Anda di halaman 1dari 6

NOTULA HARI II

Hari, Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022


Waktu : 08.00 - selesai
Kegiatan : Workshop Emo Demo bagi Kader Hari 2
Tempat : Aula Puskesmas Watulimo Lt. II
Peserta : 20 Kader Posyandu Balita
Susunan Acara :
 Review modul 1,2,3,4, dan 5
 Modul 6. Jadwal makan bayi dan anak
 Modul 7. Siap bepergian
 Modul 8. Ditarik ke segala arah
 Modul 9. Porsi makan bayi dan anak
 Modul 10. Ikatan ibu dan anak
 Modul 11. Harapan ibu
 Modul 12. Cuci tangan pakai sabun
 Review Modul
 Rencana Tindak Lanjut

1. Reveiw Modul 1,2,3, dan 4


Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator memfasilitasi peserta untuk melakukan
review workshop hari I dengan permainan lempar bola kemudian jika kader menangkap bola
tersebut. Kader yang menangkap bola terpılih akan mereview atau menceritakan kembali
tujuan pelatihan, prosedur permainan, kesimpulan, tips dan trik masing-masing modul
permainan. Kader dibawa dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat
melalui proses ini dengan baik dan akrab. Kader yang terpilih untuk mereview modul antara
Ida Suci, Siti, Ana, dan Musrikah. Dalam reveiw ini fasilitator kembali menegaskan bahwa
Emo Demo ini bukanlah penyuluhan melainkan sebuah teknik yang mengandalkan
pendekatan emosional dan demonstrasi sehingga lebih menggugah dan mudah dipahami
masyarakat dan mau mengadopsi untuk mengubah perilaku kesehatan untuk lebih baik.

2. Modul 5. Menyusun Balok Oleh


Disampaikan oleh sebagai Andris Christian H.M, S.Gz, fasilitator dan Roudlotul
Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator
bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Permainan
diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator selanjutnya mengajukan
pertanyaan tentang pertumbuhan anak (tinggi badan), perbedaan tinggi badan anak yang
berbeda padahal usianya sama dan menggali tentang dampak masa depannya kelak
Selanjutnya fasilitator mengajak 2 pasang relawan untuk bermain memasukkan balok
dengan membacakan kartu perilaku dulu. Pemenang ditentukan jika ada salah satu kelompok
yang susunan baloknya lebih tinggi. Peserta diajak berdiskusi tentang perilaku apa yang
mempengaruhi tinggi rendahnya susunan balak tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa
perilaku makan ibu hamil dan perilaku pemberian makan pada anak sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Modul 6. Jadwal Makan Bayi dan Anak


Disampaikan oleh Nadlirotul Mahmudah, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul
Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator
bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co
fasilitator sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu 3 poster jadwal makan anak
Permainan diawali dengan Salam Rumpi Schat bersama-sama, dilanjutkan penjelasan
tentang teknik permainan ini. Fasilitator membagi pescrta mejadi 3 kelompok usia
pemberian makan dan meminta masing-masing kelompok untuk berdiskusi. Setelah siap,
scluruh kelompok diminta untuk menempelkan jadwal makan anak sesuai dengan usianya.
Jika sudah selesai, seluruh peserta diajak berdiskusi bersama tentang jadwal pemberian
makan bayi dan anak yang benar. Jika ada yang salah, mintalah peserta untuk
memperbaikinya. Kesimpulan dan kata kuncinya adalah jangan berikan cemilan pada anak 1
jam menjelang makan, karena anak akan merasa kenyang duluan.
4. Modul 7. Siap Berpergian
Disampaikan oleh, Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai fasilitator. Dalam menyampaikan
permainan ini, fasilitator bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan
sebagai ibu bayi. Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan
dilanjutkan dengan membandingkan 2 orang ibu bayi yang melakukan persiapan jika akan
bepergian. Fasilitator meminta 2 orang relawan berperan sebagai Ibu Sri (memberikan ASI
Eksklusif) dan Ibu Rumpi (memberikan Susu Formula). Ibu Sri dan Ibu Rumpi diminta
untuk lomba menyiapkan perlengkapan dan waktu yang diperlukan jika akan bepergian dan
meminta 1 relawan lagi untuk menghitung waktunya.
Diskusi dalam permainan ini adalah siapa yang selesai lebih dahulu. Dan kesimpulan
serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa memberikan ASI itu praktis dan hemat
waktu dibandingkan dengan memberikan susu formula.

5. Modul 8. Ditarik ke Segala Arah


Disampaikan oleh Andris Christian H.W, S.Gz,sebagai fasilitator dan Nadlirotul
Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator
meminta satu relawan untuk berperan sebagai Ibu Sri. Meminta seluruh ibu duduk
membentuk 1 lingkaran besar dan relawan duduk di tengah lingkaran. Jarak antara Ibu Sri
dan ibu lainnya minimal 1 m. Fasilitator kemudian bercerita mengenai kondisi Ibu Sri yang
diperankan oleh relawan. Meminta peserta untuk menuliskan permasalahan apa saja yang
kemungkinan dihadapi Ibu Sri pada kertas. Memberikan waktu 5 menit. Jika ibu kesulitan
menuliskan permasalahan, mengunakan kartu indeks sebagai alat bantu. meminta satu
persatu ibu membacakan permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Sri. Setiap selesai dibacakan,
fasilitator membantu mengikat kertas tersebut dengan tali yang ujungnya diikatkan pada
tangan kiri atau kanan Ibu Sri sedangkan kertas tetap dipegang oleh ibu. Setelah semua
kertas terikat, memintalah semua ibu untuk menarik talinya hingga tegang. Kemudian
menunjukkan bahwa terkadang permasalahan tersebut semakin besar dan kuat tarikannya.
Meminta semua ibu untuk menarik lebih kuat sehingga tangan Ibu Sri ikut tertarik.
Diskusi dalam permainan ini adalah bagaimana permasalah ibu hamil tersebut dan
pemecahannya. Kesimpulan serta kata kunci yang didapatkan adalah bahwa Ibu hamil harus
dapat memikirkan dan meluangkan waktu untuk dirinya selama kehamilan serta
memeriksakan diri ke Bidan secara teratur.

