Anda di halaman 1dari 11

Tugas Paktek 1

Nama : Ranny Herfina


NIM : 857210114

A.
No 1
Analisis Kelebihan dan Kekurangan Model PKR 221, 222, dan 333

Model Keunggulan Kelemahan


221 1. Guru atau tim mengelola para 1. Siswa tidak dapat fokus dengan apa
siswa dari 2 tingkatan kelas yang sedang dipelajari atau
yang berbeda, dengan fokus 2 dikerjakan karena terganggu oleh
mata pelajaran baik yang sama aktivitas kelas lain
atau berbeda dalam 1 ruangan. 2. Tidak semua guru memiliki
2. Kegiatan Pendahuluan dan kemampuan mengelola siswa
Penutup masing-masing dapat heterogen dalam ruangan yang
dilakukan secara bersama- sama
sama dalam ruangan yang 3. Bertambahnya pekerjaan
akan digunakan untuk administratif, pekerjaan akademik,
pembelajaran pelayanan dan tanggung jawab
3. Tidak membuang waktu terlalu guru terhadap siswa karena guru
banyak dalam pembelajaran, mengajar kelas rangkap
sebab dua kelas melakukan 4. Jika siswa dalam 1 kelas jumlahnya
pembelajaran dalam satu lebih dari 25 siswa maka kelas PKR
ruangan secara bersama- harus dibagi menjadi 2 kelas.
sama
4. Guru mudah dalam melakukan
pemantauan terhadap siswa
selama pembelajaran
berlangsung
5. Menghemat tenaga guru
karena tidak perlu berpindah-
pindah ruangan
6. Membina persahabatan antar
kelas
7. Guru lebih kreatif dalam
merancang pembelajaran agar
tetap tercipta iklim kelas yang
menyenangkan
8. Model ini bisa efektif apabila
jumlah siswa yang terdiri dari 2
tingkatan kelas tersebut tidak
terlalu banyak (maksimum 25
siswa untuk masing-masing
tingkatan kelas) dengan suatu
ruangan yang cukup luas.

222 1. Masing-masing kelas lebih 1. Guru harus mengelola dua kelas


fokus dengan pelajaran yang sekaligus dalam waktu yang
sedang dihadapinya atau bersamaan.
aktivitas yang sedang 2. Jika tidak ada ruangan yang cukup
dilakukan karena terbebas dari untuk memberikan pengantar dan
aktivitas kelas lain pengarahan umum (kegiatan
2. Terciptanya kemandirian pendahuluan) untuk dua kelas
belajar siswa secara bersamaan, maka harus
3. Guru lebih kreatif dalam mencari ruangan atau tempat lain
merancang pembelajaran agar 3. Perhatian tatap muka sebagai
siswa tetap mempunyai wahana pedagogis kontrol guru
aktivitas saat guru harus
berpindah ke ruangan yang terhadap kelas tidak dapat
lain berlangsung terus menerus
4. Guru mudah dalam melakukan 4. Terlalu banyak memakan waktu
kegiatan penutup karena dapat karena guru harus berpindah-
dilakukan secara bersama- pindah ruangan
sama untuk kedua kelas 5. Siswa merasa menjadi “anak tiri”
apabila antarkedua ruangan jika guru tidak dapat membagi waktu
terdapat pintu penghubung. dengan baik antar kelas yang satu
dengan lainnya
6. Jika tidak terdapat pintu
penghubung antar kedua kelas,
guru harus melakukan kegiatan
penutup secara terpisah
7. Pekerjaan guru dalam administratif,
akademik, pelayanan dan tanggung
jawab terhadap siswa karena guru
mengajar kelas rangkap.

