Anda di halaman 1dari 13

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI

MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN


KTL.IK02.108.01

BUKU INFORMASI

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG


DINAS TENAGA KERJA
UPTD. LOKA LATIHAN KERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH
Jalan I Gede Taman, Desa Kalibukbuk, Kec. Buleleng Telp. / Fax. (0362) 41078
SINGARAJA – BALI
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

Unit kompetensi ini berkaitan dengan persiapan pemasangan, penerapan prosedur


pemasangan, pemeriksaan dan pembuatan laporan yang dibutuhkan pada
pemasangan Sistem Pembumian sesuai standar konstruksi dan persyaratan
pemasangannya.

4.1 Mempersiapkan Pekerjaan

Persiapan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, antara lain
meliputi menyiapkan/mempelajari prosedur pemasangan sistem pembumian sesuai
persyaratan yang berlaku. Selain itu juga harus disiapkan gambar pemasangan
sistem pembumian

Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan spesifikasi peralatan. Juga memastikan apakah kondisi alat kerja,
material, K3 dan alat bantu tersebut dalam kondisi berfungsi dengan baik dan aman.

4.1.1 Pembumian

Pembumian atau disebut juga pentanahan dalam sistem jaringan tegangan rendah
meskipun tinggi terdiri dari dua bagian yaitu: elektrode bumi dan hantaran
pentanahan. Tujuan dari Pembumian adalah sebagai pengaman dari kejut listrik
yang disebabkan oleh tegangan sentuh dan kerusakan alat yang disebabkan karena
rusaknya isolasi. Tegangan sentuh dapat terjadi karena kebocoran/kegagalan isolasi
pada perlengkapan listrik seperti motor listrik, seterika listrik, kotak hubung bagi
dsb. Besar tegangan sentuh yang membahayakan manusia adalah 50 V keatas
(untuk tempat kering) atau 25 V keatas (untuk tempat lembab).

Pembumian dilakukan dengan cara menghubungkan peralatan listrik (seperti body


motor listrik, body kotak hubung bagi) dengan elektroda tanah yang ditanam
didalam tanah.

Penghantar Pembumian harus sesuai dengan PUIL terutama berkenaan dengan:


 bahan dan tipe konduktor, dan
 ukuran konduktor.
` Sebagai tambahan, penghantar pembumian adalah tembaga dan alumunium.
Pemasangan penghantar juga dapat dilihat pada PUIL.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 1 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

Cara sederhana untuk menentukan besar tahanan bumi dapat diapakai rumus:

di mana: Rp = besar tahanan tanah


50 V = besar tegangan sentuh maksimum yang di izinkan
Ia = besar arus yang dapat memutuskan pengaman arus lebih yang
terpasang pada instalasi

di mana: In = besar arus nominal


k = konstanta

Nilai konstanta tergantung dari jenis dan spesifikasi peralatan itu sendiri , sebagai
ilustrasi nilai konstanta
k = 2 s/d 5 kali In (untuk pengaman lebur)
k = 1,25 s/d 3,5 kali In (untuk pengaman lainnya)

4.1.2 Elektrode Bumi

Elektrode Bumi dijelaskan pada PUIL adalah penghantar yang ditanam dalam bumi
dan membuat kontak langsung dengan bumi. Pemasangannya harus dapat dilihat
untuk pengujian penglihatan dan harus sesuai PUIL juga dalam hal metode
pemasangan dan pengamanannya.

Elektrode bumi yang ditanam di dalam tanah berfungsi untuk mentanahkan badan
peralatan instalasi yang akan diamankan sebagai tindakan dari tegangan sentuh
tidak langsung.

Bahan elektrode yang banyak/umum digunakan PLN adalah pipa baja yang
digalvanisir yang dilengkapai dengan rel tembaga dan tembaga bulat (BC).
Sedangkan ukuran pipa baja yang digalvanisir adalah 1½” sepanjang 2,75 m dan rel
tembaga sebagai perlengkapannya mempunyai ukuran 17 x 3 mm 2 tapi pada
umumnya banyak dipakai tembaga bulat ukuran 50 mm 2. ukuran tembaga bulat
` untuk bahan elektrode adalah 5/8” sepanjang 2 m.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 2 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

Gambar 4.1 Cara Pemasangan Elektrode Bumi

4.1.2 Jenis-Jenis Elektrode Bumi

Menurut PUIL 2000 elektrode-elektrode pembumian dibagi atas:

a. Elektrode Pita

Elektrode pita adalah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau
berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara
dangkal. Elektrode ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala-
jala atau kombinasi dari bentuk tersebut seperti pada gambar 4.3 dibawah, yang
ditanam sejajar permukaan tanah dengan dalam 0,5 – 1.0 m. Pemasangan
elektrode pita harus disusun simetris dengan sudut jari-jari minimal 60 0.