6. Modul 9. Porsi Makan Bayi dan Anak


Disampaikan oleh Badarudin A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul Fitria
A.Md.Gz. sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator bermain
peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu. Tahap awal co
fasilitator sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan yaitu piring maian. Permainan
diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama. Fasilitator minta peserta untuk
berpasangan dan berdiskusi tentang porsi makan anaknya sesuai kebiasaannya selama ini
selama 5 menit. Jika sudah selesai masing-masing pasangan diminta maju menjelaskan dan
alasannya. Langkah selanjutnya fasilitator meminta 2 relawan untuk berperan sebagai Ibu
Sri dan Ibu Rumpi dan menunjukkan gambar piring yang benar dan salah. Menjelaskan porsi
makanan pokok, lauk dan sayur/buah yang seimbang. Kesimpulan dari permainan ini adalah
anak membutuhkan makanan yang beragam dan bergizi tinggi untuk tumbuh kembangnya.
Jangan hanya makanan pokoknya buburnya yang banyak.

7. Modul 10. Ikatan Ibu dan Anak


Disampaikan oleh Roudlotul Fitria A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Nadlirotul
Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator
bermain peran sebagai kader dan mengajak kader yang berperan sebagai ibu bayi.
Permainan diawali dengan Salam Rumpi Sehat bersama-sama dan dilanjutkan dengan
perkenalan antara peserta secara langsung berjabat tangan dan menggunakan perantara botol
plastik. Peserta diminta pendapatnya mengenai perbedaan antara berkenalan langsung dan
melalui perantara, tentang rasa nyaman, keakraban danlain-lain. Kemudian dihubungkan
dengan perasaan ibu dan bayi jika menyusui langsung dan dengan menggunakan botol.
Setelah permainan selesai, maka fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan
bahwa menyusui akan menciptakan dan memperkuat ikatan batin ibu dan perkembangan
bayi. Menyusui akan memberikan waktu nyaman untuk menciptakan ikatan ibu dan anak.
8. Modul 11. Harapan Ibu
Disampaikan oleh Nadlirotul Mahmudah A.Md.Gz sebagai fasilitator dan Roudlotul
Fitria A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini, fasilitator
memberikan masing-masing ibu satu gambar janin sesuai dengan usia kehamilannya Jika
ada ibu yang usia kehamilannya sama, meminta ibu-ibu tersebut untuk bergabung. Meminta
mereka untuk memperhatikan gambar perkembangan janin. Kemudian meminta Ibu untuk
membacakan dengan keras keterangan di balik gambar secara bergantian. Setelah semua Ibu
selesai, diskusikan mengenai perkembangan janinnya.
Membagikan kertas untuk masing masing ibu, meminta mereka untuk memikirkan
dan menuliskan harapan Ibu untuk anaknya dan apa yang dapat mereka lakukan saat ini
(janji ibu) agar perkembangan bayi mereka di dalam kandungan baik. Meminta relawan
untuk membacakan janji dan harapan mereka dan memberikan kepada anaknya. Kesimpulan
dari permainan ini adalah perkembangan bayi di dalam kandungan dipengaruhi oleh perilaku
Ibu saat ini dan makanan yang dikonsumsi. Makan 1 porsi telur atau hati ayam atau ikan
bergantian setiap hari pada masa kehamilan.

9. Modul 12. Cuci Tangan Pakai Sabun


Disampaikan oleh Andris Christian H.W, S.Gz,sebagai fasilitator dan Nadlirotul
Mahmudah A.Md.Gz sebagai co fasilitator. Dalam menyampaikan permainan ini fasilitator
menanyakan kepada Ibu mengenai kebiasaan cuci tangan sehari-hari. Meminta kesediaan 4
orang ibu untuk menjadi sukarelawan di depan dan minta masing-masing untuk mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir kemudian membandingkan dengan langkah-
langkah mencuci tangan dengan yang ditampilkan. Setelah itu mendiskusikan bersama
waktu dan langkah mencuci tangan pakai sabun serta mempraktikkan bersama-sama.
Kesimpulan dari permainan ini adalah selalu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
terutama pada 3 momen penting yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyusui
dan sesudah membersihkan anak. Lakukan cici tangan dengan 5 langkah cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir yang baik dan benar
10. Review Peserta
Setelah 12 Modul dipraktikkan, Badarudin, A.Md.Gz sebagai fasilitator dan
membagi 20 peserta menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok diminta
mempraktikkan satu-persatu modul yang sudah dipelajari. Sebelum praktik dimulai,
fasilitator memberikan tips dan trik dalam pelaksanaan Emo Demo agar dapat berjalan
lancar dan sukses memberikan efek WOW/kejutan tak tcrduga kepada ibu balita.

11. Rencana Tindak Lanjut dan Penutup


Di akhir workshop, fasilitator membagikan kertas rencana tindak lanjut kepada
kelompok peserta tiap posyandu untuk menuliskan Rencana Tindak Lanjutnya setelah
mendapatkan ilmu tentang Emo Demo ini. Harapannya, semua peserta dapat melakukan
Emo Demo pada setiap ada kegiatan penimbangan di posyandu sehingga bermanfaat untuk
mengubah perilaku sehat.

Trenggalek, 29 Oktober 2022


Notulis

(Nadlirotul Mahmudah, A.Md.Gz)

Anda mungkin juga menyukai