333 1. Masing-masing kelas lebih 1. Untuk mengelola model 333 ini


fokus dengan pelajaran yang diperlukan tim guru paling tidak
sedang dihadapinya atau terdiri dari 2 orang guru.
aktivitas yang sedang 2. Jika tidak ada ruangan yang cukup
dilakukan karena terbebas dari untuk memberikan pengantar dan
aktivitas kelas lain pengarahan umum (kegiatan
2. Siswa lebih mandiri dalam pendahuluan) untuk tiga kelas
pembelajaran secara bersamaan, maka harus
3. Guru lebih kreatif dalam mencari ruangan atau tempat lain
merancang pembelajaran agar 3. Perhatian tatap muka sebagai
siswa tetap mempunyai wahana pedagogis kontrol guru
aktivitas saat guru harus terhadap kelas tidak dapat
berpindah ke ruangan yang berlangsung terus menerus
lain 4. Terlalu banyak memakan waktu
dibandingkan model PKR 222
karena guru harus berpindah-
pindah tiga ruangan
5. Siswa merasa menjadi “anak tiri”
jika guru tidak dapat membagi waktu
dengan baik antar kelas yang satu
dengan lainnya
6. Kegiatan penutup harus dilakukan
dua kali (dua kelas dan satu kelas)
apabila terdapat pintu penghubung
antar ruangan, namun harus
dilakukan tiga kali secara terpisah
apabila tidak ada pintu penghubung
antar ruangan.
7. Keterbatasan berbagai sumber
belajar untuk menunjang
pelaksanaan pembelajaran
terutama yang berupa buku-buku
teks, bahan belajar yang lainnya
dan alat bantu mengajar.
8. Bertambahnya pekerjaan
administratif, pekerjaan akademik,
pelayanan dan tanggung jawab
guru terhadap siswa karena guru
mengajar tiga kelas.
No 2
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus di lakukan oleh seorang guru.
1. Menarik perhatian siswa
Menghadapi siswa dalam PKR memerlukan perhatian khusus.
Dalam menarik perhatian pada episode atau tahap pembukaan?berbagai cara membuka
pelajaran dapat dilakukan antara lain.
a. memperhatikan benda,alat,dan gambar,yang berhubungan dengan materi pelajaran.
b. memberikan aba-aba perhatikan dan ucapan salam pembuka.
c. membunyikan sesuatu,misal.nya peluit.
2. Menimbulkan motivasi
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa untuk mengalami
perubahan perilaku dalam bentuk pengetahuan,sikap,nilai, keterampilan.
Setidak.nya ada 4 cara yang dapat dilakukan oleh guru PKR.
a. kehangatan dan semangat(warmth and enthusiasm)
b. rasa penasaran/ingin tahu siswa(curiosity)
c. ide yang bertentangan(confliting/controverdial ideas)
d. Minat siswa
3. Memberi acuan belajar
Proses belajar dalam situasi pendidikan formal.antara lain ditandai oleh keterarahan.dalam situasi
PKR acuan belajar dapat diberikan antara lain ada 4 cara berikut.
a. Tujuan dan batas-batas tugas
b. langkah-langkah yang akan di tempuh
c. Masalah pokok sebagai pusat perhatian
d. Pertanyaan pemicu belajar
4. Membuat kaitan atau jalinan konseptual
Awal pelajaran merupakan jembatan antara pengalaman lama dan pengalaman baru.
Membangun kaitan antara materi melalui cara-cara berikut
a. Penyampaian pertanyaan apersrpsi,yakni pertanyaan mengenai bahan-bahan lama yang
telah di pelajari sebelum.nya.
b. Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud untuk memetakan apa-apa yang
telah di pelajari siswa.
No 3
Tutorial Teman Sebaya (TTS)
Model ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Tahapan Rincian Kegiatan

