Anda di halaman 1dari 44

Bidang unggulan sesuai RIP: Ketahanan Pangan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

PENDANAAN INTERNAL DPP/SPP FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


TAHUN ANGGARAN 2020

Judul :

Studi In Silico dan In Vivo Senyawa Aktif pada Ekstrak Jahe Merah sebagai
Imunomodulator pada Kasus Salmonellosis di Ayam Broiler

Diusulkan oleh:

Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP. (NIP 195801271958032001)

Dibiayai oleh:
Dana DPP/SPP Fakultas Kedokteran Hewan
Melalui Dana Penerimaan Negara BukanPajak (PNBP) Universitas Brawijaya
No Kontrak: 1269/UN.10.F13.06/PN/2020

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOVEMBER 2020

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DPP/SPP FKH UB

Judul Kegiatan : Studi In Silico dan In Vivo Senyawa Aktif pada Ekstrak Jahe Merah sebagai
Imunomodulator pada Kasus Salmonellosis di Ayam Broiler
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 251 / Kedokteran Hewan
Bidang Unggulan PT : Ketahanan Pangan
Topik Unggulan : Perbaikan bibit

Peneliti
A. Nama lengkap : Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP
B. NIP/NIK : 195801271958032001
C. NIDN : 0027015809
D. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
E. Program Studi : Pendidikan Kedokteran Hewan
F. Nomor HP : 081233166223
G. Surel (e-mail) : herawati58@ub.ac.id
Lama Penelitian Keseluruhan : 1 Tahun
Penelitian Tahun ke :1
Biaya usulan : Rp. 10.000.000,00

Biaya Tahun 1 :
- Dana internal PT Rp. 0,00
- Dana institusi lain Rp. 0,00
- Lain-lain Rp.

Integrasi pada Mata Kuliah : Ilmu Peternakan Umum, Perencanaan Manajemen Unggas ewan

Jumlah mahasiswa terlibat :2

Kerjasama :-

Menyetujui, Malang, 7 November 2020


Ketua BPPM FKH Ketua Peneliti,

(drh. Ani Setianingrum, M.Sc) (Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP)
NIK. 2012018206252001 NIP. 195801271958032001

2
RINGKASAN

Studi in silico menunjukkan kemampuan menghasilkan prediksi yang dapat diandalkan


tentang cara kerja obat-obatan dan mekanisme interaksi obat dalam tubuh untuk memodelkan
proses farmakologis atau fisiologis, yang dapat mendasari eksperiment in vitro maupun in vivo
yang lebih terkontrol. Hasil uji in silico senyawa aktif dari ekstrak jahe merah dianalisa dengan
metode molecular docking untuk mengidentifikasi potensi sebagai imunomodulator. Hasil
docking akan diperkuat dengan uji in vivo, dengan jenis penelitian eksperimental laboratoris
menggunakan desain penelitian rancangan acak lengkap. Perlakuan penelitian dibagi menjadi
lima kelompok, antara lain 1) kontrol negatif, 2) control positif 3) kelompok perlakuan 1; 4)
kelompok perlakuan 2; 5) kelompok perlakuan 3. Pakan yang diberikan jenis pakan standart
BR. Pakan dicampur jahe merah dengan masing-masing persentase pemberian, dengan durasi
pemberian selama 28 hari dimulai pada hari ke-7. Sampel darah dikoleksi pada hari ke 7 dan ke
35, sampel organ diambil pasca nekropsi hari ke-35. Parameter yang diamati antara lain: kadar
IL-2 serta pengamatan histologis saluran cerna. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan
One Way ANOVA dengan Uji lanjut BNJ p<0.05.
Luaran penelitian utama yang ditargetkan antara lain publikasi pada seminar ilmiah
internasional. Hasil penelitian diharapkan mampu memperbaiki produktifitas pada peternakan
ayam broiler melalui pemberian seyawa herbal sebagai agen imunomodulator di lapang.
Adapun luaran penelitian yakni telah mengikuti seminar internasional bereputasi pada ICOH
3rd yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya.

