Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

CODE BLUE

i
PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
RS ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
JL. RTA. MILONO KM. 2,5 PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH 73112
Telp. 0536 –3244801, 3244802, 3244803 Fax. 0536 –3239444
Web : www.rsipalangkaraya.co.id E-mail : rsipalangkaraya@yahoo.co.id

VISI MISI MOTTO DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

VISI RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH


“Menjadi rumah sakit terbaik dan Islami di Kalimantan Tengah”

MISI RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH

1. Mewujudkan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar di bidang kesehatan


dengan senantiasa menjaga tali silaturahim;
2. Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi semua lapisan masyarakat
melalui pendekatan, pemeliharaan, pencegahan, pengobatan, pemulihan
kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan/ ketentuan perundang-
undangan;
3. Memberikan pelayanan prima dan profesional dalam layanan kesehatan
kepada pasien dan masyarakat.

MOTTO

Berbekal Ilmu dan Hati Menuju Ridho Ilahi

Artinya : memberikan pelayanan sesuai dengan ilmu kedokteran yang selalu


berkembang, dengan berpegang teguh pada nurani dan akhlaq mulia, melalui
cara-cara yang diridhoi Allah.

TUJUAN

Tumbuh dan berkembangnya rumah sakit yang mampu mendukung tersedianya


sarana dan jasa pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas bagi kebutuhan
semua lapisan masyarakat.

ii
PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
RS ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
JL. RTA. MILONO KM. 2,5 PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH 73112
Telp. 0536 –3244801, 3244802, 3244803 Fax. 0536 –3239444
Web : www.rsipalangkaraya.co.id E-mail : rsipalangkaraya@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

Nomor : 094.AKR/YAN/RSI-PKUM/IX/2018

TENTANG
PANDUAN CODE BLUE

RS ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien, maka diperlukan adanya
Panduan Code Blue di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu menetapkan
Panduan Code Blue dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Palangka Raya.
Memperhatikan : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
TENTANG PANDUAN CODE BLUE.
Kesatu : Panduan Code Blue sebagaimana dimaksud diktum pertama dipergunakan sebagai acuan bagi
staf dalam penanganan henti nafas dan henti jantung di RS PKU Muhammadiyah Palangka
Raya..
Kedua : Keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan
seperlunya.

Ditetapkan di : Palangka Raya


Pada tanggal : 26 Dzulhijjah 1439 H
07 September 2018 M

Direktur,

dr. SUYANTO, Sp.PD


NPRSI. 13071967 01032013 1 2 0001

TEMBUSAN :
1. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah
2. Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya
3. Arsip

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan


semesta alam yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga
Panduan Code Blue ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan.
Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf
dalam mengelola pasien di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Palangka Raya.
Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan
kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut
panduan ini akan kami evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan,
kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan panduan ini sangat
kami harapkan dari para pembaca.

Palangka Raya, September 2018

Direktur

iv
DAFTAR ISI

JUDUL
VISI MISI ……………………………………………………………….. i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR …………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. v
A. DEFINISI ……………………………………………………………. 1
B. RUANG LINGKUP …………………………………………………. 1
C. TATA LAKSANA ………………………………………………….... 2
E. DOKUMENTASI …………………………………………………….. 4
F. PENUTUP …………………………………………………………….. 5

v
PANDUAN CODE BLUE

A. Definisi
Sistem code blue : Code Blue merupakan salah satu sistem kegawatdaruratan
di rumah sakit untuk pasien dengan kondisi kegawatdaruratan medis dan
henti napas/henti jantung dimana seluruh komponen rumah sakit dapat
terlibat dalam proses resusitasi termasuk petugas non medis. Sistem meliputi
strategi pencegahan dan aktivasi sistem kegawatdaruratan di rumah sakit
melalui 1 pintu, yakni lewat bagian informasi yang selanjutnya akan
memberitahukan kepada tim code blue yang sedang bertugas agar mendatangi
tempat/ area yang dimaksud.

