Anda di halaman 1dari 2

NAMA:DEWI SRI ASTUTI

NPM:E622020

ALIH JENJANG ANALIS KESEHATAN

MATA KULIAH: BAKTERIOLOGI

TUGAS RIVIEW JURNAL

Review

JUDUL
Karakteristik molekuler Mycobacterium TB yang resistan terhadap obat dari pasien TB HIV
dan HIV+ di Rusia

RUMUSAN MASALAH

Infeksi HIV merupakan tantangan terbesar terhadap upaya pengendalian Tuberkulosis. Penderita HIV
akan berpotensi lebih besar terinfeksi tuberkulosis sebagai penyakit oportunistik atau memperparah
tuberkulosis yang sudah ada menjadi tuberkulosis yang aktif. MDR-TB merupakan tuberkulosis yang
resisten terhadap minimal 2 macam Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Penderita HIV akan lebih berisiko
mengalami koinfeksi MDR-TB karena beberapa hal, salah satunya seperti infeksi HIV yang dapat
menyebabkan malabsorbsi OAT, seperti rifampisin dan etambutol, pengobatan yang terlalu banyak
menyebabkan ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan, dan kemungkinan penderita HIV dan MDR-
TB yang berada di wilayah prevalensi yang sama, seperti di rumah sakit dan lingkungan padat penduduk
menyebabkan transmisi MDR-TB lebih mudah terkena pada penderita HIV akibat sistem imun yang
melemah.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk menganalisis peningkatan risiko infeksi MDR-TB pada pasien-pasien penderita HIV diakibatkan
oleh beberapa hal seperti infeksi HIV yang menyebabkan malabsorbsi OATseperti rifampisin dan
etambutol, pengobatan yang terlalu banyak menyebabkan ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan,
dan kemungkinan penderita HIV dan MDR-TB yang berada di wilayah prevalensi yang sama, seperti di
rumah sakit dan lingkungan padat penduduk menyebabkan transmisi MDR-TB lebih mudah terkena pada
penderita HIV akibat sistem imun yang melemah.

METODE PENELITIAN

Mtb ClI diterima di NMRC PhID dan URIPh laboratorium dari empat wilayah berbeda di Rusia Federasi.
Mtb diisolasi dari spesimen paru (terutama dahak) dari pasien TB yang baru didiagnosispada 2018–2019
menggunakan kultur cair pada Bactec MGIT 960 sistem di laboratorium pusat regional. Dalam studi ini
hanya satu isolat yang dikumpulkan dari pasien sebelum dimulainya kemoterapi yang dimasukkan
Pengambilan sampel ClI di semua wilayah bertujuan untuk kontrol kualitas eksternal, acak dan
ditargetkan untuk representasi yang memadai dari rentan, resisten obat,(termasuk MDR dan XDR) isolat.
ClI dalam sampel harus berasal dari pasien HIV dan HV+ dan diisolasi dari bahan biologis yang
dikumpulkan sebelum memulai,kemoterapi, satu isolat dari pasien. Meskipun aturan ini diikuti di
sebagian besar kasus dan mengingat bahwa satu-satunya informasi tentang pasien, kami dapat beroperasi
adalah status HIV mereka. Jumlah total isolat klinis adalah 562, termasuk 433 dari HIV negatif (HIV−)
(262 isolat dari Oblast Chelyabnskaya, 60- dari Leningradskaya, 28-dari,Kemerovskaya, 83 dari
Stavropolskiy Kray) dan 129 dari pasien HIV positif (HIV+) (62 isolat dari Oblast Chelyabnskaya, 20-
dari Leningradskaya, 30-dari Kemerovskaya, 17- dari Stavropolskiy Kray). Uji eksak Fisher dalam
analisis dua oleh dua tabel digunakan untuk menilai perbedaan antarakelompok data. Diterima
signifikansi statistik Fisher tingkat p adalah 0,05. Analisis statistik dilakukan dengan software Statistica
versi 12.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Isolat klinis MTB dari pasien HIV- dan HIV+ dari empat wilayah Rusia dianalisis untuk genotipe dan
mutasi yang menyebabkan resistensi terhadap Isoniazid, Rifampisin, Etambutol, aminoglikosida, dan
fuorokuinolon. Analisis genotipe dan polimorfisme lokus genom menurut status HIV pasien – sumber
MTB isolat dilakukan. Isolat MTB yang diteliti dari pasien HIV-TB termasuk dalam 15 genotipe dan dari
HIV+TB pasien – hingga 6 genotipe. Isolat klinis Beijing mendominasi pada kelompok HIV- (64,7%)
dan HIV+ (74,4%). Isolat lainnya adalah LAM (termasuk LAM1 dan LAM9), Ural, dan 4 kelompok kecil
genotipe (termasuk 5 subklon T). Spektrum genotipe pada kelompok HIV lebih luas dibandingkan dengan
kelompok HIV+. PR B0/W148 Beijing sangat signifikan lebih rendah dari genotipe Beijing lainnya pada
isolat rentan dan MDR-XDR. Tarif isolat milik non-Beijing genotipe lebih tinggi dari Beijing pada isolat
rentan dari pasien HIV. Isolat genotipe Beijing mendominasi pada isolat klinis dari semua profil
kerentanan obat baik dari pasien HIV dan HIV+, meskipun genotipe Beijing B0/W148 tidak
mendominasi dalam penelitian ini. Lokus dan mutasi genom polimorfisme lebih menonjol pada isolat
klinis dari pasien HIV, dibandingkan dari HIV+

SARAN

1. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi klinisi sebagai sumber informasi dalam menejemen
penatalaksanaan MDR-TB.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan DNA Mbt diekstraksi dari kultur Mtb
menggunakan sistem ekstraksi TBTEST (BIOCHIP IMB Ltd., Moskow, Federasi Rusia) mengikuti
prosedur pabrikan

protokol.

Genotyping dilakukan dengan teknologi microarray

menggunakan TB-TEST (IMB-BIOCHIP, Rusia)

Anda mungkin juga menyukai