Kata kunci : suplemen pakan; jahe merah; imunomodulator; broiler

3
DAFTAR ISI

RINGKASAN ……………………………………………………… 3

DAFTAR ISI ……………………………………………………… 4

DAFTAR TABEL ………………………………………………… 5

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… 6

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… 7

BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………… 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………….. 10

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN………………. 15

BAB 4. HASIL DAN LUARAN YAG DICAPAI………………… 17

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 23

LAMPIRAN (bukti luaran yang sudah didapatkan) dan logbook 26

4
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
Tabel 4.1 Data sampel sapi Limousin jantan ……………………………………….. 17
Tabel 4.2 Program amplifikasi FSH-R ……………………………………………... 20

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

Gambar 2.1 Sapi Limousin ……………………………………………………….. 12


Gambar 4.1 Visualisasi elektroforesis isolat DNA dengan agarose 1%................... 22

6
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Etikaningrum (2017), residu antibiotik pada daging ayam meliputi sulfa,

oksitetrasiklin, enrofloksasin, dan tetrasiklin. Dilaporkan bahwa pada hati ayam

terkandung beberapa jenis residu antibiotika antaralain: oksitetrasiklin, siprofloksasin,

enrofloksasin, makrolida, dan tetrasiklin. Nidom (2019) menyatakan, dari sampel

daging dan telur dari pasar modern dan tradisional di Surabaya dan Jakarta terbukti

positif memiliki residu antibiotik di sampel telur, daging, hati, serta ceker. Demikian

juga penelitian lain yang mengidentifikasi adanya residu dioksin dan bahan kimia

perfluorooctanesulfonic acid (PFOS), dapat menyebabkan kerusakan sistem reproduksi

dan kekebalan tubuh yang dapat ditemukan dalam produk ayam broiler.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi konsumen. Di

antaranya, melarang penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan. Di Indonesia,

pelarangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) sebagai imbuhan pakan

tertuang dalam pasal 16 Permentan 14/2017. Selain Kementan, pemda juga berwenang

menjamin perlindungan keamanan pangan. Itu sesuai dengan pasal 68 ayat 1 UU

Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang menyebutkan bahwa pemerintah (pusat)

dan pemda menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai

pangan secara terpadu. Sesuai ayat 2, keamanan pangan dimaksudkan untuk mencegah

kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan

kesehatan manusia.

Indonesia memiliki sekitar 35 ribu jenis tumbuhan tingkat tinggi dan 3.500 di

antaranya dilaporkan sebagai tumbuhan obat. Berdasarkan data yang dirilis oleh

Kementan menunjukkan bahwa terdapat sekitar 80% herbal di dunia tumbuh di


7
Indonesia. Suplemen pakan berbasis herbal diharapkan mampu menjadi solusi nyata

upaya pencegahan dan meminimalisir residu antibiotik pada produk daging, sehingga

harapan untuk dapat menghasilkan produk daging dan telur yang bebas residu serta

ramah lingungan bisa diwujudkan.

Pendekatan riset in silico melalui metode molecular docking merupakan metode

komputasi utama dalam proses pencarian dan pengembangan obat (Noviardi, 2015).

Molecular Docking merupakan proses menginteraksikan senyawa kimia yang diduga

memiliki sifat “obat” dengan kemampuan sebagai ligand, yang dapat bertindak sebagai

stimulator maupun inhibitor (Bare, et al., 2019). Pendekatan in silico menunjukkan

kemampuan menghasilkan prediksi yang dapat diandalkan tentang cara kerja obat-

obatan dan mekanisme interaksi obat dalam tubuh. Dalam uji in silico, digunakan

software komputer yang telah dikembangkan untuk memodelkan proses farmakologis

atau fisiologis, yang dapat mendasari eksperiment in vitro maupun in vivo yang lebih

terkontrol (Lukitaningsih, 2015).

Jahe merah mengandung senyawa-senyawa flavonoid seperti kuersetin, rutin,

katekin dan epikatekin (Pratoko et al., 2018). Senyawa flavonoid dapat bersifat sebagai

imunostimulan untuk meningkatkan aktivitas sistem imun melawan virus, bakteri dan

mikroba-mikroba lainnya. Imunomodulator meregulasi sistem imun dan menginduksi

mekanisme pertahanan bawaan (innate) maupun adaptif (adaptive). Imunomodulasi

didefiniskan sebagai kemampuan untuk meregulasi respon imun untuk meningkatkan

efisiensi produksi pada hewan penghasil pangan (food-producing animals) dan

senyawa yang berperan terhadap regulasi tersebut disebut imunomodulator (Dhama et.

al., 2015). Senyawa-senyawa imunomodulator dapat diklasifikasikan kedalam dua

kategori, yaitu imunostimulan dan imunosupresan (Shahbazi and Bolhassani, 2016).

8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam broiler


Ayam broiler merupakan jenis unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang
cepat, dengan pertambahan berat badan tiap minggu yang signifikan serta memiliki
besar konsumsi pakan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya berat
badan. Ayam broiler yang baik adalah ayam broiler yang pertumbuhanya cepat, warna
bulu putih, tidak terdapat bulu-bulu berwarna gelap, serta memiliki ukuran dan bentuk
tubuh yang seragam. Ayam broiler dipasarkan pada bobot hidup antara 1.3-1.6 kg per
ekor ayam yang dilakukan pada umur ayam 5-6 minggu karena ayam broiler yang
terlalu berat akan sulit dipasarkan. Bahkan bila dipelihara sampai 8 bulan beratnya
dapat mencapai 2 kg (Rasyaf 2008).
Tata cara pemberian pakan dan minuman pada ayam broiler terbagi menjadi 2
fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas pakan fase starter adalah pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%,
serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Jumlah pakan terbagi menjadi 4 golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17
gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3
(umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91
gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
sebesar 1.520 gram (Prihatman, 2000).
Kualitas dan kuantitas pakan pada fase finisher adalah kualitas atau kandungan
zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium
(Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. Kuantitas pakan
terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu minggu ke-5 (umur 30-36
hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu
ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161
gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829
gram (Prihatman, 2000).

2.2 Tanaman Herbal


2.2.1 Jahe merah

9
Jahe merupakan tanaman yang digunakan secara luas di Indonesia sebagai bahan
pengawet makanan, bumbu masak dan obat tradisional. Berdasarkan ukuran dan
warna dari rimpangnya jahe dapat dibagi menjadi tiga varietas, salah satunya adalah
jahe merah (Zingiber officinale var rubrum). Jahe merah (Zingiber officinale var
rubrum) merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 50-
100 cm, mempunyai rimpang yang tebal, berwarna merah-kecoklatan dan ukuran
yang lebih kecil dibandingkan dengan jahe putih (Suciyati dan Adnyana, 2017).
Berikut adalah taksonomi dari jahe merah berdasarkan Sitepu et. al. (2018):
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Varietas : Zingiber officinale var. rubrum
Kandungan kimia jahe merah bervariasi tergantung antara lain pada tempat
penanaman, fase vegetatif dan musim pada saat pertumbuhan (Sivasothy et.al., 2011;
Suciyati dan Adnyana, 2017). Namun, secara umum rimpang jahe mengandung 1-2%
minyak yang mudah menguap (volatile oil), 5-8% senyawa resin (recnous substance),
pati (starch) dan getah (gum) (Suciyati dan Adnyana, 2017). Adapun kandungan
volatile oil dari rimpang jahe merah seperti yang dilaporkan oleh Sivasothy et.al.
(2011) sebagian besar adalah senyawa-senyawa monoterpen (81.9%) yang meliputi
camphene (14.5%), geranyl acetate (13.7%), geranial (14.3%), neral (7.7%), geraniol
(7.3%), and 1,8-cineole (5.0%).
Jahe merah dilaporkan memiliki beberapa aktivitas farmakologis, diantaranya
adalah aktivitas antibakteri dan imunomodulator. Sivasothy et. al. (2011) melaporkan
bahwa minyak esensial dari daun dan rimpang jahe merah memiliki aktivitas
antibakteri yang moderat terhadap bakteri gram positif (Bacillus licheniformis,
Bacillus spizizenii dan Staphylococcus aureus) maupun gram negatif (Escherichia
coli, Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas stutzeri). Sedangkan Herawati (2008)
melaporkan bahwa penambahan fitibiotik jahe merah ke dalam pakan ayam broiler
dapat memacu timbulnya respon imun titer antibodi terhadap penyakit Newcastle
10
Disease (ND). Selain itu, jahe merah juga dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi,
antioksidan (Sitepu et. al., 2018), antihipertensi, antihiperlipidemia, tonik, inhibitor
asetilkolin esterase dan aktivitas sitoksik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
beberapa aktivitas farmakologis jahe merah lebih baik (superior) dibandingkan
dengan jahe putih (Suciyati dan Adnyana, 2017).

