Anda di halaman 1dari 3

Soal Ujian Mid Semester

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an


Dosen Pengampu : Sri Naharin, MSI
Peraturan UTS :
1. Take Home
2. Jawaban diketik rapih dibawah soal
3. Jangan lupa untuk menulis Nama, NIM dan Prodi
4. Jawaban di pdf-kan, lalu dikumpulkan di ketua kelas, dan ketua kelas mengirim
secara kolektif paling lambat Ahad, 30 Oktober 2022 Pukul 23.59 WIB di Classroom

Jawab pertanyaan – pertanyaan di bawah ini:


1. Penafsiran sarat dengan kepentingan (interest) penafsir dan teks normative Al-
Qur’an tidak cukup eksplisit dalam menentukan jenis kepentingan yang layak
dijadikan pedoman dalam menafsirkan. Oleh karenanya teks Al-Qur’an berpotensi
untuk dimanipulasi & diselewengkan. Dimana letak urgensi kajian ulumul Qur’an
terkait dengan problem tersebut?
2. Jelaskan “Konsep Wahyu”, kemudian koneksikan dengan “Wahyu Al- Qur’an”
dalam proses Nuzul al-Qur’an?
3. Apabila diperhatikan bahwa peristiwa hijrah Nabi SAW tidak hanya sekedar
pindah tempat, tetapi 2 fase dakwah yakni fase indzar (Makiyah) dan fase risalah
(Madaniyah). Jelaskan 2 fase tersebut beserta karakteristik masing – masing
ayatnya!
4. Bagaimana anda mejawab tentang keotentikan Al-Qur’an terkait dengan kenyataan
bahwa secara historis pada masa Khalifah Ustman ibn Affan telah dilakukan
penyatuan Mushaf sekaligus Rasm Al- Quran (Mushaf Ustmani/ Rasm Utsmani)
dan Sebutkan minimal 3 Karakteristik Mushaf Utsmani?
5. Memahami ayat Al-Quran tidak cukup dengan mengambil pemahaman dari signal

– signal semantik dalam struktur teks-nya saja, tetapi harus dipadukan dengan
konteks historis teks itu diturunkan dan salah satunya dengan menggunakan
Asbabun Nuzul, Jelaskan secara rinci fungsi Asbabun Nuzul dan berikan 1 contoh
saja pengaplikasian asbabun nuzul dalam penafsiran?

--------------SELAMAT MENGERJAKAN------------
Nama : Teguh Prasetyo
NIM : 22.22.00295
Prodi : Zawa 1

1. Kajian ulumul Qur’an memiliki banyak fungsi yang utama, diantaranya: Mengetahui
hikmah pensyariatan hukum, Mengkhususkan hukum, Memastikan makna ayat Al-
Qur`an dan menghilangkan kerancuan maknanya, Memahami dan memantapkan
wahyu dalam benak setiap orang yang mendengarnya. pemahaman yang baik
terhadap Ilmu ini merupakan neraca yang sangat akurat dan dapat dipergunakan oleh
mufassir dalam memahami firman Allah dan mencegahnya secara umum untuk
melakukan kesalahan dan kedangkalan dalam tafsir Al- Qur'an.
2. Konsep wahyu adalah sebuah hubungan komunikasi antara dua pihak yang
mengandung pemberian informasi pesan secara samar dan rahasia khususnya untuk
merujuk komunikasi pesan Ilahi atau pewahyuan kepada para Nabi.

Yang memiliki hubungan Wahyu Al-Qur’an dengan proses Nuzul Al-Qur’an bahwa
Allah menurunkan ayat Al-Quran sekaligus ke langit dunia karena adanya peristiwa
alam dan tempat turunnya secara berangsur-angsur. Dan ketika Allah menurunkan
kepada Rasul-Nya Muhammad bagian demi bagian. dengan beragam kondisi karena
faktor manusiawi.
3. Fase indzar (Makiyah) Rasulullah melakukan metode dakwah secara sembunyi dan
terang-terangan. Dakwah yang dilakukan secara sembunyi sembunyi tersebut
menyerukan agama Islam kepada kerabat, sahabat, dan orang sekitar Rasulullah agar
masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyannya dibidang agama, moral, dan hukum.
Memiliki karakteristik ayat yang pendek-pendek karena ditujukan kepada kaum
Jahiliyah agar mudah dimerngerti dan dipahami.

fase risalah (Madaniyah) Rasulullah melakukan metode dakwah yang berbeda dari


makkah yakni membangun masjid dengan menjadikannya sebagi pusat kegiatan bagi
umat muslimin, mempersaudarakan antar kaum muhajirin dan anshar, meletakan
dasar-dasar politik, ekonomi yang islami, membuat perjanjian dengan umat non
muslim dan juga dibuatnya dustur (undang-undang) dalam hal ini kita kenal ndengan
piagam Madinah yang mengatur aspek kehidupan rakyat Madinah. Memilikik
karakteristik ayat yang Panjang karena diera Madinah banyak terdapat para ahli kitab.
4. Sistem penulisan Al-Qur’an rasm Usmani dalam beberapa hal sangat berbeda dengan
teks Arab konvensional. Baik itu secara imlai/nahwiyah maupun 'arudi. Rasm Usmani
juga bukan cabang dari ilmu khat/kaligrafi. Sehinga, dalam menuliskannya tidak
diperlukan kemampuan estetika yang tinggi dalam mempertimbangkan aspek
keindahannya. Sistem penulisan Rasm Usmani lebih menekankan aspek kebahasaan
(lughawi).

Karakteristik rasm Usmani :

- Tulisan-tulisan pada masa itu tidak memiliki titik, baris dan tanda baca.

- Kebanyakan huruf, khususnya huruf-huruf alif belum lagi ditulis.

- Sebagian huruf ditulis sama dengan bentuk huruf lainnya.


5. Memahami proses diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk
mengabadikannya atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut pada masa Nabi.

Contohnya, adalah diturunkannya hukum larangan meminum khamr dalam Al-Quran,


yaitu:   “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika dua kabilah dari golongan
Anshar mengadakan perjamuan yang disuguhi dengan minuman khamr. Kemudian
mereka minum khamr hingga mabuk sehingga terjadilah perkelahian di antara
mereka. Ketika mereka telah sadar dari mabuknya, maka sebagian mereka menyadari
bekas luka yang ada di wajahnya seraya berkata, ‘Sungguh saudaraku fulan telah
melukaiku, seandainya ia berbelas kasihan niscaya ia tidak akan melukaiku’.
Terbakarlah permusuhan di antara dua kabilah tersebut karena luka yang mereka
dapatkan. Kemudian, Allah menurunkan ayat Al-Qur’an. “Wahai orang-orang yang
beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala, dan
mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan
setan. Maka jauhilah…” (QS Al-Maidah : 90)

Anda mungkin juga menyukai