UNIVERSITAS TERBUKA
Jawab :
Pusat arsip (records center) merupakan tempat dan semua fasilitas yang
didesain secara khusus untuk mengelola arsip inaktif. Keberadaan pusat
arsip harus melalui sebuah perencanaan, artinya terbentuknya pusat arsip
tidak terjadi secara kebetulan karena suatu ruangan atau gedung telah
dipenuhi dengan tumpukan arsip. Pusat arsip dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan organisasi sehingga harus dirancang secara khusus sesuai
dengan standar dan kriteria yang tepat sehingga mampu mendukung
pencapaian tujuan organisasi. Pusat arsip dapat berupa ruangan atau
gedung yang didesain khusus dan memiliki konstruksi untuk penyimpanan
arsip dalam jumlah besar secara efisien untuk kepentingan pengelolaan
dan penggunaan arsip inaktif sebelum retensinya habis dan dapat
dimusnahkan.
1) Faktor Biaya
Faktor ini memiliki masalah yang besar. Namun demikian harus tetap
diupayakan bahwa penyimpanan yang dilakukan tetap menjami bahwa arsip
yang dapat dilayankan dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu perlu
dipertimbangkan untuk melengkapi fasilitas pengiriman dan ijin penggunaan
arsip bagi pengguna yang datang ke pusat arsip.
3) Transportasi
Transportasi arsip dan pegawai yang bekerja di pusat arsip perlu pula untuk
menjadi dasar pertimbangan, sehingga proses pengambilan dan pengantaran
arsip dapat dilaksanakan secara mudah. Demikian pula, bagi pegawai yang
bekerja di pusat arsip juga ke tempat tugas dan pulang dengan mudah.
Gedung atau bangunan pusat arsip sudah semestinya memiliki ciri khusus
dan mencerminkan bahwa gedung tersebut secara langsung mengandung
nuansa yang dekat dengan arsip. Bangunan pusat arsip sebaiknya bukanlah
bahan-bahan yang mudah mendatangkan rayap atau semut (misalnya kayu).
Jendela dibuat seminimal mungkin, namun tetap harus dapat menjamin
sirkulasi udara yang baik dan lancar. Bila perlu setiap jendela diberi penguat
atau teralis. Demikian pula posisi menghadapnya gedung, jendela, pintu harus
dibuat demikian sedemikian rupa sehingga sinar matahari atau angin atau
debu tidak langsung masuk ke ruangan dan mengenai arsip.
Gedung pusat arsip sebaiknya dibuat lebih tinggi, sebab dengan ruangan yang
tinggi akan mengoptimalkan penggunaan ruang. Sebaiknya tidak bertingkat,
namun rak arsipnyalah yang bertingkat-tingkat. Gedung pusat arsip tidak
perlu didesain full AC. Namun bila di dalamnya tersimpan arsip vital, maka
cukup disediakan satu ruangan khusus yang ber-AC.
Ruangan untuk pusat arsip juga pelu diatur dan didesain sedemikian rupa,
sehingga kekuatan lantai, dinding, atap atau langit-langit dalam kondisi yang
baik. Penggunaan ruang untuk peralatan penyimpanan arsip baik rak
penyimanan vertikal maupun rak penyimpanan horizontal harus
diperhitungkan secara masak.
Penggunaan ruangan harus selalu berpegang bahwa setiap jengkal ruang yang
ada di pusat arsip harus dapat dimanfaatkan, sehingga efesiensi ruang simpan
dapat dijamin. Penyimpanan arsip di bawah tanah memiliki tingkat
pengamanan yang lebih tinggi dibanding penyimpanan di tempat lain. Namun
penyimpanan di bawah tanah memiliki konsekuensi biaya yang jauh lebih
tinggi. Oleh kaena itu penyimpanan asip di bawah tanah pada umumnya
dilaksanakan untuk arsip-arsip vital saja.
Pengaturan ruangan (lay out) yang baik adalah pengaturan ruang yang
memanfaatkan tempat seefisien mungkin, baik secara horisontal maupun
vertikal, namun demikian harus tetap memperhatikan segi efektivitas
penyimpanan. arsip yang memiliki kadar kerahasiaan tinggi ditempatkan di
tempat yang paling tersembunyi.