11
2.3 Immunodulator dan imunostimulan
Menurut Shahbazi and Bolhassani (2016), imunomodulator adalah senyawa-
senyawa alami atau sintesis yang meregulasi sistem imun dan menginduksi
mekanisme pertahanan bawaan (innate) maupun adaptif (adaptive). Pada hewan,
imunomodulasi didefiniskan sebagai kemampuan untuk meregulasi respon imun
untuk meningkatkan efisiensi produksi pada hewan penghasil pangan (food-
producing animals) dan senyawa yang berperan terhadap regulasi tersebut disebut
imunomodulator (Dhama et. al., 2015). Senyawa-senyawa imunomodulator dapat
diklasifikasikan kedalam dua kategori, yaitu imunostimulan dan imunosupresan
(Shahbazi and Bolhassani, 2016).
Imunostimulan atau imunostimulator adalah senyawa-senyawa yang
mengaktifkan sistem imun tubuh, baik pada hewan maupun manusia, dan
meningkatkan atau memperbaiki daya pertahanan tubuh terhadap berbagai macam
infeksi virus dan bakteri. Secara umum, imunostimulan menginduksi sintesis
antibodi spesifik dan sitokin untuk pengobatan penyait infeksi. Imunostimulan dapat
dikelompokkan kedalam dua kelompok utama, yaitu (1) imunostimulan spesifik
yang bekerja sebagai antigen untuk menstimulasi respon imun (misalnya vaksin) dan
(2) imunostimulan non-spesifik yang tidak mempunyai sifat antigenik tetapi dapat
meningkatkan respon imun terhadap antigen lain (misalnya adjuvant dan
imunostimulator non-sepsifik) (Shahbazi and Bolhassani, 2016). Imunostimulasi
meliputi konsep profilaktik (pencegahan) dan terapeutik yang bertujuan untuk
menstimulasi sistem imun non-spesifik (Singh et. al., 2017).
Efek immunostimulatori pada herbal berkaitan dengan kandungan flavonoid dari
herbal tersebut. Menurut Eriani dkk (2018), flavonoid berperan menstimulasi
aktivitas mitogen-activated protein kinase (MAPK) yang berfungsi stimulasi sistem
imun. MAPK dapat menginisiasi fosforilasi dari bermacam protein meliputi factor
transkripsi protein yang dibutuhkan pada sintesis protein yang diperlukan pada
proses siklus sel. MAPK juga mampu menginduksi aktivitas nuclear factor kappa β
(NFK β), faktor transkripsi yang menstimulasi proliferasi dan differentiasi leukosit
melalui mekanisme regulasi sitokin. Peran immunostimulatory dari flavonoid juga
manginduksi produksi IL-2 yang berperan meningkatkan proliferasi sel T helper. T
helper berperan mengaktivasi Sel Limfosit B sehingga berdifferensiasi menjadi sel
plasma untuk menghasilkan antibody.
12
Rendahnya bioavailabilitas kurkumin telah terbukti dalam studi in vitro maupun
in vivo dengan percobaan terhadap hewan. Yue et al. (2012) menyimpulkan bahwa
adanya komponen lipofilik (turmeron) dalam ekstrak kunyit dapat mempengaruhi
absorpsi kurkumin dalam tubuh. Turmeron mampu meningkatkan transport
kurkumin ke dalam sel-sel saluran pencernaan secara signifikan, terutama pada
saluran intestinal. Immunomodulator adalah bahan (obat) yang dapat mengembalikan
ketidakseimbangan sistem imun. Varalaksmi et.al. (2008) melalui penelitian in vivo
menyatakan bahwa kurkumin dapat memodulasi sistem imun dengan cara
meningkatkan kemampuan poliferasi sel T.

13
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk mengidentifikasi

senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak jahe merah sebagai agen

imunomodulator secara in slico dan mengembangkan pemanfaatan tanaman herbal

yang nantinya dikandidatkan sebagai suplemen imunomodulator untuk menekan

tingginya kematian/mortalitas sebelum masa panen ayam broiler dan penuruan

produktivitas ayam broiler.

Penelitian terkait potensi rimpang jahe merah telah dilakukan sejak tahun 2008,

dimana studi diawali dengan eksplorasi potensi jahe merah dalam meningkatkan

performa ayam broiler terkait FCR dan berat karkas, dilanjutkan dengan pengmatan

pengaruh jahe merah terhadap sistem pencernaan ayam. Penelitian terkait jahe merah

pada pakan ayam terhadap kualitas produk olahan daging ayam sudah dilakukan oleh

pengusul. Pada tahun 2019, adanya isu pelarangan AGP pada pakan ayam maka

pengusul melanjutkan penelitian terkait jahe merah pada ayam dan didanai melalui

program hibah doktor. Studi terkait potensi kunyit sebagai antikanker, antiinflamasi,

imunomodulator juga telah dipublikasikan sejak tahun 2013-2015. Mulai tahun 2020

ini, studi in silico dilakukan untuk menganalisa potensi bahan aktif yang telah

diidentifikasi dari ketiga rimpang, yang kemudian dianalisa dan diintegrasikan

berbasisi software dengan memanfaatkan teknologi molecular docking. Lebih lanjut,

suplemen yang terstandardisasi yang siap dipasarkan diharapkan dapat menjadi

produk andalan universitas, serta menunjang misi UB sebagai Technopreuner

University melalui pengembangan bioproduk lokal dengan nilai kemanfaatan tinggi.

Lebih jauh, berdasarkan hasil penelitian yang secara konsisten telah dilaksanakan,

maka kombinasi ketiga rimpang perlu dianalisa secara in vivo dalam bentuk suplemen

14
pakan yang dikandidatkan sebagai suplemen promotor pertumbuhan berbasis herbal

khususnya pada ayam broiler.

