Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TAFSIR SURAT AL-KAFIRUN D A N A N N A S H R

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-
Quran
Hadist

Dosen Pengampu: ………………

Disusun oleh :

Kelompok

Moh. Jariri …………


…….
……………. ……………

………………. ………….
.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH

2022
BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belaka ng
Sebagai umat islam kita memiliki dua sumber hukum islam yang
utama, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Namun dalam menetapkan sebuah
hukum kita perlu penafsiran dari kedua sumber hukum tersebut. Karena
apabila kita memaknai keduanya secara normatif, maka dapat
dikhawatirkan akan salah arti dan tidak sesuai dengan permasalahan yang
kontemporer. Tafsir adalah kunci untuk membuka pintu gudang yang
tertimbun dalam Al-Qur'an.
Sungguh sangat disayangkan apabila Al-Qur'an hanya dilafadzkan
saja oleh orang-orang Islam dengan irama dan lagu yang indah, tetapi
kesan yang diperoleh dari Al-Qur'an sedikitpun tak membekas kecuali
sekedar nyanyian irama lagu atau sekedar mengambil berkah dari padanya.
Terkadang kita lalai dan enggan untuk memahami apa makna dari Al•
Quran dan Al-Hadist. Padahal didalam makna ayat-ayat Al-Quran tersebut
terdapat mutiara indah yang mampu menjadi pedoman untuk hidup kita.
Dari kegiatan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dan hadist tersebut,
kita bisa lebih memahami makna apa yang terkandung dalam sebuah ayat.
Serta kita dapat mengetahui asbabun nuzul surat atau ayat yang kita
tafsirkan. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tafsir surat An-
Nashr, Al-Kafirun dan nya.
B. RumusanMasalah
a. Bagaimana Tafsir Surat Al-Kafirun ?
b. Bagaimana Tafsir Surat An-Nashr ?
d. Bagaimana Tafsir Hadist?

C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui tafsir Surat Al-Kafirun.
b. Mahasiswa mengetahuitafsir Surat An -Nashr.

c. Mahasiswa mengetahui tafsir Surat Al-Lahab.


d. Mahasiswa mengetahui Tafsir hadistnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tafsir Surat Al-Kafirun


Surat Makkiyah, terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus
keinginan orang-orang kafir dan menjelaskan perbedaan antara
ibadah mereka dan ibadah Nabi saw. yang lebih luas.

Artinya: 1. Katakanlah: ''Hai orang-orang kafir,2. Aku tidak akan


menyembah apa yang kamu sembah.3. Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang Aku sembah.4. Dan Aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah,5. Dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. 6. Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada
kebaikannya sedikit pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk
beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang kalian
sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan
sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kahan
menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung
atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal,
Tempat bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai
dan tiada pesaing. Tidak terwujud dalam fisik atau pribadi seseorang.
Tidak membutuhk an perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya melalui
makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah
ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat
berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian
tidak menyembah apa yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kakafiran. Ak u
tidak menggunakan cara ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan
cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukk an perbedaan antar kedua tuhan yang
disembah. N abi menyembah Allah sedangk an mereka menyemm bah
patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5
menunjukk an perbedaan ungk apan. lbadah N abi itu mumi dan
tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidak-tahuan
tentang tuhan yang disembah itu. lbadah kalian penuh dengan
kesyirikan juga tawasuul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua jenis
ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, menbantah pengulangan
pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian
di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku
sembah. Jelas dan akhimya sama. Bagi kalian agama kalian term asuk
dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku
bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan
untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.
B. Tafsir Surat An-Nashr

i-ti=sly

(
·°
,)\,;\ (J,., •~ .u1~; 0
-~·'

0
3
I - ~- ~
- ~-

0
~

9I' @.us
Art inya:
1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong•
bondong
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.
AsbabunNuzul:
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah saw,
memasuki kota Mekkah pada waktu Fat-hu Makkah, Khalid bin al-Walid
diperintahkan memasuki Mekkah dari jurusan dataran rendah untuk
menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas
senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong•
bondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (QS. 110 an-Nashr:1-3)
turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah untuk memuji
syukur dengan memahasucikan Allah atas kemenangan yang telah diraih
clan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Ada
yang menyatakan bahwa surah ini turun sekembalinya Rasul saw. dari
perang Khaibar yakni terjadi pada tahun ke-8 H. Riwayat lain menyatakan
bahwa ia turun sekitar dua tahun sebelum Nabi saw. wafat. Ada lagi yang
menyatakan ia turun setelah pembukaan kota Mekkah. Bahkan sahabat
Nabi saw., lbn' Umar ra menyatakan bahwa Nabi saw. wafat setelah
sekitar tiga bulan dari turunnya ayat ini. Atas dasar perbedaan-perbedaan
itu, maka sulit ditentukan pada urutan keberapa surah ini dari segi masa
turunnya. Sahabat Nabi saw., Jabir lbn' Abdillah ra. berpendapat bahwa
surah ini merupakan surah yang ke-103 yang diterima oleh Rasul saw.,
sedang sahabat Nabi saw, Ibn' Abbas ra. berpendapat bahwa ini adalah
surah yang terakhir diterima Nabi saw. Tidak ada lagi surah sesudahnya -
walau masih ada ayat yang turun sesudahnya clan yang merupakan
bagian dari surah-surah yang turun sebelumnya. Jumlah ayat-ayatnya
sebanyak 3 ayat menurut cara perhitungan semua ulama.
Pada surah sebelumnya, disebutkan tentang perbedaan agama yang
dibawa oleh Rasulullah dengan pegangan kaum kafir. Kemudian didalam
surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama mereka akan punn ah dan surut,
sedang agama yang dibawa Nabi Muhamm ad pasti akan membawa
kemenangan, dan menjadi agama yang banyak diikuti oleh penduduk
dunia.
Pada hari-hari ketika kaum muslim masih dalam keadaan miskin, dan
jumlah mereka sedikit, sementara musuh-musuh mereka dalam keadaan
kuat dan jumlah mereka jauh lebih banyak, demikian pula tekanan dan
gangguan yang dialami mereka sehari-hari makin lama makin berta mbah,
maka adakalanya mereka merasakan kejenuhan, bahkan hati mereka
diliputi kesedihan yang sangat.
Nabi sangat berambisi agar semua manusia beriman, terutama
Quraisy dan bangsa Arab. Sebagai manusia, Nabi juga tidak mengetahui
yang gaib. Oleh karena itu terkadang ia terguncang dan gusar kalau ada
yang menimpa dakwah. Maka surat ini menjadi berita gembira untuk
beliau dan mengingatkan beliau, sebaikn ya engkau tidak bersikap
demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-orang baik adalah kejahatan
orang-orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun
bagi orang lain dosa kecil yang tidak perlu minta ampun.Jika pertolongan
Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk
negeri yang tadinya tertutup dan hati yang yang terkatup. An da
melihat manusia masuk kedalam agama Allah berbondong-bondong dan
berkelompok-kelompok. Untuk menyambut kemenangan ini, wajib
bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak mendapat pujian. Jika
itu semua terjadi, kamu juga wajib bertasbih mensucikan Tuhanm u seperti
yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan memuji-Nya atas
perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang baik dan nama-nama•
Nya yang bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah
ampunan atas apa yang pemah kamu lakukan dan tidak layak bagimu
selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah kepada Allah karena Dia
Maha menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan kesalahannya. Dia
Maha Mengetahui apa yang engkau lakukan. Yang menjadi objek
bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.
BAB III

KESIMPULAN

Dari berbagai penafsiran Surat Al-Kafirun diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa hubungan antar agama membutuhkan sikap toleransi,
kemudian sikap toleransi yang ditawarkan Islam sangatlah rasional
dan praktis serta tidak berbelit-belit. Serta jalinan persaudaraan dan
toleransi antara umat beragama sama sekali tidak dilarang oleh Islam.
Selama masih dalam tataran kemanusiaan dan kedua belah pihak saling
menghormati hak-haknya masing-masing.
Dari penafsiran tentang Surat Al-Lahab dapat diambil
pelajaran bahwa Surat ini merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda
kekuasaan Allah. Dimana Allah menurunkan surat ini dalam kondisi Abu
Lahab dan istrinya masih hidup, sementara keduanya telah divonis
sebagai orang yang akan disiksa didalam api neraka, yang
konsekuensinya mereka berdua tidak akan menjadi orang yang beriman.
Dan apa yang dikabarkan Allah SWT Dzat Yang Maha Mengetahui
perkara yang gaib pasti terjadi.
Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan
pemyataan Rasulullah sebagai berikut
a) Kebersihan sebagian dari iman
b) Berzikir dengan membaca "Alhamdulillah" itu memenuhi mizan
(timbangan) amal baik kelak di hari kiamat.
e) Shalat itu cahaya bagi umat Islam
d) Shadaqah itu peembela bagi umat Islam
e) Sabar itu sinar bagi umat Islam
f) Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam.
DAFT AR PUST AKA

Abduh, Muhammad. 1999. Tafsir Juz 'amma Muhammad Abduh.


Bandung:Penerbit Mizan.
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1985. TerjemahTafsir Al-MaraghiJuz
30. Semarang:PT. Toha Putra.
Dieb, Musthafa. 2003. Al-Wafi Syarah Kitab Arba 'in An-Nawawiyah.
Jakarta : Al I'tishom.
'led Daqiqil, lbnu. 2013.Syarah Hadits Arba 'in Imam Nawawi.
Yogyakarta : Hitam Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai