Anda di halaman 1dari 5

Manajemen dan Bisnis

Nama : Cakra Gusdijaya Polos

NIM : 12210032

1. Kaitan antara SWOT dan TOWS dalam sebuah proses perencanaan :

SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and Threats). Analisis SWOT


dibutuhkan untuk mengetahui perhatian manajemen terhadap kondisi internal dan eksternal
dari organisasi. Analisis SWOT ini mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta
kekuatan dan kelemahan internal. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa
dan trend ekonomi, social, budaya, demografi, lingkungan, politik, hokum, pemerintahan,
teknologi, dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi
secara berarti di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali suatu
organisasi.

TOWS (Threats, Opportunities, Weakness and Strengths) Konsep pemasaran


jelaslah memiliki dasar yang lebih kuat daripada konsep penjualan. Disamping analisa
SWOT, penting juga dilakukan analisa TOWS. Sangat penting untuk melihat apa ancaman
yang akan kita hadapi daripada melihat peluang terlebih dahulu. Tapi tentu saja, ada
bahayanya jika terlalu banyak memikirkan ancaman. Oleh karena itu, perlu melihat
ancaman terlebih dahulu, baru kemudian mencari peluang dari ancaman tersebut. Dan
begitu pula, lebih baik untuk melihat apa kelemahan orang terlebih dahulu, kemudian apa
kelebihannya. Jika terlalu fokus pada kelebihan seseorang, maka dengan mudahnya
melupakan kelemahannya dan melalaikan ancaman. Akan lebih baik jika menggunakan
pendekatan TOWS daripada SWOT. Jika TOWS melihat dari dalam ke luar, maka SWOT
menggunakan pendekatan sebaliknya, melihat dari luar ke dalam.

Perbedaan antara SWOT dan TOWS adalah keduanya mencoba memaksimalkan


analisa faktor internal dan faktor eksternal. sedangkan perbedaannya adalah pada analisis
SWOT didahulukan untuk mengalanisis faktor internal seperti strengths dan weaknesses
kemudian faktor eksternal opportunities dan threats dan hasil analisis ini bersifat present
atau keadaan sekarang, sedangkan pada analisis TOWS-K didahulukan untuk menganalisis
faktor-faktor eksternal seperti Treats and Opportunity kemudian faktor Internal yaitu
weakness and strengths.

2. Simak video terlampir kemudian jelaskan pandangan anda mengenai hal berikut :
 Apakah dengan menyusun sebuah perencanaan dapat membuat kita menjadi seorang
manajer yang baik ?
Menurut saya sebuah perencanaan dalam sebuah kegiatan sangatlah diperlukan, mengapa ?
karena perencanaan adalah fungsi manajemen yang pertama dan terpenting. Itu dibutuhkan
di setiap tingkat manajemen. Dengan tidak adanya perencanaan, semua kegiatan bisnis
organisasi akan menjadi tidak berarti. Perencanaan juga dapat membuat kita menjadi
seseorang manajer yang baik karena dengan adanya perencanaan maka akan dapat
memberikan pengarahan, mengurangi resiko ketidakpastian, mengurangi kegiatan tumpang
tindih dan pemborosan, mempromosikan ide inovatif, memfasilitasi pengambilan
keputusan, serta menetapkan standar untuk pengendalian. Maka dari itu, sebuah
perencanaan sangatlah dibutuhkan apalagi ketika kita ingin menjadi seorang manajer yang
baik, kita harus tau terlebih dahulu rencana apa yang akan dilakukan setelahnya.

 Jelaskan tipe-tipe perencanaan dan perbedaanya :

Secara umum, tipe-tipe perencanaan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu berdasarkan
tingkatannya, berdasarkan ruang lingkupnya, dan berdasarkan jangka waktunya. Berikut ini
adalah penjelasan dari ketiga kategori tipe-tipe perencanaan.

 Berdasarkan Tingkatan :
 Master Plan atau Rencana Induk adalah perencanaan yang berfokus pada kebijakan
organisasi yang di dalamnya ada tujuan dalam jangka panjang dan memiliki ruang
lingkup yang luas.
 Operational Planning atau Rencana Operasional adalah perencanaann yang berfokus
pada pedoman pelaksanaan program yang terdapat dalam sebuah organisasi.
 Day to Day Planning atau Rencana Harian adalah perencanaan yang memuat aktivitas
harian dan sifatnya rutin.