Gambar 4.3 Cara pemasangan elektrode pita

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 3 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

b. Elektrode Batang

Elektrode batang adalah elektrode dari pipa besi, baja profil atau batang logam
lainnya yang di tanam dengan kedalaman minimum 2,5 meter.

Untuk memancangkan elektrode-elektrode ini sering digunakan palu lantak.


Elektrode-elektrode tersebut dapat juga dimasukkan ke dalam tanah dengan
getaran dengan menggunakan pali kango.

Kalau tanahnya kering; kadang-kadang sangat sulit untuk mencapai tahanan


penyebaran yang cukup rendah. Dalam hal ini, ada kalanya sifat-sifat tanah
dapat diperbaiki dengan mengolahnya dengan bahan-bahan kimia.

Kalau digunakan beberapa elektrode batang yang dihubungkan paralel, jarak


antara elektrode-elektrode ini sekurang-kurangnya sama dengan 2 panjang
efektif dari satu elektrode, atau sekurang-kurangnya 4 meter. Elektrode-
elektrode ini tidak boleh berada dalam corong tegangan dari elektrode di
sampingnya.

Pembumian dengan menggunakan elektrode batang juga disebut pembumian


dalam.

c. Elektrode Pelat

Elektrode pelat adalah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang,
umumnya ditanam secara dalam dengan kedalaman 0,5-1,0 meter, 1 meter
dibawah permukaan tanah.

Jika digunakan beberapa pelat yang dihubungkan paralel untuk memperoleh


tahanan pembumian yang lebih rendah, jarak antara pelat-pelat ini harus
sekurang-kurangnya 3 meter.

Untuk mencapai tahanan pembumian yang sama, elektrode-elektrode pelat


memerlukan lebih banyak bahan dibandingkan dengan elektrode pita atau
elektrode batang.

d. Jenis-Jenis Elektrode Lain

 Jaringan Pipa Air


Jaringan pipa air minum dari logam dipakai sebagai elektrode bumi. Jika pipa
air minum dari logam dalam rumah atau gedung dipakai sebagai penghantar
` bumi, ujung pipa kedua sisi meteran air harus dihubungkan dengan pipa
tembaga yang berlapis timah dengan ukuran minimum 16 mm 2, atau dengan
pita baja digalvanisasi dengan ukuran minimum 25 mm 2 (tebal pipa minimum
3 mm).

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 4 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

 Selubung Logam
Selubung logam kabel yang tidak dibungkus dengan isolasi yang langsung
ditanam dalam tanah boleh dipakai sebagai elektrode bumi, jika selubung
logam tersebut dikedua sisi sambungan yang dihubungkan dengan
penghantar yang konduktivitas minimalnya sama dengan selubung logam
tersebut dan luas penampang penghantar itu minimal sebagai berikut:
a) 4 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti sampai 6 mm 2,
b) 10 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti 10 mm 2 atau lebih.

Elektrode-elektrode tersebut ditanam dengan bermacam cara, sasarannya adalah


mendapatkan nilai tahanan sebesar maksimum 5 . Untuk instalasi rumah
tinggal, sesuai ketentuan di negeri Belanda besarnya nilai tahanan maksimum
1,6 .

Pada titik sambungan elektrode dengan penghantar pembumian harus dilakukan


dengan klem/baut anti korosi minimum ukuran baut 10, klem sewaktu-waktu
dapat dibuka untuk maksud pengetesan/uji nilai resistansi.

Jika diperlukan paralel dua elektrode atau lebih, jarak elektrodenya adalah:
- elektrode pipa d = 2 x panjang pipa
- elektrode pelat d = 3 meter minimal

4.2 Merakit PHB Penerangan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan
pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain,
mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.

