Anda di halaman 1dari 8

Nama: Jennie Rose Komala

NIM: 01034220009

Laporan Praktikum Fisika Modul 3

A. Judul Percobaan: Momen Inersia dan Percepatan Sudut

B. Konsep Dasar: Kecepatan sudut, gerak melingkar, momen gaya, momen inersia

C. Prinsip: Momen yang bekerja pada benda yang dapat diputar pada poros tanpa gesekan.
Momen inersia ditentukan dari percepatan sudut.

D. Tujuan Percobaan:
Menentukan momen inersia (I) sebagai fungsi dari massa (m) dan jarak ® ke sumbu rotasi
dari pengukuran percepatan sudut (𝛂):
a. Piringan
b. Batang
c. Titik massa

E. Peralatan:

Circular level 1 Slotted weight, 1g, nature color 20

Slotted weight 10g, black 10 Pressure tube, L 1.5m 1

Slotted weight 50g, black 2 Precision pulley 1

Weight holder 1 g 1 Blower 1

Silk thread, 200 m 1 Light barrier 1

Air Bearing 1 Counter/timer 4d.louds, 5v out 1

Turntable with angle scale 1 Connecting cord, 1000mm, yellow 1

Inertia rod 1 Connecting cord, 1000mm, brown 1

Driving belt 1 Connecting cord, 1500mm, red 1

Holding device with cable release 1 Connecting cord, 1500 mm, yellow 1

Aperture plate for turntable 1 Connecting cord, 1500 mm, blue 1

F. Teori Tambahan

Gerak rotasi adalah gerak dimana benda berputar pada poros yang tetap. Saat berotasi,
benda tersebut akan menunjukkan sifat kelembaman atau momen inersia. Hal ini karena
benda tersebut memiliki jari-jari dan kecepatan sudut yang merupakan faktor penyebab
momen inersia. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin sulit membuat benda
itu berotasi. Namun, benda yang berputar juga sulit dihentikan apabila momen inersianya
besar (Tantri, 2014).

Hukum Newton untuk gerak rotasi:


Jika sebuah momen gaya bekerja pada sebuah benda, maka benda akan menjalani
suatu gerak rotasi dengan percepatan sudut searah momen dan besarnya sebanding
dengan besarnya momen.

Rumus perhitungan momen inersia suatu benda adalah sebagai berikut:

2
𝐼 = 𝑚. 𝑟

2
I = momen inersia benda (𝑘𝑔/𝑚 )
m = massa benda (𝑘𝑔)
r = jarak benda ke sumbu rotasi (𝑚)

Massa akan memberikan gaya F(mg) untuk memutar keping rotasi. Torsi yang bekerja pada
kepingan dapat dirumuskan sebagai berikut:

τ = 𝑚𝑔𝑟
𝐼α = 𝑚𝑔𝑟
𝑚𝑔𝑟
𝐼= α
Dimana:
m = massa beban (kg)
α = percepatan sudut (rad/s^2)
r = jari-jari benda (m)
.

Besarnya momen inersia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu massa benda, letak sumbu
putar, jarak ujung lengan ke sumbu putar benda (Zhang, 2015).
.
Momen inersia benda padat dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
1 2
Piringan silinder → 𝐼 = 12
𝑀𝐿
1 2
Batang → 𝐼 = 2
𝑀𝑅
2
Titik massa → 𝐼 = 𝑀𝑅

G. Data

Percobaan A: Menentukan Inersia Piringan

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑚) = 50 𝑔𝑟


𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑀) = 793. 3 𝑔𝑟
𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑅) = 0. 175 𝑚
1 2 1 2 2
𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 2
𝑀𝑅 = 2
(0. 7933)(0. 175) = 0. 012147 𝑘𝑔𝑚

2 2
r (𝑐𝑚) t (𝑠) α (𝑟𝑎𝑑/𝑠 ) 𝐼 (𝑘𝑔𝑚 ) n

0.0491
0.0484
1.5 0.0500
0,.4504 0.01632 5
0.0485
0.0500
t rata-rata 0.0492
0.0371
0.0378
3 0.0378
0.6883 0,02136 5
0.0373
0.0492
t rata-rata 0.0398
0.0378
0.0377
4.5 0.0377
1.2785 0.01725 3
0.0376
0.0378
t rata-rata 0.0377
0.01831