15
BAB 4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Tempat dan waktu penelitian

Partner kerja sama pada penelitian ini adalah CV Ana Barokah sebagai lokasi

penelitian dan telah bersedia meminjamkan sarana prasarana pemeliharaan ayam broiler

dan membantu menyediakan pakan dan DOC selama penelitian berlangsung.

Laboratorium untuk analisa Animal Disease Diagnostic Lab dan Laboratorium Sentra

Ilmu Hayati UB untuk pemeriksaan komponen senyawa aktif dalam suplemen herbal.

Penelitian in vivo akan dilaksanakan mulai bulan April 2020 hingga Juni 2020, hasil

penelitian diamati pada bulan ke-4 penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksploratif (in silico dan GCMS) dan eksperimental laboratoris berupa pemberian

perlakuan suplemen herbal pada ayam broiler secara in vivo.

Hasil Uji in silico

Struktur Protein TLR2

Gambar 2.5 Struktur TLR2 yang diunduh dari PDB

Ekspresi TLR mRNA termasuk TLR2 tidak hanya pada jaringan imun seperti

spleen, timus, tonsil, pembuluh limfatik, dan nodus limfatikus namun tersebar di seluruh

jaringan termasuk jantung, hepar, pankreas, paru-paru, ginjal, ovarium, otak, otot

skeletal, testis, dan saluran intestinal. TLR2 diekspresikan pada sel imun innate meliputi

16
makrofag, sel NK, dendrit sel, leukosit (monosit dan neutrofil), sel imun adaptif seperti

limfosit T dan B, dan sel non imun seperti sel epitel, sel endotel dan fibroblast. Sistem

imunitas innate menyediakan mekanisme pertahanan terhadap kerusakan dan invasi

patogen yang pada akhirnya memicu sistem imun adaptif untuk menginisiasi respon

antigen-spesifik. Aktivasi jangka pendek dari sistem imun alami dari jalur TLR

menguntungkan karena menyediakan mekanisme sitoprotektif untuk perbaikan jaringan.

Aktivasi berlebih dari sistem imun dapat mengganggu regulasi dan menyebabkan

perubahan pada fungsi dan struktur organ (Kim et al., 2018).

Struktur Ligand kandidat

Senyawa 6-Gingerol dan 8-Gingerol dalam Jahe Merah

(a) (b)
Gambar 2.5 A. Struktur 6-Gingerol; B. Struktur 8-Gingerol (www.PubChem.com)

Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum), perangkat lunak

(Software) AutoDock Vina, AutoDock Tools 1.5.6., Pymol, perangkat lunak Discovery

Studio Biovia, enzim COX-2 dari website database UniProt (www.uniprot.com) dengan

kode P35355 (PGH2_RAT), dan ligan 6-gingerol serta 8-gingerol dari website database

PubChem (www.pubchem.com) dengan kode CID 442793 dan CID 168114.

17
Prosedur

Penyiapan struktur Perancangan Preparasi file


docking
protein struktur ligan

Analisis dan Molecular docking


visualisasi
molecular docking

Hasil :

Tabel 4.1 Hasil penambatan molekul TLR-2 dengan ligan uji

No Ligand name ΔG

1 6-Gingerol -8.7
2 8-Gingerol -7.6
3 Meloxicam -7.6
4 piroxicam -8.2

18
Hasil analisa in vivo
Pada penelitian ini terdapat 4 kelompok yaitu sebagai berikut :
a. Kelompok Kontrol Negatif : Ayam broiler sehat yang diberi Pakan Standart
Broiler tanpa perlakuan
b. Kelompok Perlakuan 1 (P1) : Ayam broiler terinfeksi salmonellosis dan diberikan
perlakuan ekstrak jahe merah 2,5 %
c. Kelompok Perlakuan 2 (P2) : Ayam broiler terinfeksi salmonellosis dan diberikan
perlakuan ekstrak jahe merah 5 %
d. Kelompok Perlakuan 3 (P3) : Ayam broiler terinfeksi salmonellosis dan diberikan
perlakuan ekstrak jahe merah 10 %

Tabel 3.1. Program Vaksinasi Ayam Broiler


Jenis Vaksinasi Frekuensi Vaksinasi Keterangan
Newcastle Disease 2 kali vaksinasi I : vaksin ND aktif (minggu 1)
II: vaksin ND aktif (2 minggu pasca vaksinasi I)
Gumboro 1 kali vaksinasi Minggu ke-2
AI 1 kali vaksinasi Minggu ke-1
IB 2 kali vaksinasi Mengikuti program vaksin ND
Coryza 1 kali vaksinasi Minggu ke-1

Serbuk rimpang jahe merah diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam pakan standar

ayam sebanyak 2% dari pakan standar ayam (Herawati, 2008) dan diberikan mulai hari ke-8.

