Patient Centered Care
Patient Centered Care
A. Pendahuluan
kondisi medis yang harus diobati. Menurut Institute for Patient Centered Care (2012),
pelayanan yang berpusat pada pasien adalah suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian
dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling memberikan
manfaat antara penyedia pelayanan, pasien,. Para klinisi dan penyedia pelayanan lainnya
yang memiliki orientasi berpusat pada pasien dan keluarga meyakini bahwa keluarga
mempunyai peran vital dalam masalah kesehatan bayi, anak-anak, remaja, dan berbagai usia
anggota keluarganya.
The Institute for Patient- and Family-Centered Care (IPFCC) menyatakan bahwa
patient-centred care telah menjadi model bisnis untuk Medical College of Georgia (MCG)
bisnis metric MCG ini (keuangan, kualitas, keamanan, kepuasan dan pangsa pasar).
sebagai bagian utama pelayanan kesehatan serta berpartisipasi aktif dalam meningkatkan
kesehatan individual pasien dan keluarga. Prinsip pelayanan yang berpusat pada pasien dan
keluarga menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan, program, desain fasilitas, interaksi
antar penyedia pelayanan, staf dan antara penyedia pelayanan dengan pasien. Prinsip ini
meningkatkan outcome klinis dan alokasi sumber daya yang bijak, serta meningkatkan
1
Laporan ini menetapkan beberapa aturan untuk mendesain ulang dan meningkatkan
patient-centred care, termasuk memastikan perawatan yang didasarkan pada terus menerus,
nilai-nilai pasien; memastikan pasien bahwa ia merupakan sumber yang dapat dikontrol;
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada banyak manfaat untuk patient-centred care,
menunjukkan bahwa ketika administrator kesehatan, penyedia, pasien dan keluarga bekerja
sama, kualitas dan keamanan dari perawatan kesehatan meningkat, biaya menurun, dan
B. Definisi
individu pasien meliputi preferensi, keperluan, nilai-nilai, dan memastikan bahwa semua
pengambilan keputusan klinik telah mempertimbangkan dari semua nilai-nilai yang diingini
pasien1.
responsif terhadap individu preferensi pasien, kebutuhan dan nilai-nilai, dan memastikan
Pelayanan dokter keluarga yang berpusat pada pasien pada prinsipnya adalah
memberikan pelayanan multidimensi pada manusia yang menderita sakit atau berisiko sakit
2
Patient Centered Care setelah sekian lama dilupakan, kini menjadi concern serius
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalah captain of the ship yang
menjadi center dalam segala hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan tanggung
jawab dalam pelayanan kesehatan kepada pasien. Perubahan paradigma ini tidak
pegalokasian semberdaya yang tepat, dan mencapai kepuasaan pasien dan keluarga yang
melibatkan pasien, keluarga pasien dan staf dalam pembuatan kebijakan, program kesehatan,
fasilitas yang didapatkan, dan program perawatan dari hari ke hari 2,3.
Pengetahuan, nilai-nilai yang dianut, dan background budaya pasien ikut berperan
kepada pasien.
3
a. Information Sharing:
mengenai kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan dengan pasien, maupun program
perawatan dan intervensi yang akan diberikan kepada pasien. Memberikan Informasi
secara lengkap dapat membantu dalam perawatan pasien dan pembutan keputusan.
Metode teach- back adalah metode untuk menilai apakah pasien sudah mengerti
mengenai informasi yang diberikan. Berikut contoh pertanyaan yang bisa digunakan dokter
kepada pasien 8 :
Kita sudah banyak berbagi informasi hari ini mengenai pengobatan anda, bisakah
anda menjelaskan kembali kepada saya mengenai pengobatan yang akan saya lakukan
sehingga saya bisa yakin dengan apa yang akan saya lakukan terhadap pengobatan
anda ?
4
Apa yang akan Anda katakan kepada istri Anda (suami / partner / anak / dll) tentang
Metode teach-back harus selalu dilakukan setiap kali memberikan informasi baru
kepada pasien. Sehingga tenaga kesehatan bisa menilai apakah komunikasinya sudah efektif
9
.
yang kita lihat dari model patient centered care dan adanya penggunaan metode teach
back peran tersebut harus dipikirkan kembali. Tentu saja, dari pasien kita semua harus
banyak belajar. Mereka tidak ahli dalam ilmu kedokteran namun mereka pasti ahli
5
b. Participant :
c. Collaborative:
Dalam penerapan Patient Centered Care, perawatan harus melibatkan semua aspek
yang terkait rumah sakit. Dimulai dari pimpinan, dokter, perawat, sampai tenaga non-medis.
Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam implementasi Patient Centered Care yaitu 4:
1. Organization Level:
organisasi terdiri dari berbagai layanan, departemen dan program. Pada tingkat ini,
pasien dan keluarga harus berpartisipasi sebagai anggota penuh komite organisasi
utama untuk mata pelajaran seperti keselamatan pasien, desain fasilitas, peningkatan
a. Pelatihan Leadership
6
b. Pemberian reward dan insentif
Insentif keuangan bagi penyedia yang mencapai ukuran tinggi dari patient
centredness
menunjukkan kinerja yang lebih baik dikarenakan adanya iklim dan suasana kerja
perawatan dan komunikasi yang baik antara perawat, klien dan keluarga. Perawat
Sehingga hal ini akan berpengaruh pada kinerja yang lebih baik (Improve job
performance), dan berpengaruh pada turunnya perilaku perawat dan staf yang
pindah ke pekerjaan atau tempat yang lain karena sudah merasa nyaman di
2. Sistem Level :
Tingkat sistem mengacu pada layanan, departemen atau program tingkat kepedulian.
Pada tingkat ini, pasien dan penasehat keluarga harus berpartisipasi dalam desain
keseluruhan layanan, departemen atau program; misalnya, sebagai anggota penuh dari
7
peningkatan kualitas dan tim desain ulang dan partisipasi dalam perencanaan,
layanan
Dalam metode asuhan pasien, dokter pun wajib melakukan edukasi, bukan hanya
berorientasi pada pengobatan. Namun, dokter tentunya harus memahami bahwa pasiennya
sangat heterogen, baik itu dalam pengetahuannya, tingkat pendidikan hingga latar belakang
pengetahuan pasien, lalu setelah diberi tahu kemudian konfirmasi kembali apakah mereka
8
9
F. Konsep Patient Centered Care
Terdapat dua model kerangka kerja konseptual layanan kesehatan yang berpusat pada
pasien yaitu :
10
Dimensi pertama pasien sebagai pribadi (Mead & Bower) atau penyakit dan
pengalaman dengan sakit bermakna bahwa yang menjadi perhatian adalah penyakit yang
diderita sekaligus pribadi yang menderita sakit. Tugas dokter keluarga menentukan diagnosis
penyakit yang diderita, dengan menilai juga aspek reaksi pasien terhadap sakit yang dialami
Dimensi ke dua perspektif biopsikososial (Mead & Bower) atau pribadi yang utuh
Dimensi ke tiga aliansi terapetik (Mead & Bower) atau kemitraan dokter-pasien
artinya pasien berpartisipasi dengan dokter dalam membuat keputusan terapetik yang
Dimensi ke empat adalah berbagi wewenang dan tanggung jawab (Mead & Bower)
atau berbagi latar belakang secara bersama artinya dalam eksekusi program penatalaksanaan
pasien dan keluarga juga dibebani tanggungjawab meningkatkan kepatuhan terhadap program
yang telah dibangun secara bersama antara dokter dan pasien beserta keluarganya. 4,5
Salah satu konsep atau model desain yang berfocus pada pasien adalah Planetree model
1. Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalam kepedulian
2. Para pasien, keluarga mereka, dan staf profesional mempunyai peran yang unik dan
3. Pasien adalah bukan unit yang di isolasikan namun anggota dari keluarga, komunitas
11
5. Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah, dan peduli adalah komponen penting
pasien, pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang budaya pasien dan
12
Pasien butuh diperlakukan sebagai individu oleh staf rumah sakit. Mereka
prihatin dengan penyakit dan kondisi mereka dan ingin terus diinformasikan
Koordinasi perawatan spesialis, termasuk sistem yang memantau apakah arahan yang
direkomendasikan, umpan balik yang cepat dari laporan konsultasi spesialis untuk
dokter dan pasien, informasi tentang ketersediaan dan kualitas pelayanan khusus dan
sumber daya masyarakat; sistem untuk mencegah kesalahan yang terjadi ketika
beberapa dokter atau situs yang terlibat dalam perawatan; pasca sakit tindak lanjut dan
dukungan; pelacakan tes, hasil tes, prosedur, dan mengisi resep untuk memantau
kepatuhan pasien terhadap disepakati rencana diagnostik dan pengobatan saling; dan
melakukannya di lokasi geografis yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
Pasien merasa putus asa dan tidak berdaya dalam menghadapi penyakitnya.
Terdapat tiga hal di mana koordinasi perawatan dapat mengurangi perasaan tersebut 2,12:
13
c. Informasi dan Edukasi
Informasi dimana pasien bisa memilih dokter atau praktek yang paling
mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan direktori dokter rapat melalui
informasi tentang identitasnya, lokasi kantor, jam praktek, usia, jenis kelamin, ras,
kualitas perawatan, pengalaman pasien dengan dokter, dan penilaian sejawat praktek).
Pasien menutupi ketakutan mereka tentang penyakitnya dan tenaga kesehatan tidak
pasien, terdapat fokus pada tiga item komunikasi untuk mengurangi ketakutan ini 4.12:
d. Kenyamanan fisik
Tingkat kenyamanan fisik memiliki dampak besar untuk pengobatan mereka. Tiga hal
1. Manajemen nyeri
Ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat berefek terhadap fisik.
