Waktu : 08.00 - selesai Kegiatan : Workshop Emo Demo bagi Kader Hari 2 Tempat : Aula Puskesmas Watulimo Lt. II Peserta : 20 Kader Posyandu Balita Susunan Acara : Review modul 1,2,3,4, dan 5 Modul 6. Jadwal makan bayi dan anak Modul 7. Siap bepergian Modul 8. Ditarik ke segala arah Modul 9. Porsi makan bayi dan anak Modul 10. Ikatan ibu dan anak Modul 11. Harapan ibu Modul 12. Cuci tangan pakai sabun Review Modul Rencana Tindak Lanjut
1. Reveiw Modul 1,2,3, dan 4
Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan review workshop hari I dengan permainan lempar bola kemudian jika kader menangkap bola tersebut. Kader yang menangkap bola terpılih akan mereview atau menceritakan kembali tujuan pelatihan, prosedur permainan, kesimpulan, tips dan trik masing-masing modul permainan. Kader dibawa dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat melalui proses ini dengan baik dan akrab. Kader yang terpilih untuk mereview modul antara Ida Suci, Siti, Ana, dan Musrikah. Dalam reveiw ini fasilitator kembali menegaskan bahwa Emo Demo ini bukanlah penyuluhan melainkan sebuah teknik yang mengandalkan pendekatan emosional dan demonstrasi sehingga lebih menggugah dan mudah dipahami masyarakat dan mau mengadopsi untuk mengubah perilaku kesehatan untuk lebih baik.
2. Modul 5. Menyusun Balok Oleh
Disampaikan oleh sebagai Andris Christian H.M, S.Gz, fasilitator dan Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator selanjutnya mengajukan pertanyaan tentang pertumbuhan anak (tinggi badan), perbedaan tinggi badan anak yang berbeda padahal usianya sama dan menggali tentang dampak masa depannya kelak Selanjutnya fasilitator mengajak 2 pasang relawan untuk bermain memasukkan balok dengan membacakan kartu perilaku dulu. Pemenang ditentukan jika ada salah satu kelompok yang susunan baloknya lebih tinggi. Peserta diajak berdiskusi tentang perilaku apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya susunan balak tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa perilaku makan ibu hamil dan perilaku pemberian makan pada anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Modul 6. Jadwal Makan Bayi dan Anak
Disampaikan oleh Nadlirotul Mahmudah, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co fasilitator sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu 3 poster jadwal makan anak Permainan diawali dengan Salam Rumpi Schat bersama-sama, dilanjutkan penjelasan tentang teknik permainan ini. Fasilitator membagi pescrta mejadi 3 kelompok usia pemberian makan dan meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi. Setelah siap, scluruh kelompok diminta untuk menempelkan jadwal makan anak sesuai dengan usianya. Jika sudah selesai, seluruh peserta diajak berdiskusi bersama tentang jadwal pemberian makan bayi dan anak yang benar. Jika ada yang salah, mintalah peserta untuk memperbaikinya. Kesimpulan dan kata kuncinya adalah jangan berikan cemilan pada anak 1 jam menjelang makan, karena anak akan merasa kenyang duluan. 4. Modul 7. Siap Berpergian Disampaikan oleh, Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu bayi. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan dilanjutkan dengan membandingkan 2 orang ibu bayi yang melakukan persiapan jika akan bepergian. Fasilitator meminta 2 orang relawan berperan sebagai Ibu Sri (memberikan ASI Eksklusif) dan Ibu Rumpi (memberikan Susu Formula). Ibu Sri dan Ibu Rumpi diminta untuk lomba menyiapkan perlengkapan dan waktu yang diperlukan jika akan bepergian dan meminta 1 relawan lagi untuk menghitung waktunya. Diskusi dalam permainan ini adalah siapa yang selesai lebih dahulu. Dan kesimpulan serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa memberikan ASI itu praktis dan hemat waktu dibandingkan dengan memberikan susu formula.
5. Modul 8. Ditarik ke Segala Arah
Disampaikan oleh Andris Christian H.W, S.Gz,sebagai fasilitator dan Nadlirotul Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator meminta satu relawan untuk berperan sebagai Ibu Sri. Meminta seluruh ibu duduk membentuk 1 lingkaran besar dan relawan duduk di tengah lingkaran. Jarak antara Ibu Sri dan ibu lainnya minimal 1 m. Fasilitator kemudian bercerita mengenai kondisi Ibu Sri yang diperankan oleh relawan. Meminta peserta untuk menuliskan permasalahan apa saja yang kemungkinan dihadapi Ibu Sri pada kertas. Memberikan waktu 5 menit. Jika ibu kesulitan menuliskan permasalahan, mengunakan kartu indeks sebagai alat bantu. meminta satu persatu ibu membacakan permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Sri. Setiap selesai dibacakan, fasilitator membantu mengikat kertas tersebut dengan tali yang ujungnya diikatkan pada tangan kiri atau kanan Ibu Sri sedangkan kertas tetap dipegang oleh ibu. Setelah semua kertas terikat, memintalah semua ibu untuk menarik talinya hingga tegang. Kemudian menunjukkan bahwa terkadang permasalahan tersebut semakin besar dan kuat tarikannya. Meminta semua ibu untuk menarik lebih kuat sehingga tangan Ibu Sri ikut tertarik. Diskusi dalam permainan ini adalah bagaimana permasalah ibu hamil tersebut dan pemecahannya. Kesimpulan serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa Ibu hamil harus dapat memikirkan dan meluangkan waktu untuk dirinya selama kehamilan serta memeriksakan diri ke Bidan secara teratur.
