Anda di halaman 1dari 3

1.

Kurikulum merupakan acuan guru dalam membuat perancangan


pembelajaran, bagian mana saja yang mesti di sesuaikan dengan tuntutan
perubahan kurikulum. Apakah perubahan kurikulum menyangkut
perubahan-perubahan dasarnya, tujuan, materi, alat-alat atau cara-cara
untuk mencapai tujuannya atau hanya bagian-bagian tertentu saja dari
aspek kurikulum. Dalam kegiatan pembelajaran, interaksi antara pendidik
dengan peserta didik merupakan hal pokok dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Interaksi tersebut dapat berlangsung diberbagai lingkungan
pendidikan. Pada prinsipnya setiap praktik pendidikan pasti memiliki
komponen-komponen berupa metode, bahan ajar, penilaian dan tujuan
yang hendak dicapai. Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru memiliki peran dan
tanggungjawab yang besar dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru
malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan
mengelola kelas. Di kelas juga segala aspek pendidikan pengajaran bertemu
dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, anak dengan segala
latar belakang dan sifat-sifat individualnya, kurikulum dengan segala
komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok
bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Guru harus
memiliki, memahami dan terampil dalam menggunakan macam-macam
pendekatan dalam manajemen kelas. Dalam hal ini, guru dituntut untuk
terampil memilih atau bahkan memadukan pendekatan yang menyakinkan
untuk menangani kasus manajemen kelas yang tepat dengan masalah yang
dihadapi. Sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan
dalam mendesain kurikulum. Guru tidak hanya bisa menentukan tujuan dan
isi pelajaran yang akan disampaikan, tetapi harusdapat menentukan
strategi apa yang harus dikembangkan dan bagaimana mengukur
keberhasilannya, bagaimana menyusun kurikulum sesuai dengan
karakteristik, serta pengalaman belajar yang diperlukan anak didik.
2. Fungsi adaptasi: berperan dalam membantu nak melkukn penyesuaian diri
dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan
keadaan dala dirinya sendiri. Dengan anak berada di lembaga pendidikan
anak usia dini, pendidik membantu mereka beradaptasi dari lingkungan
rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar mengenali dirinya sendiri.
Sebagai contoh, usia 0 – 1 tahun dianggap sebagai masa adaptasi terhadap
lingkungan fisik yang berbeda, terutama ketika perpndahan dari kondisi
dalam lingkungan di luar kandungan yang seluruh kehidupannya tidak
tergantung lagi dengan plasenta. Dalam masa adaptasi fisik dan psikologis
ini sangat penting mengetahui pemahaman kesehatan bayi.
3. Sila pertama pada pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa. Ayat ini
menjelaskan mengenai kesadaran kehidupan berketuhanan dan beragama.
Anak memiliki potensi kecerdasan spiritual yang merupakan bagian dari
kecerdasan majemuk gardner, karenanya anak harus diperkenalkan pada
kehidupan beragama dan berkebutuhan ini sejak dini, agar nanti menjadi
generasi muda yang beriman dan dapat tegar menghadapi kehidupan yang
semakin kompleks. Dan yang dapat mengembangkan kesadaran kehidupan
berketuhanan sejak dini yaitu guru yang ada disekolah.
4. PAUD pada jalur pendidikan nonformal dapat diberikan untuk anak-anak
yang karena sesuatu hal terpaksa tidak dapat atau tidak mampu mengikuti
paud pada jalur pendidikan normal seperti (TK/RA atau bentuk yang
sederhana) atau mereka yang memang belum mendapat kesempatan
memperoleh layanan paud karena di tempat tinggal nya belum ada
lembaga paud baik jalur pendidikan formal maupun nonformal. Terhadap
sasaran PAUD pada jalar nonformal tersebut, maka kebijakan yang
ditempuh adalah dengan mengembangkan PAUD yang mudah dan murah
tetapi tetap mengedepankan prinsip PAUD yang benar dan bermutu yaitu
sesuai dengan tingkat usia, perkembangan psikologis dan kebutuhan
spesifik anak.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
5. Yang perlu dilakukan guru untuk menstimulasi kemampuan gerak pada
anak usia dini pada masa kritis di lembaga PAUD adalah Perkembangan
kemampuan gerak Masa kritis perkembangan gerakan berlangsung sejak
lahir smpai usia 2 tahun. Sedangkan perekembangan motorik kasar
berlangsung hingga usia 4 tahun. Menurut greenough, pendidikan yang
diberikan dalam bentuk olahraga atau rekreasi merupakan rangsangan bagi
perkembangan motorik kasar dan motorik halus, memperbaiki
metabolisme otak, sekaligus meningkatkan jumlah synape, sehingga
mempermudah anak mengikuti pembelajaran pada tahap berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai