang kedua
berlangsung pada tanggal 10 – 17 juli 1945, sidang ini membahas rancangan undang undang
dasar. selain itu, terjadi pertemuan pertemuan resmi oleh panitia kecil di bawah BPUPKI.
sidang pertama dilakukan oleh BPUPKI dilaksanakan di Gedung Chou Sang In, dan sekarang
Gedung itu dikenal dengan Gedung Pancasila. sebenarnya sidang ini telah dibuka pada 28
mei 1945, namun pelaksanaan pembahasan baru dimulai keesokan harinya. Dr. K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua sidang menyatakan perlunya suatu dasar negara,
selanjutnya beberapa anggota sidang menyampaikan pendapatnya tentang rumusan dasar
negara. rumusan rumusan yang disampaikan memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya,
walaupun demikian rumusan rumusan tersebut tetap berakar pada kepribadian dan gagasan
besar dari bangsa Indonesia sendiri, selain itu rumusan rumusan tersebut di dasari sejarah
perjuangan dan semangat nasionalisme. setelah itu M. yamin, Soepomo, dan juga Soekarno
mengajukan rumusannya tentang dasar negara, tiga rumusan dasar negara disampaikan secara
berurutan. M. yamin mengusulkan dasar negara pada tanggal 29 mei 1945, yaitu :
1. peri kebangsaan
2. peri kemanusiaan
3. peri ketuhanan
4. peri kerakyatan
5. kesejahtraan rakyat.
rumusannya tersebut kemudian disampaikan secara tertulis dalam rancangan UUD negara
republic Indonesia, rumusannya berbunyi :
1. ketuhanan yang maha esa
2. kebangsaan persatuan Indonesia
3, rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilah
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
selanjutnya pada tanggal 31 mei 1945, prof. dr. mr. soepomo dalam pidato singkatnya
mengusulkan lima asas :
1. persatuan
2. kekeluargaan
3. keseimbangan lahir batin
4. musyawarah
5. keadilan rakyat
selanjutnya pada tanggal 1 juni 1945. pada hari terakhir sidang BPUPKI, Ir. Soekarno
berpidato tanpa teks tentang rumusan dasar negara republic Indonesia, yaitu :
1. internasionalisme
2. peri kemanusiaan
3. mufakat atau demokrasi
4. kesejahtraan sosial, dan
5. ketuhanan yang maha esa.
kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah Pancasila.
pada tanggal 1 juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
rumusan dasar negara atau Pancasila yang dikemukakan soekarno menginspirasi para pendiri
bangsa dalam sidang sidang berikutnya tentang dasar negara. maka untuk mengenang
Pancasila, ditetapkannya hari lahir pancasila, yaitu tanggal 1 juni 1945.

BAB V
SEJARAH PERKEMBANGAN PANCASILA

Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ini resmi ditetapkan sebagai dasar Negara
Indonesia dan masih terus digunakan hingga saat ini.Pancasila mengalami perkembangan
terutama dalam mengartikan Pancasila itu sendiri. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa sendiri yang diyakini
kebenarannya, dan berkembang berabad-abad lamanya.
Pancasila menurut Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu
seluruh kelompok yang terdapat di Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi Pancasila sebagai ideologi
negara. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai platform demokratis bagi semua
golongan di Indonesia. Perkembangan doktrinal Pancasila telah mengubahnya dari fungsi
awal Pancasila sebagai platform bersama bagi ideologi politik dan aliran pemikiran sesuai
dengan rumusan pertama yang disampaikan oleh Soekarno menjadi ideologi yang
komprehensif integral

Bagaimanakah perkembangan pancasila pada masa order Lama,Order Baru,dan Era


Reformasi

 Perkembangan Pancasila pada Masa Orde Lama


Pada masa Orde Lama, yaitu pada masa kekuasaan Presiden Soekarno, Pancasila
mengalami ideologisasi. Artinya, Pancasila berusaha untuk dibangun, dijadikan
sebagai keyakinan dan kepribadian bangsa Indonesia. Pada periode tahun 1945
sampai dengan 1950, nilai persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia masih tinggi
karena menghadapi Belanda yang masih ingin mempertahankan daerah jajahannya di
Indonesia pada periode tahun 1950 sampai dengan 1955, penerapan Pancasila
diarahkan sebagai ideologi liberal, yang pada kenyataannya tidak dapat menjamin
stabilitas pemerintahan pada periode tahun 1956 sampai dengan 1965, dikenal sebagai
demokrasi terpimpin pada masa ini juga, Presiden Soekarno membubarkan partai
Islam terbesar di Indonesia, Partai Masyumi, karena dituduh terlibat dalam
pemberontakan regional berideologi Islam
 Perkembangan Pancasila Pada Masa Order Baru
Pada masa Orde Baru, yaitu pada masa kekuasaan Presiden Soeharto,bangsa
Indonesia kembali menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
dasar negara. Kenyataannya, Pancasila lagi-lagi hanya dijadikan sebagai alat untuk
melanggengkan kekuasaan otoriter Presiden Soeharto yang berkuasa selama lebih
kurang 32 tahun.
 Perkembangan Pancasila Pada Masa Era Reformasi

Reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan
negara di masa lampau, mengoreksi segala kekurangannya, sambil merintis
pembaruan untuk menjawab tantangan masa depan. Bangsa Indonesia diharapkan
kembali mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman berbangsa dan
bernegara. akan tetapi, faktanya justru pada Era Reformasi ini bangsa Indonesia
dirasakan semakin jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Rakyat Indonesia mengalami
degradasi moral dan cenderung liberalis karena pengaruh globalisasi. Tindak pidana
korupsi dilakukan secara terang-terangan seolah-olah telah membudaya di Indonesia.
PENUTUP

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila
merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang seharusnya mampu diamalkan oleh
seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-
nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara
tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.
Salah satu fungsi pancasila adalah sebagai kepribadian bangsa yang berarti pancasila
merupakan pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia yang mana hal itu adalah pembanding
antara bangsa kita dengan bangsa lain. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menjadikan
pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Pengamalannya pun harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia sampai
penyelenggara pemerintahan, sehingga semua komponen dalam suatu negara mampu
melestarikan nilai-nilai pancasila, agar bangsa kita tidak mudah terpengaruh oleh budaya-
budaya asing yang masuk dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

SARAN
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun pelaksanaannya dalam kehidupan.
Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila
akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
Daftar Pustaka
Dasar Hukum Pancasila

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PASCA AMANDEMEN KE-4 1995


Pengertian Pancasila
 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
 Karya M. Prawiro
 Kementrian Keuangan RI
Ruang Lingkup Pancasila
DARJI Darmodohardjo,et,al. Santiaji pancasila, 1979, HLM. 15 dan H.A.M. Effendy,
Falsafah Negara Pancasila, Duta Grafika, Semarang, 1985, hlm. 2-3.
Muhammad Yamin,pembahasan UUD Indonesia,Prapanca, jakarta, 1959, hlm. 437
Prawoto Mangkusasmito, pertumbuhan Historis Rumusan Dasar Negara, Hudaya, Jakarta,
1970, hlm, 14.Wjs.Poerwadarminta, Kamus Umum bahasa Indonesia, Balai Pustaka, jakarta,
1982,hlm. 945 dan 982.
Kuntjaranigrat, bagaimana cara Membina Mentalitet yang cocok untuk pembangunan,
kompas, 1 maret 1974.Muhammad yamin, naskah persiapan UUD
1945, jilid 1 jakarta,
M. Iqbal Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Pendidikan Pancasila, Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada
Sejarah Perumusan Pancasila
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
tahun 2019
Sejarah Perkembangan Pancasila
 Sejarah Perkembangan Pancasila Karya R. Warsito

Anda mungkin juga menyukai