6. Modul 9. Porsi Makan Bayi dan Anak
Disampaikan oleh Badarudin A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul Fitria A.Md.Gz. sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co fasilitator sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu piring maian. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator minta peserta untuk berpasangan dan berdiskusi tentang porsi makan anaknya sesuai kebiasaannya selama ini selama 5 menit. Jika sudah selesai masing-masing pasangan diminta maju menjelaskan dan alasannya. Langkah selanjutnya fasilitator meminta 2 relawan untuk berperan sebagai Ibu Sri dan Ibu Rumpi dan menunjukkan gambar piring yang benar dan salah. Menjelaskan porsi makanan pokok, lauk dan sayur/buah yang seimbang. Kesimpulan dari permainan ini adalah anak membutuhkan makanan yang beragam dan bergizi tinggi untuk tumbuh kembangnya. Jangan hanya makanan pokoknya buburnya yang banyak.
7. Modul 10. Ikatan Ibu dan Anak
Disampaikan oleh Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Nadlirotul Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu bayi. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan dilanjutkan dengan perkenalan antara peserta secara langsung berjabat tangan dan menggunakan perantara botol plastik. Peserta diminta pendapatnya mengenai perbedaan antara berkenalan langsung dan melalui perantara, tentang rasa nyaman, keakraban danlain-lain. Kemudian dihubungkan dengan perasaan ibu dan bayi jika menyusui langsung dan dengan menggunakan botol. Setelah permainan selesai, maka fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan bahwa menyusui akan menciptakan dan memperkuat ikatan batin ibu dan perkembangan bayi. Menyusui akan memberikan waktu nyaman untuk menciptakan ikatan ibu dan anak. 8. Modul 11. Harapan Ibu Disampaikan oleh Nadlirotul Mahmudah A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator memberikan masing-masing ibu satu gambar janin sesuai dengan usia kehamilannya Jika ada ibu yang usia kehamilannya sama, meminta ibu-ibu tersebut untuk bergabung. Meminta mereka untuk memperhatikan gambar perkembangan janin. Kemudian meminta Ibu untuk membacakan dengan keras keterangan di balik gambar secara bergantian. Setelah semua Ibu selesai, diskusikan mengenai perkembangan janinnya. Membagikan kertas untuk masing masing ibu, meminta mereka untuk memikirkan dan menuliskan harapan Ibu untuk anaknya dan apa yang dapat mereka lakukan saat ini (janji ibu) agar perkembangan bayi mereka di dalam kandungan baik. Meminta relawan untuk membacakan janji dan harapan mereka dan memberikan kepada anaknya. Kesimpulan dari permainan ini adalah perkembangan bayi di dalam kandungan dipengaruhi oleh perilaku Ibu saat ini dan makanan yang dikonsumsi. Makan 1 porsi telur atau hati ayam atau ikan bergantian setiap hari pada masa kehamilan.
9. Modul 12. Cuci Tangan Pakai Sabun
Disampaikan oleh Andris Christian H.W, S.Gz,sebagai fasilitator dan Nadlirotul Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator menanyakan kepada Ibu mengenai kebiasaan cuci tangan sehari-hari. Meminta kesediaan 4 orang ibu untuk menjadi sukarelawan di depan dan minta masing-masing untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir kemudian membandingkan dengan langkah- langkah mencuci tangan dengan yang ditampilkan. Setelah itu mendiskusikan bersama waktu dan langkah mencuci tangan pakai sabun serta mempraktikkan bersama-sama. Kesimpulan dari permainan ini adalah selalu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir terutama pada 3 momen penting yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyusui dan sesudah membersihkan anak. Lakukan cici tangan dengan 5 langkah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir yang baik dan benar 10. Review Peserta Setelah 12 Modul dipraktikkan, Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan membagi 20 peserta menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok diminta mempraktikkan satu-persatu modul yang sudah dipelajari. Sebelum praktik dimulai, fasilitator memberikan tips dan trik dalam pelaksanaan Emo Demo agar dapat berjalan lancar dan sukses memberikan efek WOW/kejutan tak tcrduga kepada ibu balita.
11. Rencana Tindak Lanjut dan Penutup
Di akhir workshop, fasilitator membagikan kertas rencana tindak lanjut kepada kelompok peserta tiap posyandu untuk menuliskan Rencana Tindak Lanjutnya setelah mendapatkan ilmu tentang Emo Demo ini. Harapannya, semua peserta dapat melakukan Emo Demo pada setiap ada kegiatan penimbangan di posyandu sehingga bermanfaat untuk mengubah perilaku sehat.