Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TAFSIR SURAT AL-LAHAB, AN-NASHR, AL-KAFIRUN DAN


HADISTKEBERSIHAN

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-
Quran
Hadist MI

Dosen Pengampu : Drs. H.


JauharHatta

Disusun oleh :

Kelompok4

Feri Nugroho (14480162)

EstryMustikaWati ( 14480014)

YuliWidiHastuti (14480071)

Lutfi Rahayu (14480088)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015
BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelaka ng
Sebagai umat islam kita memiliki dua sumber hukum islam yang
utama, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Namun dalam menetapkan sebuah
hukum kita perlu penafsiran dari kedua sumber hukum tersebut. Karena
apabila kita memaknai keduanya secara normatif, maka dapat
dikhawatirkan akan salah arti dan tidak sesuai dengan permasalahan yang
kontemporer. Tafsir adalah kunci untuk membuka pintu gudang yang
tertimbun dalam Al-Qur'an.
Sungguh sangat disayangkan apabila Al-Qur'an hanya dilafadzkan
saja oleh orang-orang Islam dengan irama dan lagu yang indah, tetapi
kesan yang diperoleh dari Al-Qur'an sedikitpun tak membekas kecuali
sekedar nyanyian irama lagu atau sekedar mengambil berkah dari padanya.
Terkadang kita lalai dan enggan untuk memahami apa makna dari Al•
Quran dan Al-Hadist. Padahal didalam makna ayat-ayat Al-Quran tersebut
terdapat mutiara indah yang mampu menjadi pedoman untuk hidup kita.
Dari kegiatan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dan hadist tersebut,
kita bisa lebih memahami makna apa yang terkandung dalam sebuah ayat.
Serta kita dapat mengetahui asbabun nuzul surat atau ayat yang kita
tafsirkan. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tafsir surat Al•
Lahab, An-Nashr, Al-Kafirun dan hadist tentang kebersihan.
B. RumusanMasalah
a. BagaimanatafsirSurat Al-Kafirun ?
b. BagaimanatafsirSurat An-Nashr?
c. BagaimanatafsirSurat Al-Lahab ?
d. BagaimanatafsirHadisttentangkebersihan?

C. Tujuan
a. MahasiswamengetahuitafsirSurat Al-Kafirun.
b. MahasiswamengetahuitafsirSurat An -
Nashr. c. MahasiswamengetahuitafsirSurat Al-
Lahab.
d. Mahasiswamengetahuitafsirhadisttentangk e bersihan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tafsir Surat Al-Kafirun


Surat Makkiyah, terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus
keinginan orang-orang kafir dan menjelaskan perbedaan antara
ibadah mereka dan ibadah Nabi saw. yang lebih luas.

± )' )) 4) a.e

Artinya: 1. Katakanlah: ''Hai orang-orang kafir,2. Aku tidak akan


menyembah apa yang kamu sembah.3. Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang Aku sembah.4. Dan Aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah,5. Dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. 6. Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada
kebaikannya sedikit pun pada mereka dan tidak ada harapan untuk
beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang kalian
sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan
sebagai perantara kepada Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kahan
menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam bentuk patung
atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal,
Tempat bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai
dan tiada pesaing. Tidak terwujud dalam fisik atau pribadi seseorang.
Tidak membutuhk an perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya melalui
makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah
ibadah. Jadi, antara apa yang aku sembah dan kalian sembah sangat
berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian
tidak menyembah apa yang aku sembah.
Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kakafiran. Ak u
tidak menggunakan cara ibadah kalian dan kalian tidak menggunakan
cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukk an perbedaan antar kedua tuhan yang
disembah. N abi menyembah Allah sedangk an mereka menyemm bah
patung dan berhala berikut perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5
menunjukk an perbedaan ungk apan. lbadah N abi itu mumi dan
tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidak-tahuan
tentang tuhan yang disembah itu. lbadah kalian penuh dengan
kesyirikan juga tawasuul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua jenis
ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, menbantah pengulangan
pada surat ini. Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian
di masa lalu demikian pula kalian, tidak menyembah apa yang aku
sembah. Jelas dan akhimya sama. Bagi kalian agama kalian term asuk
dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku
bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan
untuk menguatkan ungkapan sebelumnya.
B. TafsirSurat An-Nashr