Sedangkan stimuno® forte diberikan dengan dosis 13,5 mg/kgBB (Aldi dkk., 2014) dengan

cara dilarutkan dalam aquades dan diberikan per oral mulai hari ke-8. Bakteri Salmonella

enteritidis (S. enteritidis) yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Besar

Veteriner (BBVET) Wates Yogyakarta. Infeksi S. enteritidis dilakukan satu kali sebanyak

1x107 CFU (Berndt et. al., 2007) per oral pada hari ke-15.

19
Pengamatan Kadar IL-2 dan MDA dengan metode ELISA
Semua reagen dan sampel harus dikondisikan dalam suhu kamar (18-25 °C) sebelum
digunakan. Pipet 50 μl, standar, sampel dimasukan ke dalam microplate. Ditambahkan 100
μl estrogen Enzym Conjugate untuk tiap microplate, kemudian dilakukan selama shaker 30
detik. Inkubasi pada suhu 37 °C selama 1 jam. Setelah dilakukan inkubasi buang larutan
yang ada pada microplate tadi kemudian cuci dengan Washing Solution/buffer dengan
volume 100-200 μl dan dilakukan mild shaker selama 3 menit, ulangi pencucian selama 2-
4 kali, setelah selesai ELISA plate dibalikkan dan cairan pencucian dijatuhkan pada tissue.
Ditambahkan 100 μl larutan TBM Substrate pada setiap microplate sesuai dengan urutan.
Inkubasi tabung selama 10 menit pada suhu ruang dan tutup dengan kaca film lalu
dibungkus dengan aluminium foil. Untuk menghentikan reaksi dilakukan dengan
menambahkan 50 μl Stop Solution kedalam tiap Mikro Plate dengan lembut, campuran
digoyang selama 5 detik. Kemudian masukkan mikro plate ke dalam ELISA reader, dibaca
dan dihitung kurva standar menggunakan dua standar absorbansi.

Hasil ELISA IL-2 hari ke 28

Kelompok Rerata kadar IL-2


(ng/L)
K- 32.33b ± 1.376
P1 190.67a ± 10.21
P2 8.17d ± 0.309
P3 83.17c ± 6.78

20
Hasil penelitian ini menunjukkan kadar terendah IL-2 serum pada kelompok perlakuan

P2. Masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

(p<0,05), dimana kadar tertinggi IL-2 tampak pada kelompok perlakuan P1.

Peradangan atau inflamasi adalah respons pertahanan terhadap rangsangan eksogen atau

endogen yang berbahaya. Respon pertahanan ini terutama melibatkan sistem imun inate, tetapi

pada tahap selanjutnya juga melibatkan sistem imun adaptif . Setelah muncul gangguan pada

permukaan atau di dalam sel melalui reseptor pengenalan pola, sitokin proinflamasi serta

kemokin dilepaskan sehingga terjadi infiltrasi inflamasi. (Basler, 2016). Sel-sel sistem

kekebalan tubuh mengeluarkan berbagai jumlah sitokin yang terlibat dalam pengaturan respon

imun berperan penting dalam fungsi seluler seperti kelangsungan hidup, proliferasi dan

diferensiasi. Adanya ekspresi berbeda dari sitokin dalam tubuh menunjukkan tipe respon imun

Th1 atau Th2 yang itu sendiri memiliki peran penting dalam patogenesis. Sitokin paling

penting dari sel Th1 adalah IFN-γ dan IL-2, sedangkan IL-13 adalah komponen penting sitokin

Th2 (Dolatabady, 2019). Interleukin-2 adalah protein yang diproduksi 15 kDa terutama oleh T

CD4 dan, dalam jumlah yang lebih rendah oleh sel T CD8 +. Bertindak melalui reseptor IL-

2Rα, IL-2Rβ, dan IL-2Rγ menggunakan JAK / STAT intraseluler, jalur untuk merangsang

pertumbuhan dan proliferasi limfosit T dan sel B. Fungsinya juga untuk menginduksi produksi

sitokin lain, seperti IFNγ dan TNFβ yang dihasilkan dalam aktivasi monosit, neutrofil, dan

pembunuh alami sel. Dengan demikian, terbukti bahwa IL-2 berkontribusi pada respons

imunologis spesifik antigen. Karena waktu paruh plasma kurang dari 10 menit, IL-2 biasanya

tidak terdeteksi pada cedera akut 1. IL-2 ini merupakan sittokin yang bersifat proinflamasi

(Oliveira, 2011).

