Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Nugroho

NIM : E0020158
Kelas : Hukum Perjanjian Internasional J

Konvensi Wina 1. Konvensi Wina 1969 merupakan induk dari pengaturan


1969 perjanjian internasional karena konvensi ini merupakan
konvensi pertama yang berisikan pengaturan perjanjian
internasional Negara dengan Negara, baik secara teknis
maupun material dan ketentuan dalam konvensi ini
merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan
internasional selama ini yang berkaitan dengan perjanjian
internasional. Bahkan dewasa ini Vienna Convention 1969
telah dianggap sebagai kebiasaan internasional yang mengikat
bahkan Negara yang tidak menjadi pesertanya.
2. Ruang lingkup yang diatur dalam konvensi Wina 1969 di Pasal
1 dan pasal 3 antara konvensi wina tahun 1969 hanya
mencakup perjanjian antara Negara dengan Negara saja.
3. Dalam Pasal 14 ayat 2 Konvensi Wina 1969 menyatakan
“Persetujuan suatu Negara untuk terikat oleh suatu
perjanjian dinyatakan dengan penerimaan atau
persetujuan dalam kondisi yang serupa dengan yang
berlaku untuk ratifikasi.”
4. Pada pasal 73 dalam konvensi wina 1969 dan konvensi wina
1986 berbeda. Dalam pasal 73 Konvensi Wina 1969 diatur
mengenai kasus suksesi Negara serta pertanggungjawaban
Negara dalam terjadinya perpecahan, dimana dalam
konvensi wina 1986 hal ini tidak diatur.
5. Konvensi Wina 1969 tidak terdapat Annex. Ketika terjadi
permasalahan internasional, dispute settlement di dalam
Konvensi Wina Tahun 1969 diselesaikan ke Mahkamah
Internasional, sedangkan di dalam Konvensi Wina Tahun 1989
diselesaikan melalui jalur arbitrase, konsiliasi, mediasi dan
negosiasi seperti yang tertuang di dalam Annex.
Konvensi Wina 1. Konvensi wina tahun 1986 berisi ketentuan-ketentuan yang
1986 berkaitan dengan aturan dan tata cara pembuatan
perjanjian internasional atau traktat antara negara
dengan negara, negara dengan organisasi internasional,
serta organisasi internasional dengan negara. Pada
dasarnya, konvensi wina tahun 1986 ini merupakan instrumen
hukum internasional yang mengatur tentang perjanjian
internasional. Konvensi wina tahun 1986 ini dapat dikatakan
sebagai pemberlakuan secara mutatis mutandis dari konvensi
wina tahun 1969 terhadap organisasi internasional
2. Ruang lingkup yang diatur dalam konvensi Wina 1986
mencakup ruang lingkup perjanjian antara negara dengan
negara, negara dengan organisasi internasional, dan
organisasi internasional dengan negara ruang lingkup
hanya mengatur perjanjian negara dengan negara.
3. Dalam Pasal 14 ayat 2 Konvensi Wina 1986 ayat 2
menyatakan “Persetujuan organisasi internasional untuk
terikat oleh suatu perjanjian dinyatakan dengan tindakan
konfirmasi formal”
4. Pada pasal 73 dalam konvensi wina 1969 dan konvensi wina
1986 berbeda. Dalam pasal 73 Konvensi Wina 1986 diatur
mengenai hubungan konvensi wina tahun 1969 dengan
perjanjian ini (Konvensi Wina 1986), dimana dalam
konvensi wina 1986 hal ini tidak diatur.
5. Konvensi Wina tahun 1986 terdiri dari 86 pasal dan
ditambah dengan Annex (seperti lembaran negara) yang
berisi tentang prosedur arbitrase dan konsiliasi.

Anda mungkin juga menyukai