=± l' )) 4l =.
(').!..;~,1-Ji1' ~~~I.SI
0

C - . :

('y#ls' > 'ii-ti=sly

(
·°
,)\,;\ (J,., •~ .u1~; 0
-~·'

0
3
I - ~- ~
- ~-

0
~

9I' @.us
Art inya:
1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong•
bondong
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.
AsbabunNuzul:
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah saw,
memasuki kota Mekkah pada waktu Fat-hu Makkah, Khalid bin al-Walid
diperintahkan memasuki Mekkah dari jurusan dataran rendah untuk
menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas
senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong•
bondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (QS. 110 an-Nashr:1-3)
turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah untuk memuji
syukur dengan memahasucikan Allah atas kemenangan yang telah diraih
clan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Ada
yang menyatakan bahwa surah ini turun sekembalinya Rasul saw. dari
perang Khaibar yakni terjadi pada tahun ke-8 H. Riwayat lain menyatakan
bahwa ia turun sekitar dua tahun sebelum Nabi saw. wafat. Ada lagi yang
menyatakan ia turun setelah pembukaan kota Mekkah. Bahkan sahabat
Nabi saw., lbn' Umar ra menyatakan bahwa Nabi saw. wafat setelah
sekitar tiga bulan dari turunnya ayat ini. Atas dasar perbedaan-perbedaan
itu, maka sulit ditentukan pada urutan keberapa surah ini dari segi masa
turunnya. Sahabat Nabi saw., Jabir lbn' Abdillah ra. berpendapat bahwa
surah ini merupakan surah yang ke-103 yang diterima oleh Rasul saw.,
sedang sahabat Nabi saw, Ibn' Abbas ra. berpendapat bahwa ini adalah
surah yang terakhir diterima Nabi saw. Tidak ada lagi surah sesudahnya -
walau masih ada ayat yang turun sesudahnya clan yang merupakan
bagian dari surah-surah yang turun sebelumnya. Jumlah ayat-ayatnya
sebanyak 3 ayat menurut cara perhitungan semua ulama.
Pada surah sebelumnya, disebutkan tentang perbedaan agama yang
dibawa oleh Rasulullah dengan pegangan kaum kafir. Kemudian didalam
surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama mereka akan punn ah dan surut,
sedang agama yang dibawa Nabi Muhamm ad pasti akan membawa
kemenangan, dan menjadi agama yang banyak diikuti oleh penduduk
dunia.
Pada hari-hari ketika kaum muslim masih dalam keadaan miskin, dan
jumlah mereka sedikit, sementara musuh-musuh mereka dalam keadaan
kuat dan jumlah mereka jauh lebih banyak, demikian pula tekanan dan
gangguan yang dialami mereka sehari-hari makin lama makin berta mbah,
maka adakalanya mereka merasakan kejenuhan, bahkan hati mereka
diliputi kesedihan yang sangat.
Nabi sangat berambisi agar semua manusia beriman, terutama
Quraisy dan bangsa Arab. Sebagai manusia, Nabi juga tidak mengetahui
yang gaib. Oleh karena itu terkadang ia terguncang dan gusar kalau ada
yang menimpa dakwah. Maka surat ini menjadi berita gembira untuk
beliau dan mengingatkan beliau, sebaikn ya engkau tidak bersikap
demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-orang baik adalah kejahatan
orang-orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun
bagi orang lain dosa kecil yang tidak perlu minta ampun.Jika pertolongan
Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk
negeri yang tadinya tertutup dan hati yang yang terkatup. An da
melihat manusia masuk kedalam agama Allah berbondong-bondong dan
berkelompok-kelompok. Untuk menyambut kemenangan ini, wajib
bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak mendapat pujian. Jika
itu semua terjadi, kamu juga wajib bertasbih mensucikan Tuhanm u seperti
yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan memuji-Nya atas
perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang baik dan nama-nama•
Nya yang bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah
ampunan atas apa yang pemah kamu lakukan dan tidak layak bagimu
selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah kepada Allah karena Dia
Maha menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan kesalahannya. Dia
Maha Mengetahui apa yang engkau lakukan. Yang menjadi objek
bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.
C. TafsirSurat Al-Lahab

;j. ;:
i.:t l.
ts3 <ls <ic
U() "3 i'
).isl us 4ii,3l5, (') els 11

Artinya:

1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut

ASBABUN NUZUL SURAT AL-LAHAB:


Imam Bukharimeriwayatkansebuahhaditsdarilbnu Abbas yang
mengatakanbahwaRasulullah SAW,
padasuatuharikeluarkeBatha (Makkah).Beliaunaiksebuahbukit,
kemudianmengumandangkansuaranyahinggakaumQuraisyberkumpul. Sela
njutnyaNabi SAW bersabda, "Wahaikaumku, j
ikakauceritakankepada kalian bahwamusuhselalumengintai kalian,
siangataumalam, apakah kalian akanmempercayaiku
?"Merekamenjawab, "Tentusaj a kami percaya"
.Nabimelanjutkansabdanya."Bahwasaatini,
akuakanmemberikanperingatankepada kalian tentangsiksaan yang
amatkeras. "Lalu Abu Lahabberkata,
"Apakahkarenamasalahitukamumengumpulkankami ?Celakalahkamu.
Dalamriwayatlaindisebutkan, Abu
Lahabmenepukkankeduatangannyaserayaberkata,
''Celakalahkamuuntukwaktuselanjutnya.
Apakahuntukk epentinganinikamumengumpulkan kami ?"Kemudian Allah
1
menurunk an surah ini.

Abu Lahab celaka dan mengelami kerugian yang besar. Ini doa
buruk baginya. Terbukti ia telah celaka dan merugi. Buktinya firman
Allah, Tidak ada gunanya harta benda Abu Lahab.Usaha dan
perkerjaannya juga tidak menolongnya. Semua itu tidak ada gunanya
tidak dapat menggagalkan doa Nabi saw. Padahal Abu Lahab itu paman
beliau sendiri. Namanya Abdul Uzza. Dia merupakan musuh yang paling
keras.Ia sering berjalan di belakang Nabi. Setiap kali beliau
mengatakan sesuatu dia mendustakannya.Oleh karena itu Allah
menyebutkan balasan atas perbuatannya itu.Ia akan memasuki neraka yang
panasnya dan dahsyatnya tidak ada yang tahu selain Penciptanya. Neraka
yang menjilat-jilat.Ia dan istrinya, si Pembawa kayu bakar akan merasakan
api itu.
Diriwayatkan pula bahwa wanita itu biasa meletakkan duri di jalan
yang akan dilalui Rasulullah saw. setelah dikumpulkannya untuk
menghalangi dakwah beliau. Ada pula yang mengatakan wanita itu
berupaya mengobarkan permusuhan antara Nabi dan orang-orang.Ia
membawa kayu bakar fitnah dan menyalakan permusuhan di antara
mereka. Allah manambah gambaran buruk wanita ini dengan ungkapan.
"Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Ia pernah mempunyai kalung dan bersumpah untuk dibelanjakan
dalam rangka melawan Rasulullah. Oleh karena itu Allah menggantinya
dengan tali di lehernya yang kuat melilit di lehernya. Kala itu ia berada di
neraka Jahannam. Ada yang mengatakan, ini bentuk penghinaan
kepadanya digambarkan sebagai tukang kayu bakar untuk meredahkannya
karena kesombongannya dan suaminya.
Penafsiran Surat Al-Lahab :
Ayat 1 :

Ahmad Musthafa Al-Maraghi, TerjemahTafsir Al-MaraghiJuz 30, {Semarang:PT. Taha


Putra, 1985),hlm 457
(-t) maksudnya adalah kebinasaan dan kerugian besar, sesatlah
perbuatannya dan apa yang ia kerjakan. Sedangkan (<s) maksudnya
sungguh telah merugi/binasa dan kebinasaannya serta kehancurannya
benar-benar terjadi. Allah' Azza wa Jalla memulai firmanNya