21
22
LUARAN YANG DICAPAI

1. Publikasi pada seminar ilmiah ICOH 3rd 2020 FKH UB (Lampiran 1)

23
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa in silico maka senyawa aktif yg terkandung dalam jahe merah
memiliki nilai afinitas tertinggi jika dibandingkan dengan agen antiinflamasi generic.

Analisa data secara statistic perlu dilakukan untuk mengetahui efek in vivo dari ekstrak
jahe merah terhadap performa broiler.

24
DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, Indah. Eva S.B, Emmy H.K. 2015. Identifikasi Karakteristik Morfologis dan
Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok
Saribu Kabupaten Simalungun. Jurnal Online Agroekoteaknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.3 : 963 - 975

Awad, W. A., Aschenbach, J. R., Khayal, B., Hess, C., & Hess, M. 2012. Intestinal epithelial
responses to Salmonella enterica serovar Enteritidis: Effects on intestinal permeability
and ion transport. Poultry Science, 91(11), 2949–2957. https://doi.org/10.3382/ps.2012-
02448

Bare, Y., Kuki, A. D., Rophi, A. H., & Candrakirana, G. 2019. Prediksi Asam Kuinat Sebagai
Anti-Inflamasi Terhadap COX-2 Secara Virtual Virtual Prediction of Quinic Acid As
Anti-Inflammation of COX-2. 4, 6.

Bruge, J. 2015. Manual of Poultry Diseases. 696.

Caio Marcio Barros, de O., Rk, S., Am, I., & Lr, G. 2011. Caio Marcio Barros de Oliveira 1,
Rioko Kimiko Sakata, TSA 2, Adriana Machado Issy 3, Luis Roberto Gerola 4, Reynaldo
Salomão 5. Revista Brasileira de Anestesiologia, 61(2), 5.

Chauhan, H. V. S. 2007. Poultry Diseases: Diagnosis and Treatment. New Age International.

Dimas, Alar. 2010. Performa Ayam Broiler Yang Diberi Ransum Dengan Penambahan
Cassabio. Bogor : institut Pertanian Bogor [Skripsi].

Fadly, A. M., Glisson, J. R., McDougald, L. R., Nolan, L. K., & Swayne, D. E. 2011. Diseases
of Poultry. John Wiley & Sons.

Nobakht, N., & Muhaghegh Dolatabady, M. D. (2019). Effect of Feeding Oak Acorn on
Expression of IL-2, IL-13 and IFN-γ Genes in Bursa Fabricius Tissue of Broiler Chickens
(Short Communication). Poultry Science Journal, 7(2).
https://doi.org/10.22069/psj.2019.16432.1425

Novita, R., Ambarsari, L., Falah, S., Kurniatin, P. A., Nurcholis, W., & Darusman, L. K.
(2015). Anti-inflammatory Activity of Temulawak Nanocurcuminoid Coated with
25
Palmitic Acid in The Sprague Dawley Rat. Current Biochemistry, 2(2), 73–85.
https://doi.org/10.29244/cb.2.2.73-85

26
Lampiran 1. Luaran yang telah dicapai

Sebagai Presenter/speaker pada publikasi ilmiah pada seminar internasional: ICOH 3rd

27
28
29
30
31
32
33
PPT SEMINAR INTERNASIONAL

34
35
BUKU CATATAN HARIAN (LOG BOOK)
PENELITIAN DANA DPP/SPP FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
TAHUN ANGGARAN 2020

Judul :

Studi In Silico dan In Vivo Senyawa Aktif pada Ekstrak Jahe Merah sebagai
Imunomodulator pada Kasus Salmonellosis di Ayam Broiler

Diusulkan oleh:

Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP. (NIP 195801271958032001)

Dibiayai oleh:
Dana DPP/SPP Fakultas Kedokteran Hewan
Melalui Dana Penerimaan Negara BukanPajak (PNBP) Universitas Brawijaya
No Kontrak: 1269/UN.10.F13.06/PN/2020

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEPTEMBER 2020

36
No Tanggal Kegiatan

1 1/7/2020 Kegiatan: Persiapan alat dan bahan penelitian, serta pengurusan laik etik

Dokumen Pendukung:

2 6/7/2020 Kegiatan: Penghitungan dosis per kelompok per hari

Dokumen Pendukung:

3 11/7/2020 Kegiatan:
• Persiapan alat dan bahan penelitian
• Persiapan kandang DOC
• Pembuatan larutan giemsa
• Pemasangan brooder
• Pemasangan sekam
• Pemasangan kardus pembatas
• Pemasangan tempat pakan dan minum
• Persiapan pakan dan vitamin untuk kontrol negatif