Peralatan/material pembumian dipasang sesuai dengan spesifikasi rancangan,


standar dan persyaratan yang berlaku. Peralatan/material PHB pembumian dipasang
sedemikian rupa sehinga tidak mengurangi tingkat pengemanan (IP) yang telah
ditetapkan.

Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus


menerus sesuai prosedur. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan
pembumian, tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

4.2.1 Bahan dan Ukuran Elektrode

a. Bahan Elektrode Pembumian


` Bahan yang digunakan untuk elektrode pembumian adalah tembaga, baja
berlapis seng atau bahan berlapis tembaga. Untuk keadaan-keadaan khusus,
misalnya untuk pabrik-pabrik kimia kadang-kadang diperlukan bahan lain yang
lebih tahan korosi.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 5 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

b. Ukuran Elektrode Pembumian


Ukuran-ukuran minimum yang harus digunakan untuk elektrode pembumian
dapat dilihat pada tabel 4.1. Kalau tanahnya sangat korisif atau digunakan
elektrode baja tanpa lapisan seng atau lapisan tembaga, sebaiknya digunakan
ukuran-ukuran minimum 1,5 x ukuran-ukuran yang diberikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Ukuran Minimum Elektrode Bumi


No. Bahan Jenis Bahan Digalvanisasi Baja Berlapis Tembaga
Elektrode Dengan Proses Tembaga
Pemanasan
1. Elektrode Pita - Pita baja 100 mm2 50 mm2 - Pita tembaga 50
setebal minimum mm2 tebal
3 mm minimum 2 mm

- Penghantar pilin - Penghantar


95 mm2 (bukan kawat pilin 35 mm2
halus) (bukan kawat
halus)

2. Elektrode Batang - Pipa baja 25 mm Baja


- Baja profil (mm) berdiameter 15
L 65 x 65 x 7 mm dilapisi
U 6,5 tembaga setebal
T 6 x 50 x 3 250 m
- Batang profil lain
yang setaraf

3. Elektrode Pelat Pelat besi tebal 3 mm Pelat tembaga


luas 0,5 m2 sampai 1 m2 tebal 2 mm luas
0,5 m2 sampai 1
m2

Jika elektrode yang akan dipasang hanya dimaksudkan untuk mengatur gradient
tegangan, luas penampang minimum yang boleh digunakan adalah:

Untuk baja berlapis seng : minimum 16 mm2


Untuk baja berlapis tembaga : minimum 16 mm2
Untuk tembaga : minimum 10 mm2
Ukuran-ukuran elektroda yang diperlukan untuk mencapai suatu tahanan
pembumian tertentu dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel ini berlaku untuk tahanan
jenis tanah  = 100 m. Jika tahanan jenis tanah yang sebenarnya berbeda
misalnya sama dengan 1 m nilai-nilai yang diberikan pada tabel 4.2 harus
dikalikan dengan 1/100.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 6 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

Misalnya jika tahanan jenis yang sebenarnya sama dengan 200 m, yaitu untuk
tanah pasir basah (lihat tabel 4.3), dan digunakan elektrode pita yang panjangnya
100 m maka akan diperoleh tahanan pembumian:

(200/100) x 3 = 6 

dari tabel 3.2 dapat dilihat, untuk memperoleh tahanan pembumian 5  dalam
tanah liat ( = 100 m lihat tabel 4.3), diperlukan elektrode pita yang panjangnya
50 m. Bisa juga digunakan misaslnya 4 elektrode batang yang masing-masing
panjangnya 5 m dan dipasang pada suatu lingkaran dengan garis tengah kira-kira
15 m.

Nilai-nilai yang diberikan pada tabel 4.2 untuk elektrode pita dan hantaran pilin,
berlaku untuk elektrode yang diletakkan lurus. Kalau elektrode-elektrode ini
misalnya dipasang zig-zag atau bergelombang, tahanan pembumiannya akan lebih
besar walaupun panjang elektrodenya sama.

Tanahan pembumian dari elektrode pita dan batang, terutama ditentukan oleh
panjangnya. Pengaruh luas penampangnya sangat kecil.

Untuk memperoleh hasil yang baik, elektrode yang dipasang harus membuat kontak
yang sangat baik dengan tanah. Batu dan kerikil yang langsung mengenai elektrode
akan memperbesar tahanan pembumian dari elektrode tersebut.

