Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dzaky Ramzy Prasetyo/Nim : A310210146

“VARIASI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA


DALAM INTERAKSI MASYARAKAT DI ANGKRINGAN PETHEK DI DESA
LANGKAP, KABUPATEN SUKOHARJO”

Latar Belakang
Variasi bahasa merupakan keragaman bentuk-bentuk bahasa yang disebabkan karena
adanya interaksi dengan sesama penuturnya. Ohoiwutun (dalam Waridah, 2015: 86)
mengemukakan bahwa variasi bahasa merupakan perubahan atau perbedaan yang
dimanifestasikan dalam ujaran seseorang atau penutur-penutur di tengah masyarakat tertentu.
Sejalan dengan hal tersebut, Nadra dan Reniwati (2009: 4) menyatakan bahwa variasi bahasa
merupakan suatu bahasa yang terdapat perbedaan-perbedaan bentuk ujaran. Bahasa juga
merupakan salah satu alat bantu untuk berkomunikasi dalam bersosialisasi dengan
masyarakat. Dalam lingkungan desa masih terdapat variasi bahasa antara penggunaan bahasa
jawa dan bahasa indonesia, seperti yang ada di angkringan pethek di desa langkap. Dan
variasi bahasa tersebut juga digunakan oleh masyarakat di desa langkap mulai dari anak-
anak, remaja dan orang tua saat berkumpul dan nongkrong di angkringan pethek. Adanya
fenomena pemakaian variasi bahasa dalam masyarakat tutur dikontrol oleh faktor-faktor
sosial, budaya, dan situasional (Kartomihardjo, 1981; Fasold, 1984; Hudson, 1996).
Rumusan Masalah
Faktor apa yang menyebabkan terjadinya variasi bahasa oleh masyarakat di desa Langkap,
Kabupaten sukohajo di angkringan Pethek.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode simak cakap. Adapun teknik yang digunakan dalam
penggumpulan data yakni, pengamatan, (observasi), wawancara, catat dokumentasi.
Landasan Teori
Para ahli linguistik cenderung menganggap bahasa sebagai sesuatu yang tidak bervariasi. Jika
terdapat variasi dalam bahasa , variasi-variasi itu dianggap tidak penting dan bila dibicarakan
hanya ditinjau sepintas saja. Sebaliknya, bagi ahli sosiolinguistik variasi-variasi bahasa itu
penting sekali. Variasi-variasi yang terdapat dalam bahasa manapun merupakan salah satu
ciri dari kehidupan sebuah bahasa dalam masyarakat pemakai bahasa itu Khaidir Anwar,
1990:20. Mansoer Pateda 1991:84 beranggapan bahwa “Faktor dominan yang lain yang
tentunya sangat mempengaruhi suatu komunikasi adalah adanya variasi- variasi di dalam
suatu bahasa ”. Mansoer Pateda membagi variasi bahasa commit to user 15 berdasarkan a
tempat, b waktu, c pemakai, d pemakaiannya, e situasi dan f status ”. Variasi bahasa jika
ditinjau dari segi tempat akan menghasilkan apa yang disebut dengan dialek regional, yang
dilihat dari segi waktu akan menghasilkan apa yang disebut dengan dialek temporal, yang
dilihat dari segi pemakai menghasilkan apa yang disebut idiolek, berdasarkan kelamin,
monolingual, status sosial dan yang berdasarkan umur. Analisi yang digunakan dengan cara
mengumpulkan informan yang ditentukan, yaitu masyarakat di desa langkap yang sering ke
angkringan pethek. Kemudian dilakukan pengamatan, observasi, dan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai