ATP (energi) dan asam sitrat menjadi inhibitor terhadap enzim fosfofruktokinase. Enzim
tersebut memiliki peranan pada salah satu tahapan pada glikolisis. Berarti jika energi
dalam tubuh kita tidak digunakan karena tidak ada aktivitas rutin seperti olahraga ataupun
belajar, maka glukosa yang ada tidak akan diubah menjadi energi. Glukosa yang tidak
diubah menjadi energi inilah yang nantinya akan disimpan dalam tubuh. Hal ini dapat
berakibat pada penyimpanan glukosa yang terlalu banyak. Kondisi tersebut, berpotensi
membuat seseorang berakhir pada obesitas. Dari penjelasan sebelumnya, kita dianjurkan
untuk banyak berolahraga ataupun aktivitas berpikir yang akan membuat ATP di dalam
tubuh kita digunakan, sehingga glukosa yang kita konsumsi dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi.
Fermentasi merupakan salah satu proses respirasi yang terjadi ketika tidak adanya
oksigen. Pada sel otot, pergantian antara respirasi aerob menjadi fermentasi asam laktat
terjadi ketika kadar oksigen menurun yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang berlebih.
Semakin tinggi atau berat aktivitas yang kita lakukan, maka penumpukan asam laktat di
otot akan semakin banyak. Hal ini akan direspon oleh otak kita sebagai rasa pegal, yang
mengindikasikan tubuh sudah kelelahan dan membutuhkan istirahat. Dengan mengetahui
proses fermentasi asam laktat dan dampaknya terhadap tubuh, kita diharapkan bisa
menyadari kapasitas dan kapabilitas tubuh serta mengontrol aktivitas yang kita lakukan
agar tubuh tetap sehat.
7) Pemanfaatan proses respirasi dalam produksi makanan
Pada fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol (etil alkohol) dalam dua langkah.
Langkah pertama yaitu dengan melepaskan karbondioksida dari piruvat untuk selanjutnya
diubah menjadi senyawa asetaldehid berkarbon dua. Langkah kedua yaitu asetaldehid
direduksi oleh NADH menjadi etanol (Campbell, 2012). Proses fermentasi akan semakin
maksimal terjadi dalam kondisi panas dan tertutup. Hal ini dimanfaatkan manusia dalam
pembuatan serta pengolahan makanan dan minuman seperti roti dan alkohol.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Filsafat ilmu merupakan
suatu kajian yang ingin menjawab pertanyaan tentang hakikat ilmu, yang ditinjau dari
ontologi, epistemologi, dan aksiologi serta dilakukan secara sistematis dan mendalam dan
bertujuan mencari hakikat atau inti dari suatu hal. Kajian filsafat yang dibahas dalam
makalah ini adalah kajian filsafat dalam konteks respirasi sel yang sangat perlu untuk
dipahami.
1. Kajian Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mengkaji hakikat sebenarnya
suatu ilmu. Ditinjau dari aspek ontologi, Respirasi berasal dari kata latin respirare, yang
secara harfiah berarti bernapas. Semua sel yang aktif terus menerus melakukan respirasi.
Respirasi bukan hanya sekedar pertukaran gas, tetapi merupakan reaksi oksidasi-reduksi
yaitu senyawa (substrat respirasi) dioksidasi menjadi CO2, sedangkan O2 yang diserap
direduksi membentuk H2O. Respirasi seluler merupakan aktivitas reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel hidup. Aspek ini membimbing siswa untuk memahami realita
dunia dan memahami kebenaran tentang suatu ilmu, sehingga siswa mengerti kebenaran
ilmu tersebut dari sejak awal.
2. Kajian Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menekankan pada kajian
bagaimana proses atau cara mendapatkan pengetahuan. Ditinjau dari aspek epistemologi,
tahapan respirasi aerob glukosa melalui 4 tahapan yaitu glikolisis, reaksi antara
(dekarboksilasi oksidatif / oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transpor elektron. (1)
Glikolisis adalah oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat. (2) Pada tahapan
dekarboksilasi oksidatif, molekul piruvat akan teroksidasi terlebih dahulu di dalam
mitokondria menjadi Acetyl-CoA dan CO₂. (3) Siklus Krebs merupakan reaksi yang
mengubah asetil-KoA dari glikolisis glukosa dan hidrolisis beta asam lemak untuk
menghasilkan energi langsung ATP/GTP dan elektron berenergi tinggi dalam bentuk
NADH dan FADH2. Elektron berenergi tinggi ini akan digunakan dalam fosforilasi
oksidatif untuk menghasilkan lebih banyak ATP. Secara keseluruhan reaksi respirasi
seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu glukosa. Dalam aspek ini proses respirasi
dapat berlangsung melalui pemeriksaan dan penyelidikan yang telah dilakukan oleh para
ahli biologi, bagaimana proses katabolisme dapat membentuk ATP dan mengeluarkan
CO2 dan air, sehingga dalam proses pembelajaran seorang guru dapat memberikan
kepercayaan dan kebenaran kepada siswanya.
3. Kajian aksiologi yang membahas nilai kegunaan dan manfaat dari ilmu serta
kaitannya dengan kehidupan. Biologi masih eksis hingga saat ini dikarenakan masih
memberikan kebermanfaatan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemahaman mengenai apa manfaat dari mempelajari materi tersebut, yang dipelajari
dalam kajian aksiologi, juga sangat perlu diketahui oleh guru dan kemudian dijelaskan
kepada siswa dalam pembelajaran agar materi respirasi sel menjadi kontekstual dan siswa
mengetahui bagaimana implementasi atau manfaat mempelajari materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari aspek aksiologi, Respirasi sel memiliki banyak nilai
kehidupan yang bisa diambil yaitu: Pentingnya gula sederhana sebagai bahan dasar
metabolisme, perlunya melestarikan Tumbuhan dan konservasi lingkungan karena
pentingnya peran oksigen dan tumbuhan dalam respirasi, pentingnya mengkonsumsi
makanan bervitamin karena respirasi memerlukan vitamin B, sebaiknya mengurangi
konsumsi lemak untuk seseorang yang melakukan diet.
Daftar Pustaka
Campbell et al. (2012). Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Juhari (2019). Aksiologi Ilmu Pengetahuan (Telaah Tentang Manfaat Ilmu Pengetahuan
dalam Konteks Ilmu Dakwah). Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi
Islam. Vol. 3, No. 1, pp. 95 – 108.
Nasution, A. T. (2016). Filsafat ilmu: Hakikat mencari pengetahuan. Yogyakarta:
Deepublish.
Wahana, Paulus. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.