Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Sekretariat: Gedung LKM FISIP UB | Jl. Veteran, Malang. 65145
www.bem.fisip.ub.ac.id

GUIDELINE DISKUSI AKADEMIK

JOURNEY TO HARMONY VOL.12

PENDAHULUAN

Sistem pendidikan merupakan hal paling krusial bagi suatu negara dalam
mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki. Indonesia sendiri tahun ini mendapat
posisi 70 dari 100 negara dengan sistem pendidikan terbaik. Hal ini tentu saja masih kurang
memadai mengingat banyaknya perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia. Sementara itu,
Malaysia tahun ini mendapatkan posisi ke – 38. Berdasarkan sejarah, Malaysia pernah
mendapat bantuan tenaga pendidik dari Indonesia di tahun 60an. Namun, pendidikan Malaysia
pada saat ini jauh berkembang lebih pesat dibandingkan Indonesia.

Pendidikan di Indonesia dan Malaysia merupakan hal yang berbeda dan memiliki ciri
masing-masing. Indonesia memiliki sistem pendidikan yang pada dasarnya sekolah di
Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda. Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua
negara tersebut pada nama jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan juga berbeda
contohnya ada pada jenjang sekolah menengah dimana sekolah menengah Malaysia ditempuh
dalam jenjang waktu 5 tahun sedangkan di Indonesia 6 tahun. Negara Malaysia cenderung lebih
maju di bidang pendidikan karena kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian
kurikulum. Berbeda dengan negara Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan serta
kurikulum sehingga pelaksana teknis di Indonesia lambat untuk berkembang.

A. Perkembangan Pendidikan di Malaysia 2010 – Sekarang


Sistem pendidikan di Malaysia diatur oleh Kementerian Pendidikan Malaysia
(KPM), Pendidikan formal yang ada di Malaysia dimulai dari Pra-sekolah, Pendidikan
Rendah, Pendidikan Menengah, Pendidikan Pra-Universiti dan Pengajian Tinggi. Pada
tahun 2004 pendidikan prasekolah, dasar dan menengah berada dibawah yurisdiksi
Kementerian Pendidikan (The Ministry of Education). Sedangkan pendidikan tinggi
merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Tinggi (The Ministry of
Education). Adapun visi misi utama pemerintahan Malaysia adalah menjadikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Sekretariat: Gedung LKM FISIP UB | Jl. Veteran, Malang. 65145
www.bem.fisip.ub.ac.id

negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga
pendidikan tinggi di negara lain seperti Singapura dan Australia.

Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda. Perbedaan
yang menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut ada pada nama jenjang kedua
negara. Tingkat jenjang pendidikan juga berbeda contohnya ada pada jenjang sekolah
menengah, dimana sekolah menengah Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun
sedangkan di Indonesia 6 tahun.

Negara Malaysia lebih maju di bidang pendidikan karena kurikulum yang


dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum. Berbeda dengan negara
Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan serta kurikulum sehingga
pelaksanaan teknis di Indonesia lambat untuk berkembang.

B. Perkembangan Pendidikan Indonesia Masa Reformasi 1999 – Sekarang


Pendidikan di masa reformasi juga belum sepenuhnya dikatakan berhasil.
Karena, pemerintah belum memberikan kebebasan sepenuhnya untuk mendesain
pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan lokal, misalnya penentuan
kelulusan siswa masih diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Walaupun telah ada
aturan yang mengatur posisi siswa sebagai subjek yang setara dengan guru, namun
dalam pengaplikasiannya, guru masih menjadi pihak yang dominan dan mendominasi
siswanya, sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan proses pendidikan Indonesia
masih jauh dari dikatakan untuk memperjuangkan hak-hak siswa.

Menurut ketentuan pasal 11 UU No. 22 tahun 1999, pendidikan termasuk salah


satu bidang yang oleh pemerintah didesentralisasikan. Dengan demikian, masalah
pendidikan yang semula serba ditangani pemerintah pusat,tanggung jawab masalah ini
bergeser kepemerintah daerah. Dalam hal ini adalah daerah kabupaten maupun kota.
Dalam implentasinya, pemerintah Indonesia sudah beberapa kali mengganti kurikulum
yang meliputi (a) Kurikulum Berbasis Kompetensi; (b) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan; (c) Kurikulum 2013; (d) Kurikulum Merdeka.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Sekretariat: Gedung LKM FISIP UB | Jl. Veteran, Malang. 65145
www.bem.fisip.ub.ac.id

PEMANTIK DISKUSI

1. Bagaimana implementasi yang sebenarnya dari kurikulum di masing – masing negara?


2. Apa kekurangan yang dirasakan oleh mahasiswa terkait sistem pendidikan di masing –
masing negara? Perbaikan seperti apa yang dibutuhkan?
3. Dari fakta lapangan yang sudah dipaparkan dari poin diskusi sebelumnya, apa
sebenarnya yang menjadi alasan konkrit terhadap tertinggalnya pendidikan Indonesia
dibandingkan Malaysia?