1. Pilihlah murid yang memiliki kemampuan di atas rata-rata


2. Berikan tugas khusus untuk membantu temannya dalam bidang tertentu
3. Guru selalu memantau proses saling membantu tersebut
4. Berikan penguatan kepada kedua belah pihak agar murid yang membantu dan yang dibantu
merasa senang
Model ini dirancang untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan saling membantu antar teman
sebaya.
Saran:yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan program tutorial ini adalah sebagai berikut:
1. Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.
2. Jelaskan tujuan itu kepada seluruh murid
3. Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai
4. Gunakan cara yang praktis
5. Hindari kegiatan yang bersifat mengulang yang telah dilakukan guru.
6. Pusatkan kegiatan tutorial kepada keterampilan pikiran yang diminta di kelas.
7. Berikan latihan singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan tutor
8. Lakukan pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutorial
No 4
Untuk Mendorong menciptakan pembelajaran di mana siswa bisa aktif belajar dan mandiri adalah
sesuatu yang sebenarnya mudah tetapi kadang dirasakan sulit oleh guru. Untuk mengembangkan
siswa yang aktif, maka guru harus bisa dalam keterampilan sebagai berikut:

1. Membimbing diskusi kelompok kecil,


Dalam membimbing diskusi kelompok kecil guru PKR harus terampil dalam;memusatkan
perhatian,memperjelas masalah,menganalisis pendapat,meningkatkan kesempatan berbicara,dan
mengeluarkan pendapat,memacu proses berfikir,dan menutup diskusi.
2. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
Guru PKR harus terampil dalam pendekatann pribadi,menata kegiatan belajar-mengajar,dan
memberi arahan dan kemudahan belajar.
3. Mengadakan variasi,
Dalam menganekaragamkan pembelajaran guru PKR harus terampil dalam menerapkan variasi
gaya belajar,media dan sumber,dan pola interaksi dan kegiatan belajara-mengajar.
B. Rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

SatuanPendidikan : SDN 2 SUKAMEKARSARI


Mata Pelajaran : PPKn dan Bahasa Indonesia
Model PKR : 2.2.1
Kelas / Semester : 1 dan 3 /II
Alokasiwaktu : (2 x 35 menit )

I. KOMPETENSI INTI
KELAS 1 KELAS 2

PPKn Bahasa Indonesia

Menerima dan menjalankan ajaran Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya agama yang dianutnya

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru teman, dan guru

Memahami pengetahuan faktual dengan Memahami pengetahuan faktual dengan


cara mengamati (mendengar, melihat, cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan membaca) dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain rumah, sekolah, dan tempat bermain

Menyajikan pengetahuan faktual dalam Menyajikan pengetahuan faktual dalam


bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan
dalam karya yang estetis, dalam gerakan kritis dalam karya yang estetis, dalam
yang mencerminkan anak sehat, dan gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dalam tindakan yang mencerminkan dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
II. KOMPETENSI DASAR
KELAS 1 KELAS 2

PPKn Bahasa Indonesia

3.1 Mengenal simbol sila-sila 3.4 Mengenal kosakata dan konsep


Pancasilan dalam lambang tentang lingkungan sehat dan
negara “Garuda lingkungan tidak sehat di lingkungan
Pancasila” sekitar serta cara menjaga
kesehatan lingkungan dalam
Bahasa Indonesia atau bahasa
daerah melalui teks tulis, lisan, dan
visual.
4.1 Menceritakan simbol-simbol sila 4.4Menyajikan penggunaan kosakata
Pancasila pada Lambang bahasa Indonesia yang tepat atau
Garuda Bahasa daerah hasil pengamatan
sila tentang lingkungan sehat dan
Pancasila lingkungan tidak sehat di lingkungan
sekitar serta cara menjaga kesehatan
lingkungan dalam bentuk teks tulis,
lisan, dan visual.

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )


KELAS 1 KELAS 2

PPKn Bahasa Indonesia

3.1.1 Mengaitkan simbol sila pertama 3.4.1 Menemukan kosakata yang


pancasila dalam pengamalan berkaitan dengan lingkungan tidak
kehidupan sehari hari. (Hots C4) sehat berdasarkan teks yang
dibacakan secara tepat.

