Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Distribusi Sampling

Distribusi sampling adalah distribusi dari besaran-besaran statistik seperti rata-rata,

simpangan baku, proporsi yang mungkin muncul dari sampel-sampel.

B. Populasi

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik

tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Bahan penelitian).

Populasi adalah kumpulan semua individu atau item yang dipertimbangkan dalam studi

statistik (Burns and Grove, 2010)

Populasi adalah rangkaian orang, benda, atau peristiwa yang diinginkan oleh peneliti

untuk dilakukan penelitian (Blessing and Forister, 2012).

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan pengamatan yang ingin

diteliti atau yang menjadi perhatian kita. Banyaknya pengamatan dalam populasi disebut

ukuran populasi (N). jenis populasi ada dua, yaitu populasi berhingga/terbatas dan populasi

tak terhingga/tidak terbatas.

Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri yang diamati dalam suatu populasi disebut karakteristik

populasi, misalnya jenis kelamin, pekerjaan, umur, dll. Hasil pengukuran karakteristik

populasi disebut parameter populasi, misalnya mean, standar deviasi dan variansi, dll.

C. Sampel

Sample adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari populasi di mana informasi penelitian

didapatkan (Weiss, 2008)


Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki

karakteristik yang sama dengan populasi. Banyaknya pengamatan dalam sampel disebut

ukuran sampel (n). jenis sampel ada dua, yaitu sampel kecil dan sampel besar.

Adapun sifat-sifat dan ciri-ciri yang diamati dalam suatu sampel disebut karakteristik

sampel, misalnya jenis kelamin, pekerjaan, umur, dll. Hasil pengukuran karakteristik sampel

disebut statistic sampel, misalnya rata-rata, simpangan baku dan variansi, dll.

D. Metode Sampling

Metode sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian

elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi. Alasan alasan dipilihnya

sampling antara lain sebagai berikut:

1. Objek penelitian yang homogen

2. Objek penelitian yang mudah rusak

3. Penghematan biaya dan waktu

4. Masalah ketelitian

5. Ukuran populasi

6. Faktor ekonomis

E. Jenis metode sampling

1. Sampling random (sampling acak) terdiri dari:

a. Sampling random sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu

metode undian dan metode tabel random.

b. Sampling berlapis (sampling stratified).

c. Sampling sistematis.

d. Sampling kelompok (sampling cluster).


2. Sampling non random (sampling tidak acak) terdiri dari:

a. Sampling kuota

b. Sampling pertimbangan

c. Sampling seadanya

F. Tehnik penentuan jumlah sampel

1. Pengambilan sampel dengan pengembalian

2. Pengambilan sampel tanpa pengembalian

G. Jenis-jenis distribusi sampling

1. Distribusi sampling rata-rata

2. Distribusi sampling proporsi

3. Distribusi sampling yang lain dimana distribusi ini terdiri dari distribusi sampling beda

dua rata-rata dan distribusi sampling beda dua proporsi

H. Standard Error

Istilah kesalahan baku digunakan karena mempunyai makna tersendiri yang berbeda

dengan deviasi standar. Diketahui bahwa rata-rata yang dihasilkan dari sekumpuan sampel

yang diambil dari populasi tak terhingga mempunyai nilai yang berbeda-beda dan variasi ini

disebabkan oleh kesalahan yang berkaitan dengan pengambilan sampel yang disebut

kesalahan sampling (sampling error). Deviasi standar distribusi rata-rata sampel disebut

kesalahan baku rata-rata.

Kesalahan baku tidak hanya menggambarkan besarnya penyimpangan atau kesalahan

yang diakibatkan pengambilan sampel, tetapi dapat pula digunakan untuk menggambarkan

ketepatan estimasi terhadap populasi. Bila kesalahan baku kecil berarti penyebaran rata-rata

sampel juga kecil, maka estimasi terhadap parameter populasi akan lebih tepat dan sebaliknya,
bila nilai kesalahan baku besar berarti penyebarannya juga besar maka estmasi terhadap

parameter populasi menjadi kurang tepat.

I. Pengukuran Error

Menurut (Fred L Benu & Prof, 2019, p. 171), terdapat lima sumber eror pengukuran,

yaitu;

1. Penskoran dilakukan terhadap semua atribut variabel, eror pengukuran berkemungkinan

terjadi jika peneliti menskornya;

2. Eror pengukuran dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi kontemporer seperti keadaan

kesehatan, suasana batin, yang berpengaruh terhadap respons terhadap kuesioner;

3. Eror pengukuran dapat disebabkan oleh karena faktor yang berhubungan dengan

pewawancara. Misalnya gangguan kebisingan dan kelelahan pewawancara dapat

mengakibatkan eror pengukuran;

4. Perbedaan pemprosesan misalnya karena perbedaan penyanjian, yaitu sandi berbeda

diterakan pada responden yang sama atau sebaliknya; dan

5. Eror pengukuran berkemungkinan terjadi karena faktor interpretasi yang berbeda terhadap

istrumen pengukuran. Eror pengukuran diatas menyebabkan terjadinya eror sistmatik atau

eror acak. Eror sistematik terjadi karena penggunaan instrumen pengukuran yaitu

penggunaan instrumen pengukuran berbeda antara teori dan penerapannya. Eror

sistematik mengakibatkan koefisien validitas menurun. Eror acak disebabkan oleh faktor

pengaruh setiap penggunaan instrument pengukuran menggunakan cara yang berbeda.

J. Error (Penyimpangan)

Penyimpangan hasil yang diperoleh dari pengukuran sampel dapat terjadi dalam dua

jenis berikut (Sabri & Hastono, 2018, pp. 185–186).


1. Sampling eror, sebenernya hal ini bukan merupakan kesalahan yang sebenarnya, tetapi

merupakan variasi dari konsekuensi pengambilan sampel. Maksudnya bahwa setiap

sampel yang akan diambil dari suatu populasi akan berdistribusi sekitar nilai populasi.

2. Non sampling error, yaitu error yang tidak disebabkan oleh sampel, tetap disebabkan

pelaksanaan dalam pengambilan analisisnya seperti;

a. Pada saat perencanaan

b. Pelaksaaan

c. Pengolahan

d. Analisis dan iterpretasi

Anda mungkin juga menyukai