TEKNIS DISKUSI

No. Pelaku Aktivitas Keterangan

1. MC Memulai Menjelaskan sesi diskusi akademik


menjembatani show, diikuti
menuju sesi
memperkenalkan moderator dan
diskusi
tema sesi

2. Moderator Transisi dari MC dan Diawali Moderator 1 lalu dilanjutkan


Moderator 2
memperkenalkan diri

3. Moderator Mengenalkan tema Diawali dengan perkenalan topik


1 materi kepada peserta utama diikuti dengan penjelasan
dilanjutkan pantikan mengenai sejarah perkembangan
pertama pendidikan di Indonesia dan
Malaysia, diikuti dengan pendapat
pribadi terkait sejarah pendidikan di
kedua negara.

4. Moderator Melanjutkan pantikan Pemaparan terkait perbandingan


2 sistem pendidikan di masa kini
moderator 1
antara Indonesia dan Malaysia
diikuti dengan pendapat pribadi
kenapa terjadi kesenjangan kualitas
di antara kedua negara.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Sekretariat: Gedung LKM FISIP UB | Jl. Veteran, Malang. 65145
www.bem.fisip.ub.ac.id

5. Moderator Mempersilahkan Moderator ataupun peserta lain


2 peserta untuk diperbolehkan menanggapi
menanggapi pantikan pertanyaan ataupun pernyataan
dari moderator yang diajukan

6. Moderator Memantik kembali Jika forum dirasa sudah berkurang


1 dengan pantikan 1 euforianya, dengan membahas
pentingnya mahasiswa tertarik
dengan isu kekerasan seksual dan
perundungan

7. Moderator Mempersilahkan Moderator ataupun peserta lain


1 peserta untuk diperbolehkan menanggapi
menanggapi pantikan pertanyaan ataupun pernyataan
dari moderator yang diajukan

8. Moderator Memantik kembali Jika forum dirasa sudah berkurang


2 dengan pantikan 2 euforianya, dengan membahas
langkah universitas moderator dalam
menyikapi kekerasan seksual dan
perundungan di kampus

9. Moderator Melanjutkan pantikan pembahasan langkah universitas


1 2 moderator dalam menyikapi
kekerasan seksual dan perundungan
di kampus

10. Moderator Mempersilahkan Moderator ataupun peserta lain


1 peserta untuk diperbolehkan menanggapi
menanggapi pantikan pertanyaan ataupun pernyataan
dari moderator yang diajukan

11. Moderator Memantik kembali Menjelaskan hubungan antar


2 Rancangan Undang Undang Tindak
pantikan 3
Pidana Kekerasan Seksual, Peraturan
Menteri Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan Seksual, dan pencegahan
kekerasan seksual dan perundungan di
Kampus
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Sekretariat: Gedung LKM FISIP UB | Jl. Veteran, Malang. 65145
www.bem.fisip.ub.ac.id

12. Moderator Mempersilahkan Moderator ataupun peserta lain


2 peserta untuk diperbolehkan menanggapi
menanggapi pantikan pertanyaan ataupun pernyataan
dari moderator yang diajukan

13 Moderator Memantik kembali Memantik pendapat apakah


1 pantikan 3 layanan bantuan hukum dan
konseling yang diberikan
ULTKSP sudah terlaksana dan
dirasakan tepat pada target?

14 Moderator Mempersilahkan Moderator ataupun peserta lain


1 peserta untuk diperbolehkan menanggapi
menanggapi pantikan pertanyaan ataupun pernyataan
dari moderator yang diajukan

15. Moderator Memberikan Closing Closing Statement dibebaskan sesuai


1 keinginan moderator
Statement

16. Moderator Memberikan Closing Statement Closing Statement


2 diikuti dengan menutup sesi diskusi dibebaskan sesuai
dan mengembalikan kepada MC keinginan moderator

17. MC Menutup Sesi Melanjutkan acara


sesuai rundown

Anda mungkin juga menyukai