Tabel 4.2 Tahanan Pembumian Pada Tahanan Jenis 1 = 100 m

Jenis Pita atau penghantar pilin Batang atau pipa Pelat vertikal dengan
elektrode sisi atas  1 m
dibawah permukaan
tanah
Panjang (m) Panjang (m) Ukuran (m2)
10 25 50 100 1 2 3 5 0,5 x 1 1x1
Tahanan
pembumian 20 10 5 3 70 40 30 20 35 25
()

Tabel 4.3 memberikan tahanan jenis dari beberapa jenis tanah. Nilai-nilai yang
tercantum dalam tabel ini adalah rata-rata kasar.

Tabel 4.3 Tahanan Jenis Tanah

Jenis Tanah Tanah liat & Pasir basah Kerikil Pasir & Tanah
tanah rawa tanah basah kerikil berbatu
` ladang kering
Tahanan
jenis 30 100 200 500 1000 3000
(m)

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 7 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

Untuk memasang hantaran pembumian pada rangkaian instalasi atau mesin yang
harus ditanahkan, harus digunakan sekerup pembumian, rel pembumian atau klem
pembumian tersendiri. Hantaran pembumian tidak boleh dipasang di bawah baut
atau mur yang digunakan untuk mengikat rangkaian instalasi atau mesin yang harus
ditanahkan.

4.2.2 Hantaran Pembumian

Pengertian hantaran pembumian sesuai PUIL 2000 adalah: penghantar dengan


impedans rendah, yang secara listrik menghubungkan titik yang tertentu pada suatu
perlengkapan instalasi atau sistem) dengan elektrode bumi.

Fungsi dari hantaran bumi sesuai dengan pengertiannya adalah untuk


menghubungkan rangkaian badan instalasi yang akan dibumikan dengan elektrode
buminya.

Bahan hantaran pembumian ini adalah tembaga dengan ukuran minimal sama
penampangnya dengan saluran pelayanan atau 6 mm 2 minimal untuk PHB utama
tetapi tidak perlu sampai 50 mm2 untuk pembumian lainnya.

Titik netral trafo, tiang akhir, PHB utama, tiang-tiang jaringan tegangan menengah
perlu dilengkapi dengan terminal pembumian di mana terminal tersebut dilengkapi
dengan mur dan baut yang baik atau sepatu kabel, ini dimaksudkan agar
pentanahan sewaktu-waktu dapat dilepas untuk pemeriksaan tahanan pembumian.

Gambar 4.2 Pipa Tanah Galvaniseerd

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 8 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

4.3 Memeriksa Pekerjaan

Untuk mengetahui penyimpangan yang berkaian dengan kondisi lapangan ataupun


hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan pengidentifikasian. Jika
ada penyimpangan yang terjadi harus segera ditetapkan alternatif pemecahannya.
Alternatif pemecahan yang dipilih diterapkan sesuai persyaratan.

4.3.1 Pembumian dan Perlindungan Terhadap Kebocoran

Peraturan keselamatan listrik adalah untuk mencegah bahaya-bahaya yang mungkin


dapat terjadi pada pekerjaan kelistrikan seperti kebakaran pada pembangkitan,
pengalihan tegangan (transformasi), distribusi dan pemakaian bahaya dari
pemakaian energi listrik lainnya.

Pembumian bagi logam terbuka merupakan cara utama yang umum dipakai di
Indonesia terhadap efek kebocoran arus ke tanah. Terdapat tiga jenis proteksi untuk
peralatan dan penghantar:

1. Isolasi Menyeluruh
Membungkus peralatan dengan bahan isolasi yang dapat bertahan lama dan
kuat sehingga peralatan tersebut terlindung sedemikian hingga tidak dapat
tersentuh dan tidak dapat mengalami kontak dengan logam telanjang.

2. Isolasi Dobel
Alat-alat listrik atau fitting peneraangan memiliki isolasi dobel sesuai dengan
Standar Inggris yang tepat. Secara sederhana berhubungan dengan lapisan
isolasi primer dan sekunder.

3. Isolasi
Mengisoler logam agar tidak dapat mengadakan kontak dengan penghantar
beraliran listrik atau logam yang ditanahkan.