4.1.1 Menunjukan dengan 4.4.1Melaporkan hasil


mengucap syukur kepada pengamatan
sederhana tentang lingkungan
Tuhan merupakan pengamalan
tidak sehat menggunakan bahasa
sila pertama pancasila Indonesia yang tepat
(P3)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


KELAS 1 KELAS 2

PPKn Bahasa Indonesia

1. Dengan mengamati powerpoint 1. Melalui kegiatan diskusi kelompok,


peserta didik dapat mengaitkan siswa dapat menemukan kosakata
pengamalan pancasila pertama yang berkaitan dengan lingkungan
pancasila dalam kehidupan sehari- tidak sehat berdasarkan teks yang
hari dengan tepat. dibacakan secara tepat.

2. Dengan pengamalan sila pertama 2. Melalui kegiatan penugasan, siswa


pancasila peserta didik dapat dapat melaporkan hasil
menunjukkan dengan pengamatan sederhana tentang
mengucapkan syukur kepada lingkungan tidak sehat
Tuhan YME atas nikmat yang menggunakan bahasa Indonesia
diterimanya dengan benar. yang tepat.
V. POKOK MATERI
KELAS 1 KELAS 2

PPKn Bahasa Indonesia

Simbol-simbol sila Pancasila ( simbol Teks bacaan tentang Lingkungan


sila pertama) Tidak Sehat di Rumah

VI. MEDIA DAN SUMBER


KELAS 1 KELAS 2

Media: Media :

a. Papan Tulis a. Teks cerita tentang Lingkungan


b. Gambar simbol sila pancasila Tidak Sehat di Rumah
c. Puah belimbing sebagai b. Gambar tentang lingkungan tidak sehat
contohlambang sila pertama

Sumber : Sumber :

a. Buku Pedoman Guru Tema 4 Kelas a. Buku Siswa Tema 4 Kelas 2 (Buku
1 (Buku Tematik Terpadu Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Kurikulum 2013,Jakarta: Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Kebudayaan, 2013). b. Buku Guru Tema 4 Kelas 2 (Buku
b. Buku Siswa Tema 4 Kelas 1 Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
2013, Jakarta:Kementerian Kebudayaan, 2013).
Pendidikan dan Kebudayaan, c. Modul siswa
2013). d. LKPD

c. Modul Siswa

d. LKPD

VII. PENDEKATAN, DAN METODE

Kelas 1
Pendekatan : Scientific
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

Kelas 2
Pendekatan : Scientific
Metode : Kerja kelompok, diskusi kelas, tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Waktu
Tahap Kegiatan siswa dan guru Kegiatan siswa dan guru dalam
kelas 1 kelas 2 menit
Pendahuluan 1. Siswa dikumpulkan dalam satu ruangan. 5
2. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan menit
kabar dan mengecek kehadiran siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
yang memiliki absen sesuai tanggal hari itu (Religius dan
Integritas).
4. Menyanyikan lagu garuda pancasila. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
(Nasionalisme).
5. Guru melakukan apersepsi tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya
sebagai bekal pelajaran berikutnya. Guru
menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari

6. Meningkatkan konsentrasi peserta didik dengan


mengajak peserta didik tepuk PPK (religius, nasionalis,
mandiri, gotong
royong, integritas)
Kegiatan Inti I  Peserta didik  Peserta didik 10
mengamati simbol sila secara mandiri menit
pertama Pancasila. diminta membaca
Dan menjelaskan teks cerita tentang
simbol sila pertama Lingkungan Tidak
Sehat. (Literasi
Pancasila. (Critical Digital)
Thinking)  Peserta didik
 Peserta didik secara mandiri
menyimak mengamati
penjelasan guru gambar
tentang contoh Lingkungan Tidak
perbuatan yang Sehat.
sesuai sila pertama (Mengamati)
Pancasila
 Peserta didik
difasilitasi untuk
bertanya jawab
tentang contoh lain
dari pengamalan sila
pertama Pancasila.
Kegiatan Inti II  Peserta didik secara  Guru memfasilitasi 10
mandiri membuat peserta didik untuk menit
kelompok. masing bertanya
– masing kelompok jawab mengenai teks
terdiri dari 3-4 peserta yang sudah di baca
didik dan gambar yang
telah diamati.
 Guru mendampingi
peserta didik untuk
mebagi kelompok.
setiap kelompok
terdiri dari 3-4
peserta didik.
 Secara berkelompok
peserta
didik diminta membuat
kalimat dengan kosakata
Lingkungan
Tidak Sehat di Rumah. (Creative-
4C)