14
2. Kecemasan atas dampak penyakit pada diri mereka sendiri dan keluarga; dan
perawatan 15 :
Peranan keluarga dan teman-teman sangat penting dalam hidup pasien. Dimensi
diri mereka sendiri setelah perawatan dirumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan
15
1. Menyediakan informasi rinci mengenai obat-obatan, dll
h. Akses ke perawatan
Pasien perlu tahu bahwa mereka dapat mengakses perawatan bila diperlukan. Berfokus
terutama pada pelayanan rawat jalan, bidang-bidang berikut adalah penting bagi
pasien12:
2. Ketersediaan transportasi
mendapatkan perawatan
10. Menerima kunjungan melalui e-mail dan telepon; dan layanan yang membuat
perawatan primer mudah diakses pada malam, akhir pekan, dan hari libur.
16
G. Pelayanan Primer Berbasis Patient Centered Care
keselamatan pada sistem perawatan kesehatan dengan reorganisasi pada perawatan primer
Untuk tercapainya kualitas pelayanan primer dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengan pasien tentang tentang prinsip patient centred care pada pelayanan primer, peran
pasien dan penyedia, dan harapan dari model baru perawatan yang akan dilakukan sehingga
dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan memberikan akses pasien ke catatan medis
mereka sehingga dapat mendeteksi dan mencegah kesalahan dan dengan melibatkan pasien di
berbagai bidang seperti penggunaan obat yang aman, inisiatif pengendalian infeksi, dan
pelaporan komplikasi atau kesalahan. Patient-centered medical home (PCMH) adalah bentuk
17
H. Keuntungan Patient Centered Care
Penelitian yang dilakukan oleh Johnson, B et. all sejak tahun 2001-2006 dalam
penerapan Patient Centered Care dapat menurunkan angka malpraktik sebesar 62%.
Malpraktik pada hakikatnya adalah kesalahan dalam menjalankan dalam menjalankan profesi
yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Berbagai upaya akan dilakukan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tenaga
dilakukan antara lain membuat berbagai macam prosedur baku dan upaya-upaya lainnya,
18
b. Meningkatkan kepuasan pasien
keuntungan dari Patient-Centered Care dengan terhindarnya lebih banyak uang untuk
pembayaran perawatan jika tercipta kolaborasi antara pasien dan pemberi pelayanan
Angka kematian menggambarkan status gizi dan kesehatan, kondisi lingkungan, dan
tingkat pelayanan kesehatan Angka kejadian malpraktek menurun dan edukasi kepada
pasien mengenai pencegahan penyakit bisa di pahami sehingga angka kesakitan dan
kematian menurun14.
e. Mengurangi kecemasan
Ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat berefek terhadap fisik.
19
Dalam pelayanan berbasis pasien, semua pihak dapat bekerjasama dan dapat saling
membantu dalam peran masing – masing dalam meningkatkan kualitas hidup dari
Dengan komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien diharapkan
tenaga kesehatan mampu menggali lebih dalam mengenai penyakit pasien sehingga
Pasien diberikan informasi untuk merawat diri mereka sendiri setelah perawatan
dirumah sakit. Petunjuk yang diberikan jelas tentang kapan dan bagaimana untuk
DAFTAR PUSTAKA
20
1. McWhinney IR, Freeman T. Textbook of family medicine 3rd ed, Oxford University
2. Frampton S, et all, 2008, Patient Centered Care Improvement Guide. Inc. and Picker
Institute
3. Bev Johnson, et all, 2008, Partnering with Patients and Families to design a Patient-
and Family-Centered health Care system, Institute for Patient- and Family-Centered
Care 20814
5. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, Patien centred care:
Improving quality and safety through partnerships with patients and consumers,
6. Institute of Medicine, 2001. Crossing the Quality Chasm: A New Health System for
7. Weiss, B.D. (2007). Health literacy and patient safety: help patients understand. A
Manual for Clinicians, 2nd ed. Chicago, IL: American Medical Association
8. North Carolina Program on Health Literacy. (n.d.) The teach back method. Retrieved
from http://www.nchealthliteracy.org/toolkit/tool5.pdf
9. Schillinger, D., Piette, J., Grumbach, K., Wang, F., Wilson, C., Daher, C., Leong-
Grotz, K., Castro, C., & Bindman, A. (2003). Closing the loop: physician
communication with diabetic patients who have low health literacy. Archives Internal
21
10. Stewart MA. (1995). Effective physician-patient communication and health
11. Review of Evidence for Consumer Engagement website. Picker Institute Europe.
12. Longtin Y, Sax H, Leape LL, Sheridan SE, Donaldson L, Pittet D., 2010. Patient
Proceedings; 85(1):53-62.
13. Bauman A, Fardy H, Harris P. Getting it right: why bother with patient-centred care?
14. US Department of Health and Human Services, 2008. Personalized Health Care:
Human Services,:1-302.
15. Friedman, MM, (1998), Keperawatan Keluarga; Teori dan Praktik; Jakarta: Penerbit
22