Secara garis besar ruangan pusat arsip dapat diatur dan di bagi-bagi menjadi
empat berdasarkan fungsinya, yaitu:
a. Ruang Kantor
yaitu ruangan yang biasanya terletak di bagian depan, digunakan untuk
tempat bekerja para pegawai/Arsiparis di Pusat Arsip. Luas ruangan sangat
tergantung pada jumlah pegawai yang ada.
b. Ruang Referensi
Ruangan yang pada umumnya juga terletak di bagian depan, namun lebih di
sebelah dalam jika dibandingkan ruang kantor, atau paling tidak sejajar.
Digunakan untuk ruang baca arsip oleh pengguna. Luas ruangan sangat
bergantung pada volume peminjaman arsip dan jumlah pengguna yang
datang ke ruang tersebut.
c. Ruang Proses
Ruang proses pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga. Yaitu ruang
penerimaan arsip yang digunakan untuk menyimpan arsip yang baru
dipindahkan ke pusat arsip sebelum diproses lebih lanjut. Kemudian ruang
persiapan, yaitu ruangan untuk mempersiapkan arsip akan disimpan di ruang
penyimpanan. Kegiatan persiapan ini menyangkut kegiatan memeriksa,
mendeskripsi, menyortir, memasukkan ke dalam boks, membuat daftar, serta
mempersiapkan arsip yang akan dilayankan. Kemudian ruangan pemusnahan,
berisi arsip yang akan siap musnah, karana retensinya sudah habis. Ruang
pemusnahan dan ruang penerimaan jangan terlalu berdekatan sehingga tidak
menimbulkan kekacauan arsip yang baru dipindahkan justru ditempatkan di
ruang pemusnahan.
d. Ruang Penyimpanan
3) Tata Ruang
a. Tata ruang gedung penyimpanan arsip inaktif pada dasarnya dapat dibagi 2
(dua), yaitu : ruangan kerja dan ruangan penyimpanan arsip inaktif;
b. Ruangan kerja merupakan ruangan yang digunakan untuk kegiatan
menerima arsip yang baru dipindahkan, membaca arsip inaktif, mengolah
arsip inaktif, memusnahkan arsip yang tidak bernilaiguna, ruang fumigasi
dan ruangan-ruangan lain yang digunakan untuk bekerja;
c. Tata ruang ruangan kerja disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
instansi, namun tetap memperhatikan fungsi-fungsi kegiatan;
d. Ruang penyimpanan arsip inaktif digunakan khusus untuk menyimpan
arsip sesuai dengan tipe dan medianya yang suatu saat akan dimusnahkan;
e. Apabila fasilitas proteksi arsip vital dan arsip permanen suatu instansi
berada di gedung penyimpanan arsip inaktif, maka ruang penyimpanan
didesain khusus yang tahan api dan memiliki suhu serta kelembaban yang
di atur;
f. Arsip-arsip bentuk khusus seperti : Foto, film, video, rekaman suara, dan
media simpan arsip elektronik dapat disimpan di ruangan sebagaimana di
atas.
7) Angin
a. Pondasi gedung didesain secara kuat untuk mendukung dinding yang
kuat sehingga mampu menahan terpaan angin kencang dan hujan deras.
b. Jendela-jendela dan pintu-pintu diperkuat dengan metoda tertentu untuk
mencegah terpaan hujan deras dan tampiasnya air.
8) Rak
a. Tinggi rak (rak statis) disesuaikan dengan ketinggian atap ruang
penyimpanan arsip inaktif;
b. Ruang penyimpanan arsip inaktif dengan ketinggian atap 260 cm - 280 cm
dipergunakan rak arsip setinggi 200 - 220 cm.
c. Jarak antara rak dan tembok 70 cm - 80 cm;
d. Jarak antara baris rak yang satu dengan baris rak lainnya 100 cm - 110
cm;
e. Rak arsip sebaiknya terbuat dari metal yang tidak mudah berkarat.
Sumber :