Dokumen Pendukung:

37
4 12/7/2020 Kegiatan:
• Rapat koordinasi tim peneliti
• Persiapan Chick In
• Penyalaan brooder
• Vaksinasi DOC (ND LASOTA)
• Penimbangan berat badan
• Pemberian pakan dengan suplemen
• Kontrol Malam
Dokumen:

5 14- Kegiatan:
28/7/2020 • Persiapan Pemberian pakan dan suplemen
• Pergantian air minum DOC
• Pergantian alas koran DOC
• Pemberian pakan dengan perlakuan 0,5%,1%,1,5%,2%
• Penimbangan DOC setiap perlakuan
Dokumen :

6 28Juli- Kegiatan:
12/8/2020 • Persiapan Pemberian pakan dan suplemen
• Pergantian air minum
• Pergantian alas koran
• Pemberian pakan dengan perlakuan 0,5%,1%,1,5%,2%
• Vaksinasinasi AYAM SC (Sub cutaneus) [ND & Coryza)
• Penimbangan ayam setiap perlakuan

38
• Kontrol Malam
Dokumen:

7 13- Kegiatan:
Agustus • Persiapan Pemberian pakan dan suplemen
2020 • Pergantian air minum
• Pengambilan darah – serum
• Pergantian alas koran

8 15- Kegiatan : inokulasi Salmonella sp


Agustus-
2020

9 31-Ags- Kegiatan:
2020 Nekropsi dan pengambilan sampel

10 7 Sept Kegiatan :
2020 Pemeriksaan IL-2 dgn Metode ELISA
Dokumentasi :

39
11 10 Sept Kegiatan: Penghitungan kurva standar ELISA dan konsentrasi berdasarkan nilai OD
2020 450

12 15 Sept Kegiatan: Pengamatan Hasil Histologis – pewarnaan HE saluran pencernaan


2020

Malang, 2 November 2020


Mengetahui,
Ketua BPPM FKH UB Ketua Peneliti,

drh. Ani Setianingrum, M.Sc Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP


NIK. 2012018206252001 NIP. 195801271958032001

40
41
URAIAN PENGGUNAAN DANA
PENELITIAN TAHUN 2020 (70 %)

Jumlah Biaya Tahun 2020 : Rp., 10.000.000


Uang yang diterima Tahap I ( 70% ) : Rp., 7.000.000
Uang yang belum diterima Tahap II ( 30% ) : Rp., 3.000.000
Penggunaan ( saat ini ) : Rp., 7.000.000
Sisa : Rp. 0.000

I. Bahan / Habis Pakai

harga total
No rincian volume satuan
(Rp) (Rp)
sekam dan
1 1 pak 470,000 470,000
serbuk jahe
2 DOC Japfa 1 paket 875,000 875,000
pakan broiler
3 DOC
1 paket 760,000 760,000

4 Dispsable item I 1 paket 1,264,000 1,264,000

5 Obat vaksin 1 paket 881,000 881,000

6 Pakan broiler 1 paket 820,000 820,000

7 ATK 1 paket 430,000 430,000

Vacutainer
8 1 paket 760,000 760,000
EDTA
Vacutainer non
9 1 paket 740,000 740,000
EDTA
total 7.000.000

Malang, 20 September 2020


Mengetahui,
Ketua BPPM FKH UB Ketua Peneliti,

drh. Ani Setianingrum, M.Sc Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP


NIK. 2012018206252001 NIP. 195801271958032001

42
URAIAN PENGGUNAAN DANA
PENELITIAN TAHUN 2020 (30 %)

Jumlah Biaya Tahun 2020 : Rp., 10.000.000


Uang yang diterima Tahap I ( 70% ) : Rp., 7.000.000
Uang yang belum diterima Tahap II ( 30% ) : Rp., 3.060.750
Penggunaan ( saat ini ) : Rp., 10.060.750
Sisa : Rp. 0.000

I. Bahan / Habis Pakai

harga
No rincian volume satuan total (Rp)
(Rp)
Nd Lasota, DOC
1 Malindo 9203 1 paket 1.260.750 1.260.750
giant
2 Hygometer HTC 10 PCS 90.000 900.000
DOC Malindo
3 9203 giant, 1 paket 900.000 900.000
vitamin broiler
total 3. 060. 750

Malang, 2 November 2020


Mengetahui,
Ketua BPPM FKH UB Ketua Peneliti,

drh. Ani Setianingrum, M.Sc Dr. Dra. Med. Vet. Herawati, MP


NIK. 2012018206252001 NIP. 195801271958032001

43
JUSTIFIKASI ANGGARAN

44

Anda mungkin juga menyukai