 Berdasarkan Ruang Lingkup :


 Strategic Planning atau Rencana Strategis adalah perencanaan yang memuat uraian
kebijakan dalam jangka panjang dan memiliki waktu pelaksanaan yang lama. Jenis
perencanaan yang satu ini sangat sulit diubah.
 Tactical Planning atau Rencana Taktis adalah perencanaan yang memuat uraian
kebijakan dalam jangka pendek dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan aktivitas
selama masih memiliki tujuan yang sama.
 Integrated Planning atau Rencana Terintegrasi adalah perencanaan yang memuat
penjelasan menyeluruh dan bersifat terpadu.

 Berdasarkan Jangka Waktu :


 Long Term Planning atau Rencana Jangka Panjang adalah perencanaan yang berlaku
dalam jangka waktu antara 10 hingga 25 tahun.
 Medium Range Planning atau Rencana Jangka Menengah adalah perencanaan yang
berlaku dalam jangka waktu antara 5 hingga 7 tahun.
 Short Range Planning atau Rencana Jangka Pendek adalah perencanaan yang berlaku
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

 Apa kriteria sebuah rencana operasional yang baik ?

Menurut saya kriteria sebuah rencana operasional dikatakan baik apabila sudah
memenuhi syarat sebagai berikut :

 Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan


 Tepat sasaran
 Manager menjalankan fungsinya sebagai seorang coordinator
 Anggota atau karyawan berada dalam satu koordinasi
 Anggota atau karyawan menjalankan fungsinya sesuai dengan perencanaan program
 Adanya peningkatan kualitas kerja karyawan atau anggota
 Perencanaan berhasil membuat sebuah pelaksanaa
 Adanya pembagian sub-sub koordinasi untuk menjalankan sebuah program
 Adanya kesepahaman antara manager dengan karyawan atau anggotanya dalam
membuat sebuah perencanaan

3. Mengapa manajemen puncak harus memperhatikan terutama tujuan-tujuan besar dan


tujuan jangka panjang, sedangkan manajer lini pertama (first line manajer) harus
memperhatikan tujuan jangka pendek ? jelaskan alasan Anda dengan contoh !
 Menurut saya karena, Manajemen Puncak atau top level management merupakan
tingkat manajemen paling atas dan juga mempunyai otoritas yang paling tinggi pada
suatu organisasi perusahaan serta memiliki tanggung jawab langsung kepada pemilik
perusahaan. Sedangkan Manajemen Lini Pertama atau low Level Management adalah
tingkatan manajemen yang berada paling rendah dalam suatu organisasi perusahaan.
Tugas mereka adalah memimpin dan mengawasi performa tenaga kerja operasional.
Oleh karena itu, manajemen tingkat pertama ini akan lebih mengandalkan kemampuan
teknikal dan kemampuan komunikasinya.

 Contoh peran dan tugas yang harus dilakukan oleh manajemen puncak, yaitu:
 Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini akan bertugas dalam
merumuskan tujuan utama dalam suatu organisasi. Tujuan tersebut bisa dalam bentuk
jangka panjang ataupun jangka pendek.
 Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas harus membuat
kerangka kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan utama perusahaan yang telah
ditetapkan.
 Mengorganisir seluruh kegiatan dan pekerjaan yang nantinya akan dilakukan oleh
manajer yang ada ditingkat menengah.
 Mengumpulkan dan juga mengatur seluruh sumber daya organisasi perusahaan agar
bisa melakukan seluruh bentuk kegiatan dalam organisasi.
 Memiliki tanggung jawab penuh atas kelangsungan dan pekembangan organisasi
perusahaan.
 Sebagai penghubung dengan pihak lain dari luar perusahaan.

 Contoh tugas dan fungsi dari manajemen tingkat pertama ini adalah:
 Mempelajari dan memahami seluruh masalah serta keluh-kesah para pekerja
operasional sebelum pada akhirnya dilaporkan pada manajemen tingkat menengah.
 Mampu menjaga kondisi kerja yang baik dan mampu menjaga hubungan kerja yang
sehat antara atasan dan bawahan.
 Menyediakan fasilitas lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk para pekerja.
 Memberikan bantuan pada manajemen tingkat menengah dalam hal merekrut dan
menyeleksi calon pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan.
 Berkomunikasi, mendengarkan saran, dan memberikan motivasi pada para karyawan.
 Mempertahankan sekaligus menjaga kualitas, serta memastikan jumlah output
produksi atau layanan sesuai dengan apa yang direncanakan.
 Memiliki tanggung jawab yang penuh dalam meningkatkan moral karyawan, serta
membangkitkan seluruh semangat kerja dalam tim.
 Meminimalisir pemborosan suatu sumber daya organisasi atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai