Anda di halaman 1dari 3

I.

LATAR BELAKANG

Berawal dari keinginan melaksanakan kelas pembinaan bagi Calon Pengantin


yang sudah dianggarkan tetapi tidak segera ada kegiatan. Karena Calon Pengantin
yang diundang ke Puskesmas jarang yang bersedia hadir secara bersama sama.

Keputusan Bupati Jember No 188.45/ 392/1.12/2022 tentang Bimbingan


Perkawinan dan Persiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Calon Pengantin dalam
Rangka Penguatan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga serta Percepatan
Penurunan Stunting di Kabupaten Jember.

Jumlah kasus Stunting di Puskesmas Mangli sebesar 9,44% yang tergolong


tinggi dan rendahnya cakupan IDL 63,9% dari target 70,1% serta kematian Ibu yang
masih menjadi ancaman, diakibatkan kurangnya pemahaman PUS. Untuk itu perlu
dilakukan sosialisasi kepada berbagai jenjang usia agar tidak mendapatklan
informasi yang salah. Sehingga tidak salah pula dalam mengambil keputusan

INDIKATOR Kaliwates Mangli Jember Kidul


Cakupan IDL 63,9% 79,5%
Target IDL 70,1% 70,1% 70,1%
Stunting 9,44%
Gizi Buruk 6,6%
Bumil KEK 14 kasus
Kematian Ibu 1 0 0

Berbagai upaya telah dilakukan berupa sosialisasi tentang masalah Gizi pada
anak dan ibu hamil. Kelas ibu hamil telah dilakukan , namun belum menghasilkan
dampak yang signfiikan. Informasi kesehatan yang minim serta banyaknya informasi
palsu yang beredar diinternet sangat mudah mempengaruhi golongan masyarakat
kelas menengah kebawah. Untuk itu perlu upaya untuk menimbangi informasi yang
beredar Puskesmas diharuskan menyampaikan informasi yang tepat.

Suami atau calon suami memiliki peran penting dalam keluarga, karena dari
suamilah keputusan dibuat. Padahal yang mendapatkan dampaknya adalah istri
dan anaknya. Maka perlu secara kontinyu dan secara luas memberi informasi
kesehatan .

II. KESESUAIAN DENGAN PERMASALAHAN


Tugas untuk tenaga kesehatan semakin hari semakin banyak . Tuntutan
peningkatan pelayanan bisa dipenuhi apabila bisa meringkas tugas yang
dibebankan . Sinergi dan kolaborasi dengan lintas stakeholder yang memiliki
kepentingan sama diharapkan mampu memecahkan masalah utama di kabupaten
Jember yakni usia harapan hidup yang rendah.

III. KONTRIBUSI TERHADAP SDG’s

Pemberian edukasi dan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi, pemberian


materi imunisasi rutin bagi balita dan pemenuhan gizi sejak 1000 hari kehidupan
diharapkan sedikit demi sedikit bisa membuka wawasan pasangan usia subur.
Beberapa program tersebut masuk dalam standar pelayanan minimal bidang
kesehatan.

IV. DESKRIPSI INOVASI

Kegiatan Berlian Kaliwates melibatkan 3 Puskesmas yakni Puskesmas Kaliwates,


Puskesmas Mangli dan Puskesmas Jember Kidul dengan KUA Kaliwates dan
DP3AKB. Kegiatan ini selaras dengan semangat Kabupaten Jember yakni Sinergi,
Kolaborasi dan Akselerasi. Puskesmas memberi layanan jemput bola di KUA
Kaliwates sebagai tuan rumah dan mengundang calon pengantin. Dalam Berlian
Kaliwates selain kelas edukasi juga diberikan skrining kesehatan dan imunisasi TT
calon pengantin bagi yang belum lengkap status imunisasinya.

V. KEBARUAN / KEUNIKAN

Kelas Calon Pengantin sesuai petunjuk bisa dilakukan dimana saja asalkan tercapai
tujuan untuk memberi pemahaman bagi Calon Pengantin. Sebagai bekal pernikahan
yang sehat.

Berlian Kaliwates melibatkan 3 Puskesmas bersinergi dalam 1 Kecamatan


dikarenakan kemiripan permasalahan kesehatan. Sehingga diharapkan bisa
mencapai tujuan bersama sama pula

VI. TRANSFERABILITAS

Apabila ini bisa diterapkan secara bersama sama dan disepakati dalam sebuah
MOU kegiatan semacam Berlian Kaliwates akan semakin banyak terpapar
pemahaman tentang kesehatan. Sehingga tujuan meningkatnya Usia harapan Hidup
tercapai. Sumber daya yang ada di Puskesmas sudah memadai unntuk memberi
penyuluhan dan edukasi. Hanya dibutuhkan keteraturan agar kegiatan bisa
berlangsung terus menerus. Karena perubahan pengetahuan di masyarakat tidak
akan tiba tiba meningkat. Akan tetapi bila tidak segera terlaksana justru tidak akan
tercapai perbaikan.

VII. SDM

Dalam satu kegiatan Berlian kaliwates melibatkan Bidan sebagai narasumber


kesehatan reproduksi dan pelaksana imunisasi TT. Tenaga Promkes menyiapkan
semua properti dan dokumentasi untuk sosialisasi Program Berlian Kaliwates di
media sosial. Ahli Gizi sebagai narasumber materi pencegahan Stunting dan Bumil
KEK serta sebagai konselor Gizi. Tenaga Analis memberi pelayanan pemeriksaan
Golongan Darah dan Hemoglobin

VIII. STRATEGI KEBERLANJUTAN

Sosialisasi Program Berlian Kaliwates perlu disampaikan secara terus menerus agar
calon pengantin lebih banyak mengikuti kelas. Dukungan anggaran kegiatan dan
bahan habis pakai pemeriksaan laboratorium sangat dibutuhkan.

Adanya kurikulum dan media edukasi yang menarik diharapkan bisa membuat
pertemuan Berlian Kaliwates lebihbterarah dan fokus sehingga bisa mempersingkat
waktu pertemuan.
Komitmen kepala daerah dalam mendukung inovasi bidang kesehatan berupa
promosi melalui pembuatan iklan layanan masyarakat diharapkan bisa memberi
akselerasi penurunan masalah Gizi, Imunisasi dan pencegahan AKI/B

IX. KETERLIBATAN STAKEHOLDER

Dukungan langsung dari pihak KUA dan DP3AKB serta dari Kelurahan dan
Kecamatan tentu dibutuhkan untuk menggerakkan sasaran agar bersedia dan
meluangkan waktu untuk mendapat edukasi. MOU kerjasama diharapkan lebih
memperkuat dukungan dari berbagai pihak

X. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

Dukungan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan sasaran diharapkan program


bisa berkelanjutan. Serta kebutuhan bahan medis habis pakai seperti reagen
tercukupi. Sehingga Berlian Kaliwates sebagai layanan one stop service yang
terjangkau/ gratis bagi warga Jember akan terlaksana. Sebagai tolok ukur
kedepannya adalah kunjungan ke Posyandu semakin meningkat.

Komitmen antar stakeholder sangat diharapkan karena bisa mendorong replikasi


program di seluruh Jember. Inovasi ini sangat mudah dan berasal dari studi yang
tepat sehingga bisa diterapkan secara merata di suatu wilayah.

Anda mungkin juga menyukai