B. Ruang Lingkup
1. Kejadian code blue adalah kejadian henti nafas dan atau henti jantung
2. Semua staf RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya dengan
sertifikasi Bantuan hidup Dasar (BHD)
3. Tim code blue adalah tim yang ditentukan untuk datang segera setelah
mengetahui adanya kejadian code blue dan terdiri minimal dari 4 orang,
yaitu pemimpin tim resusitasi yang bertanggung jawab dalam memimpin
resusitasi dan melakukan defibrilasi, individu yang berperan dalam
membantu kompresi dinding dada, individu yang berperan dalam
memberikan ventilasi tekanan positif termasuk intubasi endotracheal, dan
individu yang bertugas pemberian obat-obatan serta pendokumentasian di
bawah koordinasi pemimpin tim resusitasi.
4. Tim code blue dapat terdiri dari 1 dokter dan 3 perawat.
5. Pemimpin resusitasi adalah individu yang paling menguasai algoritma
henti jantung dan paru. Prioritas pemimpin dalam resusitasi pada kejadian
code blue menurut urutan prioritas adalah sebagai berikut:
a. Dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c. Dokter Spesialis Anestesi
d. Dokter umum yang telah tersertifikasi ACLS

Panduan Code Blue


6
6. Pada kejadian code blue sebelum tim code blue yang lengkap ada, maka
individu yang dianggap paling menguasai algoritma henti jantung dan paru
bertindak sebagai pemimpin resusitasi sesuai dengan keadaan pada saat
terjadi kejadian code blue sampai dengan tim code blue yang lengkap dan
lebih mampu melakukan resusitasi jantung paru yang lebih adekuat tiba di
tempat kejadian code blue.
7. Respon time yaitu waktu yang diperlukan sampai dengan terkumpulnya
minimal jumlah anggota tim resusitasi yang lengkap, yaitu maksimal 5
menit, yaitu mulai dari munculnya panggilan sampai dengan tiba di tempat
kejadian code blue.
8. Trolley emergency adalah trolley yang memuat obat-obatan dan alat-alat
medis untuk kasus kegawatdaruratan medis termasuk pada kejadian code
blue (henti jantung dan atau henti nafas) dan dibuka pada saat terjadi
kegawatdaruratan medis.
9. Tas emergensi adalah tas ransel yang berisi alat-alat medis untuk kasus
cardiac arrest dan respiratory arrest dan hanya digunakan pada saat
terjadi kondisi code blue di luar area perawatan.

C. Tatalaksana
1. Tim Code Blue
Tim Code Blue adalah semua komponen rumah sakit terlibat dalam proses
resusitasi untuk dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan hidup
lanjut, terdiri dari:
a. Tim Primer : merupakan seluruh pegawai rumah sakit yang telah
mengikuti pelatihan BHD. Tim primer mampu mengenali tanda-
tanda henti jantung dan henti nafas, memanggil bantuan dan
memberi pertolongan pertama sampai tim skunder datang.
b. Tim sekunder : merupakan petugas medis dengan komponen dokter
dan perawat dengan kemampuan bantuan hidup lanjut dan didukung
dengan peralatan dan obat-obatan emergency termasuk penggunaan
defibrillator (merupakan tim kedua yang bergerak atas aktivasi code
blue dari tim primer).