Pembumian instalasi harus dilakukan agar tidak ada kesalahan karena impedansi
yang diabaikan bagi logam yang ditanahkan akan dipertahankan; sehingga dapat
menyebabkan bahaya.

Gambar 4.4 memperlihatkan suatu sumber listrik dan instalasi yang lebih
disederhanakan. Pada titik suplai, netral dihubungkan ke tanah sehingga jika sebuah
penghantar berlistrik terhubung karena kurang hati-hati ke selubung logam yang
ditanahkan, tersedia suatu lintasan pengganti untuk arus gangguan tersebut.

` Untuk memutus sekering, impedansi rangkaian pembumian harus cukup rendah


untuk melewati arus yang diperlukan.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 9 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

Gambar 4.4 Pembumian dan Perlindungan Terhadap Kebocoran

4.4 Membuat Laporan

4.4.1 Membuat laporan sesuai format yang berlaku

Laporan dipergunakan untuk mempresentasikan / menyajikan informasi-informasi


faktual secara ringkas (concise) dan akurat, tanpa rincian-rincian yang tidak relevan.
Tujuannya untuk membantu dalam pengambilan keputusan, menetapkan perubahan
dan atau peningkatan (improvement) serta pemecahan masalah. Laporan memuat
fakta logis yang berurutan, yang dinyatakan tanpa keterlibatan personal dan
dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.

Susunan suatu laporan


Jika membuat laporan, maka maka harus jelas dalam pikiran anda, apa yang akan
disampaikan dan bagaimana susunannya

Susunan suatu laporan dapat terdiri atas:


 Heading
Laporan hendaknya mempunyai heading, yang menjelaskan sementara kepada
`
pembaca, tentang apa laporan tersebut. Dengan heading juga ada catatan kecil
yang menyatakan kepada siapa laporan tersebut ditujukan.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 10 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

 Pendahuluan
Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat
penting, karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan pembaca
akan mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan berkepentingan
dengannya. Rangkuman harus akurat dan tidak boleh menyimpang, dan
menyatakan secara singkat isi dan maksud laporan
 Isi laporan
Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang secara
jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan juga berisinkan
analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena masalah yang
dilaporkan berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang baku untuk menulis isi
laporan. Masing-masing laporan mempunyai kepentingan yang berbeda, jika
perlu dibagi kedalam judul dan sub-judul. Laporan mungkin berkenaan dengan:
» Suatu test/pemeriksaan yang telah dilakukan
» Suatu dimensi yang telah diambil berkenaan dengan produk
» Mungkin sketch untuk menglklarifikasi atau menjelaskan
» Jumlah komponen atau memerlukan komponen dari supplier
Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak hal,
jangan ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga jelas bagi
yang membuatnya maupun yang harus membaca dan memahaminya.
 Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah dikumpulkan di
dalam isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat diitemasi, sehingga
pembaca dapat lebih mudan menemukan dan mengikutinya serta memahaminya.
Yang penting adalah bahwa kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah
ditulis dalam laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika
laporan cukup singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang
sederhana, maka kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan saran-
saran. Tetapi jika laporan cukup panjang, dan berkaitan dengan sejumlah
masalah dan kemungkinan, maka rekomendasi dapat ditempatkan pada judul lain
yang terpisah. Jika ada saran-saran berkenaan dengan sejumlah point dan
digabungkan dengan kesimpulan, laporan akan nampak kacau balau dan
pembaca tidak akan memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang ingin
anda sampaikan.
 Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah
menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan.
Rekomendasi dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan
dengan baik, ringkas dan menyampaikan ide secara tepat.
 Penutup laporan
` Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama dan
seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas nama anda
sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali untuk memeriksa
kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa. Adalah hal yang baik jika

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 11 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Sektor Kelistrikan Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
KTL.IK02.108.01
Sub Bidang Konstruksi

orang lain suruh membaca dan memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari
pada penulisnya sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan yakinkan
tulisan anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri pada komputer
atau menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu lember, berilah halaman
untuk setiap halamannya dan distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan
laporan kepada orang yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.

4.4.2 Membuat berita acara kegiatan

Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat keterangan
meliputi; nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu pelaksanaan, dan
tahap tahap kegiatan yang dilakukan dari awal hingga selesainya pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian


Halaman: 12 dari 26
Buku Informasi Versi: 2007

Anda mungkin juga menyukai