Kegiatan Inti  Guru membagikan LKPD  Guru Meminta bantuan ketua kelas 10
III untuk membagikan LKPD. menit
kepada masing – masing  Peserta didik mengerjakan LKPD
kelompok dan secara berkelompok tentang
menuliskan ciri- ciri Lingkungan
menjelaskan LKPD nya Tidak Sehat. (Mengumpulkan
informasi, Mengasosiasi)
 Peserta didik
mengerjakan LKPD
secara berkelompok
tentang perilaku yang
mencermintan
pengamalan pancasila
pertama.

Kegiatan Inti  Guru memfasilitasi  Guru memfasilitasi 10


IV kelompok untuk kelompok untuk menit
melakukan diskusi. melakukan diskusi.
 Masing – masing
kelompok secara mandiri
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya.(
Communication )
Penutup 5 m
 Siswa bersama guru melakukan refleksi. e
 Guru memberi penguatan dan menyampaikan kesimpulan mengenai n
pembelajaran. i
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama. t

1. Hal-hal yang harus dikuasai oleh guru dalam pembelajaran kelas rangkap agar mampu
menciptakan pembelajaran yang efektif antara lain:
a. Kemampuan penguasaan materi yang memadai
Guru PKR harus mampu menguasai materi pembelajaran dengan baik sehingga
pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
b. Keterampilan mengawali dan mengakhiri pelajaran
Guru sebaiknya melakukan Pembukaan secara bersamaan hal tersebut dirasa lebih
efektif dibandingan melakukan pembukaan secara sendirin – sendiri. Dalam
mengawali pembelajaran kelas rangkap dapat dilakukan dengan menarik perhatian
siswa, memberikan motivasi, memberikan acuan belajar, dan membuat kaitan.
Demikian halnya dengan menutup pelajaran. Kegiatan menutup pembelajaran yang
dilakukan secara bersama-sama di satu ruang dinilai lebih efektif daripada
bergiliran. Menutup pelajaran pada kelas rangkap dapat dilakukan dengan meninjau
kembali, mengadakan evaluasi, atau memberikan tindak lanjut.
c. Kemampuan mendorong belajar mandiri dan belajar asik
Pembelajaran kelas rangkap hanya ada satu guru dengan beberapa
jenjang kelas dan mata pelajaran atau bahkan ruangan yang berbeda.
Untuk itu diperlukan dorongan agar siswa mampu belajar mandiri agar
pembelajaran lebih efektif. Pembelajaran yang aktif dan menyenagkan
bisa dilakukan dengan diskusi kelompok dan pemanfaatan tutor sebaya.
d. Mampu menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
Guru PKR harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif yaitu
situasi yang ditandai dengan tingginya prosentase waktu yang digunakan
siswa untuk melakukan tugas- tugas dan tingginya prosentase yang
digunakan siswa untuk melibatkan diri dalam interaksi kelas. Sehingga
prosesntase akan seimbang dan pembelajaran akan berjalan dengan
lancar.
e. Mampu mengendalikan kondisi belajar dan mengatasi perilaku
menyimpang.
Ketika pembelajaran kelas rangkap, mungkin ada siswa yang
mengganggu pembelajaran atau tidak mematuhi aturan yang telah
disampaikan. Hal tersebut harus segera dikendalikan oleh guru. Jika
dibiarkan maka perilaku menyimpang tersebut akan menyebabkan
pembelajaran kelas rangkap menjadi tidak efektif. Apabila guru
memilikimkemampuan itu maka kondisi kelas akan aman dan
pembelajaran berjalan dengan baik.

Kalanganyar, …………2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas 1

H. Heli Resliasih, S.Pd Ranny Herfina, S.Pd


NIP. 196606221986102005 NIP. 19840709202212014

Anda mungkin juga menyukai