● Contoh perhitungan data:


2
2 2 𝑤𝑡
𝑤𝑡 = 𝑤𝑖 + 2αθ , 𝑗𝑎𝑑𝑖 α = 2θ
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 θ = 2. π. 𝑛
15
2 Θ 360
𝑥 2π
𝑤𝑡 = 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

Saat t = 0.0492,
π
2 12 3.14
𝑤𝑡 = 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 12 𝑥 0.0492
= 5. 3184 𝑟𝑎𝑑/𝑠
θ = 2π𝑛 = 2(3. 14)(5) = 31. 4

2 2
ω𝑡 (5.3184)
α= 2θ
= 2(31.4)
= 0. 4504
𝑚.𝑔.𝑟 (0.05)(9.81)(0.015) 2
𝐼 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 = α
= 0.4504
= 0. 016325 𝑘𝑔/𝑚

|𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙−𝑒𝑥𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙|
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
× 100%
|0.012147−0.01831|
= 0.012147
× 100%
= 50. 7368%

Tabel Percobaan B:

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚 = 50𝑔𝑟


𝑃𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 : 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎, 𝑚𝑏 = 126, 2𝑔𝑟
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔, 𝐿 = 0, 66𝑚
1 2 1 2 2
𝐼= 12
𝑚𝑏𝐿 = 12
𝑥0, 126 𝑥 0, 66 = 0, 004574 𝑘𝑔𝑚
2 2
r (𝑐𝑚) t (𝑠) α (𝑟𝑎𝑑/𝑠 ) 𝐼 (𝑘𝑔𝑚 ) n

0.0328
0.0335
1.5 0.0328
0.9951 0.007386 5
0.0335
0.0329
t rata-rata 0.0331
0.0269
0.0267
3 0.0270
1.5179 0.009684 5
0.0268
0.0268
t rata-rata 0.0268
0.0250
0.0246
4.5 0.0247
5.9089 0.003731 3
0.0248
0.0249
t rata-rata 0.0248

● Contoh perhitungan
2
2 2 𝑤𝑡
𝑤𝑡 = 𝑤0 + 2 α1 θ , maka α = 2θ
dan θ = 2π𝑛
0
15
𝑥 2π
θ 360
0

𝑤𝑡 = 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

π
12 3.14 3.14 2
𝑤𝑡 = 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 12 × 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 12×0.0331
= 7. 9053 𝑟𝑎𝑑/𝑠
θ = 2π𝑛 = 2 𝑥 3, 14 𝑥 5 = 31, 4

2 2
ω𝑡 (7.9053)
α= 2θ
= 2(31.4)
= 0, 9951

𝑚.𝑔.𝑟 (0.05)(9.81)(0.015) 2
𝐼 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 = α
= 0,9951
= 0. 00739 𝑘𝑔/𝑚

|𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙−𝑒𝑥𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙|
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑡ℎ𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
× 100%
|0,004574−0.00739|
= 0,004574
× 100%
= 61, 56537%

Percobaan C: Menentukan Inersia Titik Massa


𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚 = 50𝑔𝑟
𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝐽𝑎𝑟𝑖, 𝑟 = 3 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖, 𝑟𝑏 = 0, 25
2
𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = (𝑚1 + 𝑚2) 𝑥 𝑟
2
= 2𝑚𝑟
2
= 2 𝑥 0, 0542 𝑥 0, 25
= 0. 006775

𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝐼 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 + 2𝐼 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎


= 0. 004574 + 2(0. 006775)
= 0, 018124
Tabel Hasil Pengamatan C
𝑟𝑎 = 0. 25 𝑚
𝑛=5
2 2
mB (gr) t (𝑠) α (𝑟𝑎𝑑/𝑠 ) 𝐼 (𝑘𝑔𝑚 )
0.0373
54.2 0.0374
0,775308642 0.01896
0.0378
t rata-rata 0.0375
0.0393
64.2 0.0389
0,709520628 0.02072
0.0394
t rata-rata 0.0392
0.0406
74.2 0.0410
0,651764264 0.02255
0.0412
t rata-rata 0.0409
0.0425
84.2 0.0428
0,600783452 0.02447
0.0427
t rata-rata 0.0426
0.0441
94.2 0.0443
0,560608891 0.02622
0.0441
t rata-rata 0.0441

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑚 = 50𝑔𝑟


𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝐽𝑎𝑟𝑖, 𝑟 = 3 𝑐𝑚
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖, 𝑟𝑏 = 0, 28
2
𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = (𝑚1 + 𝑚2) 𝑥 𝑟
2
= 2𝑚𝑟
2
= 2 𝑥 0, 0542 𝑥 0, 28
= 0, 008498

𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝐼 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 + 2𝐼 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎


= 0, 004574 + 2(0, 008498)
= 0, 02157
𝑟𝑏 = 0. 28 𝑚
𝑛=5
2 2
mB (gr) t (𝑠) α (𝑟𝑎𝑑/𝑠 ) 𝐼 (𝑘𝑔𝑚 )

0.0397
54.2 0.0396
1.3905 0.01057
0.0396
t rata-rata 0.0396
0.0444
64.2 0.0443
1.1061 0.01328
0.0445
t rata-rata 0.0444
0.0462
74.2 0.0461
1.0305 0.01426
0.0459
t rata-rata 0.0460
0.0482
84.2 0.0473
0.9503 0.01546
0.0484
t rata-rata 0.0479
0.050
94.2 0.0499
0.8652 0.01698
0.0508
t rata-rata 0.0502

● Contoh perhitungan
2
2 2 𝑤𝑡
𝑤𝑡 = 𝑤0 + 2 α1 θ , maka α = 2θ
dan θ = 2π𝑛
0
15
𝑥 2π
θ 360
0

𝑤𝑡 = 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
= 𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Π
12 2
𝑤𝑡 = 0.0396
= 6. 6077 𝑟𝑎𝑑/𝑠
θ = 2π𝑛 = 2(3. 14)(5) = 31. 4
2
𝑤𝑡 (6.6077)
2
2
α= 2θ
= 2(31.4)
= 0. 6952 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑚.𝑔.𝑟 0.05 𝑥 9.81 𝑥 0.25
𝐼 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘 = α
= 0.6952
= 0. 1764
= 0. 1764
2
𝐼 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 0. 02157 𝑘𝑔𝑚

|0.02157−0.1764|
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0.02157
= 717. 8%

H. Analisis dan Kesimpulan

Berdasarkan percobaan momen inersia tersebut, dapat disimpulkan bahwa:


1. Kecepatan sudut, panjang lengan batang, massa beban mempengaruhi momen inersia
benda.
2. Setiap benda memiliki momen inersia yang berbeda-beda. Momen Inersia hasil
2 2
percobaan pada piringan, batang dan titik massa adalah 0.01831 𝑘𝑔𝑚 , 0.006934 𝑘𝑔𝑚
2
dan 0.01411 𝑘𝑔𝑚 secara berurutan.
3. Semakin pendek jarak antara pusat batang dengan massa beban, semakin besar nilai
inersia yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

Zhang, C. (2014). Moment Of Inertia Measurement Based On Displacement Sensor.


BioTechnology An Indian Journal, 10(13), 7501-7505. Diakses 10 Oktober 2022,
ISSN : 0974 - 7435

Sahala S.,S.(2013). Penentuan Inersia Benda Tegar Dengan Bandul Fisis. Pendidikan
Matematika Dan IPA, 4(2), 36-42. Diakses 10 Oktober 2022, dari,
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK/article/view/2068/pdf

Tantri, N., Su'udi, A., & Nugroho, H. G. (2014). Analisis Kecepatan dan Percepatan Gerak Robot
Joules Menggunakan Metode Bilangan Kompleks. Jurnal Mechanical Vol.5 No.2, 17-22

Anda mungkin juga menyukai