Panduan Code Blue


7
2. Syarat anggota tim sekunder :
Perawat : laki laki tidak ada batasan usia, perempuan tidak sedang hamil
Dokter : tidak ada batasan.
Pelatihan : Dokter : ACLS
Perawat : BTCLS/ ACLS/ BHD
3. Aktivasi dan indikasi pemanggilan
a. Pasien kritis atau potensial kritis (obstruksi jalan napas, jika RR > 36
kali atau < 5 kali/menit, jika Nadi > 140 kali/menit atau < 40
kali/menit, Jika tekanan darah sistole > 220 mmHg atau < 80 mmHg,
Penurunan kesadaran dan Kejang.
b. Pasien henti napas atau henti jantung (terutama kasus-kasus di mana
angka harapan keberhasilan tindakan resusitasi jantung paru tinggi
(reversible).
4. Langkah-langkah aktivasi pasien henti jantung dan henti napas:
a. Petugas non medis/ medis yang menemukan korban (pasien,
keluarga, pengunjung atau petugas) dengan henti jantung segera
memberikan pertolongan Bantuan Hidup Dasar. Mengenali tanda-
tanda henti jantung atau henti nafas. Kemudian memanggil bantuan
(lewat telpon, minta tolong kepada pegawai RS, atau kepada orang
terdekat yg mampu) Informasi secara jelas menyebutkan lokasi
kejadian, jumlah korban, dan meminta untuk segera datang.
b. Resusitasi jantung paru oleh tim primer dilakukan hanya kompresi
dada, tidak diperbolehkan memberikan bantuan nafas secara kontak
langsung (misal mulut ke mulut).
c. Bantuan hidup dasar dengan kualitas tinggi dilakukan terus sambil
menunggu tim sekunder datang. (Respon maksimal tim sekunder
adalah 5 menit untuk seluruh area rumah sakit)
d. Tim Sekunder datang dengan personel dokter dan perawat terlatih
membawa peralatan resusitasi termasuk defibrillator. Tim primer
menyerahkan pasien kepada tim skunder. Tim sekunder bekerja
simultan melakukan bantuan hidup lanjut termasuk pemberian obat-
obatan dan penggunaan defibrillator apabila diindikasikan.

Panduan Code Blue


8
e. Tim skunder terdiri dari 1 orang dokter sebagai leader, 1 orang
perawat di bagian kompresi, 1 orang perawat di bagian ventilasi, dan 1
orang perawat di bagian obat-obatan dan tindakan lainnya.
f. Tim skunder melakukan resusitasi jantung paru dengan kualitas tinggi,
yaitu perbandingan kompresi dan ventilasi 30 dibanding 2, dengan
perhatian pada kompresi yang dalam (minimal 5 cm), kompresi yang
cepat (minimal 100 kali/menit), dan menghindari interupsi selama
siklus kompresi dan ventilasi. Untuk mencegah kelelahan penolong
setiap 2 menit atau 5 siklus petugas yang melakukan kompresi harus
berganti dengan yang melakukan ventilasi. Baca irama tiap 2 menit,
kemudian tentukan tindakan selanjutnya.
g. Jika resusitasi jantung paru berhasil, ditandai dengan kembalinya
fungsi sirkulasi korban, maka korban akan di transport menuju ke
ruang dengan peralatan monitoring. Pasien ditransfer ke ICU atau
dirujuk. Sedangkan non pasien ditransfer ke IGD untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan yang sesuai walaupun
resusitasi jantung paru gagal setelah dilakukan resusitasi selama 10
menit.
h. Jika resusitasi jantung paru gagal dan pasien dinyatakan meninggal,
pasien ditransfer ke kamar jenazah.
i. Beritahukan kondisi pasien kepada keluarga atau kerabat,
informasikan juga mengenai rencana perawatan kemudian.
5. Transfer
Transfer adalah pemindahan pasien pasca resusitasi ke ruang perawatan
dengan monitoring, untuk pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang
tersedia pelayanan ICU dan untuk non pasien akan dipindahkan ke IGD.
Kriteria dan pendampingan selama transfer sesuai dengan panduan transfer
internal.

C. Dokumentasi
Pasien yang mengalami kondisi code blue dicatat dalam rekam
medis pada form CPPT, atau form asesmen gawat darurat, kemudian tim

Panduan Code Blue


9
skunder mendokumentasikan kegiatan selama proses resusitasi ke dalam
form resusitasi jantung paru.
Sedangkan untuk non pasien akan ditulis di form assesment gawat
darurat dan kegiatan proses resusitasi ke dalam form resusitasi jantung
paru.

E. Penutup
Demikian panduan code blue Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Palangka Raya ini dibuat. Mudah-mudahan dengan adanya panduan ini, dapat
meningkatkan kualitas pelayanan di RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka
Raya. Semoga Allah senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik dan
Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba dalam kebaikan dan
berusaha secara terus menerus memperbaiki amaliyahnya, aamiin.

Ditetapkan di : Palangka Raya


Tanggal : 20 Dzulhijjah 1439 H
01 September 2018 M

Direktur,
RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya

dr. Suyanto, Sp.PD


NIP. 1307196701032013120001

Panduan Code Blue


10

Anda mungkin juga menyukai