Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-
Quran
Hadist MI
Disusun oleh :
Kelompok4
EstryMustikaWati ( 14480014)
YuliWidiHastuti (14480071)
YOGYAKARTA
2015
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelaka ng
Sebagai umat islam kita memiliki dua sumber hukum islam yang
utama, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Namun dalam menetapkan sebuah
hukum kita perlu penafsiran dari kedua sumber hukum tersebut. Karena
apabila kita memaknai keduanya secara normatif, maka dapat
dikhawatirkan akan salah arti dan tidak sesuai dengan permasalahan yang
kontemporer. Tafsir adalah kunci untuk membuka pintu gudang yang
tertimbun dalam Al-Qur'an.
Sungguh sangat disayangkan apabila Al-Qur'an hanya dilafadzkan
saja oleh orang-orang Islam dengan irama dan lagu yang indah, tetapi
kesan yang diperoleh dari Al-Qur'an sedikitpun tak membekas kecuali
sekedar nyanyian irama lagu atau sekedar mengambil berkah dari padanya.
Terkadang kita lalai dan enggan untuk memahami apa makna dari Al•
Quran dan Al-Hadist. Padahal didalam makna ayat-ayat Al-Quran tersebut
terdapat mutiara indah yang mampu menjadi pedoman untuk hidup kita.
Dari kegiatan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dan hadist tersebut,
kita bisa lebih memahami makna apa yang terkandung dalam sebuah ayat.
Serta kita dapat mengetahui asbabun nuzul surat atau ayat yang kita
tafsirkan. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tafsir surat Al•
Lahab, An-Nashr, Al-Kafirun dan hadist tentang kebersihan.
B. RumusanMasalah
a. BagaimanatafsirSurat Al-Kafirun ?
b. BagaimanatafsirSurat An-Nashr?
c. BagaimanatafsirSurat Al-Lahab ?
d. BagaimanatafsirHadisttentangkebersihan?
C. Tujuan
a. MahasiswamengetahuitafsirSurat Al-Kafirun.
b. MahasiswamengetahuitafsirSurat An -
Nashr. c. MahasiswamengetahuitafsirSurat Al-
Lahab.
d. Mahasiswamengetahuitafsirhadisttentangk e bersihan.
BAB II
PEMBAHASAN
± )' )) 4) a.e
=± l' )) 4l =.
(').!..;~,1-Ji1' ~~~I.SI
0
C - . :
(
·°
,)\,;\ (J,., •~ .u1~; 0
-~·'
0
3
I - ~- ~
- ~-
0
~
9I' @.us
Art inya:
1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong•
bondong
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.
AsbabunNuzul:
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah saw,
memasuki kota Mekkah pada waktu Fat-hu Makkah, Khalid bin al-Walid
diperintahkan memasuki Mekkah dari jurusan dataran rendah untuk
menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas
senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong•
bondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (QS. 110 an-Nashr:1-3)
turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah untuk memuji
syukur dengan memahasucikan Allah atas kemenangan yang telah diraih
clan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Ada
yang menyatakan bahwa surah ini turun sekembalinya Rasul saw. dari
perang Khaibar yakni terjadi pada tahun ke-8 H. Riwayat lain menyatakan
bahwa ia turun sekitar dua tahun sebelum Nabi saw. wafat. Ada lagi yang
menyatakan ia turun setelah pembukaan kota Mekkah. Bahkan sahabat
Nabi saw., lbn' Umar ra menyatakan bahwa Nabi saw. wafat setelah
sekitar tiga bulan dari turunnya ayat ini. Atas dasar perbedaan-perbedaan
itu, maka sulit ditentukan pada urutan keberapa surah ini dari segi masa
turunnya. Sahabat Nabi saw., Jabir lbn' Abdillah ra. berpendapat bahwa
surah ini merupakan surah yang ke-103 yang diterima oleh Rasul saw.,
sedang sahabat Nabi saw, Ibn' Abbas ra. berpendapat bahwa ini adalah
surah yang terakhir diterima Nabi saw. Tidak ada lagi surah sesudahnya -
walau masih ada ayat yang turun sesudahnya clan yang merupakan
bagian dari surah-surah yang turun sebelumnya. Jumlah ayat-ayatnya
sebanyak 3 ayat menurut cara perhitungan semua ulama.
Pada surah sebelumnya, disebutkan tentang perbedaan agama yang
dibawa oleh Rasulullah dengan pegangan kaum kafir. Kemudian didalam
surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama mereka akan punn ah dan surut,
sedang agama yang dibawa Nabi Muhamm ad pasti akan membawa
kemenangan, dan menjadi agama yang banyak diikuti oleh penduduk
dunia.
Pada hari-hari ketika kaum muslim masih dalam keadaan miskin, dan
jumlah mereka sedikit, sementara musuh-musuh mereka dalam keadaan
kuat dan jumlah mereka jauh lebih banyak, demikian pula tekanan dan
gangguan yang dialami mereka sehari-hari makin lama makin berta mbah,
maka adakalanya mereka merasakan kejenuhan, bahkan hati mereka
diliputi kesedihan yang sangat.
Nabi sangat berambisi agar semua manusia beriman, terutama
Quraisy dan bangsa Arab. Sebagai manusia, Nabi juga tidak mengetahui
yang gaib. Oleh karena itu terkadang ia terguncang dan gusar kalau ada
yang menimpa dakwah. Maka surat ini menjadi berita gembira untuk
beliau dan mengingatkan beliau, sebaikn ya engkau tidak bersikap
demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-orang baik adalah kejahatan
orang-orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun
bagi orang lain dosa kecil yang tidak perlu minta ampun.Jika pertolongan
Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk
negeri yang tadinya tertutup dan hati yang yang terkatup. An da
melihat manusia masuk kedalam agama Allah berbondong-bondong dan
berkelompok-kelompok. Untuk menyambut kemenangan ini, wajib
bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak mendapat pujian. Jika
itu semua terjadi, kamu juga wajib bertasbih mensucikan Tuhanm u seperti
yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan memuji-Nya atas
perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang baik dan nama-nama•
Nya yang bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah
ampunan atas apa yang pemah kamu lakukan dan tidak layak bagimu
selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah kepada Allah karena Dia
Maha menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan kesalahannya. Dia
Maha Mengetahui apa yang engkau lakukan. Yang menjadi objek
bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.
C. TafsirSurat Al-Lahab
;j. ;:
i.:t l.
ts3 <ls <ic
U() "3 i'
).isl us 4ii,3l5, (') els 11
Artinya:
1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut
Abu Lahab celaka dan mengelami kerugian yang besar. Ini doa
buruk baginya. Terbukti ia telah celaka dan merugi. Buktinya firman
Allah, Tidak ada gunanya harta benda Abu Lahab.Usaha dan
perkerjaannya juga tidak menolongnya. Semua itu tidak ada gunanya
tidak dapat menggagalkan doa Nabi saw. Padahal Abu Lahab itu paman
beliau sendiri. Namanya Abdul Uzza. Dia merupakan musuh yang paling
keras.Ia sering berjalan di belakang Nabi. Setiap kali beliau
mengatakan sesuatu dia mendustakannya.Oleh karena itu Allah
menyebutkan balasan atas perbuatannya itu.Ia akan memasuki neraka yang
panasnya dan dahsyatnya tidak ada yang tahu selain Penciptanya. Neraka
yang menjilat-jilat.Ia dan istrinya, si Pembawa kayu bakar akan merasakan
api itu.
Diriwayatkan pula bahwa wanita itu biasa meletakkan duri di jalan
yang akan dilalui Rasulullah saw. setelah dikumpulkannya untuk
menghalangi dakwah beliau. Ada pula yang mengatakan wanita itu
berupaya mengobarkan permusuhan antara Nabi dan orang-orang.Ia
membawa kayu bakar fitnah dan menyalakan permusuhan di antara
mereka. Allah manambah gambaran buruk wanita ini dengan ungkapan.
"Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Ia pernah mempunyai kalung dan bersumpah untuk dibelanjakan
dalam rangka melawan Rasulullah. Oleh karena itu Allah menggantinya
dengan tali di lehernya yang kuat melilit di lehernya. Kala itu ia berada di
neraka Jahannam. Ada yang mengatakan, ini bentuk penghinaan
kepadanya digambarkan sebagai tukang kayu bakar untuk meredahkannya
karena kesombongannya dan suaminya.
Penafsiran Surat Al-Lahab :
Ayat 1 :
D. TafsirHadistTentangKebersihan
Tafsir Hadits Tentang Suci Adalah Sebagian Dari Iman:
•) s
E .e ±
ls-yl<u JI Ill,
¢
•Lz
" LI~l'
·:
969- eS
ts ' -
>"
us 9i'u·us a iisr9at = 9 '·Laa
· _± us . i iisru-
-
y ;
l '_.tis±jJy-"{5uiJ- $yi-lliJr
19u' ! 3)93 UP 39'
«+
3
Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu, Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An•
Nawawiyah(jakarta: Al-I'tishom). Hlm 181
'bnu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba' in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 116
Tbnu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba' in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 116
adalah dia akan membutuhk an pembelaan dari shadaqah (zakat)nya,
sebagaimana ia membutuhk an pembelaan dengan berbagai bukti-bukti
yang dapat menyelamatkannya dari hukuman. Seolah-olah seseorang jika
kelak di hari kiamat dimintai tanggu ngjawab dalam membelanjakan
hartanya, maka shadaqah (zakat)nya dapat menjadi pembela bagi dirinya
dalam memberikan jawaban, misalnya ia berkata: "Ak u gunakan hartaku
untuk membayar zakat". Pendapat lain mengatakan bahwa maksudnya
ialah shadaqah (zakat)nya menjadi bukti keimanan pelakunya. Hal ini
karena orang munafik tidak mau mengeluarkan zakat karena tidak
meyakininya. Barang siapa yang mengeluarkan zakat, hal itu
menunjukkan
6
kekuatan Imannya. Wallahu a'alam.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "sabar adalah cahaya"
maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam agama, yaitu sabar dalam
melaksanakan ketaatandan dalan menjauhi kamaksiatan. Demikian juga
sabar mengahadapi hal yang tidak disenangi didunia ini. Maksudnya,
sabar itu sifat terpuji yang selalu membuat pelakunya memperoleh
7
petunjuk untuk mendapatkan kebenaran.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam " A1-Quran menjadi
pembela kamu atau musuh kamu" maksudnya jelas, yaitu bermanfaat
jika kamu baca dan kamu amalkan, tetapi jika tidak, akan menjadi
8
musuh kamu. Pedoman seorang muslim adalah Al-Qur'an. Ia
mengambil petunjuk darinya, menjalankan perintah yang ada di
dalamnya, menjauhi larangan yang ada, dan berakhlak dengan akhlaknya.
Dengan begitu, Al• Qur' an akan membimbingnya agar selamat di sunia
dan sebagai pembela yang akan membelanya pada hari akhir. Dan
barangsiapa yang menyimpang dari jalan yang benar dan menyimpang
dari nilai-nilai Al• Qur'an. Maka, Al-Qur'an akan menjadi musuhnya
pada hari Kiamat.
"Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu, Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An•
Nawawiyah(jakarta: Al-I'tishom). Hlm 189
BAB III
KESIMPULAN