Kondisi area masih greenfield, masuk kedalam area di Luar HGU dengan kondisi topografi hampir
datar, potensi batubara belum diketahui dikarenakan lokasi singkapan batubara belum ditemukan
dan juga belum ada pemboran. informasi data belum tersedia dikarenakan pihak MM belum
melakukan eksplorasi.
2. Timur
Area ini masuk kedalam HGU dan di luar HGU. Kondisi area sudah banyak terdapat aktivitas
penambangan, sumber batubara yang telah berproduksi selama ini berada di lahan karet milik
PTPN, yang mewajibkan batubara yang terambil di lahan PTPN dikelola oleh PT MAS (stockpile dan
crushing) dengan estimasi jasa sekitar 80ribu/ton. Untuk area potensi di luar HGU jasa untuk
stockpile dan crushing dikenakan biaya jasa 27ribu/ton.
Potensi batubara di PT MM sesuai RKAB tahun 2022 sebesar 300ribu dengan cadangan 3.2 juta ton.
Data yang diberikan masih kurang dan aktivitas penambangan yang dilakukan tidak menggunakan
eksplorasi detil dan mine plan yang kurang, sehingga penambangan yang telah dilakukan SPK kurang
maksimal dan kemungkinan masih ada batubara yang tertinggal karena kurang maksimal dalam
penanganan.
1. BLOK 1 Area perbatasan dengan IUP DMC,bukan area green field dan pernah dilakukan
produksi, produksi terakhir 12ribu ton (hasil lab belum ada) saat ini batubara berada di stock
ROM PT MAS, cadangan 1 juta (data tidak tersedia)
2. BLOK 2 Area di luar IUP (masuk konsesi PBB) akan masuk dalam produksi dokumen RKAB
2022 yang terekspose sekitar 15ribu ton, informasi cadangan sekitar 500ribu ton (data tidak
tersedia)
3. BLOK 3 Area di konsesi sisi selatan IUP, area sudah terbuka dengan cadangan sekitar 200ribu
ton (data tersedia)
4. Area greenfield , tidak terlihat singkapan informasi sudah dilakukan pemboran 6 titik bor
cadangan 400ribu (informasi data belum detil hanya berupa koordinat titik)
Secara keseluruhan area potensi batubara yang ditunjukkan saat visit masuk perlu tindak lanjut
dikarenakan data kegiatan ekplorasi detil tidak dilakukan, mengacu kearah strike dan trenching
manual, kondisi saat ini lahan sudah tidak original perlu pengembangan eksplorasi dan perhitungan
volume batubara yang masih tersedia karena sudah pernah dilakukan penambangan oleh SPK. Pihak
MM terbuka dan bersedia memberikan lahan untuk melakukan eksplorasi (mapping dan pemboran)
sampai ke penambangan, dengan catatan pihak MM tidak akan mengeluarkan biaya pembebasan
lahan (estimasi biaya pembebasan lahan 200-400 jt / Ha)
Skema Penambangan
1. Area Penambangan di Lahan HGU / PTPN, akan dikenakan biaya jasa produksi, dari PIT
menuju stockpile PT MAS(belum bisa dihitung karena, jarak pit ke stockpile bisa berubah) +
(jasa crushing + stockpile PT MAS) sekitar ± 80ribu/ton + handling stockpile MAS menuju
Jetty dan tongkang ± 120ribu/ton
2. Area Penambangan di luar Lahan HGU, akan dikenakan biaya jasa produksi, dari PIT menuju
stockpile PT MAS menuju stockpile PT MAS(belum bisa dihitung karena, jarak pit ke stockpile
bisa berubah) + (jasa crushing + stockpile PT MAS) sekitar ± 27ribu/ton + handling stockpile
MAS menuju Jetty dan tongkang ± 100ribu/ton
PIT 2
Cadangan 4,2 jt
128 Ha