dengan menyebutkan (@' el l± cg) "Binasalah kedua tangan Abu


Lahab sebelum menyebutkan diri Abu Lahab karena tanganlah yang
digunakan untuk berbuat, bekerja, mengambil sesuatu dan memberinya.
Ayat 2:
Huruf () dalam ayat 111 adalah adalah huruf
() istifhamiyah/pertanyaan sehingga maknanya apakah ada
manfaat harta dan apa yang ia usahakan ?' maka jawabannya adalah
tidak sama sekali. Huruf () juga dapat bermakna nafiyah/penolakan.
Sehingga maknanya tidak bermanfaat baginya harta dan apa yang ia
usahakan. Kedua makna ini saling berkaitan, harta yang dimiliki dan apa
yang ia usahakan tidak bermanfaat sedikitpun baginya padahal menurut
kebiasaan bahwa harta dan apa yang ia usahakan memberikan
manfaat bagi pemiliknya. Walaupun demikian apa yang ia miliki tidaklah
dapat menyelamatkannya dari siksa neraka.
Sebagian ulama menafsirkan (<f ta) "apa yang dia
usahakan dengan anak. Sehingga maknanya ''tidaklah bermanfaat
baginya harta dan anaknya". Yang lebih tepat bahwa ayat menunjukkan
keumuman sehingga termasuk di dalamnya anak, harta yang
diusahakan, kemuliaan dan kedudukan yang berusaha ia raih. Sehingga
seluruh yang ia usahakan baik berupa kemuliaan dan kewibawaan maka itu
semua tidak bermanfaat sedikitpun untuk menyelamatkannya dari neraka.
Ayat 3:
Huruf sin (o») pada kata (di) merupakan tanfis yang
menunjukkan akan benar-benar terjadi dan dalam waktu yang dekat.
Maksudnya Abu Lahab akan benar-benar dimasukkan ke neraka yang
bergejolak dalam waktu yang dekat. Karena selama apapun
seseorang
hidup di dunia jika dibandingkan dengan akhirat maka hal itu akan sangat
dekat/singkat.
Disebutkan bahwa sebelum meninggalnya Abu Lahab diserang
penyakit yang sangat akut. Penyakit tersebut adalah penyakit yang disebut
(el)) sejenis bisul. Pada saat itu orang arab sangat menjauhi orang yang
terkena penyakit ini sebagaimana mereka menjauhi orang yang terkena
penyakittha'un/pes. Sehingga ketika dia telah meninggal tidak ada
seorangpun yang sanggup memandikannya hingga pada hari ketiga,
anaknya mengguyur jasadnya dari kejauhan.
Ayat4:
Istri Abu Lahab merupakan salah seorang wanita terpandang di
kalangan Quraisy*. Dia adalah Ummu Jamiil namanya Arwaa bintu Harbu
bin 'Ummayyah. Dia adalah saudara perempuan Abu Sufyan. Istri Abu
Lahab ini termasuk orang yang membantunya dalam kekafiran dan
penentangannya kepada risalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Oleh
karena itulah dia kelak akan bersama suaminya di hari qiyamat di dalam
adzab neraka jahannam.
(las) merupakan bentuk sighah muballaghah yang menunjukkan
banyak. Disebutkan bahwa ia membawa banyak kayu berduri yang akan
diletakkan di jalan yang dilalui Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan
tujuan untuk mengganggu beliau.
Ayat 5:
Yakni dia pergi ke gurun dengan membawa tali dari sabut untuk
membawa kayu-kayu berduri yang akan ia letakkan di jalan yang dilalui
Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Jika kita lihat dengan teliti berdasarkan penafsiran di atas terlihat
betapa istri Abu Lahab ini memiliki tekad yang sangat kuat untuk
menganggu dakwah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam karena ia rela
mengorbankan dirinya dengan segala kehormatan yang dimilikinya.
Namun demikian ia tanggalkan semuanya demi mengganggu dakwah
Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan membantu suaminya.
Diriwayatkan dari Ats Tsauriy Rahimahullah, beliau mengatakan ( » Cs
-i), "Adalah kalung dari api, yang panjangnya 70 hasta".

D. TafsirHadistTentangKebersihan
Tafsir Hadits Tentang Suci Adalah Sebagian Dari Iman:

•) s
E .e ±
ls-yl<u JI Ill,
¢

•Lz
" LI~l'
·:
969- eS
ts ' -
>"
us 9i'u·us a iisr9at = 9 '·Laa
· _± us . i iisru-
-
y ;

l '_.tis±jJy-"{5uiJ- $yi-lliJr
19u' ! 3)93 UP 39'
«+

(l=·!») ass 5/ill,


Artinya : Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy'ari, ia berkata: " Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam: " Suci itu sebagian
dari iman, (bacaan) alhamdulillah memenuhi timbangan, (bacaan)
subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang
ada di antara langit dan bumi. Shalat itu adalah nur, shadaqah adalah
pembela,sabar adalah cahaya, dan Al-Qur 'an menjadi pembela kamu
atau musuh kamu. Setiap manusia bekerja, lalu dia menjual dirinya,
kemudian pekerjaan itu dapat (menyelamatkannya atau
mencelakakannya). ( HR. Muslim)
Hadits ini memuat salah satu pokok Islam dan memuat salah satu
dari kaidah penting Islam dan Agama. Adapun yang dimaksud dengan
kata " suci " ialah perbuatan bersuci. Terdapat perbedaan pendapat
tentang maksud kalimat "suei itu sebagian dari iman" yaitu: pahala
suci merupakan sebagian dari pada iman, sedangkan yang lain
mengatakan bahwa yang di maksud dengan Iman di sini adalah shalat,
sebagaimana firman Allah yang artinya: " Allah tidak menyia-nyiakan
iman (shalat) kamu." (QS. Al-Baqarah: 143).
Thaharah atau bersuci merupakan salah satu sari syarat sahnya
2
shalat. Jadi, bersuci merupakan sebagian pekerjaan shalat.
Thaharah
Tbnu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba'in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 115
merupakan syarat sahnya shalat dan perlambang kecintaan kepada Allah
swt. Rasulullah saw. telah menjelaskan bahwa thaharah yang dilakukan
orang-orang mukm in,terhadap badan dan pakaiannya adalah refleksi dari
keimanannya. Karena pelaksanaan thaharah merupakan perwujudan dan
3
ketundukann ya terhadap perintah Allah.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "(bacaan)
alhamdulillah memenuhi timbangan",maksudnya besar pahalanya
memenuhi timbangan orang yang mengucapkannya. Dalam Al-Qur'an
dan Sunnah diterangkan tentang timbangan amal berat dan amal
ringannya. Begitu juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
"(bacaan) subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi ruang
yang ada diantara langit dan bumi. " Hal ini karena besamya keutamaan
ucapan tersebut yang berisi menyucikan Allah
4
dari segala sifat kekurangan dan cacat. Bentuk pengungkapan rasa
syukur
kepada Allah adalah dengan banyak berzikir kepada-Nya.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Shalat itu adalah nur"
maksudnya ialah shalat itu mencegah perbuatan maksiat, merintangi
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar, serta menunjukkan ke jalan yang
benar, sebagaimana cahaya yang dijadikan orang sebagai penunjuk jalan.
Sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksudkan, shalat itu kelak
akan menjadi petunjuk jalan bagi pelakunya di hari kiamat. Sedangkan
yang lain lagi berpendapat bahwa shalat seseorang kelak akan menjadi
cahaya yang memancar di wajahnya di hari kiamat, dan ketika di dunia
menjadikan wajah pelakunya cemerlang, yang mana hal ini
tidak
diperoleh orang-orang yang tidak shalat. Wallahu' alam.
5

Tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "shadaqah


adalah pembela", pengarang kitab At Tajrid mengatakan,
maksudnya

3
Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu, Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An•
Nawawiyah(jakarta: Al-I'tishom). Hlm 181
'bnu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba' in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 116
Tbnu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba' in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 116
adalah dia akan membutuhk an pembelaan dari shadaqah (zakat)nya,
sebagaimana ia membutuhk an pembelaan dengan berbagai bukti-bukti
yang dapat menyelamatkannya dari hukuman. Seolah-olah seseorang jika
kelak di hari kiamat dimintai tanggu ngjawab dalam membelanjakan
hartanya, maka shadaqah (zakat)nya dapat menjadi pembela bagi dirinya
dalam memberikan jawaban, misalnya ia berkata: "Ak u gunakan hartaku
untuk membayar zakat". Pendapat lain mengatakan bahwa maksudnya
ialah shadaqah (zakat)nya menjadi bukti keimanan pelakunya. Hal ini
karena orang munafik tidak mau mengeluarkan zakat karena tidak
meyakininya. Barang siapa yang mengeluarkan zakat, hal itu
menunjukkan
6
kekuatan Imannya. Wallahu a'alam.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "sabar adalah cahaya"
maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam agama, yaitu sabar dalam
melaksanakan ketaatandan dalan menjauhi kamaksiatan. Demikian juga
sabar mengahadapi hal yang tidak disenangi didunia ini. Maksudnya,
sabar itu sifat terpuji yang selalu membuat pelakunya memperoleh
7
petunjuk untuk mendapatkan kebenaran.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam " A1-Quran menjadi
pembela kamu atau musuh kamu" maksudnya jelas, yaitu bermanfaat
jika kamu baca dan kamu amalkan, tetapi jika tidak, akan menjadi
8
musuh kamu. Pedoman seorang muslim adalah Al-Qur'an. Ia
mengambil petunjuk darinya, menjalankan perintah yang ada di
dalamnya, menjauhi larangan yang ada, dan berakhlak dengan akhlaknya.
Dengan begitu, Al• Qur' an akan membimbingnya agar selamat di sunia
dan sebagai pembela yang akan membelanya pada hari akhir. Dan
barangsiapa yang menyimpang dari jalan yang benar dan menyimpang
dari nilai-nilai Al• Qur'an. Maka, Al-Qur'an akan menjadi musuhnya
pada hari Kiamat.

Ibid, HIm 116-117


Ibid, HIm 117
"nu Daqiqil 'Eid, Syarah Hadits Arba'in Imam Nawawi (Jogjakarta: Hikam
Pustaka cetakan Pertama,2013 ). Hlm 118
Allah berfirman, "Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus..." (Ai-Isra: 9)

"Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu, Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An•
Nawawiyah(jakarta: Al-I'tishom). Hlm 189
BAB III

KESIMPULAN

Dari berbagai penafsiran Surat Al-Kafirun diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa hubungan antar agama membutuhkan sikap toleransi,
kemudian sikap toleransi yang ditawarkan Islam sangatlah rasional
dan praktis serta tidak berbelit-belit. Serta jalinan persaudaraan dan
toleransi antara umat beragama sama sekali tidak dilarang oleh Islam.
Selama masih dalam tataran kemanusiaan dan kedua belah pihak saling
menghormati hak-haknya masing-masing.
Dari penafsiran tentang Surat Al-Lahab dapat diambil
pelajaran bahwa Surat ini merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda
kekuasaan Allah. Dimana Allah menurunkan surat ini dalam kondisi Abu
Lahab dan istrinya masih hidup, sementara keduanya telah divonis
sebagai orang yang akan disiksa didalam api neraka, yang
konsekuensinya mereka berdua tidak akan menjadi orang yang beriman.
Dan apa yang dikabarkan Allah SWT Dzat Yang Maha Mengetahui
perkara yang gaib pasti terjadi.
Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan
pemyataan Rasulullah sebagai berikut
a) Kebersihan sebagian dari iman
b) Berzikir dengan membaca "Alhamdulillah" itu memenuhi mizan
(timbangan) amal baik kelak di hari kiamat.
e) Shalat itu cahaya bagi umat Islam
d) Shadaqah itu peembela bagi umat Islam
e) Sabar itu sinar bagi umat Islam
f) Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam.
DAFT AR PUST AKA

Abduh, Muhammad. 1999. Tafsir Juz 'amma Muhammad Abduh.


Bandung:Penerbit Mizan.
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1985. TerjemahTafsir Al-MaraghiJuz
30. Semarang:PT. Toha Putra.
Dieb, Musthafa. 2003. Al-Wafi Syarah Kitab Arba 'in An-
Nawawiyah.
Jakarta : Al I'tishom.
'led Daqiqil, lbnu. 2013.Syarah Hadits Arba 'in Imam Nawawi.
Yogyakarta : Hitam Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai